Ian

Ia menatap kedua tangan dan kakinya, serta tubuhnya. Ia kaget dan membeku melihat bahwa tubuhnya menyusut menjadi anak kecil. Ia mengingat kejadian ini adalah kejadian di masa lalunya ketika ia tepat berumur 15 tahun.  Ia terjatuh dari kuda dan pingsan seketika. Ketika ia terbangun itu sudah berlalu selama 3 hari.

“Bu,, Ini tahun berapa “?, Tanya Fiona kembali sembari mengeratkan tangannya ke ibunya saat ini.  Ibunya mengerutkan kening lalu berkata “134, kalender Allegra. Ada apa nak?”. Jawaban ibunya yang benar – benar membuat Fiona semakin berdebar.

“Tidak ada apa – apa. Ibu, ayah, kakak, dan adik,,, aku merasa benar – benar tidak enak badan. Bolehkah aku kembali beristirahat?”, Tanya Fiona.

“Baiklah.. aku akan panggilkan dokter kediaman. Istrirahatlah yang baik nak, jika ada sesuatu yang kau butuhkan katakan kepada ayah ya”, ucap ayahnya sebari mengecup puncak kepala Fiona. Fiona pun mengangguk dan menatap kepergian mereka dari dalam kamarnya.

Setelah itu Fiona pun menarik nafas dalam – dalam. Jadi ia benar – benar terbangkitkan? Jadi ia benar – benar hidup kembali dan maju di usia 15 tahun. Ketika ia mengingat kematiannya yang akan tiba di usia 20 tahun, ia benar – benar merinding seketika.

“Dewa,, apakah ini maksud dari ucapanmu sebelumnya”?”,Tanya Fiona dalam hati.

Fiona pun bangkit dari tempat tidur dan menuju cermin yang ada di tempat hiasnya. Ia melihat bayangan dirinya saat ini, rambut perak yang sangat indah menjuntai hingga ke panggul, kulit wajahnya yang lembut dan juga masih belum rusak seperti yang terakhir kali ia lihat di kehidupan sebelumnya. Matanya yang merah berwarna rubi begitu membuat nya semakin menarik. Ia memperhatikan wajahnya yang saat ini di cermin, jelas – jelas ia begitu cantik jelita, mengapa ia bisa menjadi buruk rupa seperti itu.

Fiona termenung dan memikirkan sesuatu. Ia mengingat perkataan wanita yang telah membuatnya begitu menderita di sisa hidupnya. Sosok wanita dengan rambut pirang yang seperti peri, dia yang suka bersikap manis, ramah namun ternyata memiliki niat menjijikkan hingga membuat Fiona mual. Wanita itu bernama Angela. Ia adalah anak seorang baron yang jauh dari ibukota. Ia datang ke rumah ini untuk melakukan debutnya di pergaulan

atas.

Awal mula Fiona berfikir karena Angela hidup jauh dari ibukota dan dengan latar belakang keluargnya yang menjadi baron, Fiona membantu Angel untuk beradaptasi di pergaulan papan atas. Mungkin karena kecantikannya, Angel dengan mudah di terima dan banyak bangsawan yang mengelu – elukan sifat serta parasnya.

Namun ketika Angela dikenal sebagai bangsawan yang baik hati dan menjadi idaman semua pria, justru Fiona yang membantunya hingga mencapai puncak ketenaran malah justru kehilangan pengaruhnya. Perlahan namun pasti oang – orang serta teman yang dekat dengannya mulai menjauhinya. Dan secara terang – terangan mulai menghinanya.

Karena mendapatkan perlakuan buruk dari kalangan bangsawan dan juga teman -  temannya, Fiona pun memutuskan untuk mengurung diri dan enggan untuk keluar. Hal itu bukan karena ia tidak memiliki alasan,

karena setiap ia datang ke acara pertemuan bangsawan atau acara yang di gelar di Istana ia selalu mendapatkan perlakuan buruk dan juga cemoohan. Dan pada akhirnya ia pun sudah tidak tahan, dan melawan. Ia selalu memarahi orang yang membicarakannya di belakang. Ia juga suka membuat onar dimana – mana untuk

menunjukkan kekuasaanya. Bahkan ia tidak segan untuk menampar atau memukul orang – orang yang mencoba bersikap tidak baik padanya.

Ia berpikir bahwa jika mereka tidak menyukai dirinya lalu mengapa ia harus diam saja. Tentu hal itu bermula dari Angel yang mencoba untuk menghasut Fiona. Berkali – kali seperti itu, hingga Fiona tanpa sadar berubah sikapnya dari baik hati menjadi kejam. Semua itu karena tipu muslihat dan adu domba yang di lakukan Angel kepadanya. Angel sering mengatakan tentang orang - orang yang tegah mengatai Fiona dan juga menjelek - jelekan Fiona. sontak saja Fiona yang mendengar hal ini pun marah. Hal inilah yang membuat tingkah laku Fiona yang semakin kasar dan tidak terhentikan.

Fiona juga mengingat tentang terakhir bagaimana cara kaisar menatapnya. Jelas itu adalah tatapan mata yang kejam seakan menatap musuhnya. Namun anehnya,,, Fiona merasa bahwa kaisar sendiri menyimpan dendam kepadanya.

”Tatapan mata itu,, aku tidak mungkin salah. Tatapan mata seperti menatap musuh bebuyutannya. Tapi,, apa alasannya? ”, Tanya Fiona di dalam hati. Karena di dalam ingatan Fiona, ia tidak pernah  sekalipun bertemu dengan kaisar Philip di kehidupan sebelumnya.

“Tok..tok..tok”, “,Nona,, saya Ian, dokter kediaman. Apakah saya bisa masuk?”, suara ketukan pintu membuyarkan lamunan Fiona.

“Masuk”, jawab Fiona.

Sosok pria yang berusia sekitar 25 tahun pun memasuki kamar Fiona. Ia memakai kacamata terlihat seperti memiliki pengetahuan yang luas, tatapan matanya yang tajam yang seakan dapat menembus pikiran orang yang saat itu di tatapnya. Fitur wajah yang dingin, namun entah mengapa Fiona malah merasa nyaman menatapnya.

Pria yang ia kenal hanyalah memiliki ekspresi dingin dan memandang sesuatu dengan acuh,  tak disangka ketika Fiona tengah di tangkap dan diseret paksa oleh para pengawal kerajaan untuk dijatuhi hukuman, ia adalah sosok terdepan yang membela Fiona mati – matian. Bahkan karena akibat perbuatannya yang bersikukuh membela Fiona, ia jadi kehilangan kedua tangannya. Meski begitu Fiona masih mengingat dengan jelas sorot mata yang seakan meminta maaf karena tidak berhasil menghentikan para prajurit untuk membawa Fiona. Alih – alih merasakan sakit pada tubuhnya, ia hanya menatap sendu ke arah Fiona hingga Fiona pergi dari kediaman.

Fiona juga mengingat bagaimana Ian yang beberapa kali mencoba untuk mengingatkan Fiona perihal Angel, namun dengan bodohnyanya Fiona tidak hanya tidak mendengarkannya malah justru memusuhi Ian yang mengakibatkan hubungan mereka pun merenggang.

Ingatan – ingatan tersebut begitu segar di ingatannya seperti baru saja ia lihat di depan matanya. lamunannya pun begitu terhenti ketika terdengar suara Ian yang bekata kepadanya “Nona.. apa yang membuat anda melamun seperti iu?’, Tanya Ian dengan pandangan serius.

Tersadar dengan lamunannya Fiona pun hanya tersenyum. Jika sebelumnya ia bersikap biasa saja dengan Ian, mulai saat ini ia akan memperlakukan Ian dengan tulus. Begitu juga dengan keluarga dan orang – orang yang telah menyayanginya. Ia telah bertekad untuk membalas dendam kepada orang – orang yang mencelakainya serta akan melindungi orang – orang yang berarti baginya.

“Ian,,, bagaimana kabarmu akhir – akhir ini? Apa kau sudah terbiasa dengan lingkungan disini?”, Tanya Fiona dengan tersenyum. Seperti yang berada di ingatannya, Ian baru saja datang ke kediaman, mungkin baru 4 atau 5 hari ia bertugas di kediaman.

Ian adalah salah satu dokter jenius yang ada di kerajaan Alegra. Namun bukan mengabdi di Istana, ia malah justru memilih kediaman Duke untuknya bekerja. Entah apa alasannya, mungkin juga pada dasarnya Ian sudah mengetahui bahwa keluarga kerajaan tidaklah bersih seperti yang terlihat di permukaan.

“Saya baik – baik saja. Tidak sulit bagi saya untuk beradaptasi di kediaman Duke. “, jawabnya sembari mendekati Fiona.

Terpopuler

Comments

Dewi

Dewi

Lan memang murni orang baik

2023-05-14

0

矢kaguyume冬

矢kaguyume冬

semangat thor updatenya

2023-03-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!