“Nona,, berbaringlah, saya akan memeriksa nona”, perintahnya kepada Fiona sembari merasa aneh dengan perlakuan Fiona. Fiona pun hanya mengikuti apa yang dikatakan Ian.
Dan pada akhirnya setelah pemerisaan Ian memberikan beberapa obat untuk diminum dan pergi dari sana. Setelah menutup pintu kamar Fiona, Ian mengerutkan keningnya. “Apa yang salah dengannya?”, ucapnya di dalam hati.
Setelah kepergian Ian, Fiona pun bangkit dari tempat tidurnya. Ia berjalan ke arah balkon dan melihat pemandangan dari sana. Hangatnya sinar matahari yang masuk dan menyentuh kulitnya serta angin yang berhembus perlahan yang menyapa rambutnya, Fiona pun dapat melihat dari tempatnya kini berdiri para pekerja kebun yang tengah berbincang gembira, dan juga para pelayan bersendau gurau di tengah kesibukan mereka. benar – benar suasana yang menenangkan bagi Estrela.
Dengan mengeratkan genggamannya ia bertekad, untuk menjaga apa yang selama ini harus ia jaga. Menjaga apa yang seharusnya ia jaga. Entah mungkin karena efek obat yang diminum sebelumnya Fiona pun mengantuk dan kembali ke tempat tidurnya, ia pun langsung tertidur. Di dalam mimpinya ia masih di tempat yang sebelumnya ia kunjungi. Hamparan luas yang di penuhi beragam warna bunga serta kehangatan matahari yang menghangatkan tubuhnya. Udara yang sejuk membuat dirinya benar – benar nyaman.
Namun yang berbeda adalah, setelah waktu yang lama Fiona tidak bertemu dengan sosok yang ia temu sebelumnya. Ia masih menunggu disana dengan tetap menikmati keindahan pemandangan sekitar.
Kakinya ia langkahkan untuk melihat – lihat semua yang ada disana. Ternyata tak jauh dari sana terdapat sungai yang mengalir begitu jernih. Bahkan disana terlihat ikan – ikan yang tengah berenang dan mencari makan. Ada juga hewan lain seperti kepiting dan siput sungai yang terlihat indah dan berwarna – warni.
Ketika ia tengah memperhatikan sungai, ia melihat ada seekor ikan berwarna putih dengan sisik yang indah dan bersinar. Matanya berwarna indah. Tidak seperti ikan – ikan yang lain, ikan tersebut tampak berenang dengan elegan dan juga anggun. Entah mengapa sikapnya ini seperti tidak asing bagi Fiona. Di ekspresi matanya yang tengah menatap Fiona seakan ikan tersebut melihat dan memperhatikan Fiona.
Fiona mengulurkan tangannya ke air, ikan tersebut pun justru mendatangi tangan tersebut dan mengusapkan kepalanya ke tangan Fiona. “Hihihihihih,, geli. Lucu sekali”, ucap Fiona yang cekikikan dan merasa lucu ketika melihat tingkah si ikan yang bermanja – manja kepadanya.
Ikan tersebut pun seperti mengerti apa yang tengah di ucapkan oleh Fiona, ia mengelilingi tangan Fiona, berputar dan juga kembali mengeluskan kepalanya kembali ke tangannya.
“Hei,,, kenapa kamu pintar sekali?”, Tanya Fiona.
Di saat Fiona tengah asyik bermain tiba – tiba sebuah suara isak tangis pun membangunkan Fiona dari tidurnya. Ketika ia membuka mata ternyata hari tengah gelap. Iameliihat ada seorang pelayan yang tengah duduk di sisinya . Pelayan itu bernama Maria.
Pelayan yang mengasuh dan menjaga Fiona sedari kecil. Pelayan yang juga membela mati – matian Fiona ketika semua orang tengah sibuk mencela dan menghujat Fiona.
“Mulan,,,, “, panggil Fiona.
Alih – alih menjawab, Mulan hanya terdiam dan menangis sesenggukan. Lalu beberapa saat ia berkata sembari duduk di kursi di samping ranjang Fiona “Nona,,, syukurlah anda selamat.”, ucapnya sembari masih menangis.
“Jangan menangis Mulan, aku telah baik – baik saja. Bagaimana keadaanmu? Aku dengar kau jatuh sakit karena sibuk menjagaku, lihat wajahmu yang begitu pucat namun kau masih tetap datang kemari untuk menjagaku?”, ucap Fiona
“Tidak, saya baik – baik saja nona. Saya akan tetap menjaga nona malam ini. Saya mohon
biarkan saya”.
Melihat pelayannya yang bersikukuh seperti ini dan mengingat bagaimana kekeras kepalaan pelayannya itu akhirnya Fiona pun hanya bisa berpasrah dan mengiyakan. “Pergi lah istrirahat jika kau merasa lelah. Masih banyak pelayan yang bisa menjagaku.Jangan terlalu memaksakan dirimu , apa kau mengerti?”, ucap Fiona.
“Baik Nona. Hari masih gelap, Nona silahkan lanjut istirahat, jangan pedulikan saya lagi”, ucap Mulan. Fiona pun hanya mengangguk mengiyakan ucapan pelayannya. Lalu ia pun kembali terpejam. Keesokan harinya, pagi hari kediaman telah di sibukkan untuk menyambut Tuan Muda mereka yakni kakak tertua Fiona yang bernama Xavier.
Fiona pun terbangun karena mendengar beberapa pelayan yang mulai berdiskusi dan
berbincang. “Nona, anda sudah bangun?”, ucap Mulan dari sisi samping Fiona.
Fiona menatapnya, dan berkata “Ada ribut apa?’, tanyanya.
“ Tuan Muda Xavier sebentar lagi akan tiba, mereka tengah mempersiapkan kedatangan beliau. Apakah suara mereka terlalu kencang dan mengganggu anda Nona. Jika iya, saya akan meminta mereka untuk tidak berisik”, ucap Mulan.
“Kakak sudah akan sampai. Mengapa tidak ada yang memberitahuku?’, Tanya Fiona.
“Tuan dan Nyonya yang menyuruh kami untuk tidak perlu mengatakannya kepada anda. Karena Tuan dan
Nyonya menginginkan anda untuk tetap beristirahat dengan baik. Dan ini,, ini adalah hadiah yang diberikan oleh Nyonya dan Tuan untuk anda. Beliau ingin memberikannya kepada anda sendiri, namun melihat anda tengah nyenyak mereka tidak tega untuk membangunkan anda dan hanya menitipkan salam kepada anda”, ucap Mulan sembari memberikan kotak brukat berwarna biru.
Fiona membuka kota tersebut, seperti di perkiraannya. Itu adalah sebuah kalung berwarna merah rubi persis seperti warna matanya. itu bukanlah kalung biasa, namun kalung yang mengandung kekuatan sihir.
Sebenarnya di dunia ini kekuatan sihir adalah hal yang paling di agungkan dan di dambakan oleh setiap orang. Meski memang pada dasarnya biasanya kekuatan ini terdapat di kalangan bangsawan namun ada beberapa kasus jika kekuatan sihir ada di kalangan rakyat biasa juga.
Fiona ingat,di kehidupannya sebelumnya, ia sangat di benci dan di remehkan orang karena kekuatan sihirnya tidak terbangkitkan. Ini juga menjadi salah satu alasan ia di jauhi oleh bangsawan lain.
“Aku harus cepat membangkitkan kekuatan sihirku, sebelum Angela datang ke kediaman ini. Jika di hitung – hitung mungkin dalam 2 bulan lagi Angela akan datang ke kediaman ini. Dalam waktu dua bulan, harus bisa bangkit”, ucapnya meyakinkan dirinya sendiri.
Kekuatan sihir biasanya akan terbangkitkan dengan sendirinya di usia 14 tahun, namun ada suatu kasus bahwa kekuatan sihir harus di bantu untuk di bangkitkan. Biasanya itu dikarenakan kekuatan sihir yang ada di dalam dirinya terlalu tinggi atau memang orang tersebut tidak mempunyai kekuatan sihir.
Berbeda dengan yang lainnya, Fiona mengerti apa yang terjadi dengan tubuhnya tepat ketika sebelum hukuman penggal itu terjadi. Ia mengingat dengan betul ketika Angela juga berkata bahwa ia telah meracuni tubuhnya agar kekuatan sihirnya tidak dapat di bangkitkan. Jika memang seperti itu, berarti dirinya sebenarnya memang memiliki sihir yang kuat karena tidak mungkin ia tidak memiliki kekuatan sihir sedangkan kedua orang tuanya adalah penyihir terhebat di kekaisaran yang menjadi pilar kerajaan. Bahkan kerajaan tetangga pun akan berulang kali berfikir jika mereka ingin menyerang kerajaan Allegra. Meski prajurit Allegra bukanlah prajurit terhebat, namun adanya keluarga Fiona maka kerajaan Allegra memiliki pelindung yang tidak mudah di tembus oleh musuh.
‘”Aku membutuhkan guru yang tepat “, ucapnya dalam hati sembari memikirkan sebuah nama di benaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Dewi
Semangat selalu kak
2023-05-14
0
Rubby Sky al-queen
cerita samph
2023-03-23
0