...Apa ada yang baca?...
...Kalau ada jangan lupa...
...Votmen yah!...
...Ikutin terus kehancuran...
...Nizar and the geng nya!...
...🍀🍀🍀...
Motor sport hitam itu berhenti di parkiran sekolah, melepaskan helm nya lalu meletakkan di jok motor. Nizar langsung bergegas menuju kelas nya di lantai dua. Sekolah sudah mulai ramai sebab jam sudah menunjukkan pukul tujuh dua puluh.
Langkah Nizar berhenti di depan kelas nya, kelas XII IPS 1. Nizar langsung masuk kedalam ruangan itu, meletakkan tas nya di meja barisan ke tiga. Nizar langsung mendudukkan dirinya di kursi, tangan nya masuk kedalam saku celana mengambil hp dan earphone nya. Di pasangkan earphone itu di telinga nya lalu menyetel lagu di hp nya. Nizar langsung merebahkan kepalanya diatas meja, menjadikan kedua tangannya sebagai bantal. Matanya perlahan tertutup.
"HEY YO, PANJI YANG TAMPAN DAN CETAR MEMBAHANA INI DATANG, MANA RED KARPET NYA WAHAI NAK DAKJAL." Suara cempreng itu membuat mata Nizar yang tadi hampir tertutup sempurna harus kembali terbuka lebar. Berdecak sebal lalu melihat si oknum yang tadi berteriak.
"Woi PAnjing bisa gak, gak usah teriak-teriak kalau masuk kekelas, berisik." Kesal Nizar. Panji yang namanya di plesetin oleh Nizar pun angkat bicara.
"Izin koreksi yah, nama saya Panji bukan Panjing, mohon kalau mau di plesetin yang bagus dikit napa, gak usah bawa-bawa nama penghuni zoo." Nizar merotasi kan bola matanya saat mendengarkan Panji. Berdebat dengan Panji bukalah hal yang bagus, kalau Nizar berbicara lagi maka perdebatan keduanya akan berlangsung panjang, dan Nizar muak dengan hal itu.
"Ouh yah kampret, mana dua curut lainnya. Si Haryono sama Si bontot." Panji tak langsung menjawab, dia balah nge-bug.
"Ouh si Hery sama si Wandy lagi di kantin, biasa lagi sarapan." Jelas Panji yang baru konek. Nizar mengangguk saja. Panji, Hery dan Wandy adalah besti nge-rusuh nya. Yang paling kalem dari keempat nya adalah Hery, si paling tampan nomor dua menurut Nizar tentunya. Wandy si tukang makan tapi Nizar suka heran, walaupun si Wandy suka makan tapi tubuh nya sangat atletis. Dan yang terakhir yang suka bikin Nizar frustasi adalah Panji yang biasanya di panggil Nizar panjing, laki-laki bertubuh kekar dan tampan tapi kekurangan nya otaknya rada miring menurut Nizar lah.
Tak lama setelah kejadian Nizar dan Panji berdebat, datanglah kedua curut yang tadi di bicarakan oleh dua makhluk tampan tapi kekurangan asupan gizi.
"Assalamualaikum friend, dua pangeran tampan datang mana sambutan nya." Wandy berjalan lagaknya seorang model terkenal. Semua murid yang melihat nya langsung berlagak muntah. Nizar dan Panji yang melihat itu pun tertawa ngakak. Wandy sendiri hanya mengerucut kan bibirnya.
"Makanya jangan sok berlagak jadi orang ganteng deh." Ejek Panji yang masih tertawa ngakak. Menistai Wandy adalah hobi nya.
"Makan tuh pangeran." Sambung Nizar yang ikut-ikutan mengejek sang botot di dalam geng rusuh nya. Hery yang kalem pun mendudukkan tubuhnya di meja paling belakang.
"Ngapa Lo Hery, sariawan? Tumben gak ikut-ikutan ngejek si bungsu?" Tanya Nizar yang merasa aneh dengan sifat Hery. Biasanya laki-laki itu akan ikut nimbrung kalau Wandy di ejek, tapi kali ini tidak.
"Males gue." Nizar mengangguk saat Hery menjawab pertanyaan nya.
Tak ingin membalas lebih lanjut akhirnya Nizar malah ikutan diam dan menyimak Panji yang mengejek Wandy habis-habisan.
Gak seru yah?
Maaf gak jago ngelawak !
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Raudatul zahra
bukan nggak seru thorr, belum dapat feel nya aja.. kan baru bab 2..
2023-09-26
0