Bab 3

"Sekarang perusahaan kita sedang membutuhkan seorang pemimpin muda yang mampu membuat sebuah inovasi baru agar perusahaan kita mampu bersaing dengan kompetitor baru yang begitu meresahkan," ujar salah seorang direktur membuat Kenzo tercengang

"Benar sekali, sepertinya karena perusahaan kita kekurangan pemimpin muda makannya kita selalu kalah dalam inovasi produk baru," sahut yang lainnya

"Bagaimana jika kau kembali lagi bekerja, aku yakin dengan jiwa kompetisi yang kau miliki bisa membawa kembali kejayaan perusahaan kita yang sudah lama terkubur semenjak kecelakaan itu,"

"Bagaimana Ken, apa kau bersedia. Ingat pemilihan CEO sebentar lagi kalau kau tak segera kembali maka peluang mu untuk menjadi CEO sangat kecil, dan itu berarti paman mu Amar yang akan menjadi pengganti resmi ayahmu,"

Kenzo hanya diam mendengarkan para direktur itu berusaha merayunya. Ia tahu benar jika sebenarnya mereka tak pernah mengharapkannya kembali. Semua yang mereka katakan hanyalah sebuah pengasihan bagi pria buta sepertinya.

Selesai makan Kenzo segera bergegas keluar dari restoran.

Melihat Kenzo sudah Intan segera bergegas menghampirinya.

Melihat Intan sudah berada si sampingnya membuat pria itu langsung menggenggam tangan gadis itu.

Para direktur itu masih menunggu jawabannya.

"Kau belum menjawab pertanyaan kami," ucap salah seorang dari mereka membuat Kenzo langsung menoleh kearahnya,

"Kalau begitu mulai besok aku akan kembali bekerja," jawab Kenzo membuat semua orang begitu terkejut mendengarnya

"Tapi... bagaimana kau bisa bekerja jika kau belum bisa melihat," jawab Amar

"Kata siapa aku tidak bisa melihat, mulai sekarang gadis ini akan menjadi mataku. Dia yang akan membantuku dalam menyelesaikan semua pekerjaan di kantor ataupun di rumah," jawab Kenzo begitu bersemangat

"Eh," seketika para direktur itu langsung menoleh kearah gadis belia itu.

Tentu saja Intan begitu terkejut saat mendengar ucapan Kenzo.

Bagaimana bisa ia mempercayai ku secepat ini??

"Bagaimana Intan, apa kau bersedia menjadi mataku?" tanya Kenzo membuat gadis itu seketika langsung mengangguk setuju

"Tentu saja Tuan," jawabnya sedikit gugup

"Sekarang semuanya beres," jawab Kenzo kemudian meninggalkan mereka.

Setelah melihat Kenzo pergi, para direksi itu langsung menggunjingkan pemuda itu.

"Apa kau sudah gila, kau tahu kan dia tidak bisa melihat jadi bagaimana dia bisa bekerja. Bukannya membuat sebuah Inovasi ia malah akan mempermalukan perusahaan kita. Jangankan membuat sebuah produk baru, bahkan untuk mengurus dirinya sendiri ia masih membutuhkan orang lain, wah benar-benar tak bisa dipercaya," gerutu Amar

"Kau tahu kan aku sengaja melakukan hal itu agar para pemegang saham tidak mencurigai mu. Apa kau pikir mereka akan memilih mu sebagai CEO perusahaan setelah kecelakaan itu. Harusnya kau lebih peka daripada aku saudaraku," jawab Susilo

"Wah kau benar-benar licik Sus, bagaimana kau bisa memanfaatkan orang buta untuk memuluskan rencana ku menjadi CEO perusahaan ini," sahut Amar kemudian tertawa terbahak-bahak

Intan tahu benar bagaimana perasaan Kenzo saat itu, bagaimanapun juga ia pernah merasakan bagaimana rasanya dimanfaatkan oleh keluarga sendiri.

"Dasar brengsek aku sudah menduganya jika mereka hanya memperalat diriku untuk meraih tujuan mereka. Kalau begitu akan aku buktikan jika aku masih Kenzo yang dulu, aku akan buktikan kepada para pemegang saham jika hanya aku yang layak menjadi CEO Mega Bintang Group," tegas Kenzo

Pria itu kemudian berlalu pergi meninggalkan tempat itu.

Setibanya di rumah Aryan memberi kabar jika ia akan berada di New Zealand selama dua Minggu.

Mendengar berita itu Kenzo terlihat begitu gusar.

"Sepertinya Tuhan tak mengijinkan aku untuk menjadi CEO MB Group," ucap pria itu kemudian memukulkan tangannya ke meja kerjanya.

"Intan!"

Gadis itu segera berlari menghampiri Kenzo, "Ya Tuan,"

"Cepat buatkan makan malam untukku,"

"Baik Tuan," Intan segera mengambil buku agendanya untuk melihat menu makan malam Kenzo hari itu.

Setelah selesai memasak ia segera menghidangkannya ke meja makan.

"Silakan Tuan," ucap Intan mempersilakan pria itu mencicipi makannya

Seketika Kenzo langsung mengeluarkan makannya dari mulutnya.

"Asin!" seru pria itu membuat Intan reflek langsung mencoba makanan tersebut.

"Tapi tidak asin kok," ucap gadis itu

"Itu menurut mu yang suka asin, asal kau tahu aku tidak suka asin!" seru Kenzo langsung menyingkirkan makanan tersebut

"Baik segera akan aku ganti,"

Intan buru-buru memasak kembali makan malam untuk, k kali ini yang menghasilkan dulu rasanya pas agar tidak keasinan lagi.

"Silakan Tuan," ucap gadis itu meletakkan makanan itu didepan Kenzo

Kali ini Kenzo mengatakan jika masakannya terlalu hambar dan tidak ada rasa. Ia kemudian meminta Intan untuk memasak ulang makanannya. Begitupun dengan masakan ketiga, keempat dan seterusnya, pria itu tetap mengatakan jika makanan itu masih saja ada yang kurang meskipun sebenarnya rasanya sudah pas.

pria itu sengaja ingin meluapkan rasa kesalnya kepada Intan dengan terus menyalahkan rasa makanan yang dimasaknya.

Menyadari hal tersebut Intan sengaja tak memasak lagi saat pria itu memintanya mengganti makanannya. Ia sengaja menyajikan ulang makanan pertama yang ditolak oleh Kenzo.

Karena sudah terlalu lapar pria itu akhirnya menghabiskan makanannya hingga tak bersisa.

Melihat Intan masih membereskan dapur meskipun sudah malam membuat pria itu merasa bersalah karena sudah membuatnya bekerjasama ekstra.

Karena tak bisa tidur memikirkan bagaimana besok ia akan memulai pekerjaannya, Kenzo memilih duduk di beranda rumahnya sambil menikmati indahnya cahaya purnama malam itu.

"Seandainya saja aku tidak terlalu menyombongkan diri mungkin aku tidak akan seperti ini. Sebagai pria buta harusnya aku sadar diri bahwa aku tidak bisa apa-apa tanpa paman Aryan, aku bahkan tak bisa menulis apalagi membaca, jadi bagaimana aku bisa bekerja?" ucapnya begitu sedih

"Kalau begitu aku akan menjadi matamu, aku juga akan menjadi tanganmu yang akan melakukan semua pekerjaanmu. Kamu hanya perlu memberitahukan aku apa rencanamu dan apa yang harus aku lakukan. Aku yakin dengan begitu kau masih bisa menunjukkan kemampuan mu kepada para direksi dan pemegang saham. Dan mereka akan mengakui kalau kamu memang layak menjadi CEO Perusahaan tersebut," ucap Intan menghampiri pria tersebut.

Tentu saja Kenzo terkejut dengan pernyataan Intan.

"Apa kau yakin aku bisa?" tanya Kenzo

"Tentu saja. Aku yakin seorang yang sudah mampu mengayuh sepeda suatu saat ia akan tetap bisa mengayuh sepedanya lagi meskipun ia sudah lama tak mengayuh sepedanya," jawab Intan

*******

Pagi harinya di Mega Bintang Tower.

Semua pimpinan perusahaan berkumpul dalam ruang rapat untuk membicarakan rencana Amar yang meminta para direksi untuk membuat projek produk baru.

Mereka dikejutkan dengan kedatangan Kenzo bersama dengan asisten pribadinya Intan.

Amar sengaja meminta pemuda itu untuk menyampaikan presentasi tentang projek barunya untuk perusahaan.

Tanpa di duga pemuda itu menyampaikan presentasi produk baru yang membuat semua orang terkesiap melihat presentasinya.

"Kalau begitu aku mau kau langsung membuat produknya bersama tim produksi sekarang juga!" seru salah seorang pemegang saham membuat Amar seketika kesal Mendengarnya.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞Sarinande⒋ⷨ͢⚤

☠ᵏᵋᶜᶟ 𝕸y💞Sarinande⒋ⷨ͢⚤

yuk Ken buktikan klu kamu mampu & bisa jdi pimpinan yg bisa diandalkan,buat mereka melek & gak mandang sebelah mata apalg smp merendahkanmu

2023-03-13

0

HIAT DOLO "🅱🅸🅱🅰🅷🦈

HIAT DOLO "🅱🅸🅱🅰🅷🦈

CEO dan berUANG banyak, kenapa Kenzo tak mencari pendonor mata saja,,

2023-03-13

0

𝙇𝙀𝙉𝘼¹³

𝙇𝙀𝙉𝘼¹³

emang enak kena getah sendiri tuan amar. mau niat hati ngerjain kenzo malahan balik ke diri sendiri

2023-03-13

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!