Bab 5: Ternyata sangat nikmat

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Erik menceritakan segala info yang baru ia dapat dari orang-orang nya. Ia tidak tega melihat Abi yang di penuhi rasa bersalah pada Puput, akhirnya memutuskan untuk membantu secara diam-diam.

Dan sekarang orang-orang memberi informasi, Puput memutuskan kuliah online jadi dosen akan mengirim materi di link resmi kampus agar Puput bisa belajar.

"Untuk kapan Puput akan kembali kuliah gue gak tau, kata orang gue tidak ada yang tau. Tapi mereka bilang Puput sekarang berada di Paris, kalau lo mau nyusul gue bisa kirim alamat lengkap nya," kata Erik pada Abi.

"Thanks," Abi menepuk bahu Erik dan pergi. "Jangan lupa kirim alamat nya sekarang!" sambung Abi setengah teriak.

"Kau mau pergi susul Puput sekarang Bi?" penasaran Erik melihat Abi semangat terus berjalan menuju parkiran.

"Ck, bucin."

💙💙💙

Keesokan hari.

Pagi hari Puput sudah rapi. Dua minggu berada di Paris, ia sudah lebih baik dan tenang. Otaknya tak lagi memikirkan Abi, pria itu sudah ia blacklist dari hati.

Tak ada cinta untuk pria bernama Abi, yang ada hanya benci.

Bencinya sudah begitu dalam, perkataan kasar Abi tak terlalu ia pikirkan, tapi perkataan kasar Abi mengatai orang tua nya itu membuat nya sulit melupakan dan memaafkan.

"Aku udah rapi, enaknya ngapain ya? bosan 2 minggu di apartemen," ucap Puput berpikir apa yang harus ia lakukan. Kuliah online sangat membosankan, tapi jika tidak seperti ini, ia akan bertemu Abi. Dan Puput belum siap sampai hati nya benar pulih.

Apalagi Daddy nya sudah mengetahui masalah nya. Daddy melarang keras ia berhubungan dengan Abi apapun alasannya.

"Sebaiknya aku jalan-jalan saja, sekalian cari makan," putus Puput untuk keluar dari pada berdiam diri di apartemen.

Puput mengambil tas selempang dan segera keluar kamar. Dan bertepatan bel apartemen nya berbunyi.

"Siapa yang datang? perasaan gak ada orang yang ku kenal di sini? Mom dan Dad gak mungkin berada disini? lalu siapa yang datang pagi-pagi begini?" pikir Puput bertanya-tanya, rasa penasaran yang besar. Ia pun memutuskan untuk melihat siapa yang datang.

Tap

Tap

Tap

Langkah Puput semakin mendekat pada pintu, perlahan dan.

Cekrek.

Deg!

Deg!

"Bagaimana bisa kau ada di sini? Dari mana kau tau saya di sini?" tanya Puput kaget melihat keberadaan Abi di depan nya.

"Tidak penting, aku kesini ingin memperjuangkan mu kembali. Aku mengaku salah sudah berkata kasar padamu, tapi bisakah kau memberiku satu kesempatan terakhir? Aku janji akan membuatmu bahagia," mohon Abi.

"Ck, segampang itu kau mengatakan permohonan maaf setelah mengatai orang tua ku? Dan sekarang apa? Aku tidak salah dengar, kau minta satu kesempatan untuk membahagiakan ku? Kau serius? Apa bahagia yang kau katakan itu penyiksaan lagi? Jangan harap aku tidak akan membiarkan diriku terjebak lagi seperti dulu. Sekarang aku sudah sadar, aku bukan orang bodoh, jadi segera pergi dari apartemen ku, jangan pernah menunjukkan wajah mu di depan ku lagi. Aku jijik melihat mu," wajah Puput begitu memperlihatkan kebencian nya pada Abi.

"Sayang, ak-"p

"Jangan mengatakan kalimat itu, aku jijik mendengarnya. Ku mohon padamu Abi Putra Dirgantara terhormat segera tinggalkan apartemen ku!" tegas Puput mengusir Abi.

"Tidak! Aku tidak akan pergi, aku akan tetap di sini sampai kau memaafkan ku dan memberikan ku satu kesempatan untuk memperbaiki semua!" Abi tak kalah tegas, dan celonong masuk begitu saja ke apartemen Puput.

"Hei, apa yang kau lakukan? Cepat keluar dari apartemen ku! Jangan membuatku makin marah padaku Abi!"

"Lakukan sesuka mu sayang, aku akan tetap di sini. Oh iya, aku juga akan tinggal di sini bersama mu," ucap Abi santai dan bangkit mencari kamar untuk beristirahat.

Dia melakukan perjalanan ke paris malam-malam agar bisa tiba di pagi hari. Semua tidak lepas dari bantuan sang Daddy memberikan nya menggunakan jet pribadi.

"Apa yang kau lakukan? Itu kamar ku, kenapa kau asal masuk," Puput mengikuti Abi masuk ke kamarnya.

"Lalu dimana aku akan tidur? Di sini tidak ada kamar lebih. Lagian salah siapa? Kenapa tidak tidak memiliki kamar lebih," sahut Abi santai menjatuhkan diri di ranjang.

"Abi cepat bangun, keluar dari kamar ku," kesal Puput, ia mencoba menarik tangan Abi, tapi malah tangannya yang di tarik hingga terjatuh.

" Kau sangat cantik sayang," wajah Puput begitu dengan wajahnya.

Satu tangan nya membelai lembut pipi Puput, sebelahnya ia melingkar di pinggang. Abi bisa mencium betapa harum aroma rambut Puput.

"Jangan memanggil ku sayang, aku jijik mendengar itu. Lepaskan aku, cepat," berontak Puput minta di lepaskan.

Bukan terlepas, Abi membalikkan tubuh nya, hingga posisi mereka berubah. Puput di bawah.

"Abi kau jangan gila. Lepaskan aku!" gugup Puput dengan posisi sedekat ini membuat nya takut.

"Maafkan aku, beri aku satu kesempatan," serius Abi semakin mendekatkan wajah nya pada Puput.

"Ab-"

Mpphtt...

Abi menempelkan bibir nya pada Puput. Puput yang sadar akan itu, tidak membiarkan Abi seenaknya, ia berontak dengan sekuat tenaga. Tapi ia tetap kalah, kekuatan Abi sangat kuat.

Abi terus mel***t dengan rakus, ia meny***p. Tidak sampai di situ ia mengigit bawah bibir Puput, biar lebih leluasa. Entah dorongan dari mana ia begitu berani.

Puput sudah kehabisan tenaga, ia membiarkan Abi melakukan sesuka nya, tanpa membalas.

Berontak hanya membuat tenaga nya semakin terkuras.

Bibir Abi turun ke tengkuk leher Puput. Ia menj***** dengan lembut. Rasanya sangat nikmat.

Tubuh Puput seketika merasa desiran yang kuat, sentuhan Abi membuat nya merasa aneh pada tubuh nya yang tidak ia mengerti sendiri.

"Ahh.... " Puput men*****.

Suara merdu Puput membuat Abi sangat semangat, terus melancarkan aksi tanpa henti.

Abi bahkan sudah berhasil melepaskan b** milik Puput. Tangannya mer**as dua gunung kembar dengan gemas.

"Ini sangat kecil, aku akan membuat lebih besar," ucap Abi cepat meng****p salah satu gunung Puput.

"Ahhh... Bi, ahhh... hen-ti-kan... " Puput terbata-bata, sentuhan Abi membuat nya benar-benar gila. Ia tidak pernah tau berhubungan sedekat ini dengan seseorang akan seperti ini. Pengalaman pertama nya membuat nya tak bisa berbohong pada diri sendiri, jika ini sangat nikmat.

Pantas saja jika banyak pasangan suami istri sering melakukan hal ini, ternyata sangat nikmat. Makanan lezat saja kalah jika sudah di berkaitan dengan makanan ranjang.

"Tidak sayang, aku tidak pernah melakukan ini sebelum nya. Ini pengalaman pertama ku. Dan ternyata sangat nikmat. Pantas Daddy selalu mengurung Mommy di kamar, ternyata mereka melakukan ini," Abi kembali meng****p sebelah nya.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

Jumaeda

Jumaeda

koq lemah banget si Puput, percuma menghindari Abi, klo ujung2x gini

2023-03-10

0

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

Seram amat si Abi, belum juga dapat maaf udah bertindak gitu.
Meski kamu masih suka, jangan maafin Abi dulu, udah bentak kamu, berkata kasar, giliran jumpa langsunh gitu. wah, sesukanya dia aja 😴

2023-02-10

3

Harwanti Unyil

Harwanti Unyil

sadar puput jangan bodo jangan gampang terbuai dengan kata" manis abi sadar harga diri seorang wanita

2023-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Masuk libur kampus
2 Bab 2: Adil?
3 Bab 3: Aku berhenti!
4 Bab 4: Baru terasa sekarang
5 Bab 5: Ternyata sangat nikmat
6 Bab 6: Terima atau kita lakukan sekarang?
7 Bab 7: Ganti pin
8 Bab 8: Bantu mengerjakan
9 Bab 9: Lebih keras
10 Bab 10: Tersakiti lagi
11 Bab 11: Janji
12 Bab 12: Kembali lagi
13 Bab 13: Dua jam milik ku
14 Bab 14: Putus
15 Bab 15: Menyesal
16 Bab 16: Membencinya
17 Bab 17: Pulang
18 Bab 18: Dua benda keramat
19 Bab 19: Begitu membenci
20 Bab 20: Restoran
21 Bab 21: Dia bekas sudah ku cicipi
22 Bab 22: Terimakasih untuk luka ini
23 Bab 23: Ingin suasana baru
24 Bab 24: Pagi yang cerah tak seindah langit
25 Bab 25: Dia kembali?
26 Bab 26: Kita sahabat
27 Bab 27: Pasangan yang cocok
28 Bab 28: Tamparan
29 Bab 29: Sekali lagi kembali melukai
30 Bab 30: Memperjuangkan mu kembali
31 Bab 31: Kita teman
32 Bab 32: Semakin dekat
33 Bab 33: Belum siap
34 Bab 34: Berjanji
35 Bab 35: Merestui
36 Bab 36: Menemani ke kantor
37 Bab 37: Satu minggu dari sekarang
38 Promo novel: Gadis Kecilku Yang Baik Hati
39 Bab 38: Menemani ke kantor
40 Promo novel: Wanita kesayangan CEO Season 2
41 Bab 39: Kebahagiaan tak di sangka
42 Promo Novel: Aku Wanita Penghibur
43 Promo novel: Pengasuh adikku jodohku
44 Promo novel: Sebatas status
45 Kenapa Harus Aku
46 Benci Jadi Cinta
47 Promo Novel: Sahabatku Sendiri Duri Rumah Tanggaku
Episodes

Updated 47 Episodes

1
Bab 1: Masuk libur kampus
2
Bab 2: Adil?
3
Bab 3: Aku berhenti!
4
Bab 4: Baru terasa sekarang
5
Bab 5: Ternyata sangat nikmat
6
Bab 6: Terima atau kita lakukan sekarang?
7
Bab 7: Ganti pin
8
Bab 8: Bantu mengerjakan
9
Bab 9: Lebih keras
10
Bab 10: Tersakiti lagi
11
Bab 11: Janji
12
Bab 12: Kembali lagi
13
Bab 13: Dua jam milik ku
14
Bab 14: Putus
15
Bab 15: Menyesal
16
Bab 16: Membencinya
17
Bab 17: Pulang
18
Bab 18: Dua benda keramat
19
Bab 19: Begitu membenci
20
Bab 20: Restoran
21
Bab 21: Dia bekas sudah ku cicipi
22
Bab 22: Terimakasih untuk luka ini
23
Bab 23: Ingin suasana baru
24
Bab 24: Pagi yang cerah tak seindah langit
25
Bab 25: Dia kembali?
26
Bab 26: Kita sahabat
27
Bab 27: Pasangan yang cocok
28
Bab 28: Tamparan
29
Bab 29: Sekali lagi kembali melukai
30
Bab 30: Memperjuangkan mu kembali
31
Bab 31: Kita teman
32
Bab 32: Semakin dekat
33
Bab 33: Belum siap
34
Bab 34: Berjanji
35
Bab 35: Merestui
36
Bab 36: Menemani ke kantor
37
Bab 37: Satu minggu dari sekarang
38
Promo novel: Gadis Kecilku Yang Baik Hati
39
Bab 38: Menemani ke kantor
40
Promo novel: Wanita kesayangan CEO Season 2
41
Bab 39: Kebahagiaan tak di sangka
42
Promo Novel: Aku Wanita Penghibur
43
Promo novel: Pengasuh adikku jodohku
44
Promo novel: Sebatas status
45
Kenapa Harus Aku
46
Benci Jadi Cinta
47
Promo Novel: Sahabatku Sendiri Duri Rumah Tanggaku

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!