Bab 3

Kami memutuskan untuk duduk di taman di menunggu bang Fitra datang untuk membawa kami ke tempat kursus komputer yang akan kami jalani.

"Sebelum Fitra datang, kita makan dulu ya sarapan. Kalian mau pesan apa?" Tanya kakak ku kepada kami semua. Yah di taman yang terdapat tak jauh dari tugu bengkalis itu tersedia juga penjual kaki lima yang menyajikan beberapa makanan. Seperti nasi goreng, mie goreng atau mie rebus dan lain-lain nya.

"Aku mau nasi goreng" Jawab Yusnidar.

"Aku naso goreng juga deh" Yet tak mau kalah.

"Aku mie goreng" Ujar ku lagi.

Sedangkan ibu ku memesan nasi goreng, kakak dan abang ipar dan juga anak-anak nya pun memesan mie goreng.

Tak lama kami memesan, bang Fitra pun datang dengan sepeda motornya yang bermerk Jupiter Z.

Bang Fitra langsung duduk berhadapan dengan abang ipar ku. Mereka pun ngobrol ringan seperti tanya kabar dan lain-lain. Yah mereka memang sudah lama saling kenal. Hal itu di karenakan bang Fitra adalah teman satu mengajar pramuka dengan abang ipar ku itu. Hanya saja abang ipar ku itu sudah senior. Lama kami menunggu pesanan kami yang tak kunjung datang.

"Mereka sedang memasak makanan yang kalian pesan itu. Lebih baik kita ke tempat kursus nya saja dulu di Wiyatamandala untuk mengadakan tes nya menjelang pesanan nya siap" Saran bang Fitra.

"Lagian sudah jam sembilan lewat ini takut nya mereka sudah selesai melakukan tes nya" Tambah nya lagi.

"Iya benar saja apa yang di katakan Fitra. Lagian tes nya juga tidak begitu lama bukan?" Ujar abang ipar ku.

"Gak lama sih, paling juga tes nya objektif" Kata bang Fitra.

"Ya sudah kalian pergi tes saja dulu. Dari pada terlambat nanti nya" Ujar kakak ku pula.

Aku, Nurfazira alias yet serta Yusnidar pun pergi mengikuti bang Fitra yang membawa kami ke tempat kursus komputer Wiyatamandala itu dengan menggunakan motor masing-masing.

***

Sesampainya di sana Direktur LPK Wiyatamandala pun mempersilahkan kami masuk ke ruangan tes.

"Ini murid baru dari Sungai Pakning nya?" Tanya Direktur itu.

"Iya, mereka agak terlambat karena ketinggalan kapal feri tadi pak" Jawab bang Fitra.

"Ya sudah, silahkan masuk" Ujar Direktur itu lagi.

Untung lah bang Fitra telah meminta izin atas keterlambatan kami tadi kepada Direktur sekaligus guru yang akan mengajar di LPK Wiyatamandala itu.

"Lumayan banyak murid yang daftar" pikiranku dalam hati ku.

Semua murid baru yang mengikuti tes memakai baju kemeja bewarna putih. Untuk laki-laki memakai celana panjang berwarna hitam dan untuk perempuan memakai rok panjang berwarna hitam pulak.

Hanya aku, Nurfazira dan Yusnidar memakai pakaian bebas karena kami tidak tahu sama sekali bahwa memakai pakaian seperti itu. Jadi yah kami memakai pakaian bebas saja. Untung saja Direktur Wiyatamandala itu tidak marah kepada kami bertiga. Ia menyuruh dia masuk ke tempat ruangan tes tampa mempermasalahkan pakaian kami.

Setelah Kami selesai mengikuti tes kami pun diberi selembar kertas yang berisikan daftar ulang dan tanggal masuk di tempat khusus itu. Tepat nya seminggu lagi kami akan masuk ke tempat kursus itu.

Aku merasa cemas karena aku harus berpisah dengan kedua orang tuaku yang sudah rentan dan sakit-sakitan. Mau tidak mau, aku harus pergi untuk menuntut ilmu demi masa depanku yang cerah. Kami menuju taman tempat di mana Kakak, Abang ipar, Ibuku dan juga ponakan ponakanku menunggu di sana. Sesampainya di sana makanan yang telah kami pesan tadi sudah terhidang di meja tempat kami duduk. Tanpa menunggu lama lagi aku langsung menyantap nasi goreng yang aku pesan tadi dengan hiasan timun serta telur dadar yang semakin menggugah seleraku di saat perutku kelaparan. Tentu saja aku merasa lapar karena sedari rumah aku belum sarapan sama sekali takut ketinggalan feri. Namun pada akhirnya kami ketinggalan feri juga.

Usai makan, kami menuju ke tempat saudaranya abang iparku tepatnya sepupu abang iparku untuk beristirahat di sana. Setelah beberapa lama kami beristirahat kami langsung bergegas pulang. Namun bisa kulihat wajah Nurfazira saat itu sangatlah khawatir karena mulai masuk ke tempat kursus itu adalah minggu depan.

Tidak hanya Nurfazira, aku dan Yusnidar pun kaget mendengar hal itu. Yah karena kami pikir masuk nya tiga bulan lagi usai lebaran. Karena para anak kuliahan baru masuk nya pada bulan itu. Ternyata kami salah. Kami masuk lebih awal karena yah kami hanyalah kurusu komputer bukan kuliah.

Nurfazira terlihat sangat bingung karena belum ada persediaan uang pangkal atau uang masuk sama sekali. Yah tentu saja di sekolah mana pun terdapat uang pangkal yang harus di bayar terdahulu. Tidak hanya uang pangkal, uang kos pun dia belum ada sama sekali. Kami pun sama sekali belum mencari rumah kos karena kami pikir masuk nya masih lama.

Maklum iaa baru saja mendapat pekerjaan sebagai Baby Sister yang belum hampir seminggu. Rencananya jika masuk tiga bulan lagi, ia bisa menabung sedikit untuk uang sekolahnya. Namun semua rencananya itu gagal total.

"Aduh gimana ini? Aku sama sekali belum ada uang untuk membayar uang pangkal nya dan uang kos kita" Ujar Nurfazira dengan cemas.

"Aku baru saja mendapatkan pekerjaan sebagai baby sister itu pun belum seminggu" Tambah nya lagi.

Yah kami bertiga bukan lah orang yang berada. Kami sama-sama berasal dari keluarga yang sederhana. Padahal aku sangat ingin untuk berkuliah, hanya saja biaya nya tidak ada. Karena orang tua ku sudah tua dan renta tidak produktif lagi. Ini saja aku kursus di bantu sama saudara-saudara ku yang hidup nya pun tidak begitu mewah.

Hanya kakak ku yang satu ini terlihat rejeki nya berlebih sedikit hingga bisa kami bergantung kepadanya.

Oleh karena itu aku tidak mau terlalu menuntut. Jika mereka hanya bisa menyekolahkan ku hanya sekedar khusus komputer saja aku terima dan aku juga sangat bersyukur karena bagaimanapun aku masih bisa melanjutkan pendidikanku walau hanya sebatas kursus.

Sedang kan orang tua Nurfazira dan Yusnidar bekerja hanya sebagai buruh harian lepas yang penghasilannya tidak menentu. namun Kami mempunyai tekad untuk melanjutkan pendidikan kami meski bagaimanapun caranya. Yah meski hanya dengan kursus komputer, namun di tempat kursus ini banyak para alumni-alumni yang telah berhasil mendapatkan pekerjaan yang layak karena pada saat ini banyak kantor-kantor yang membutuhkan lulusan yang bisa mengoperasikan komputer. Oleh karena itulah kami memilih untuk mengikuti kursus ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!