Royanna berjalan menuju ruang makan bersama dengan nela pelayan pribadinya yang berjalan di sampingnya. Saat sampai di depan pintu royanna terdiam beberapa saat, roxi memberi peringatan pada royanna agar tidak membuat ulah. Royanna harus bersikap layaknya royanna yang asli yang berada di dunia ini, royanna sang antagonis yang tergila-gila dengan cinta Duke.
Royanna menganggukkan kepalanya pada prajurit yang bertugas menjaga pintu ruang makan, melihat anggukan royanna prajurit itu membuka pintu ruang makan. Royanna melangkah masuk ke ruang makan dengan dagu yang terangkat dan tatapan mata yang di dingin.
"Kamu terlambat Duchess, kamu sudah membuat ku dan Anneth menunggu terlalu lama", Suara bariton dengan nada yang dingin terdengar masuk ke dalam telinga royanna.
Royanna melihat dan memperhatikan penampilan Duke yang terlihat sangat luar biasa. Duke memiliki alis yang sempurna, bulu matanya yang lentik membingkai netra berwarna hijau. Mata Duke terlihat sangat indah dengan tatapan yang sangat tajam melihat royanna.
Hidung mancungnya berdiri dengan kokoh, bibir tipis serta bentuk tubuhnya yang ideal, ketampanan yang sangat menyilaukan mata. Royanna mencoba untuk menenangkan dirinya agar tidak terpancing dengan emsoi yang hampir keluar.
Dia baru saja masuk sudah di suguhi dengan pemandangan yang sangat menyakitkan untuk matanya lihat, duke berbicara dengan nada yang dingin dan tatapan mata yang tajam, lalu beberapa detik kemudian tatapanya melembut melihat seorang wanita yang duduk di sampingnya. Wanita itu duduk ditempat yang seharusnya royanna duduki sebagai seorang Duchess.
"Maafkan saya, saya terlalu lama bersiap. Saya ingin menyambut kedatangan anda dengan penampilan terbaik saya", Ucap royanna setelah merasa kemarahannya sedikit mereda.
"Ohh benarkah kamu ingin menyambut ku, ku dengar dari zack jika kamu sedang tidak enak badan makanya kamu tidak bisa menyambut kedatangan ku. Jika tidak enak badan kamu tidak perlu memaksakan diri untuk ikut acara makan malam bersama"
Royanna meremas gaunya dengan sangat kuat, apa yang baru saja di katakannya tadi. Jika tidak enak badan royanna tidak perlu memaksakan diri untuk ikut makan malam bersama mereka. Lalu untuk apa dia mengirim seorang pelayan dan memintanya untuk ikut makan malam bersama, saat royanna sedang bersiap di bantu nela seorang pelayan wanita mengetuk pintu kamar royanna dan menyampaikan pesan jika Duke memintanya untuk ikut makan malam bersama.
Apakah royanna diminta untuk datang hanya untuk di permalukan oleh mereka berdua. "Saya sudah merasa lebih baik Duke", Duke clinto menoleh dan melihat royanna dengan tatapan yang aneh membuat royanna bingung sendiri.
'Apa, apa maksud dari tatapan mu itu sialan, kenapa? apa salah ku hah? .', Batin royanna kesal melihat tatapan aneh dari Duke clinto.
"Duchess ayo duduk, kita makan malam bersama", Royanna menatap tajam wanita yang duduk di samping Duke. Hei kenapa wanita itu bersikap seolah dia adalah nyonya di mansion ini dan royanna adalah tamunya.
'Apa apaan dia, kenapa dia malah meminta ku untuk duduk seakan-akan aku adalah tamunya dan dia adalah nyonya nya', Royanna hanya bisa menggerutu di batinya. Melihat senyumannya entah kenapa membuat royanna merasa sangat jengkel dan ingin merobek mulutnya yang tersenyum manis.
Royanna melangkah menuju kursi yang cukup jauh dari Duke dan wanitanya. 'Siapa wanita itu sih, kenapa dia terlihat sangat mesra dengan duke', Tanya royanna dalam hatinya.
'Dia Anneth Symore sang protagonis wanita', Jawab roxi melalui pikiran royanna.
'Oh jadi dia lawan ku', Royanna melihat Duke Clinto dan Anneth yang terlihat sangat mesra. Mereka berdua bermesraan tanpa memikirkan perasaan royanna yang melihat interaksi mereka berdua. Ya meskipun royanna tidak merasa cemburu karena dia bukanlah royanna yang asli seperti di cerita novel tapi tetap saja mereka sungguh keterlaluan.
Kemesraan mereka berhenti saat pelayan menyajikan makan malam, menu makan malam kali ini adalah steak. Royanna mengambil garpu dan pisau lalu memotong dadu daging steaknya.
Prangg
"Awsss", Saat sedang memotong daging steaknya Anneth dengan sengaja menggores sedikit ujung jarinya hingga mengeluarkan darah, lalu berpura-pura seolah dia tanpa sengaja menggores jarinya.
"Anneth kamu baik-baik saja?", Duke clinto terlihat sangat khawatir melihat jari Anneth yang mengeluarkan sedikit darah.
Royanna yang melihat apa yang di lakukan isabel menahan diri agar tidak muntah karena jijik melihat trik yang menurutnya sangat sangat pasaran.
" Kamu seharusnya hati-hati", Duke clinto memasukan jari isabel yang mengeluarkan sedikit darah kedalaman mulut dan menghisapnya.
"Apa masih sakit?", Tanya duke clinto. Anneth menggeleng kepalanya sebagai jawaban dari kata tidak.
"Sini biar aku yang memotong daging steak nya", Duke clinto mengambil alih piring isabel dan memotong kecil-kecil daging steaknya. Anneth tersenyum manis mendapat perlakuan yang istimewa, kepalanya menoleh melihat ke arah royanna yang sedang memasukan daging kedalam mulutnya.
Royanna melirik Anneth sekilas lalu melanjutkan kegiatan makannya. ' Ingin membuat ku cemburu hingga aku merusak makan malam ini, maaf, maaf saja ya rencana mu tidak berhasil', Batin royanna. Royanna diam-diam tersenyum puas melihat wajah bingung anneth yang terlihat tidak suka dengan reaksi acuh royanna.
Tidak kehabisan akal anneth kembali berusaha untuk memancing rasa cemburu dan emosi royanna. " Nyonya Duchess maafkan saya, anda pasti merasa tidak nyaman dengan tingkah saya tadi. Tolong maafkan ketidak sopanan saya, saya belum terbiasa memotong daging steak. Anda akan memaafkan saya kan Duchess"
Royanna menghela napas kasar, wanita berusaha untuk memancing emosinya lagi. Royanna menarik napas kemudian menghembuskanya secara kasar. "Anda tidak perlu minta maaf nona karena itu sama sekali tidak berguna dan sia-sia saja", Ucap royanna dengan nada dinginnya.
"Duchess jaga sikap anda, anneth kamu tidak perlu minta maaf padanya dia buka orang yang pantas untuk mendengarkan kata maaf mu", Royanna tersenyum manis melihat kedua pasangan yang sedang bermesraan itu. Tangannya yang tersembunyi di bawah meja makan menggenggam pisau dan garpu dengan sangat erat hingga membuat kedua alat makan itu bengkok.
"Saya yang tidak pantas mendengar kata maaf darinya atau dia yang tidak pantas meminta maaf pada saya Duke?", Royanna berbicara dengan nada lembut dan senyum manis di bibirnya. Ekspresi wajahnya terlihat sangat ceria dan manis tapi di bawah meja kedua alat makan yang sedari tadi dia pegang sudah berubah bentuknya.
" Royanna jaga perkataan mu, anneth kamu tidak perlu mendengarkan perkataan orang yang sedang tidak waras"
"Astaga apa Duchess sedang sakit parah?", anneth memasang ekspresi kaget dan sok polos miliknya. anneth menoleh melihat ke arah royanna dengan tatapan sedih namun jika di lihat lebih dalam maka akan terlihat tatapan mengejek. Oke habis sudah kesabaran royanna menghadapi kedua makhluk yang sangat menjijikkan bagi nya.
" Perkataan anda sudah kelewatan Duke anda benar-benar membuat kesabaran saya habis. Anda menyebut saya tidak waras, heh lucu sekali saya yang tidak waras atau dia", Tunjuk royanna pada anneth. Melihat royanna yang sudah terpancing emsoi anneth tersenyum puas lalu memasang ekspresi takut.
"Royanna jaga kata-kata!!", Bentak Duke clinto pada royanna. Bukannya takut royanna malah melupakan emosi yang dari tadi dia tahan.
"Apa yang salah dari perkataan saya duke, memang benarkan perkataan saya. Kalau memang benar dia waras coba bayangkan bagaimana perasaannya jika dia ada di posisi saya. Saat masuk kedalam ruangan ini saya sudah melihat ke mesraan dia dengan anda yang tidak lain adalah suami saya"
"Apa dia bisa membayangkan bagaimana perasa saya melihat suami saya sendiri bermesraan dengan wanita lain tepat di depan mata. Bisakah dia membayangkan rasa sakit yang saya rasakan ini, jika dia waras sedikit saja pasti dia memiliki sopan santun"
"Dia meminta maaf karena dia menjerit kesakitan saat tangannya tergores pisau tapi dia tidak meminta maaf karena sudah merebut tempat saya. Kursi yang dia duduki sekarang adalah kursi yang seharusnya saya duduki sebagai seorang Duchess dan sebagai nyonya di mansion ini"
"Royanna!!", Ucap duke clinto penuh tekanan.
"Apa, apa yang salah dari ucapan saya hah, apa. Katakan di mana kesalahan saya"
"Hentikan royanna kamu membuat anneth takut", Duke clinto memeluk erat tubuh anneth yang bergetar ketakutan. Walaupun isabel berada dalam dekapan duke royanna masih bisa melihat tatapan mengejek dan kemenangan yang ada di mata isabel.
"Cih, Tertawa, bangga, bahkan merasa bahagia karena sudah berhasil merebutnya adalah salah satu ciri bahwa kamu adalah wanita yang sudah tidak punya urat malu."
"Jangan hina anneth dengan kata-kata seperti itu royanna!" Royanna mendengus kesal melihat sikap duke yang terlalu tolol menurutnya.
Dengan langkah kesal royanna berjalan keluar dari ruang makan, saat di depan pintu royanna menghentikan langkahnya lalu berbalik dan berjalan mendekati meja makan. Duke, anneth dan para pelayan yang berada di dalam ruang makan di buat kaget dan tercengang melihat royanna membalikan meja makan yang sangat besar dan panjang dengan sangat muda. Piring, gelas, sendok dan hiasan yang berada di meja makan jatuh berserakan di lantai dan beberapa di antaranya pecah.
"Ini kan yang kamu inginkan dari tadi anneth", Setelah mengatakan hal itu royanna keluar dari ruang makan dengan wajah angkuh.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Jika suka dengan novelnya tolong tekan Like dan favorit ya, jangan lupa untuk berikan komentar kalian agar author lebih semangat lagi. Jika tidak keberatan tolong beri bintang pada novel ini ya.
Author ingin tau menurut kalian bagaimana cerita novel ini, penilaia kalian menambah semangat author untuk menulis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Dede Mila
wooow bar bar sekali nih royanna.../Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/ meja aja Ampe dibalik.../Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
2024-03-01
0
Uci Umami
Isabel Mulu bukan anneth
2024-02-05
0
Nurul Huda
tolong perbaiki lagi masih ada kata kata yang salah
2023-12-21
0