setelah kejadian itu Adelia sering berlatih sihir di taman belakang kediaman grand Duke wishrov.
"roxy menurut mu apakah aku bisa lolos tes ujian masuk ke akademi?" Adelia bertanya kepada hewan sihir yang dia kontrak beberapa hari lalu yang dia namai Roxy.
roxy hanya menjawab dengan elusan di leher Adelia. "hahaha itu geli Roxy hahaha sudah." Adelia tertawa lepas karena Roxy yang mengeluskan kepalanya kepada leher Adelia.
"sayang, kenapa kau tertawa seperti itu hm?" ucap grand duchess arvella yang tiba-tiba saja datang dan duduk di sebelah Adelia.
"tidak ibu aku hanya sedang bercanda dengan Roxy saja." balas Adelia dan menyenderkan kepalanya di bahu grand duchess arvella.
"ibu apakah menurut mu aku akan lolos ujian tes masuk ke akademi 'liosvil', aku takut tidak lolos ujian itu." ucap Adelia merasa ragu apakah dia bisa lolos atau tidak.
"ibu yakin putri ibu ini akan lolos jadi kau harus lebih giat belajar lagi." ucap grand duchess arvella lembut sambil mengusap kepala anaknya.
Adelia mengangguk yakin. saat sedang asik bermanja dengan ibunya Adelia mengingat sesuatu. "astaga!! ibunda aku lupa hari ini adalah jadwalku untuk belajar etika bersama viscountess arabell. kalau begitu Adelia izin pamit ibunda." Adelia segera berlari menuju aula belajar setelah izin kepada ibunya.
sedangkan grand duchess arvella menggeleng kan kepala melihat kelakuan putrinya yang lebih ceria dan aktiv dari biasanya. "sayang sedang apa kau di sini bersama Roxy?" tanya grand Duke holton yang tiba-tiba saja datang.
tadi dia sedang berjalan-jalan untuk menghirup udara segar dan menjernihkan pikirannya dari semua berkas-berkas yang kakaknya berikan kepada dia dan tidak sengaja dia melihat sang istri yang sedang duduk di taman di temani Roxy hewan sihir putrinya, jadi dia menghampiri grand duchess arvella.
"tidak tadi aku sedang mengobrol dengan Adelia yang sedang berlatih sihir dengan Roxy. tapi dia tiba-tiba saja pergi karena hari ini ada jadwal belajar etika dengan viscountess arabell suamiku." ucap grand duchess arvella lembut dan tersenyum kepada suaminya.
grand Duke holton mengangguk mengerti dan mengalihkan pandangannya kepada Roxy yang sedang berlari mengelilingi taman itu. "apa yang sedang dilakukan oleh Roxy istri ku?" tanya grand Duke holton.
"dia sedang berlatih menguatkan ketahanan tubuhnya itu yang di bilang oleh Adelia, dia tida mengizinkan Roxy untuk berhenti sebelum dia datang." jawab grand duchess arvella. sebenarnya dia kasihan kepada Roxy tapi ketika dia melihat Roxy sangat bersemangat dia tidak bisa apa-apa.
"anak itu dia terlalu banyak berubah." ucap grand Duke holton.
"sudahlah suamiku, bukankah perubahannya membawa banyak keuntungan untuk dirinya." balas grand duchess arvella.
kembali kepada Adelia yang saat ini sedang belajar cara meminum teh ala nona bangsawan. "bagus nona Adelia. anda tidak seperti rumor yang beredar anda sangat anggun dan berwibawa serta sopan." ucap viscountess arabell takjub akan etika dan tatakrama Adelia yang sangat sempurna berbeda dengan rumor yang dia dengar katanya Adelia sangat angkuh, sombong dan tidak tau tatakrama.
"kita tidak boleh percaya kepada rumor kecuali jika kita melihatnya secara langsung." balas Adelia sambil meminum teh yang berada di gelas dengan Anggun.
viscountess arabell takjub dengan sikap Adelia menghadapi rumor itu, dia tidak terlihat takut ataupun marah justru sebaliknya dia terlihat tetap tenang menghadapi semua rumor itu.
"kau benar nona." balas viscountess arabell sambil meminum tehnya.
"baiklah nona wishrov pelajaran kali ini sudah selesai sampai di sini saja, kalau begitu saya pamit dulu nona." lanjut viscountess arabell dan berpamitan untuk pulang setelah mengakhiri pelajaran kali ini.
"baik viscountess arabell, kalau begitu mari saya antar sampai ke gerbang." tawar adelia kepada viscountess arabell.
setelah Adelia kembali dari arah gerbang untuk mengantarkan viscountess arabell dia tidak sengaja melihat sebuah telur besar berada di taman depan mansion wishrov.
"telur burung apa ini, kenapa besar sekali?" tanya Adelia terheran-heran karena baru pertamakali dia melihat sebuah telur yang sangat besar.
"salam kepada nona muda wishrov semoga kesejahteraan selalu mengikuti." ucap seorang prajurit dari arah belakang Adelia membuat Adelia kaget dan hampir saja terjatuh ke depan.
"kau mengagetkan ku, kenapa kau tiba-tiba muncul di sini?, dan telur burung apa ini besar sekali." ucap Adelia tegas dan penuh wibawa. segera prajurit itu bersujud dan meminta maaf kepada Adelia.
"hey tidak apa tapi jangan di ulangi, dan kau belum menjawab pertanyaan ku tentang telur ini." ucap Adelia.
sang prajurit segera melihat ke arah telur itu. "ahk itu adalah telur yang tidak sengaja saya temukan di sebelah barat duchy wishrov saat saya sedang berjaga nona." balas prajurit itu dengan sopan.
"apakah aku boleh mengambil telur ini?" pertanyaan yang muncul dari Adelia membuat prajurit itu segera mengangguk.
"tentu saja nona kau bisa mengambilnya jika mau, lagi pula saya tidak tau telur apa itu." jawab prajurit itu menjawab pertanyaan dari Adelia.
Adelia segera mendekati telur aneh itu. kenapa aneh? karena selain telur itu besar telur itu juga memiliki beberapa bintik besar berwarna biru laut yang sangat indah.
Adelia segera membawa mengangkat telur itu. "nona biar saya saja yang membawa telur itu." prajurit itu panik saat tiba-tiba Adelia mengangkat telur besar itu. bisa-bisa dia di penggal oleh grand Duke holton karena membiarkan Adelia membawa telur itu sendiri.
"sudahlah jangan banyak bicara lagi, kau lanjutkan saja pekerjaan mu aku akan membawa telur ini ke kamar ku." Adelia segera berlalu pergi dari sana tanpa mendengarkan ocehan prajurit itu.
saat sedang berjalan menuju kamarnya Adelia tidak sengaja bertemu dengan ibunya yang sepertinya akan pergi ke taman untuk minum teh. "salam kepada ibunda semoga kesejahteraan selalu mengikuti." Adelia memberi salam setelah ia menaruh telur besar itu.
melihat itu grand duchess arvella mengernyitkan dahinya heran. dari mana putrinya bisa mendapatkan telur sebesar ini dan telur itu memiliki bintik besar aneh. "Adelia telur dari mana itu, kenapa telur itu terlihat aneh sekali?." tanya grand duchess arvella.
"aku menemukannya di taman ternyata telur ini di bawa oleh salah satu prajurit yang tidak sengaja melihatnya saat sedang sedang berjaga di sebelah barat duchy wishrov ibunda." jawab Adelia. dia segera membawa telur itu lagi.
"kalau begitu Lia pamit dulu ingin ke kamar ibunda." Adelia berpamitan dengan grand duchess arvella dan segera melanjutkan perjalanan menuju kamarnya.
setelah tiba di kamarnya Adelia segera meletakkan telur itu di atas kasur miliknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments