Menjenguk Mertua

Satu minggu setelah pernikahan, Tari merasakan kian kesepian. Berdiam diri di dalam rumah megah sang suami tanpa ada pendamping di tiap malam membuatnya mulai gelisah. Dimana status istri yang ia dapatkan? Apakah hanya sebuah acara pernikahan yang membuatnya merasakan menjadi seorang istri.

Malam pukul sepulu ia duduk seorang diri di ruang tengah menyalakan televisi. Pandangannya terlihat kosong hanya suara televisi sebagai pengisi ramai ruangan itu. Menantikan kabar sang suami yang tak kunjung pulang.

"Kemana Regi? Mengapa selalu pulang pagi? Apa sebanyak itu pekerjaannya sampai tidak bisa di kerjakan di rumah?" tanyanya pada diri sendiri.

Tari beberapa kali melihat ke arah pintu utama yang sengaja ia buka agar terlihat jika ada sorot lampu mobil datang. Namun, hingga waktu bergerak tiba di angka satu pria itu tak kunjung tiba justru membuat Tari terlelap di atas sofa.

Tak terasa pagi datang menyapa, samar Tari melihat sinar mentari pagi memasuki rumah itu. Ia pun mengerjapkan mata beberapa kali dan sadar dari rasa kantuk kala mendengar suara hentakan sepatu yang menggema di ruang itu.

"Bersiaplah, kita akan menghadiri acara penting siang ini." Regi datang membawa tas kerja mendekati sang istri.

Bingung tentu saja, Tari kaget mendengar perintah sang suami untuk bersiap. Apa benar yang ia dengar apakah dirinya akan di ikut sertakan dengan urusan kantor? sungguh Tari begitu senang mendengar ucapan sang suami. Itu artinya hari ini semua pebisnis tahu jika Tari adalah istri dari Regi. Meski tak ada cinta yang ia rasakan untuk saat ini, setidaknya ia di akui di depan banyak orang.

"Baiklah," Tari bergegas memasuki kamar dan bersemangat menata pakaian yang akan ia kenakan.

Siang ini Regi akan menghadiri acara penghargaan untuk pembisnis, dan ia sangat antusias akan hal itu. Setidaknya sudah bisa di pastikan dirinya akan mendapat nama di panggung kelak. Sebab semua bisnis telah ia menangkan.

Hal itulah yang membuat Carel Damar yakin untuk menjodohkan Tari dengan pria mapan ini. Tanpa ia tahu apa yang sebenarnya ada di diri Regi selama ini.

Di waktu yang sama di kediaman Carel Damar, pria itu duduk melihat kedatangan sang anak dan menantunya. Yah, Ratna bersama Farid datang mengunjungi orangtua Ratna.

"Eh Rat, Farid, kalian pagi-pagi kesini." sapaan hangat terdengar dari Diatmika.

Wanita paruh baya yang selalu berperawakan ramah membuat Farid sangat senang mengunjungi sang mertua meski sebenarnya ia sangat malas mendengar ucapan pedas yang Carel layangkan padanya.

"Iya, Bu. Ratna mengajak kemari sebelum saya pergi ke kantor." jawab Farid sopan saat mencium punggung tangan sang ibu mertua.

Sayangnya ucapan itu seketika mendapat sahutan dari Carel. "Sebaiknya lain kali jangan mengikuti permintaan Ratna. Nanti kalau di pecat perusahaan karena sering terlambat saya juga yang repot." ketus Carel menatap sinis sang menantu.

"Jangan khawatir, Ayah. Jam kantor masih cukup banyak untuk saya tiba di sana." jawabnya tenang.

Diatmika menghela napas kasar mendengar ucapan ketus sang suami. Sumpah demi apa pun ia sendiri merasa kesal rasanya.

"Jangan seperti itu, Ayah. Ratna juga tahu kok kapan waktu yang tepat mengajak Kak Farid kemari. Lagian kami kesini hanya ingin memastikan keadaan Ayah dan ibu baik-baik saja." jawab Ratna yang ingin membela sang suami.

Mendengar itu Carel justru mengabaikan saja. Ia memilih masuk ke dalam kamar untuk bersiap acara siang ini. Dan tentunya itu akan jauh lebih baik dari pada bergabung bersama anak dan menantunya.

"Rid, maafin ayahmu yah? Ibu tahu itu menyakitkan. Tapi ibu yakin kamu bisa menunggu waktu yang tepat dimana semua berbalik ke kamu yang baik-baiknya. Ayah begitu karena terlalu sayang sama Ratna." Diatmika berbicara dengan sangat lembut.

Berharap sang menantu tidak akan berubah pada mereka dan juga Ratna. Jangan sampai Farid habis kesabaran dan berujung ia menyakiti Ratna.

"Ibu jangan takut. Kak Farid adalah pria yang Ratna pilih. Pasti kekuatan hatinya sudah teruji dong. Mana ada laki-laki kuat hadapi istri kayak aku, Bu." ujar Ratna kembali menghibur sang ibu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!