Sarapan Pagi Pengantin Baru

Hingga hari yang di nantikan pun akhirnya telah tiba. Pernikahan yang tidak pernah di inginkan kini berlangsung dengan baik. Anatari terus mengembangkan senyum di depan menerima setiap ucapan selamat dari para tamu undangan. Di sampingnya tampak sosok pria tampan bernama Regi.

Bergandengan tangan dengan orang asing sungguh memuakkan, namun Anatari tetap menghormati Regi sebagai suami yang di pilihkan oleh sang ayah untuknya.

"Kak, selamat yah atas pernikahan paksa ini. Semoga kalian bisa saling mencintai secepatnya seperti aku dan Kak Farid." Ratna berbisik saat mencium pipi sang kakak.

Tak ada jawaban dari Anatari untuk sang adik selain anggukan kepala lemas. Ia hanya terus mengembangkan senyum pada semuanya. Melihat wajah bahagia sang ayah dan ibu sudah cukup bagi Tari. Kedua orangtuanya adalah harta yang paling berharga.

"Tari akan mencintai Regi demi kebahagiaan kalian, Ayah, Ibu. Tari sadar selama ini Tari memang cukup sulit menemukan pendamping hidup dan itulah alasan kalian mengadakan perjodohan ini. Semua tentu demi kebaikan Tari." ucapnya dalam hati memandang nanar kedua orangtuanya yang berdiri di samping.

Sejak pertemuan hingga pernikahan berlangsung, belum ada satu kata pun yang Regi keluarkan pada sang istri. Wajah tegas pria itu membuat Tari tak memiliki cukup keberanian untuk menegur sang suami.

Hingga malam pun tiba, akhirnya acara sudah selesai dengan baik. Semua bubar dari ruangan pernikahan itu. Tari berjalan mengikuti langkah kaki sang suami menuju kamar pengantin.

Semua pengantin wanita tentu saja merasa gugup di saat malam pertama mereka. Begitu juga dengan Tari saat ini. Ia benar-benar gugup menyadari kamar yang besar itu hanya berisikan mereka berdua saja.

"Em..." pelan ia membuka bibir namun kembali ia bungkam. Tari ingin menyapa pria ini. Sayang Regi sudah melangkah lebih dulu meninggalkannya ke kamar mandi.

Sejenak Tari menghela napas kasar. "Kenapa dia dingin sekali? Apa aku ada melakukan kesalahan? Tapi selama mengenalnya aku baru sadar tidak belum pernah mendengar suaranya." tutur Tari dalam hatinya.

Melamun adalah jalan yang Tari pilih saat ini. Duduk di sofa depan jendela hotel ia memikirkan apa yang harus di lakukan saat ini. Bahkan Regi saja tak berniat bicara dengannya. Bukankah pernikahan ini sama-sama bukan keinginan mereka? Mengapa harus Tari yang di cueki. Seharusnya mereka bisa bekerja sama.

Hingga larut malam keduanya pun tidur dengan jarak yang cukup di antara mereka. Tari berbaring bersama Regi tanpa ada sentuhan sama sekali.

"Malam ini aku lelah dan ingin istirahat. Jangan banyak bergerak." Suara berat milik sang suami akhirnya terdengar juga.

Tari pun menghela napas kasar. Setidaknya suaminya bisa bicara, pikirnya.

"Baik." jawab Tari apa adanya.

Wanita itu memejamkan mata.

***

"Wah pagi-pagi ada yang keramas. Berapa lama nih kak?" celetuk Ratna saat menyambut kedatangan sang kakak dan kakak ipar di meja makan hotel itu.

Yah semua keluarga rupanya tinggal di kamar yang sudah Regi persiapkan untuk mereka masing-masing. Kikuk Tari hanya bisa menunduk. Tidak mungkin dirinya menjelaskan jika mereka tidak melakukan apa pun dan Tari memang mandi selalu membasahi rambut seperti itu.

"Sayang, jaga bicaramu." teguran lembut Ratna dapatkan dari sosok Farid.

Pria yang selalu bertutur kata hangat pada istri tengilnya itu.

"Ratna itu benar, Farid. Tidak perlu menegurnya. Sebaiknya kau urusi saja pekerjaannmu yang entah kapan majunya." sindiran telak untuk kesekian kali Farid dapatkan dari sang ayah mertua.

Dan lagi ia hanya bisa diam. Ratna menatap kesal pada sang ayah. Istri mana pun tak ada yang terima jika suaminya di rendahkan seperti itu.

Melihat keadaan yang tak kondusif, sontak Diatmika pun angkat suara. "Sudah sudah...ayo makan. Tari ambilkan Regi makan." semua pun kembali fokus dengan makan pagi mereka.

Tari yang semula ceria tampak memajukan bibirnya kesal. Sementara Farid yang dengan sabar tersenyum mengusap punggung tangan sang istri. Memberi isyarat seolah semua baik-baik saja.

Ratna pun juga tersenyum mengiyakan ucapan sang suami.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!