Mentari terlihat memancarkan cahaya terangnya di langit. Para pelayan yang bekerja dan tinggal kediam Duke mulia sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Sebentar lagi Duke akan pulang, beberapa hari yang lalu saat Duchess tidak sadarkan diri Duke dipanggil sang raja. Selama beberapa hari Duke menginap di istana karena mengurus masalah yang cukup besar.
Di belakang mansion kediam Duke terdapat taman indah nan megah, ratusan bunga yang berwarna warni bermekaran menghiasi taman menciptakan pemandangan yang indah dan begitu memanjakan mata.
Royanna duduk memandangi taman dengan wajah bosan sambil meminum teh bunga mawar yang harum. Royanna sudah 5 hari berada di dalam cerita novel dengan kemampuan yang dia miliki royanna sangat cepat beradaptasi dan bertingkah layaknya royanna yang asli agar tidak di curigai.
Netra merah indah seperti permata yang cantik terus memperhatikan para pelayan yang sibuk membersihkan taman dan merawat bunga-bunga di taman belakang mansion.
Kepala pelayan yang terlihat sudah berumur menghampiri royanna, pelayan itu membungkuk hormat pada royanna yang sedang duduk mengamati hal-hal di sekitarnya.
"Yang mulia Duchess maaf karena sudah mengganggu waktu santai anda", Royanna meletakan gelas tehnya dan melihat kepala pelayan yang berada di depannya.
"Ada apa, apa ada masalah kepala pelayan zack?"
"Sebentar lagi yang mulia Duke akan sampai ke mansion"
"Lalu"
"Apa anda tidak akan menyambut kedatangan yang mulia Duke", Royanna bangkit dari posisi duduknya. Royanna pergi masuk kedalam mansion di ikuti pelayan pribadi.
"Anda mau kemana nyonya", Tanya kepala pelayan yang melihat royanna berjalan masuk kedalam mansion lalu berjalan pergi menuju kamarnya bukan menuju teras mansion untuk menyambut kedatangan Duke.
"Nggak ah malas, lebih baik aku tiduran. Untuk apa menyambut kedatangan orang yang tak pernah menganggap keberadaan ku, buang-buang waktu dan tenaga ku yang berharga", Kepala pelayan tercengang mendengar ucapan royanna. Tidak biasanya royanna mengabaikan dan mengacuhkan Duke, biasanya royanna akan selalu berdiri menunggu kedatangan Duke dengan senyum merekah di bibirnya meski tidak pernah di gubris oleh Duke.
"Tapi yang mulia Duchess bagaimana perasaan yang mulia duke jika dia tidak melihat anda menyambut kedatangannya"
"Dia tidak akan peduli, kamu pergilah sambut dia seperti menyambut kedatangan putra mu sendiri. Jangan mengganggu ku lagi, aku ingin pergi tidur siang", Royanna meninggalkan kepala pelayan yang terdiam dengan mulut yang terbuka lebar. Pelayan pribadi royanna menoleh kebelakang dan membungkuk pada kepala pelayan, mulutnya berbicara tanpa suara 'Nyonya sedang tidak ingin diganggu', Ucap pelayan pribadi royanna tanpa suara.
Kepala pelayan hanya bisa tersenyum kaku dan mengusap keringat dingin di wajahnya, usianya semakin tua tapi kenapa ada saja yang membuat masalah dan dia yang harus membereskanya. Tidak biasanya Duchess bertingkah acuh seperti ini pada Duke, otak tua kepala pelayan sedang bekerja keras mencari alasan yang tepat jika nanti Duke bertanya kenapa Duchess tidak datang menyambutnya.
Dengan langkah yang terasa berat kepala pelayan berjalan menuju teras mansion untuk menyambut junjunganya.
'Hei kenapa kamu menolak untuk menyambut kedatangannya hah, kamu sudah melewatkan hal yang berharga', Ucap sistem yang hanya dapat di dengar oleh royanna.
'Tidak mau, lebih baik aku pergi tidur dari pada pergi menyambut kedatangannya', Jawab royanna melalui pikirannya.
'Kamu telah menolak poin yang sangat besar', Ucap roxi lagi. Roxi berusaha untuk membujuk royanna agar mau bertemu dan menyambut kedatangan suaminya yaitu Duke Clinton.
Royanna berdecak kesal. 'Ck, haruskah aku menyambut kedatangan malaikat maut ku dengan hati yang gembira, aku masih waras ya aku tidak ingin melihat wajah pembunuh ku untuk sekarang ini', roxi hanya bisa mengehel napas tak kasat mata, tuannya sungguh sangat keras kepala.
******************
Dari jendela kamarnya royanna melihat kedatangan Duke yang di sambut kepala pelayan, meski jauh royanna bisa melihat jelas raut wajah kepala pelayan yang terlihat sangat panik. Royanna mengernyitkan dahinya melihat tingkah aneh Duke, Duke terlihat menoleh ke kanan dan ke kiri seperti mencari sesuatu.
Apa dia sedang mencarinya oh tidak mungkin itu sangat mustahil, Pikir royanna.
Terlihat Duke sedang berbicara dengan kepala pelayan selama beberapa saat lalu melangkah masuk kedalam mansion.
Tok tok tok
Royanna tersentak kaget mendengar pintu kamarnya di ketuk, dengan cepat royanna menjatuhkan dirinya ke tempat tidur dan pura-pura tertidur. Suara decitan pintu menyapa telinga royanna, royanna memejamkan matanya seakan-akan dia sedang tertidur pulas. Pelayan pribadi royanna masuk dan hendak menyapikan sesuatu tapi melihat nyonya yang tertidur pulas pelayan itu mengurungkan niatnya dan berjalan keluar kamar.
Setelah mendengar pintu kamar di tutup royanna membuka matanya. "Apa yang ingin kamu katakan sistem sialan", Maki royanna pada roxi. Pasalnya saat royanna sedang berakting tidur roxi membuat suara suara aneh yang mengganggu.
"Cepat keluar dari selimut dan bersiap, nona harus bertemu dengan Duke saat makan malam", Bukannya mendengarkan perkataan roxi, royanna malah menarik selimut hingga menutupi wajahnya.
Di dalam selimut royanna merasakan sesak pada dadanya rasa sesak yang royanna rasakan semakin parah hingga membuat royanna menyibak selimutnya lalu duduk di atas tempat tidur dengan napas yang tersengal-sengal. Royanna merasakan panas seperti terbakar di tenggorokanya saat tangannya ingin mengambil gelas yang berada di atas meja samping tempat tidurnya tangannya terasa lemas tak bertenaga. Tangan royanna terasa sangat nyeri dan sakit saat di gerakan.
"Ada apa ini, kenapa aku merasakan sakit yang seperti ini", Guma royanna terdengar lirih.
Ditengan rasa sakit yang sedang dia rasakan royanna, terdengar suara sistem yang sedang menggerutu kesal pada royanna. "Makanya kalau aku memerintahkan nona, harusnya nona nurut. Kan jadi gini hasilnya bukannya dapat poin nona malah dapat hukuman"
"Sialan kamu tidak pernah memberitahu ku jika aku tidak melakukan tugas yang kamu perintahkan aku akan mendapatkan hukuman. Kenapa kamu baru memberitahu ku sekarang!!", Melihat royanna yang sudah kepalang kesal padanya. Roxi memilih menghilang, sebelum benar-benar menghilang roxi meminta royanna untuk pergi bersiap.
Royanna yang kesal mengambil vas bunga yang ada di samping mejanya dan melempar ke arah roxi yang sedang dalam bentuk hologramnya, bukannya mengenai roxi vas bunga itu malah menembus wajah hologram roxi dan membentur tembok hingga pecah dan menimbulkan suara yang cukup keras hingga membuat pelayan pribadi royanna yang sedang berjaga di depan pintu terlonjak kaget dan masuk kedalam dengan tergopoh-gopoh takut jika nyonya nya sekarang dalam bahaya.
"Nyonya apa anda baik-baik saja, siapa yang menyerang anda", Pelayan pribadi royanna semakin kaget melihat keadaan royanna yang terlihat sangat berantakan dengan napas yang membara seperti marah.
"Nela bantu aku bersiap, aku akan makan malam bersama Duke. Sialan jika aku bisa menyetuh mu akan aku cakar wajah mu yang harus aku akui tampan itu roxi", Nela pelayan pribadi royanna menatap aneh dan prihatin nyonya nya itu yang terlihat seperti orang yang tidak waras.
Royanna menendang-nendang dan memukul udara, rambut royanna terlihat seperti bulu singa sangat berantakan.
"Saya akan membantu anda bersiap nyonya", Ucap nela dengan nada suara yang terdengar prihatin. 'Sepertinya nyonya mengalami hal yang sulit, terlalu lama diabaikan suaminya membuat pikirannya nyonya terganggu', Batin nela prihatin dengan hal yang dialami royanna.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Raine
entah kenapa tapi kurang suka sama novel yg tokoh utama selalu diperintah dan harus ikut maunya sistem,,
2023-04-06
3
Vyrena
wkwk kacian si Yanna,disangka gkk waras sama pelayan pribadinya si Nela🗿
2023-02-10
1