Alana sedang berada dikantin dengan kedua sahabatnya.
"Alana lu tau besok ada penyuntikan?".
"Hah suntik?" Pekik alana membuat pengunjung kantin menoleh ke arahnya.
Nadia hanya mengangguk.
"Ayo lo alana besok suntik"goda rika.
Mereka tau bahwa alana sangat takut dengan jarum suntikan, tetapi alana bercita cita untuk menjadi seorang dokter, aneh bukan?
"Besok aku ngga mau masuk", keputusan alana.
"Loh ngga boleh gitu donk! " ucap Nadia
"Masa kelas dua belas masih takut sama jarum suntik"goda rika mengejek alana.
"Pokoknya alana ngga mau sekolah besok" Tegas alana kepada kedua temannya.
"Ah payah lu" intan memutar bola matanya malas
"Lagian ngapain jga sih, ngadain suntik suntikan segala" gumam alana.
Para perempuan berteriak histeris saat ketika sang primadona SMA Garuda datang, lelaki jakung, memiliki rahang tegas, berkumis tipis dan memiliki alis yang tebal datang menghampiri meja alana dengan kedua sahabatnya.
"Siang alana" sapa raka kepada alana.
"Siang juga Raka" balas alana seraya senyum yang terlihat sangat manis bagi Raka.
'Raka deo pradita' cucu dari pemilik sekolah ini, yang memiliki ambisius untuk membuay Alana menjadi kekasihnya.
"Sudah makan?" tanya Raka kepada Alana seraya duduk dibangku samping Alana.
"Udah" balas Alana singkat.
"Lho, mau kemana?" Raka beranjak dari tempat duduknya untuk mengejar Alana yang hendak pergi.
"Mau ke toilet, Raka mau ikut?" tanya Alana seraya menyilangkan tangan didepan dada.
"Emang boleh" spontan Raka.
Alana geram dengan Raka yang selalu mengganggunya.
"Ya enggak lah" balas Alana dan lanjut melangkahkan kakinya.
Raka tak berputus asa untuk mengejar pujaan hatinya, sulit memang mencintai seseorang yang di sukai banyak orang.
Sudah lebih dari sepuluh kali Raka ditolak oleh Alana, dengan alasan 'Alana masih kecil, gak boleh pacaran kata bunda' alasan yang classic bukan?
"Al, kenapa si lo ga coba untuk nerima si Raka?" tanya Rika yang sedang memoleskan liptblam dibibirnya.
"Aku ngga suka sama Raka" jawab Alana yang sedang merapikan seragam nya.
"Terus kenapa juga lo tolak Aldi si kapten basket yang ganteng nya seisi sekolah?" Nadia geram dengan sahabatnya yang cantik ini, polos layaknya kain kafan, dan lemot.
"Aku males pacaran, entar kayak Nadia lagi bikin statusnya galau mulu," jawab Alana enteng.
"Ya itu emang gara si Nadianya aja yang bucinnya tak terkira," jawab Rika yang langsung dapat tatapan tajam dari Nadia.
"Lagian yah Nando tuh sering off tiba-tiba," Nadia menatap dirinya dicermin.
"Kata bang Malvin, kalo kayak gitu tandanya kamu ga penting baginya," cicit Alana.
Rika mengganguk membenarkan ucapan Alana
"Udah ah kalian bacot" sarkah Nadia
Rika dan Alana pun tertawa.
"Aku mau ke loker dulu ya," Alana melangkah kan kaki nya ke arah loker nya.
Alana terkejut ketika menemukan banyak sekali soklat dan surat di lokernya, bukan pertama kali seriap hari selalu begini. Padahal Alana sudah menolak banyak laki-laki, tapi sepertinya mereka tidak menyerah.
Fyuhh....
Alana membuang nafas berat, jika seperti ini rumah nya akan menjadi toko coklat. Apalagi ia harus berbagi dengan Malvin kakak nya yang super ngeselin tapi ngangenin, hehehehe....
Di dalam kelas keadaan sangat berisik, memang sekarang sedang free class, dan seketika kelas menjadi ramai bak pasar.
"Sebenarnya gua takut suntik campak dan rubella," ucap Nadia.
Rika mengalihkan matanya dari handphone nya, menatap Nadia lekat
"Lo takut di suntik juga?" tanya Rika.
Nadia mengangguk.
"Gua takut, dicampakin terus gada yang ngebela," ucap Nadia
"Bucin lo taek" geram Rika.
Alana datang ke kelas dengan membawa sekantong coklat yang harganya lumayan mahal.
"Buset mau jualan coklat bu?" tanya Nadia.
"Pasti dari fans lo ya?" tanya Rika.
Alana mengangkat bahu acuh, mukanya cemberut.
"Alana bingung, kulkas aku isinya coklat semua,"
"Ya makanya bagi dong!" kata Rika dan langsung diangguki oleh Nadia.
"Aku ga rela berbagi coklat," jawab Alana sembari membuka bungkus coklat dan langsung melahapnya, tanpa mempedulikan Surat yang tertempel dibungkus coklat itu.
"PELIT LO!" icap Rika dan Nadia bersamaan.
"Tapi karna aku lagi baik, kalian boleh deh makan sepuasnya," ucap Alana seraya tersenyum manis.
"WOY TEMEN-TEMEN ALANA LAGI BAGI-BAGI COKLAT NIH!" teriak Nadia kepada teman sekelasnya, dan saat itu juga meja Alana diserbu oleh teman-teman nya.
Alana menatap nanar coklatnya yang dalam sekejap lenyap.
"Ikhlasin ya." Bisik Rika menahan tawa nya menatap muka Alana yang memerah padam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Manga1
bagus
2024-01-29
0
Lia Shechibie'slove
Alana dpt coklat bnyak gitu tiap hari, lah saya dpet coklat satu yg panjang2 itu di bagi satu keluarga😂😂😂😂😂
2022-10-22
0
Yulet Kemlelet Ayu Dewe
lanjut
2022-02-22
0