🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
🌹✨💞✨🌹
Dua minggu setelah kejadian di kelas. Puput tak pernah menampakkan diri di kelas, maupun kampus.
Ponsel nya pun tak bisa di hubungi, Arin dan Ana sangat mengkhawatirkan Puput. Apalagi setelah kejadian itu, besoknya Daddy Puput datang menghadap.
Semua mahasiswa/I melihat kedatangan orang penting di kampus tidak menyangka jika Pak Kenzo adalah orang tua Puput.
Mereka hanya tau Puput orang berada, tapi tidak tau sangat kuasa setelah keluarga Wijaya. Keluarga Dirgantara masih di bawah, keluarga Steff.
"Ayo Ana kita pergi, aku tidak mood ikut kelas dosen itu. Melihat wajah nya aku akan mengingat Puput. Dan rasanya aku ingin menonjok nya," Arin pergi menarik Ana untuk apa berada di kelas jika pikiran mereka terus berada di luar.
"Huftt... " Ana menghela nafas panjang.
"Aku rindu pada Puput. Kenapa dia harus pergi ke luar negeri? apa sesakit itu hatinya? kakak mu benar-benar kejam Arin," kata Ana sedih sangat merindukan Puput wanita ceria penuh senyuman kemanapun ia melangkah.
"Maaf," lirih Arin sedih hanya itu yang bisa dikatakan.
"Sudahlah tidak perlu minta maaf, ini bukan salah mu tapi Kakak mu. Kita berdoa saja dimana Puput berada dia baik-baik saja dan segera kembali," ucap Ana penuh harap Puput kembali di antara mereka.
Setelah kepergian Arin dan Ana dari kelas. Abi ddk pun ikut keluar. Entah kenapa otak dan pikiran Abi tidak terus bisa tenang. Otaknya tak bisa tak memikirkan Puput.
Benar yang di katakan Sandro tempo hari, setelah seseorang yang kita anggap sangat menganggu akan sangat kita rindukan saat sudah pergi.
Dan sekarang Abi merasa kehilangan. Ia sadar kemarin perkataan nya sudah sangat berlebihan, menyakiti perasaan Puput, bahkan bukan Puput saja, jika saja orang lain pun akan bersikap sama seperti Puput. Tidak ada seorang anak pun yang bisa terima nama orang tuanya di bawa-bawa dan juga di hina atas apa yang tidak pernah di lakukan.
"Bagaimana rasanya Bi? sakit gak ngerasa kehilangan setelah di tinggal?" ejek Erik pada Abi.
"Jangan di tanyakan lagi Erik, kau tau seperti apa rasa sakit di tinggal wanita yang sudah menegaskan tidak akan ada cinta yang sama," seru Sandro senang, bukan merasa prihatin pada Abi malah terus mengejek.
Kedua merasa ini adalah waktu yang tepat membalas Abi. Bukan tidak suka atau membenci Abi. Keduanya hanya tidak suka bagaimana sikap Abi pada Puput dulu.
Dan Abi tidak pernah mempedulikan percakapan kedua sahabatnya. Ia lebih memilih diam dan memikirkan bagaimana memperbaiki semua yang sudah di buat hancur.
Perkataan Puput hari itu terus terngiang-ngiang di benak nya. Entah kenapa ia merasa sakit. Perasaan bodoh apa yang di rasakan sekarang.
"Lupakan Puput Bi. Puput tidak akan kembali lagi, kemarin aku tidak sengaja dengar obrolan Papa ku dengan Pak Kenzo Daddy Puput, dan di sana Pak Kenzo membicarakan Puput yang ingin kuliah di luar negeri. Ku rasa semua sudah jelas, saat Puput mengatakan tidak akan pernah muncul di hadapan mu. Itu berarti Puput pergi meninggalkan Negara ini," terang Erik mengatakan apa yang di dengar dari percakapan kedua orang tua. Pak Kenzo adalah sahabat Papa nya. Jadi di waktu luang Pak Kenzo akan berkunjung ke rumah nya, begitu sebaliknya.
"What! loh serius? jadi kita benaran akan kehilangan Puput?" kaget Sandro masih tidak bisa percaya, selama ini ia berpikir Puput cuti untuk menenangkan pikiran, tapi itu salah.
"Serius, bahkan Arin dan Ana tau akan hal ini," ucap Erik yakin.
Abi tidak menimpali apapun yang di katakan kedua sahabat nya. Rasa bersalah nya pada Puput semakin besar.
"Lo tau dari mana? kenapa sangat yakin?" penasaran Sandro mendengar semua penjelasan Erik pria ini sudah seperti detektif saja mengetahui yang tidak mereka tau.
"Oh jelas. Erik," bangga nya menyebut namanya penuh kesombongan.
"Ck, sombong, palingan selama ini kau jadi penguntit," ejek Sandro dan Erik tidak terima di katai seperti itu memukul lengan Sandro dengan kuat.
"Kau kalau bicara selalu asal! kau pikir saya tidak punya kerjaan apa? hingga harus jadi penguntit segala?" protes Erik.
"Salah sendiri, siapa suruh mengetahui banyak hal yang tidak kita ketahui," balas Sandro tidak mau kalah.
Abi menghela nafas panjang, kepala nya terasa sakit belum memikirkan Puput yang entah kemana, sekarang mendengar obrolan tidak penting kedua sahabat nya.
Dia pun bangkit meninggalkan mereka, perjalanan ke luar kampus ia berpapasan dengan Arin dan Ana.
Setelah dua minggu kejadian di kelas hubungan Abi dan Arin kurang baik. Kedua jarang bicara satu sama lain, dulu mereka sering bahkan sangat aktif tapi tidak lagi setelah hari itu.
Arin sangat kecewa pada kembaran nya itu. Karena Abi, ia harus kehilangan sahabat nya. Entah apa mereka bisa kembali bertemu atau tidak.
"Arin ayo kita pergi. Udara di sini membuat ku pusing ingin muntah," sindir Ana malas melihat Abi.
"Ayo," Arin mengikuti Ana pergi.
Abi sedih melihat kembaran nya sekarang begitu menjaga jarak dengan nya.
"Dimana kau Put? aku menyesal sudah melakukan ini padaku. Aku benar-benar merasa kehilangan mu, aku sadar akulah di sini yang egois. Akulah pria yang bodoh tidak menyadari perasaan ku sendiri.
Di saat kau pergi menjauh, aku malah tidak ingin hal itu terjadi, aku tidak bisa kehilangan mu," sedih Abi merasa kehilangan.
"Aku janji akan memperjuangkan mu, aku akan membuat perasaan yang sudah kau matikan untuk ku kembali hidup," tekad Abi dengan keputusan nya. Sekarang gilirannya lah yang berjuang.
Puput sudah lama berjuang untuk nya. Sekarang biarkan ia merasakan perjuangan Puput dulu, meski tidak sebanding dengan nya. Puput setia padanya sejak SD hingga bangku kuliah, jadi ia yakin tidak semudah Puput menghilang perasaan nya itu.
Mengatakan tidak lagi cinta, bukan berarti selesai bicara perasaan cinta pun ikut hilang. Kadang seseorang berbohong pada perasaan nya sendiri dan memaksa mulut bicara yang tidak sesuai dengan perasaan. Semua di lakukan pasti ada alasan. Begitu pun dengan Puput yang melakukan hal itu.
"Bi, tunggu," Erik berlari mengejar Abi yang tadi berdiri tiba-tiba pergi.
"Bi, gue ada kabar tentang Puput!"
Langkah Abi seketika berhenti mendengar nama wanita yang di rindu kan. Dia berbalik menghampiri Erik yang berdiri kelelahan mengejar nya.
"Katakan apa yang kau tau tentang Puput?" desak Abi tidak sabar memaksa Erik cepat bicara.
"Ck, tadi saja di panggil tidak peduli, dengar nama Puput berubah jadi peduli," kesal Erik pada Abi.
"Sudah. Sekarang cepat katakan apa yang kau ketahui tentang Puput," ulang Abi bertanya tidak peduli perkataan Erik. Bagi nya informasi Puput sekarang lebih penting
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
mampus loh, ditinggal pergi kan 😂😂. kamu sih kasar sekali. lagian heran juga, saat itu cewek genit kamu biarkan, tapi puput ga. kenapa ga usir semua aja sekalian ckckck.
semoga Puput ga bisa ditemuin sama Abi 🏃🏃🏃
2023-02-10
3
Tuti Tyastuti
rasain loe Abi
2023-02-10
0
🎤🎶 Erick Erlangga 🎶🎧
Ng rela aku kl sampai puput mau balik Ama abi
2023-02-10
0