Dari sebuah kegelapan di balik bayangan tiang penopang istana. Pangeran Willi yang mengintip kedatangan Misa dan ayahnya Felix.
" Siapa mereka? Kenapa Ayah sangat akrab dengan mereka. Dan siapa gadis kecil yang cantik itu? Apakah dia anak dari orang yang telah mengalahkan para penjaga? " Pangeran Willi yang penasaran dan mengikuti Misa dan ayahnya ke ruangan Raja Elfuia.
Sambil menguping Pangeran Willi mengetahui bahwa sebenarnya Felix datang kesini ingin meminta surat pengantar untuk Misa supaya bisa mengikuti seleksi masuk Akademi Sihir yang akan di adakan seminggu dari sekarang. Setelah mereka kembali. Pangeran Willi mengagetkan ayahnya karena muncul tiba-tiba diruangan Raja Elfuia.
" Oh, kau rupanya Willi. Ada apa malam-malam kau kesini? " Raja Elfuia bertanya heran.
" Aku ingin masuk ke Akademi Sihir. " Pangeran Willi langsung keintinya.
" Hah, kau kan masih berusia Lima tahun. Lalu kenapa kau memutuskan itu begitu cepat? " Raja Elfuia bingung dengan pernyataan Pangeran Willi yang begitu mendadak.
" Bukankah anak gadis itu bisa mengikuti tes masuk akademi, usianya juga sama denganku. Lalu kenapa aku tidak dibolehkan? " Willi sedikit menunduk karena dia mungkin tidak akan mendapat izin dari ayahnya.
" Oh, jadi kau mendengar percakapan kami tadi ya? Hahaha, dengarkan aku Willi. Bukan aku melarangmu masuk kesana, tapi aku cuma ingin memastikan tujuanmu masuk ke akademi itu. Lalu kau tadi mengatakan kalau gadis kecil itu juga seumuran denganmu. Aku rasa tahu apa yang sebenarnya membuatmu ingin pergi kesana. Hahaha, kau anak kecil yang cukup pintar ya. Hei, Willi apa gadis kecil tadi cantik? " Raja Elfuia mencoba menggoda putranya.
" Bukan itu maksudku. Aku hanya ingin belajar sihir di akademi sihir. Yah, dia cukup cantik dan imut." Willi tersipu malu setelah mengatakan itu.
" Hahaha, baiklah. Aku mendukungmu Willi. Akan aku persiapkan semua yang kau perlukan untuk masuk ke akademi itu. Dan hei Willi. Pandanganmu jeli juga ya. Hahaha. Tapi, kau harus lebih berjuang. Karena dia adalah putri dari sahabatku Felix. Kau sendiri pasti tadi melihatnya kan kalau Ayahnya dengan mudah mengalahkan para penjaga. Dan aku mendengar dari Felix bahwa putrinya juga ahli dalam memakai sihir. Apa kamu akan terus melanjutkan niatmu yang tadi setelah mendengar ini? " Raja Elfuia mengetes keteguhan niat Pangeran Willi.
" Ayah, apa aku orang yang akan menarik kembali kata-katanya setelah memutuskannya? " Pangeran Willi memandang optimis pada ambisinya itu.
" Hahaha, kau memang anakku yang hebat. Aku mendukungmu nak. Seminggu lagi kau akan langsung mengikuti ujian masuk Akademi Sihir itu. " Waktu pun bergulir ke keadaan sekarang. Dimana para orang tua yang mengantarkan anaknya ke Akademi sihir sudah berkumpul di tempat diadakannya ujian praktek yang akan dilangsungkan.
Felix dan Marchel mendapatkan tempat duduk yang terhotmat. Untuk para pejabat-pejabat Kerajaan. Karena mereka duduk di samping Raja Elfuia.
Sebuah tempat yang mirip dengan Coloseum dengan arsitektur bulat melingkat dan tempat duduk yang melingkar dari samping dan arena yang berada ditengah di batasi oleh sebuah pembatas antara penonton dan peserta ujian praktek sihir. Biasanya tempat ini dibuat untuk praktek sihir atau tempat latih tanding di Akademi Sihir ini.
Setelah Semua siswa yang menjalani ujian tes tertulis selesai. Mereka semua pergi ke tempat ujian Praktek dilaksanakan. Mereka menunggu giliran mereka berdasarkan urutan yang telah dibuat oleh petugas Akademi Sihir.
Misa yang ikut duduk di barisan siswa yang mengikuti seleksi merasakan pandangan yang merendahkan dari setiap anak bangsawan yang ada disituasi itu.
" Hah, suasana yang sudah kuduga dari mereka. Tapi, hah. Bukan sebuah masalah. Lagian tidak ada yang membuatku takut dari mereka semua. Lebih menakutkan saat ibu marah kepada kak Marchel saat dirumah. Hihihi, Suasana seakan menjadi neraka saat itu. Semua tanaman serasa layu dan hoah, aku tidak bisa membayangkannya. " Lamunan Misa terhenti dan Ujian akan dimulai.
Ada barisan anak-anak yang keluar ke tengah arena dan mereka adalah siswa senior yang berada di posisi kedua tertua dari Akademi sihir. bisa dibilang mereka adalah siswa yang sudah menjali pendidikan disini dan segera akan menempuh kelas terakhir di tahun ini. usia sekarang adalah 15 tahun dari rata-rata mereka kalau dilihat dari jenjang umur siswa.
" Oh, jadi mereka yang akan menjadi penguji kita yang akan masuk ke Akademi ya. Hem, aku penasaran. Sistem apa yang akan diterapkan untuk ujian kali ini. " Misa sedang mengamati para kakak kelasnya itu.
Tiba-tiba ada suara yang menggema dari pengeras suara yang merupakan pembawa acara yang menerangkan peraturan yang akan diadakan.
" Hoe, baiklah semuanya. Akan kita mulai acara ini. Dan akan menentukan juga bagaimana kalian akan melihat putra dan putri kalian di menghadapi para seniornya. Mereka adalah penguji yang sudah terpilih dari sekian siswa. Mereka adalah yang terbaik dari Akademi Sihir ini. Jadi saksikanlah! oh iya, aku akan menerangkan peraturannya. Setiap lima anak akan mencoba menyerang salah satu dari mereka penguji ini. dan itu akan dinilai dari cara penyerangan, pertahanan, dan penggunaan sihir dari para siswa yang mengikuti seleksi. Jadi, kita mulai saja. " Suara pembawa acara berhenti dan urutan peserta pertama sudah memasuki arena.
Semua anak langsung menyerang penguji yang berada ditengah dan sebuah Barier dari penguji itu mematahkan setiap sihir yang diarahkan kepadanya. Lalu, sebuah semua anak itu dijatuhkan dengan satu serangan sihir yang memanfaatkan ruang penyebaran yang luas. Sebuah sihir elemen penggabungan. Elemen petir menyambar dan menganai mereka semua. Petugas yang bertugas untuk pengobatan segera datang dan dengan sigap membawa mereka semua ke ruang perawatan.
" Bukankah agak berlebihan untuk mereka menggunakan sihir seperti itu kepada para peserta ujian masuk? " felix memandang bahwa para penguji itu berlebihan.
" Aku tahu maksudmu Felix, tapi. beginilah cara mereka menyeleksi siapa yang pantas masuk ke Akademi ini. Aku sudah memperingatkan Willi tentang itu. Tapi, Putraku masih bersikeras ingin masuk ke Akademi Sihir. Lalu, bagaimana dengan putrimu? " Raja Elfuia bertanya kepada Felix dengan rasa kekhawatiran.
" Oh, Misa ya? Haha, kurasa tidak ada lagi yang perlu kukhawatirkan tentangnya. Dia jauh melebihi ekspektasiku dari anak seusianya. " Felix memandang Raja Elfuia dengan pandangan yang menerangkan bahwa dia yakin terhadap putrinya.
" Baiklah, kalau kau mengucapkan itu. Sepertinya Misa dan Willi akan berada diregu yang sama. Kita akan lihat mereka berdua bagaimana menyelesaikan ini. Dan kita akan menyikapi mereka sebagaimana hasil dari uji ini. " Raja Elfuia kembali memperharhatikan ujian ini karena selanjutnya giliran putra yang akan melakukan ujian ini. Dan sepertinya Misa juga berada di kelompok yang sama dengan Willi.
" Hem, siapa anak ini sebenarnya. Dia dari tadi selalu tersenyum saat melihatku. Hah, aku jadi agak geli dan ingin aku pukul kepalanya supaya aku tahu apa sebenarnya niatnya. " Misa bergumam dalam hatinya.
" Baiklah semuanya. Sekarang adalah saatnya yang ditunggu. Kalian juga akan terkejut karena putra dari kerajaan Belgets telah hadir disini dan jika kalian lihat kenapa Raja Elfuia ada disini bukan hanya karena dia menyaksikan ujian ini. Tapi, karena putranya juga mengikuti ujian ini. Lalu siapa penguji yang akan menguji Pangeran Willi dan keempat temannya? Oh dia sudah keluar. Seorang Siswa akademi yang menajadi nomer satu dalam penggunaan sihir di Akademi Sihir ini. Sepertinya pangeran Willi mendapatkan lawan yang cukup tangguh. " Sang pembawa acara mempersilahkan peserta masuk yang diawali dari penguji yang masuk duluan.
" Hah, pangeran? Tunggu sebentar. Kenapa anak itu melambai-lambai kearah semua orang? Atau mungkin dia adalah seorang pangeran. Pangeran Willi. Putra dari Raja Elfuia. Ah, itu memang benar dia. Aku sempat melihatnya pada waktu aku dan Ayah ke istana kerajaan. Tapi, aku berfikir kalau dia cuma berkeliaran di istana. Dan ternyata dia adalah seorang pangeran. Hah, lalu dia kan usianya hem, sama denganku. Dan kenapa dia begitu sok akrab denganku. Hem, atau alasannya dia masuk keakademi adalah karena ada anak yang seusianya juga masuk ke Akademi Sihir dan meminta surat pengantar kepada Raja Elfuia. Dan dia menyadari itu dan ingin juga masuk kesini. Hah, ternyata tindakanku dan Ayah bisa mempengaruhi Pangeran. Ehehehe. " Misa jadi merasa bersalah tapi yah mau bagaimana lagi. Seperti itu yang dalam pikiran Misa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments