Waktu berlalu begitu cepat, setelah Satu tahun. Misa sekarang siap masuk ke Akademi Sihir. Ada beberapa batasan dalam masuk yaitu harus berusia maksimal Dua tahun lebih dari persyaratan usia yang ditentekan yaitu Tujuh tahun. Tapi, tidak ada yang menerangkan bahwa usia dibawah Tujuh tahun tidak dizinkan masuk. Jadi, Misa dapat masuk ke Akademi Sihir melewati seleksi yang dilakukan dengan surat pengantar dari Raja kerajaan Belgets. Ayah Misa yang merupakan sahabat Raja menjadikannya bisa meminta surat pengantar itu. Pasti dengan persyaratan bahwa Misa mampu melewati tes masuk Akademi tersebut. Baru raja memberikan surat pengantarnya. Karena bagi rakyat biasa yang ingin masuk ke Akademi Sihir harus meminta surat pengantar pada raja.
Misa yang ditemani oleh Felix dan Marchel ke Akademi untuk seleksi masuk pun bersiap untuk ujian masuknya.
" Hehehe, Ayah. Terimakasih untuk semuanya. Aku akan berjuang. " Misa berbalik dan masuk ke dalam kelas untuk menjalani tes tertulis.
" Hah, dia anak kecil yang hebat dimataku. Bukan begitu Marchel? " Felix menepuk pundak Marchel.
" Iya, aku tahu dia akan bisa menjalani ini dengan mudah. Tenang saja Misa. Aku sebagai kakakmu pun tak akan kalah denganmu. Seminggu lagi akan di adakan ujian masuk kemiliteran. Aku pasti bisa masuk." Marchel tersenyum melihat Misa yang masuk kedalam kelas.
" Oh-oh-ho, kau tidak mau kalah dengan Misa ya? Pertahankan semangatmu itu. Oh iya, kita akan menunggu Misa di ujian prakteknya. Eh, dimana ya tempat ujian prakteknya dilakukan? " Saat sedang melihat-lihat Felix tiba-tiba dikejutkan dengan tepukan dipundaknya.
" Oh, sepertinya Wiliam akan memiliki teman dari anak sahabatku ini ya. " Raja Elfuia. Raja kerajaan Belgets membuat kaget Felix yang tidak menyadari keberadaannya saat dibelakang Felix.
" Oh, maaf yang mulia. Aku tidak tahu kalau anda berada dibelakangku. Oh, hoe Marchel beri penghormatan kepada Raja Elfuia! " Felix gugup karena terkejut.
Marchel yang dengan spontan langsung memberikan hotmat dan sopan santun yang seharusnya dilakukan saat ada keluarga kerajaan didepannya.
" Heh, tidak usah terlalu formal begitu. Kita sedang tidak berada didalam istana. Jadi, anggap aku sebagai sahabatmu seperti dulu saja. " Raja Elfuia tersenyum dan memeluk Felix.
" Oh, tapi kenapa yang Mulia berada disini? " Felix heran karena tidak biasanya Raja berada di tempat seperti Akademi Sihir kalau tidak ada keperluan yang penting.
" Hahaha, Sepertinya ini adalah cerita menarik yang akan kuceritakan padamu. Ayo kita mencari tempat duduk untuk bercerita. " Raja Elfuia dan Felix menuju ke tempat dilaksanakan ujian praktek sihir nantinya setelah ujian tertulis.
Sementara itu. Misa yang sedang mengerjakan ujian tulisnya ternyata sudah selesai lebih cepat dari para siswa lainnya. " Seiertinya ini tidak terlalu sulit. Tapi, kenapa aku yang hanya menyelesaikan ini dengan cepat. Tapi, aku tidak mau terlalu mencolok dengan mengumpulkan lemabar ujian ini pertama kali."
Misa yang sudah menyelesaikan ujian tulisnya menunggu ada beberapa orang yang menyelesaikan dulu. Dia melihat sekitar dan mengasi setiap anak yang berada diruangan itu. hanya untuk mengecek dia akan berada diposisi berapa. Karena, dia yakin semua jawaban yang dia tulis benar semua. Sebelum masuk Akademi, Misa sudah memanggil beberapa monster kecil yang bisa kasap mata untuk melihat semua siswa yang sedang menjalani ujian tulis. Dengan begitu, dia bisa merekayasa nomer berapa dia akan lulus ujian ini.
Alasannya adalah dia tidak mungkin terlalu mencolok dengan berada diposisi Satu. Dan dia menyadari akan sericuh apa nanti jika ada rakyat biasa yang menduduki urutan nomer Satu di ujian tulis ini.
" Hah, kenapa mereka lama sekali. Aku sudah bosan menunggu ada yang menyelesaikan ini. " Saat Misa yang sudah bosan menunggu, dia menyadari bahwa ada seseorang yang telah menyelesaikan ujian tulis itu.
" Oh, kau sepertinya hebat juga, eh. Sepertinya aku tahu anak itu. Tapi dimana ya aku pernah melihatnya? " Yang dimaksud Misa adalah Wiliam. Putra raja Elfuia.
Saat sedang berjalan mengumpulkan selembarannya. William berhenti sebentar disamping Misa. " Misa ya? Salam kenal. Namaku William. Mungkin kita seusia. Dan semoga kita bisa menjadi teman. " Semua anak dikelas kaget.
Wajah Misa memerah karena dia merasa malu dan keadaan seperti ini membuatnya gugup. " Eh, iya. ah, berteman ya. Hehe. "
Misa yang terkejut dan gugup tidak bisa berkata banyak, karena dalam hatinya beribu pertanyaan sedang menggelayutinya. " Eh siapa dia. Kok kenal aku? Dan kenapa dari ekspresi semua orang seperti itu? Apa yang salah? Eh, apanya? "
William melanjutkan mengumpulkan selembarannya. Dan Misa masih bingung.
Sementara saat yang bersamaan di tempat ujian praktek sihir. Felix dan Raja Elfuia duduk dan sedang menceritakan sebuah hal yang menurut Raja Elfuia itu juga merupakan sebuah kejutan.
" Hahaha, kau tahu Felix. Putraku mungkin tertarik dengan putrimu. " Raja Elfuia memegang pundak Felix seolah seperti sedang berbicara dengan sahabatnya yang sangat akrab.
" Hah, tidak aku sangka. Misa menjadi alasan pangeran William untuk masuk kedalam Akademi Sihir ini. Tapi sejak kapan dia tahu kalau Misa ingin masuk ke Akademi Sihir ini? " Felix penasaran.
" Apa kau ingat saat kau pergi ke Istana kerajaan? " Raja Elfuia mencoba mengingat kejadian di Istana kerajaan.
Saat Felix mencoba masuk kedalam istana dan di hentikan oleh penjaga disana.
" Hoeh, aku ingin bertemu Raja Elfuia. Kenapa kalian tidak seperti biasanya? " Felix sedikit kesal karena dia sudah ada janji dengan raja dan dia sudah melihatkan surat pengantar dari raja kepada para penjaga. Tapi yang tidak diketahui adalah para penjaga itu adalah para penjaga baru yang baru bekerja beberapa hari lalu. Jadi mereka kurang tahu tentang surat pengantar dari raja. Dan tugas mereka adalah menghentikan orang-orang yang mencurigakan masuk ke istana. Dan Felix termasuk orang yang mencurigakan itu.
" Kalau kau masih mengeyel. Kami akan menahanmu tuan. Hoe! Para penjaga. Tangkap orang ini! " Para penjaga yang sedang bertugas berkumpul dan jumlahnya ada dua belas orang yang mencoba menangkap Felix.
Misa yang melihat itu dari jarak sekitar lima meter pun bereaksi seperti seolah Ayahnya akan membunuh semua penjaga itu. " Hah, kalau aku jadi kalian. Aku tidak akan melawan orang itu. "
Dengan cepat Felix menyelesaikannya dengan mudah. Semua penjaga terkapar tidak berdaya melawannya. Dan saat itu Raha Elfuia datang. " Ada keributan apa ini? Hah ... pantas saja para penjaga kualahan menghadapimu. "
" Apakah anda mengenal orang ini yang Mulia? " Seorang penjaga yang babak belur tapi masih bisa menghampiri Raja Elfuia bertanya.
" Yah, biarkan dia masuk dan segera obati luka kalian, jadi ingat untuk kalian. Kalian tidak akan bisa menang melawan orang ini. Dia adalah sahabatku. Dia mantan Ksatria Kerajaan atau lebih tepatnya dia adalah mantan Komandan Ksatria kerajaan ini dulunya. Dan pada masanya dia telah mengalahkan beribu musuhnya dengan tangannya. " Raja menerangkang masalalu Felix pada penjaga itu.
" Hah, jadi dia adalah mantan komandan ksatria Felix itu. Maaf yang mulia. Karena kami masih beberapa hari kerja. Jadi, tolong maafkan kami. " Penjaga itu menunduk meminta maaf.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
矢kaguyume冬
wah masa lalu ayahnya misa hebat banget
2023-03-13
2