Waktu yang paling aku takut di telah tiba. Di mana tepat hari minggu aku harus pergi berangkat ke Bengkalis untuk melanjutkan pendidikanku dan juga pindah kos ke sana juga berpisah dari kedua orang tuaku. Besok sudah hari senin hari pertama aku masuk kursus di LPK Wiyatamandala.
Aku mencium punggung tangan Ibuku setelah itu aku memeluknya serta mencium pipinya
"Buk, ibu baik-baik ya di rumah. Ibu sehat-sehat di sini. Doain aku ya buk semoga usaha ku ini tidak sia-sia" Ujar ku kepada ibu ku.
"Iya sayang, ibu pasti akan selalu mendoakan mu" Ujar ibuku.
Meski aku tidak bisa melihat air mata yang keluar dari mata nya, namun aku tahu di hati ibu ku sangat sedih waktu itu. Hanya saja dia tidak mau memperlihatkan nya kepada kami yang ada di sana. Terutama kepasa ku karena dia tidak mau membuat ku semakin sedih.
aku kembali menangis saat beranjak dari rumahku.
Semua keperluan kami untuk kos telah disiapkan oleh keluargaku. Abangku, kakakku, ponakanku serta ayahku turut mengantarku dan jus pindah ke rumah baru kami.
Sepanjang perjalanan aku terus menangis membayangkan ibuku yang juga menangis saat melihatku pergi meninggalkannya.
"Sudah lah Mah, jangan sedih lagi. Kita pergi kursus hanya sebentar. Hari kamis sore kita bisa pulang kok di Sungai Pakning" Ujar Yus menenangkan hati ku. Yah saat itu kami sudah berada di dalam kapal peri yang berlayar menuju kota terubuk Bengkalis.
"Iya aku tahu Yus, hanya saja aku takut ketika aku berada si sana, keadaan ibu ku sedang tidak baik. Aku ingin selalu berada di sisi nya Yus" Ujar ku lagi.
"Iya aku tahu, doa kan saja semoga ibu dan ayah mu dalam keadaan baik-baik saja" Ujar Yus lagi kepada ku.
Aku hanya diam mendengar apa yang di katakan Yus.
"Ya Allah tolong jaga ibu dan ayah ku di sana. Sehat kan lah mereka. Panjangkan lah umur mereka hingga aku bisa membahagiakan mereka kelak ketika aku sudah berhasil Aamiin" Doa ku memejamkan mata.
Setelah tiba di tempat kost yang tak jauh dari sekolah kami aku merasa sedikit aneh di rumah yang lumayan tua dan terlihat tidak terurus itu. Hal itu karena si pemilik rumah itu adalah nenek-nenek yang sudah tua. Usianya sekitar enam puluhan gitu. Ia tinggal sendirian di sana. aku merasa sedikit aneh dengan rumah yang kami tempati saat ini karena rasanya pengap dan tidak terurus. Tidak hanya aku yang merasakan hal demikian keluargaku serta Yus juga merasakan hal yang sama.
"Ya Allah, kenapa perasaan ini sudah tidak enak. Di tambah lagi dengan tempat kos nya seperti ini" Batin ku memperhatikan rumah itu dengan seksama.
"Apa kita singgah dan bertanya saja? Apa harus di sini tempat kos usu dan Yus?" Tanya abang ku. Yah semenjak aku mempunyai keponakan, semua memanggil ku dengan sebutan usu bukan nama lagi.
Namun karena aku dan Yus serta keluargaku tidak tahu lagi harus mencari tempat kost di mana kami pun memutuskan untuk memilih rumah itu sebagai tempat tinggal kami untuk sementara waktu.
"Ya harus bagaimana lagi? Kita tidak tahu daerah sini. Dan tidak ada tempat kos yang kosong. Semua sudah terisi penuh. Mereka juga tidak mempunyai waktu lagi dimana mereka besok sudah masuk kursus nya. Lagian ini hanya sementara waktu saja. Nanti ketika mereka sudah tahu daerah sini, ya kita suruh saja mereka untuk mencari rumah kost yang baru. Namun untuk sementara waktu. Biarlah mereka beristirahat di rumah ini bagaimana kalian setuju?" Tanya kakak ku.
Yah harus bagaimana lagi. Matahari sudah semakin naik. Hari sudah semakin siang. Perut pun mulai keroncongan, dan tubuh kami pun sudah merasa lelah. Mau tidak mau, suka tidak suka ya kami harus terima saja.
Awalnya sebelum hari ini, tiga hari yang lewat aku dan kakakku sudah mendapatkan tempat kost yang lain. Saat aku melakukan pendaftaran ulang bersama kakakku. Pada saat itu Yus tidak bisa hadir ikut bersama kami karena di tempatnya hujan lebat. Aku dan Yusnidar memang tinggal di desa yang berbeda karena itu di tempat nya hujan sedangkan di tempat ku hanya mendung saja. Aku memutuskan untuk pergi bersama kakakku mengurus pendaftaran ulang untukku dan juga Yus temanku itu.
***
"Pak, tahu tempat kos yang dekat-dekat di tempat kursus ini? Kami mau mencari rumah kos yang dekat saja agar mereka bisa pergi kursus nya dengan berjalan kaki" Tanya kakak ku saat kami telah tiba di tempat kursus ku itu setelah kami selesai melakukan pendaftaran ulang.
"Oh ada, itu di rumah nenek yang ada di sebelah sana juga menerima anak kos putri" Jelas pak Leiden.
"Terima kasih" Ucap kakak. Kami pun memutuskan untuk melihat tempat yang di maksud.
Kami memperhatikan secara seksama.
"Kak, kita cari rumah kost yang lain saja dulu. Aku gak merasa nyaman berada di rumah ini" Ucap ku saat tiba di halaman rumah yang di tunjuk oleh pak Leiden itu.
Mendengar itu, kakak ku pun setuju. Kami pun pergi untuk mencari kos yang baru.
"Pak, apa ada rumah atau kamar kos di dekat-dekat sini?" Tanya kakak ku kepada salah satu penduduk di sana.
"Oh ada di sebelah sana" Ucap orang itu.
Kami pun langsung pergi ke tempat yang orang tadi tunjuk. Benar ada warnet di sana. Di mana di tingkat dua warnet itu terdapat kamar kos putri.
"Selamat siang, mau tanya katanya di sini ada terdapat kamar kos ya?" Tanya kakak ku kepada pemilik warnet yang sedang duduk di meja warnet nya memantau waktu para pengunjung di sana.
"Oh, sebenar nya di tempat ini sudah penuh buk. Tapi ada dua kamar yang penghuni nya hanya satu orang. Kamar nomor empat dan kamar nomor lima.. Kebetulan anak nya berada di atas, coba kita tanya, siapa tahu mereka mau menerima teman satu kamar" Jelas pemilik warnet itu.
***
Tok... Tok... Tok...
Pintu kamar nomor empat di ketuk oleh pemilik warnet.
"Iya ce ada apa?" Ujar penghuni nomor empat yang bernama Sella. Tidak hanya kamar nomor empat kamar nomor lima pun di ketuk oleh si pemilik warnet dan mengajak mereka untuk berbicara bersama kami.
"Ce, jika nanti nya adik saya ini dan teman nya satu kamar saja gimana? Dan adik yang tinggal di kamar nomor lima satu kamar dengan adik yang nomor empat bagaimana? Secara adik saya ini adalah orang baru dan belum bisa pisah. Jadi harap pengertian nya ce" Ujar kakak ku.
"Begini saja lah, nanti saya akan coba berbicara dengan mereka. Jika mereka mau untuk satu kamar dan adik kakak dan temannya itu satu kamar saya akan menghubungi Kakak dan jika mereka tidak mau juga saya akan menghubungi kakak untuk memberi kabar" Jelas Cece itu lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 86 Episodes
Comments