"Menjagamu lewat do'a, merindukan lewat diam dan menunggu tanpa bertemu."
Malam Harinya..........
Setelah melaksanakan shalat magrib, Kevin duduk di atas tempat tidur nya. Kevin mengambil ponsel yang berada di samping bantal. Kevin menghubungi nomor ponsel Asa yang bertulis Sayang Q di kontak ponsel Kevin.
Maaf nomor yang ada tuju sedang tidak aktif, silahkan hubungi beberapa saat lagi.
Kevin kembali mencoba menghubungi nomor ponsel Asa lagi-lagi ponsel Asa tidak aktif. Akhirnya Kevin mengirimkan chat kepada Asa.
💌"Selamat malam Sayang, jangan lupa makan ya ."
💌"Sayang kenapa nomor gak aktif?"
💌"Aku kangen, apa Sayang kangen aku?
💌"I Miss You 😘."
Ceklek....... Ceklek
"Kevin lagi ngapain?" Mbah Milah membuka pintu kamar Kevin, dia berdiri melihat ke arah Kevin yang sedang duduk di atas tempat tidur.
"Lagi duduk, ada apa mbah?" Kevin segera meletakkan ponsel di atas kasur lalu dia berdiri dari tempat tidur.
"Apa kamu sudah makan?" tanya mbah Milah.
"Belum, kenapa mbah?" Kevin yang sudah berdiri di hadapan mbah Milah.
"Mbah juga lapar, bagimana kalau kita makan di luar?" tanya mbah Milah.
"Mbah mau makan apa?" tanya Kevin.
"Makan pecal lele," jawab mbah Milah.
"Baiklah mbah, aku ganti baju dulu," kata Kevin.
"Mbah juga mau ganti pakaian dan dandan dulu." Mbah Milah terlihat senang karena Kevin mau makan pecal lele bersama mbah, makanya dari itu mbah mau berganti pakaian dan berdandan agar terlihat cantik.
Kevin duduk di kursi teras rumah mbah Milah, sambil menunggu mbah Milah yang masih berdandan. Kevin melihat ke arah ponselnya ternyata chatnya belum di baca dan di balas ama Asa. Kevin hanya bisa menghelahkan nafasnya karena seharian ini Asa belum memberikan kabar kepadanya baik chat atau telpon.
Tak.............. Tak
Mbah Milah berjalan mengunakan sandal hak tinggi ke arah teras rumahnya. Kevin yang mendengar suara langkah kaki lalu dia menoleh ke pintu.
"Kevin bagaimana penampilan mbak?" Mbah Milah yang sudah berdiri di depan pintu dengan penampilan yang terlihat seperti mbah mau pergi kondangan, lipstik berwarna merah serta berpakaian gamis dan jilbab yang warna senada yaitu berwarna merah dan di tambah lagi sendal hati tinggi yang berwarna merah.
"Hm." Kevin yang melihat dari ujung rambut sampai ujung kaki mbah Milah, Kevin merasa penampilan mbah Milah terlihat norak dan begitu mencolok.
"Vin, kenapa diam saja?" tanya Mbah Milah.
"Apa mbah yakin mau pergi dengan pakaian seperti itu?" Kevin yang kening nya berkerut.
"Yakin, kenapa kamu tidak suka kalau mbah pakai pakaian seperti ini?" Mbah Milah menatap tajam ke arah Kevin.
"Bukan begitu, mbah terlihat awet muda kalau berpakaian seperti itu." Kevin yang menyadari tatapan tajam dari Mbah Milah, dengan berat hati terpaksa Kevin berbohong dan memuji penampilan mbah Milah.
"Kita pergi naik apa?" tanya mbah Milah.
"Naik motor ini." Kevin berdiri dari tempat duduknya lalu dia berjalan ke arah motor polisi yang biasa di gunakan.
Kevin dan Mbah Milah sudah berada pecel lele di tempat langganan mbah Milah. Para pengunjung pecel lele tersebut terus saja melihat ke arah Kevin dan mbah Milah yang sedang makan pecel lele. Mereka berbisik-bisik mengenai Kevin dan mbah Milah, mereka mengira bahwa Kevin itu brondong nya Mbah Milah.
Mereka berbicara seperti itu karena melihat penampilan Mbah Milah yang seperti itu.
"Mbah." Lia yang baru masuk ke dalam pecel lele tersebut melihat Mbah Milah duduk di samping seorang pria muda.
"Lia sini." Mbah Milah melihat ke arah Lia, lalu dia melambaikan tangan agar Lia mendekat ke arahnya.
"Ganteng juga brondong mbah." Lia segera menghampiri mbah Milah, dia juga ingin bertanya tentang brondong di samping mbah Milah. Lia sudah berdiri di hadapan mbah Milah dan Kevin.
"Eh jangan sembarang ngomong kamu, dia bukan brondong mbah," kata mbah Milah.
"Terus, dia siapa mbah?" Lia yang terus saja melihat ke arah Kevin yang sedang makan.
"Cucu mbah, kamu kesini dengan siapa?" tanya mbah Milah.
"Kok aku baru tahu mbah punya cucu seganteng ini, aa Eril," jawab Lia.
"Embem kemana?" tanya mbah Milah.
"Dia di rumah sekarang, di hukum ama mama dan papa." Lia duduk di bangku yang berada di hadapan Mbah Milah.
"Embem buat masalah apa?"Mbah Milah yang merasa khwatir dengan embem.
"Dia kena tilang ama pak polisi, " jawab Lia.
"Uhuk uhuk uhuk." Kevin yang tersedak saat Lia mengatakan bahwa embem kena tilang pak polisi.
"Nih minum dulu ganteng." Lia memberikan segelas air putih kepada Kevin.
"Glug glug, makasih kakak." Kevin mengambil gelas yang berisi air putih dari Lia.
"Sama-sama, nama kamu siapa ganteng?" Lia mengulurkan tangannya.
"Kevin Adhitama, maaf kakak tangan saya kotor." Kevin tidak menjabat tangan Lia karena tangannya masih kotor.
"Iya gak apa-apa Vin." Lia yang tersenyum ke arah Kevin.
"Neng geulis." Eril berjalan menghampiri istrinya yang sudah duduk di bangku.
"Iya aa, sini duduk dekat neng." Lia menepuk bangku yang dia duduki.
"Eh ternyata ada mbah Milah." Eril yang sudah berdiri di hadapan mbah Milah segera menyalim punggung tangan mbah Milah.
"Apa embem lulus?" Mbah Milah ingin mengetahui tentang Embem yang lulus atau tidak.
"Dia lulus mbah," jawab Lia.
"Alhamdulillah embem lulus, terus apa rencana dia?" tanya mbah Milah.
"Kuliah lah," jawab Eril.
"Mau nikah ama siapa dia mbah Milah?pacar aja dia gak punya," tanya Lia
"Jadi embem tidak punya pacar," kata mbah Milah.
"Lagian mana ada cowok yang mau ama dia, makanya dia itu jomblo mbah," kata Lia
"Neng geulis ada cowok yang mau ama dia, tapi dia belum move on dari mantannya," kata Eril.
"Apa itu move on?" tanya mbah Milah.
"Dia belum bisa melupakan mantan nya itu mbah Milah," jawab Eril.
"Dia aja yang begog udah aku kasih tahu waktu itu pacarnya play boy, dia ngeyel ya udah akhirnya dia cuma jagain jodoh orang. Pacaran ama dia nikah ama yang lain." Lia yang jadi kesal mengingat adeknya yang mau aja di bodohin ama cowok play boy.
"Udah-udah neng gelius gak usah cerita dia, entar dia keselek di ceritain melulu." Eril yang melihat wajah Lia berubah segera meminta Lia gak usah membahas tentang embem lagi.
"Vin, kenalin dulu ama Eril." Mbah Milah menyuruh Kevin untuk berkenalan ama Eril.
"Kevin." Kevin yang sudah selesai makan dia lalu mencuci tangan, dia melap tangannya mengunakan tisu tersebut. Kevin mengulurkan tangan ke arah Eril.
"Eril." Eril menjabat tangan Kevin, setelah itu Eril melepaskan tangan Kevin.
...~ Bersambung ~...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Sena judifa
kok kebetulan y
2023-10-09
0
Setia R
masuk kedalam kedai/ warung. masak masuk kedalam pecel lele😃😃😃🙏🙏
2023-09-03
1
Setia R
😁😁😁😁😁😁😁
2023-09-03
0