Sebenarnya Miranda miris melakukan hal itu. Tapi Ia tidak mau menyulitkan keluarganya dengan kehadiran bayi tanpa Ayah tersebut. Toh Bara juga tidak mungkin mau menikahinya meski Ia menunggu beberapa hari atau minggu kedepan karena kepergian Bara sudah cukup menjadi jawaban untuk Miranda.
"Nikahi saya Om, yang penting orang tua saya gak malu lagi atas kesalahan saya. Anak ini butuh seorang Ayah. Aku tidak mungkin mampu merawatnya seorang diri sedang aku belum berpengalaman dalam mengurus bayi!" Miranda kembali meyakinkan Jonathan agar segera melakukannya karena penawaran Jonathan memang menjadi satu-satunya pilihan terakhir bagi Miranda.
"Tapi Mir, Pak Jonathan dan kamu memiliki perbedaan usia yang cukup jauh. Apa kamu yakin melakukan itu, sedang dia lebih pantas jadi Ayahmu?" Protes Mbak Lilis lagi menatap kesal kearah Jonathan yang seolah sengaja memanfaatkan posisi Miranda yang masih sangat lugu untuk di jadikan istri. Atau mungkin itu memang rencana Jonathan mengirim Bara keluar negeri agar Ia bisa menikahi bocah polos dan tengil seperti Miranda.
Jonathan tidak melepas tatapan pada Gadis di depannya. Sungguh bukan maksud hati Jonathan melakukan itu. Tapi semua itu semata-mata adalah bentuk tanggung jawab Jonathan atas kesalahan putranya. Maka dari itu Ia menawarkan diri menggantikan posisi sang anak.
"Jika kamu setuju, kita akan menikah Mir. Tapi ingatlah, Om tidak pernah bermaksud buruk dengan melakukan ini sebagai tameng semata padamu!"
Miranda mengangguk paham, biar saja menikahi seorang duda asal ada yang mau bertanggung jawab. Selain demi bayinya, Miranda menerima penawaran Jonathan pun karena sudah tahu dari Bara dan teman-teman sekolah kalau istri Pak Bara telah meninggal sejak lama.
Hari ini pernikahan sederhana akhirnya terselenggara. Hanya ada orang-orang penting saja yang turut hadir agar aib tersebut tidak meluas kemana-mana.
Beruntung sekolah Miranda adalah satu satu sekolah terbaik di daerah itu jadi tidak ada anak dari kampung Miranda yang berani masuk kesana, jadi teman-teman Miranda tidak akan tahu apa pun soal masalah yang menimpa Miranda.
Hari beranjak malam, meski berat melepas Miranda Sang Ibu dan Mbak Lilis membantunya untuk segera berkemas karena mulai malam ini Miranda akan tinggal di rumah Jonathan.
"Nak, jaga dirimu baik-baik ya. Kalau bisa selesaikan sekolahmu dulu yang tinggal beberapa bulan lagi itu!" Pesan Bu Laila.
Miranda yang mendengar wejangan sang Ibu hanya tertunduk kelu. Ia tidak menyangka sama sekali kalau pada akhirnya Ia yang sejatinya berpacaran dengan Bara yang seusia dengannya malah menjadi istri dari seorang duda yang tak lain adalah calon mertuanya sendiri. Tapi mengingat pengkhianatan Bara, rasanya Miranda tidak salah mengambil keputusan itu.
"Ya udah Ndok, hati-hati di jalan ya. Jadikan itu pelajaran penting dalam hidupmu. Mungkin Pak Jonathan adalah jodoh yang memang di persiapkan Tuhan untuk menutupi aibmu!"
Rasanya sakit Pak Samsul mengatakan hal itu. Sebagai seorang Ayah tentu Ia ingin putrinya mendapatkan yang terbaik. Tapi mau bagaimana lagi jika takdir berkehendak lain.
Jonathan sendiri hanya bungkam menyimak setiap obrolan Miranda dan keluarganya lalu berpamitan pada mereka semua. Sedang Miranda hanya mengekor Jonathan dari belakang. Pria dewasa itu membukakan pintu mobil untuk perempuan yang kini telah menjadi istri kecilnya dalam waktu singkat. Padahal tak terbersit sedikit pun di benak Jonathan untuk menikah lagi guna menggantikan posisi istrinya yang dulu walaupun banyak perempuan yang datang menawarkan diri padanya. Sebab Jonathan sangat mencintai Almarhumah Melinda perempuan yang sudah melahirkan Bara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
ᬊ❣️💕༄₳₣łQ₳ ₳Ⱡ ₳ɎɄ฿ł💞❣️ᬊ
bener itu mir bersyukur aja bapaknya bara duda dan mau bertanggung jawab atas kesalahan anaknya untuk nikahi kamu....
dari pada kamu harus menanggung aib dan membesarkan anak tanpa bapak....
2023-02-21
2
buk e irul
akhirnya
2023-02-15
2
auliasiamatir
tar anak nya kalau lahir manggil ayab atau kakek yah 🤭
2023-02-13
2