Malam harinya yang tenang di sebuah jembatan, terlihat seorang anak laki-laki yang sedang menatap lurus kedepan, tatapannya begitu kosong.
Angin malam yang tenang menyapu wajah tampan nya, seolah tau perasaan kacau laki-laki itu.
"Capek gue!" Keluh pria itu. Rasa sesak kembali menyapa diri nya saat mengigat perkataan papa nya.
Nizar yang sudah bosan hanya berdiri di sana pun, memutuskan untuk pergi dengan motor besar nya.
Derup angin malam menerpa wajah Nizar di balik helm full face nya.
Mata nya kian memerah, dada nya kembali sesak mengingat perkataan pedas sang papa.
"Sialan, anj_ing." Motor itu melaju dengan kecepatan diatas rata-rata.
Perlahan namun pasti, rintik hujan mulai membasahi bumi ibu kota namun tidak menghalangi laju motor Nizar, laki-laki tidak ada niatan untuk menurunkan motor nya atau sekedar berteduh. Lama kelamaan rintik hujan berubah menjadi hujan lebat.
Di sisi lain, di kamar milik Jingga, gadis itu nampak termenung, buku pelajaran yang terbuka hanya diabaikan oleh nya. Niat hati ingin mengulang pelajaran yang tadi siang, tapi malah termenung.
"JINGGA, POKOKNYA SEMESTER INI KAMU HARUS DAPAT JUARA SATU, MAMA GAK MAU TAU, JADI BELAJAR YANG BENAR." Teriakan Mila dari luar kamar menyadarkan Jingga yang tadi melamun.
"Ck" Jingga berdecak kesal, lalu mulai mempelajari materi yang di terangkan guru tadi siang.
Hujan mulai dengan lebat nya, angin berhembus dengan kencang. Motor Nizar berhenti di parkiran rumah nya. Melepaskan helm nya lalu melangkah masuk kedalam rumah nya dengan baju basah kuyup. Melangkah cepat menuju kamar nya yang ada di lantai dua.
"Nizar, dari mana saja kamu, jam segini baru pulang, pakek acara basah kuyup lagi." Bentak papa Nizar diikuti oleh tatapan tajam yang di layangkan sang mama pada nya.
"Emang kalian peduli sama keadaan Nizar? Gak kan? Jadi gak usah basa-basi, usah terlanjur basi." Datar Nizar menaiki tangga.
"NIZAR! Kamu dibiarkan melunjak yah!" Bentak mama nya. Nizar tak peduli lalu menghilang di balik pintu kamarnya.
Jam di kamar Nizar sudah menujukan 22.30 malam.
Nizar menjatuhkan tubuhnya di atas kasur, dia sudah mengganti pakaian nya dengan yang kering.
"Capek gue diginiin mulu, dulu nya juga gak di perhatiin, sekarang malah sok-sok perhatian, ck, basi." Nizar mengambil bantal lalu menutup wajahnya dengan bantal tersebut. Ingin menangis pun tak bisa, karena air mata nya sudah terlalu kering untuk keluar, mau mengamuk pun tak ada gunanya, tidak ada yang peduli dengan dirinya.
Keesokan pagi di sekolah, Nizar sudah datang ke sekolah pagi-pagi, bahkan diri nya sekarang seorang diri di kelas. Sekolah masih sangat sepi pasalnya jam masih menunjukkan pukul 06.40.
"Bosan, ke rooftop lah gue, para curut juga belum datang, gue yakin tuh tiga bocah masih kebo di kamar." Nizar berjalan keluar dari kelasnya.
Langkah kaki nya membawa Nizar ke rooftop. Cahaya matahari masih temaram. Mata elang Nizar menyipit saat melihat seorang gadis sedang berbaring dengan sebuah buku menutup wajahnya diatas sofa yang biasa dia gunakan Nizar dan teman-temannya nongkrong saat jam kosong. Nizar melangkah mendekat kearah gadis itu, mengangkat perlahan buku yang menutupi wajah sang gadis. Senyum Nizar merekah saat melihat wajah gadis itu. Wajah tenang gadis itu seakan menghipnotis Nizar.
"Apa lihat-lihat." Suara lantang itu mengejutkan Nizar, laki-laki itu dengan gelagapan mengeleng-geleng kepala. Jingga yang tadi tertidur pun mendudukkan tubuhnya di atas diatas sofa.
"Gak gue gak lihat Lo, jangan kepedean deh loh." Bantah Nizar.
"Ngapain Lo ke sini?" Tanya Nizar mengalihkan pembicaraan.
"Seharusnya gue yang nanya, kenapa Lo ada di sini?" Nizar memutar bola matanya.
"Gue nanya duluan, dan seharusnya Lo jawab bukan malah nanya balik" Nizar menatap datar kearah Jingga.
"Yah terserah gue." Balas Jingga tak minat.
"Ouh yah, siapa nama Lo?" Tanya Nizar yang kepo.
"Bukan urusan lo." Lagi-lagi Nizar merotasi kan matanya.
"Urusan gue lah, Lo itu udah ngambil perhatian gue sebagai ketua geng Black Devils." Ujar Nizar membanggakan diri nya.
"Terus hubungan dengan gue apa?" Nizar berdecak kesal mendengarkan ucapan sarkas dari Jingga.
"Yah karena Lo cewek yang berhasil masuk nominasi anggota ke Lima Black devils." Nizar tersenyum bangga saat mengucapkan nya.
like komen vote favorit nya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Raudatul zahra
masih belum dijelaskan yaa kenapa Nizar kok nggak akrab sama orang tua nya
2023-09-26
0