Bab 4

Kali ini Kenzo sengaja mengajak manajer produksi dan tim untuk makan di sebuah warung tenda saat jam makan siang.

Awalnya para manajer itu merasa jijik karena terbiasa makan di restoran yang bersih dan mewah. Namun setelah mencoba rasa makanannya mereka langsung makan dengan lahap.

"Bagaimana rasanya?" tanya Kenzo

"Rasanya sangat enak bahkan lebih enak dari makanan di restoran," jawab salah seorang dari mereka

"Benar, dan asal kalian tahu harga makanan di sini jauh lebih murah tiga kali lipat dari restoran mewah. Kalian tahu kenapa alasannya?" tanya Kenzo lagi

"Karena mereka tak membayar sewa tempat yang mahal, biaya perawatan bangunan, gaji karyawan yang tinggi dan juga pajak pertambahan nilai,"

"That's right, itulah kenapa mereka bisa menjual makanan lebih murah dengan rasa yang sama bahkan lebih enak. Meskipun jangkauan pembeli tempat makan ini adalah kaum menengah kebawah tapi lihatlah berapa banyak pengunjung di kedai ini?" ucap Kenzo

Manajer produksi memperhatikan tempat itu yang dipenuhi oleh antrian pengunjung.

Kenzo bahkan sengaja mengundang pemilik kedai tersebut dan mewawancarainya di depan manajer produksi.

Mereka sangat tercengang saat mendengar penghasilan pemilik kedai itu dalam sehari.

"Intinya adalah Rasa dan harga yang terjangkau. Jika kita amati mayoritas kompetitor kita meluncurkan produk baru dengan harga sangat murah untuk menarik para pembeli. Meskipun kualitas produk mereka sedikit lebih buruk tetap saja asal produk itu memiliki manfaat yang sama konsumen akan lebih memilih produk mereka khususnya para pembeli dari kelas menengah kebawah. Mereka sepertinya tahu benar jika tujuh puluh lima persen konsumen produk kita adalah Masyarakat kelas menengah kebawah sehingga menerapkan trik ini. Meski mereka melakukan praktek kapitalisme dan merusak harga pasar. Tetap saja itu bukan sebuah pelanggaran dan hal itu justru membuat mereka makin berjaya karena bisa mengalahkan para kompetitornya yang mati perlahan karena gempuran produk murahnya," terang Kenzo

"Jadi mereka melakukan teknik dumping seperti yang dilakukan negara China?"

"Tepat sekali, jadi kali ini aku mengajak kalian kesini untuk membicarakan produk baru yang sengaja aku desain dengan harga terjangkau agar bisa bersaing dengan perusahaan kompetitor kita," jawab Kenzo

Lelaki itu kemudian mengajak mereka kembali ke kantor dan memberikan presentasi produk terbarunya dengan bantuan Intan.

Manajer produksi begitu terkejut saat mendengar presentasi dari Kenzo. Ia tak mengira jika pria itu memiliki ide berlian seperti itu.

Ia kemudian melaporkan hasil pertemuannya dengan Amar. Tentu saja Amar merasa Kenzo akan menjadi halangan jika dibiarkan meluncurkan produknya.

"Aku tak bisa membiarkan dia melakukan semua ini," ujar Amar pria itu buru-buru menuju ke ruangan produksi untuk memeriksa apa staf produksi sudah memulai membuat produk inovasi Kenzo.

Sementara itu Intan terlihat sedang memeriksa setiap produk yang diproduksi di pabrik menggantikan Kenzo.

Saat melihat seorang pria mengendap-endap masuk ke ruang produksi membuat gadis itu diam-diam mengikutinya.

Merasa ada yang aneh dengan gerak-geriknya, Intan mengeluarkan ponselnya dan merekam semua yang dilakukan pria itu.

Saat gadis itu akan keluar tiba-tiba seorang pria menghadangnya dan meminta ia menyerahkan ponselnya.

"Maaf dilarang menggunakan ponsel di area produksi, cepat serahkan ponselmu karena kami akan mengeceknya,"

Intan berusaha menjelaskan jika ia adalah tangan kanan Kenzo. Dan ia ditugaskan oleh pria itu untuk mengecek produksi barang.

Namun pria itu tetap bersikeras untuk mengambil ponselnya meskipun gadis itu sudah menjelaskannya berkali-kali.

Melihat kegaduhan di ruang produksi membuat sang manajer begitu geram hingga ia harus turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Ia membawa Intan dan pengawas produksi untuk bertemu dengan pemimpin perusahaan Amar Suseno.

Mendengar pria itu menyebut nama paman Kenzo, gadis itu buru-buru menghubungi Kenzo dan meminta bantuannya.

Amar seketika menatap tajam kearah Intan saat memasuki ruangannya. Berada dengan tiga pria yang mencurigainya membuat gadis itu begitu ketakutan.

Kenapa mereka tiba-tiba berubah menyeramkan, apa mereka benar-benar akan membunuhku jika aku tidak menyerahkan ponselku,

Gadis itu menggenggam erat-erat gawai pipih itu dan meletakan di depan dadanya.

"Kalau kau tak mengambil gambar apapun di sana kenapa kau ragu untuk menyerahkan ponselmu, jadi cepat serahkan sebelum aku menyuruh sekuriti untuk mengambil ponsel itu darimu,"

Intan kembali menyembunyikan ponselnya saat sang pengawas berusaha mengambil ponselnya.

Gadis itu seketika berlari kearah Kenzo saat melihat pria itu memasuki ruangan itu.

Ia segera bersembunyi dibelakang pria itu dan membisikkan sesuatu kepada bosnya tersebut.

"Untunglah kau datang, Meskipun aku tahu dia adalah tangan kananmu yang bertugas memeriksa produksi barang tetap saja ia tidak dibenarkan untuk mengambil gambar saat melakukan tugasnya," terang Amar

Lalu pria itu menyuruh sang pengawas untuk mengambil ponsel Intan.

"Tetap saja kalian tidak bisa mengambilnya dariku. Apa kalian akan bertanggung jawab jika informasi pribadinya akan tersebar luas setelah kalian memeriksa ponsel itu. Kalian mungkin bisa memberikan ganti rugi untuk kerusakan ponselnya. Tapi apa kalian bisa mengganti rugi rasa malunya?" ucap Kenzo membuat pengawas itu menghentikan langkahnya

"Kalian tidak perlu mengambil ponselnya, karena aku sendiri yang akan memeriksanya," imbuh Kenzo

"Tapi bagaimana kau bisa memeriksanya jika kau sendiri tak bisa melihat!" seru Amar begitu kesal

"Ah benar juga, maaf aku hampir lupa. Kalau begitu biar staf ku yang akan mewakilinya,"

Kenzo kemudian mempersilakan seorang wanita masuk dan memeriksa ponsel milik Intan.

Amar terlihat begitu penasaran, ia segera menanyakan kepada wanita itu tentang isi ponsel Intan.

"Apa ada yang mencurigakan dalam ponsel itu?" tanya Amar

"Tidak ada apapun di ponsel itu kecuali dipenuhi dengan foto-foto artis Korea," jawab wanita itu membuat Intan lega

"Baiklah kalau begitu kalian boleh pergi!" seru Amar

Intan merasa lega karena bisa melepaskan diri dari ketiga pria yang membuatnya ketakutan.

"Terimakasih Tuan atas bantuannya," ujar Intan

"Kenapa harus berterima kasih, harusnya aku yang berterima kasih karena kau sudah membuatmu berada dalam bahaya," jawab Kenzo

Pagi harinya Kenzo sangat antusias saat peluncuran produk terbarunya.

Ia bahkan sengaja mendatangi sebuah mal untuk melihat penjualan perdana produk rancangannya.

Namun saat acara live shopping di mulai terjadi insiden saat seorang host mencoba makanan tersebut.

Ia seketika jatuh ke lantai dengan mulut berbusa seperti keracunan.

Acara live langsung dihentikan dan host segera dilarikan ke rumah sakit.

Amat begitu senang saat melihat para pemegang saham langsung mengadakan rapat mendadak guna membahas insiden tersebut.

Seorang ahli gizi memasuki ruang rapat dan menjelaskan jika produk makanan instan yang diproduksi mengandung racun.

Mendengar penjelasan ahli gizi maka pihak direksi langsung meminta Kenzo bertanggung jawab karena ia adalah penanggung jawab produk baru tersebut.

Kenzo berusaha menjelaskan jika ia sama sekali tak memberikan kandungan racun ke produk makanannya ia mengatakan jika kesalahan itu mungkin dilakukan oleh pihak produksi.

Namun tetap saja para direksi tetap menyalahkannya dan memintanya untuk mengundurkan diri sebagai kandidat CEO perusahaan.

Kenzo tampak murung saat keluar dari ruang rapat tentu saja itu membuat Intan khawatir.

"Apa yang terjadi, kenapa kau terlihat murung?" tanya gadis itu

"Sepertinya aku harus melupakan mimpiku untuk menjadi CEO perusahaan ini,"

"Kenapa?" tanya Intan

"Karena aku harus berhenti dari perusahaan ini. Kau tahu ternyata produk makanan yang kita produksi mengandung racun, dan perusahaan memintaku bertanggung jawab,"

"Jadi kau akan mengundurkan diri sebagai kandidat CEO hanya untuk bertanggung jawab atas kesalahan yang tidak kau perbuat!" tanya Intan begitu emosi

Kenzo hanya mengangguk lemas menjawab pertanyaan gadis itu.

Namun siapa yang menduga jika Intan langsung menarik Kenzo dan mengajaknya kembali masuk kedalam ruang rapat.

"Siapa bilang bosku yang harus bertanggung jawab atas insiden hari ini!" seru Intan menggebrak meja rapat tersebut membuat semua orang langsung terdiam menatapnya

"Baiklah kalau kalian ingin melihat siapa pelaku sebenarnya mari kita lihat bersama!" seru gadis itu kemudian mengambil ponselnya dan menghubungkannya dengan projektor.

Semua orang langsung tercengang melihat video yang diputar oleh Intan.

"Sekarang kalian lihat kan siapa pelakunya!" seru Intan

Kenzo begitu bangga dengan kinerja asisten rumah tangganya tersebut. Ia tak menyangka jika Intan adalah gadis yang sangat cerdas. Dengan bantuannya ia berhasil meluncurkan produk terbarunya bahkan para pemegang saham memberinya posisi penting manjadi Direktur eksekutif perusahaan.

Terpopuler

Comments

Manusia Biasa

Manusia Biasa

wah ada yang curang pasti

2023-04-29

0

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞Sarinande⒋ⷨ͢⚤

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞Sarinande⒋ⷨ͢⚤

paling jga orang suruhan Amar yg naruh racun..
licik sekali hanya demi sebuah ambisi agar bisa menguasai harta..

2023-03-13

0

#manusiabiasa

#manusiabiasa

kayaknya manajer nya produksi atau pengawasan produksi telah melakukan tindakan curang

2023-03-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!