Kanaya berjalan mondar mandir didepan pintu ruang operasi, dengan rasa cemas dan takut. Satu jam lebih Fikri berada didalam ruang operasi bertaruh nyawa.
Dalam hatinya tak hentinya berdoa untuk meminta kesembuhan dan keselamatan sang adik, meskipun dirinya merasa tidak pantas untuk melakukanya. Karena Kanaya menyadari jika dirinya bukanlah seorang hambanya yang baik.
"Tuhan lancarkan pengobatan Fikri." Ucapnya yang terus memohon.
Dua jam lebih Kanaya menunggu dengan cemas dan takut, dan setelah itu dirinya melihat pintu ruang operasi terbuka.
Ceklek
Kanaya langsung menghampiri dokter yang keluar dengan perasaan khawatir.
"Dokter bagaimana?" Tanya Kanaya dengan penasaran.
"Operasinya berjalan lancar, tapi -"
"Tapi apa dok?" Jantung Kanaya berdebar kencang, menunggu apa yang akan dokter katakan.
Dokter pria paruh baya itu membernarkan letak kaca matanya sebelum menjawab pertanyaan Kanaya. "Kondisi pasien masih Kritis, dan masih dalam pantauan intensif, untuk sementara pasien tidak bisa di jenguk. Berdoa saja semoga adik anda memiliki semangat untuk sembuh." Ucap dokter itu, sambil menatap Kanaya iba.
Kanaya kembali menjatuhkan air matanya. "Semoga adik anda bisa melewati masa kritisnya, kami akan berusaha semampu kami." Dokter itu menepuk pundak Kanaya sebelum pergi.
Kanaya mengusap kaca pintu yang memperlihatkan bagaimana Fikri terbaring lemah didalam sana. Melihatnya saja hatinya sudah seperti di sayat, Kanaya tidak menyangka adiknya akan mengalami kehidupan seperti ini.
"Maaf kan kakak Fik, semoga usaha kakak tidak akan sia-sia." Ucapannya dengan perasaan hancur.
.
.
Di resort Arfin baru saja sampai, setiap akhir pekan pria itu selalu datang untuk menghandle pekerjaan yang sudah dibebankan kepadanya, tapi karena masih ingin mengabdi diperusahaaan sahabatnya Arfin memilih untuk datang di akhir pekan selama 3 hari.
"Malam tuan muda." Herman memberi salam setelah putra pemilik resort terbesar di mana tempatnya bekerja.
"Kenapa? aku tidak suka melihat wajahmu yang seperti itu?" Ucap Arfin sambil menutup pintu mobil.
Baru turun mobil Arfin sudah di suguhkan wajah tidak mengenakan Herman, dan gelagat pria itu membuat Arfin jengah.
"Maaf tuan, saya tidak bermaksud seperti itu. Saya butuh bantuan tuan." Kata Herman tanpa ada rasa malu untuk meminta bantuan.
Arfin menaikkan alisnya sebelah, pria itu menatap Herman dengan seksama.
"Saya membutuhkan uang untuk pengobatan anak saya." Katanya sambil menatap Arfin tanpa malu.
"Uang? pinjam? bukankah gaji kamu besar di resort ini, bahkan lebih besar dari yang lain." Kata Arfin.
"Tapi saya sedang butuh untuk pengobatan anak saya tuan, saya mohon." Katanya lagi.
Arfin menatap Herman seksama, memindai wajah pria yang berusia 45 tahun yang sedang menatapnya. Wajah Herman biasa saja, datar tanpa ada yang bisa Arfin tebak.
"Ck, menyebalkan."
Arfin masuk kedalam kamar pribadinya di resort, kamar khusus untuk dirinya jika datang.
"Hah.." Menghempaskan tubuhnya di ranjang, Arfin memejamkan mata dengan pikiran melayang di mana kejadian malam kemarin di bar.
Samar-samar Arfin bisa mengingat pergumulan panas mereka, dimana dirinya melakukannya lebih dari satu kali. Tapi Arfin tidak bisa mengingat wajah wanita yang berada di bawah tubuhnya, yang bergerak erotis diatas tumbuhnya, alkohol yang membuatnya sampai tidak bisa mengenali wanita itu, dan Arfin sangat menyesalinya.
"Ahh..Anoo.. Engh.."
Suara yang terdengar merdu membuat tubuhnya meremang.
"Anoo, kenapa kau memanggilku seperti itu baby..Uhh tuhan ini enak sekali shh."
Arfin mengingat panggilan wanitanya yang terdengar berbeda dari yang lain, dan dirinya menyukai panggilan wanita itu.
"Umm, hanya ingin. Dan aku suka Anoo ahh jangan kuat-kuat."
Rintihan dan rancauan wanita itu semakin membuat Arfin menelan ludah. Hingga pusat tubuhnya tiba-tiba mengeras membuatnya membuka mata.
"Shitt..!" Arfin mengumpat dan langsung bangun dari tidurnya, pria itu mengusap rambutnya kasar dengan wajah frustasi.
"Come on, jangan membuatku frustasi." Katanya sambil melihat kebawah, bagian bawahnya sudah mengembung karena rudalnya di balik celana.
"Hah..Dasar wanita penggoda."
.
.
Lama update, Mak Otor lagi pulkam belum Bisa up-date rutin..🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Aidah Djafar
aakh kesemsem Kanaya c Ano 😂
2023-11-20
0
Tommy Pissa
🫢🫢🫢
2023-10-17
0
Abie Mas
anoo dasar penggoda
2023-07-31
0