Kematian Sang Antagonis
Di ibukota Zega, kerajaan Allegra. Hujan mengguyur seisi kota dengan derasnya. Langit siang yang gelap karena awan gelap yang menyelimuti beberapa kali menampakkan warnanya akibat petir yang berkali – kali menyambar.
Di aula kerajaan, para rakyat, Raja dan juga para pemimpin kekaisaran tengah berkumpul di aula istana. Disana terlihat suasana yang hiruk pikuk. Banyak suara – suara orang yang tengah berdiskusi dan berbisik – bisik.
Tidak jauh darisana, di atas panggung terlihat dua buah tiang dengan penjaga bertubuh kekar dengan kapak besar yang berada ditangannya. Kapak yang sangat tajam hingga dapat membelah sebuah rambut dengan mudahnya. Terlihat juga seseorang dengan kaki dan tangan yang di rantai dengan rantai besi dan dengan pakaian kumuh serta rambut yang acak – acakan berjalan memasuki aula. Penampilannya ini di satu sisi begitu terlihat menyedihkan, namun di sisi lain juga terlihat menjijikan.
Di mulutnya dan dressnya masih terlihat noda darah yang sudah mengering. Orang – orang yang melihat ini pasti mengerti bahwa lidahnya sudah di cabut dengan paksa dari tempatnya.
Sorot matanya yang memang sudah tidak ada lagi semangat untuk hidup, dengan pandangan kosong ia tetap berjalan menuju tempat akan mengakhiri hidupnya. Sebuah sorakan dan makian yang dilontarkan kepadanya tidak juga membuatnya bergeming. Sikapnya ini seperti yang dikataik serta di cacai maki bukanlah dia.
Namun yang anehnya adalah, tidak ada rasa ketakutan di matanya bahwa sebentar lagi nyawanya akan di renggut paksa, yang ada ia seakan malah ingin secepatnya melaksanakan hukuman tersebut. Ketika kaki yang melangkah hampir sampai di tempat dimana ia akan menyerahkan nyawanya, tiba – tiba ada yang berteriak.
“Fiona,,, “, teriak beberapa orang dengan suara isakan tangis yang terdengar. Panggilan dan teriakan itu sontak membuat kaki yang berjalan pun berhenti, pupil mata yang awalnya sudah tidak ada lagi gairah untuk hidup kini bergetar. Namun alih – alih menoleh, wanita tersebut tetap kembali berjalan. Namun kali ini ada dua air mata yang menetes di kedua matanya. Hati yang perih tidak bisa lagi membendung semuanya.
“Hukuman penggal atas nama Fiona Landergei akan segera di laksanakan. Dengan kejahatan yang sudah mencoba melukai dan bahkan hampir menghilangkan nyawa sang Putri Mahkota yang mana adalah calon Permaisuri di masa depan, Fiona Landergei akan dijatuhi hukuman penggal di hari ini. Ia akan di cabut status kebangsawanannya, dan akan di makamkan di tempat pemakaman rakyat biasa. Melihat bahwa kejahatannya ini sangat fatal, Baginda Raja Philip juga memerintahkan untuk mencabut gelar Duke dari keluarganya dan di asingkan ke bagian Utara serta tidak di perbolehkan lagi untuk menginjakkan kaki di Ibukota, dan juga akan disita semua harta bendanya untuk di sumbangkan ke pada pembangunan istana”, prajurit pun mengumumkan titah kaisar.
Mendengar hal ini mata Fiona terbelalak. Ia menatap kejam kepada kaisar yang saat ini tengah menatapnya dengan tatapan sinis dan sarkas di tempat tertinggi aula kerajaaan.
“Uwuwuw,,,wuwuwuwuw,,uwuwuwwu”, Fiona mencoba untuk mengatakan sesuatu namun karena lidahnya sudah di cabut suara yang keluar pun tidak lebih dari gumaman dan sangat sulit untuk di mengerti.
Fiona menatap tajam ke arah Kaisar dengan mata memerah karena menahan amarah. Lalu ia mendengar seseorang dari belakang pun memanggilnya. Fiona sangat tahu, jika kaisar menyita semua harta benda keluarganya dan mereka diasingkan ke daerah utara, tentu itu sama saja menyuruh mereka untuk mati. Baik itu mati karena kelaparan ataupun mati karen di bunuh oleh bandit. jadi meski Kaisar berkata untuk melepaskan nyawa keluarganya namun Kaisar tetap menginginkan nyawa keluarganya.
"Benar - benar biadab!" jerit Fiona di dalam hati
Bagian Utara kerajaan itu bernama Eldagar. Kehidupan disana sangatlah sulit. Wilayah yang paling dingin yang dapat membekukan seseorang dalam hanya beberapa jam. Tidak ada sumber makanan dan air karena yang ada hanyalah salju yang turun.
“Bukan begitu perjanjiannya!!!”, teriak Fiona yang putus asa di dalam hatinya. Ia menjerit begitu putus asa mendengar titah kaisar. Nasib keluarganya menjadi seperti ini arena dirinya. ia benar – benar sangat menyesal. Namun di tengah keputus asaan dan jeritan hatinya Fiona mendengar suara yang tak asing dari belakangnya.
“Kakak”, ucap orang tersebut. Ketika berbalik Fiona melihat seorang wanita tengah menangis dan di peluk oleh seorang pria yang sangat dikenalnya. Wanita itu ngin mendekati Fiona, namun di hentikan oleh pria tersebut. “Tidak,, jangan dekati wanita iblis ini. Ia akan melukaimu lagi”, ucap pria tersebut dengan khawatir.
“Yang Mulia Putra Mahkota,,, anda tenang saja. Saya hanya akan mengatakan beberapa patah kata kepada kakak sepupuku. Bagaimanapun ia adalah saudari saya. Dan bagaimana juga pemasalahan ini berawal dari saya”, ucapnya sembari berderai air mata.
“Tidak,, bagamana ini bisa dikarenakan kamu? Ini memang adalah masalah dia. Dia adalah sumber masalah dan bencana bagi kita”, ucap pria tersebut dengan mata sinis dan tatapan ingin membunuh yang ia arahkan ke Fiona.
Fiona yang melihat ini pun semakin sakit hati. “Mengapa bisa jadi seperti ini? Darimana kesalahannya dimulai? Apa dosa yang telah ia buat hingga ia mendapatkan pelakuan seperti ini?”, Fiona bertanya – Tanya di dalam hati. Ia sangat sakit di dalam hatinya ketika menatap pria yang begitu dicintainya malah justru memandang penuh kebencian terhadap dirinya.
“Yang Mulia Putra Mahkota,,, saya mohon. Sebentar saja. Saya ingin membisikkan kata – kata terakhir untuknya. Saya mohon”, ucap wanita dengan mata yang terus berurai yang membuat orang tidak kuasa untuk menolaknya.
Pada akhirnya Putra Mahkota pun hanya bisa mengizikannya dengan berat hati. Putra mahkota menatap tajam ke arah penjaga “Jaga baik –baik”, ucapnya dengan mata yang penuh peringatan kepada prajurit yang ada di dekatnya dan tatapan mata tajam terarah kembali ke arah Fiona.
Wanita itu pun mendekati Fiona. Dengan air mata yang masih membasahi di kedua pipinya ia pun perlahan mendekat dan berkata “Kakak,, bagaimana rasanya di penjara , disiksa serta sebentar lagi akan di hukum mati? Bagaimana perasaanmu mengetahui bahwa karena perbuatanmu keluargamu juga akan ikut mati bersamamu. Apa kau tahu, jika keluargamu pergi ke daerah Utara, sudah ada para bandit yang akan menunggu mereka disana. “
Lalu wanita itu melanjutkan perkataannya yang sempat terjeda beberapa detik , “Apa kau tahu ? Dari awal akulah yang membuatmu menjadi seperti ini. Dari awal aku memang menginginkan kematian dan kehancuran
keluargamu. Indah dan lega sekali perasanku ketika melihat kehancuran keluarga yang selama ini kau banggakan dan ditambah lagi sebentar lagi aku akan melihat kematianmu dengan cara terhina seperti ini”, ucapnya berbisik ketelinga Fiona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Manusia Biasa
wah-wah keren nih thor👍
2023-05-15
0
矢kaguyume冬
wah ceritanya kayaknya seru banget nih semangat thor 😁
2023-03-24
2