PENYUSUP??

tiba-tiba saja muncul seorang pria dengan luka di seluruh tubuhnya. "tenang saja aku bukan penyusup." ucap pria yang sedang terluka itu.

"aku tidak percaya, kau tiba-tiba saja muncul dari semak-semak. apa lagi jika bukan penyusup." ucap Adelia menatap tajam pria itu dan menyerangnya menggunakan elemen yang baru saja dia coba.

sontak pria yang mendapatkan serangan tiba-tiba itu tidak bisa mengelak dan terkenal serangan Adelia hingga terpental terkena tembok pembatas. jangan salah meskipun Adelia baru melatihnya beberapa menit lalu tapi kekuatan dari elemennya sangat kuat bahkan pria itu pun sampai tak sadarkan diri.

"nona anda tidak apa-apa?, kami mendengar suara ledakan yang besar dari sini." ucap prajurit yang tiba-tiba saja datang, tidak hanya satu tapi satu pasukan.

"ada penyusup tangkap dia aku sudah membuat dia tak sadarkan diri dan kalian bawa dia kehadapan ayahanda." setelah mengucapkan itu Adelia pun segera pergi dari sana dan kembali ke kamarnya.

"huh menyebalkan sekali padahal aku akan bisa menggunakan elemen ku yang satu lagi dan dia malah menganggu ku." Adelia terus saja menggerutu di sepanjang jalan menuju kamarnya berada sampai-sampai membuat para pelayan dan prajurit keheranan.

"apakah nona mereka jadi gila setelah bangun dari pingsannya." begitulah isi pikiran mereka.

saat ini Adelia tidak jadi pergi ke kamarnya melainkan dia ingin pergi keluar jadi dia harus meminta izin dari ayahnya, tentu saja ayahnya berada di ruang kerja.

tok tok tok

"ayah apakah aku boleh masuk." ucap Adelia setelah mengetuk pintu ruang kerja grand Duke holton.

"masuklah putriku." jawab grand Duke holton dari dalam ruang kerja.

Adelia pun lantas masuk dan duduk di kursi yang berada di depan meja kerja ayahnya yang sedang fokus melihat dokumen. "ayah apa tidak bosan melihat dokumen itu terus setiap hari." celetuk Adelia yang membuat grand Duke mengalihkan tatapannya kepada Adelia.

grand Duke hanya menghela nafas mendengar ucapan Adelia. "tentu saja ayah bosan. tapi, mau bagaimana lagi ini tugas seorang grand Duke dan pamanmu itu memang suka membebankan semua dokumennya kepada ayah." dengus grand Duke dengan sedikit nada sindiran di dalamnya.

"bagaimana kalau kita menghabiskan waktu berdua seperti waktu ayah dan anak perempuannya. bagaimana ayah." tawar Adelia membuat grand Duke holton terdiam beberapa saat karena memikirkan tawaran dari Adelia.

"baiklah ayah setuju tapi kau tidak boleh jauh dari ayah dan kita akan membawa prajurit." ucap grand Duke holton. Adelia yang tadinya tersenyum manis seketika senyuman itu pudar dari wajahnya kala mendengar ucapan dari ayahnya.

"ayah tentu saja aku tidak akan jauh darimu. tapi, aku tidak ingin membawa banyak prajurit bahkan jika bisa jangan membawa satupun prajurit karena kita akan menyamar menjadi rakyat biasa." ucap Adelia yang keberatan atas ucapan ayahnya yang harus membawa prajurit.

tentu saja grand Duke holton ingin menolak tapi Adelia kembali berucap yang membuat grand Duke kembali mengangguk pasrah. "Kitakan ingin menghabiskan waktu ayah dan anak jadi tidak boleh ada yang ikut selain kita." lanjut Adelia.

setelah itu mereka berdua pun segera pergi menuju pasar kekaisaran alterniamon yang berada di pusat kota, saat sampai Adelia di buat kagum dengan pasar in. berbeda dengan pasar di dunianya dulu yang bau dan becek, pasar di sini sangat bersih bahkan lantainya terbuat dari marmer yang kokoh.

"ayah ayo kita ke sana aku ingin membeli sesuatu di toko itu." ucap Adelia menunjuk salah satu toko yang sangat ramai pembeli.

"baiklah apapun untuk putri kesayangan ku ini." ucap grand Duke holton dengan mengelus rambut Adelia dan berjalan menuju toko itu.

kringgg

"selamat datang di toko kami ada yang bisa di bantu." ucap salah satu pelayan di toko itu yang ternyata adalah toko untuk kebutuhan sihir seperti ramuan tingkat rendah sampai tingkat tinggi, tongkat sihir, buku mantra, senjata sihir, tungku ramuan, tanaman herbal, dan terakhir ada hewan sihir yang bisa di kontrak jika kalian tidak ingin mencari sendiri di hutan 'hallerbost' kalian bisa membeli di toko sihir.

"kami akan melihat-lihat terlebih dahulu." ucap Adelia kepada sang pelayan.

pelayan itu hanya mengangguk sopan karena menurutnya mana ada seorang rakyat jelata yang memiliki etika seperti seorang nona bangsawan dari keluarga terpandang, pasti dia adalah seorang nona bangsawan yang sedang menyamar begitulah isi pikiran sang pelayan.

Adelia berjalan menelusuri semua tak di toko tersebut sedangkan grand Duke holton hanya mengikuti langkah putrinya.

"ayah bolehkah aku membeli buku mantra ini." ucap Adelia menunjukkan sebuah buku mantra yang tampak sudah berdebu dan usang.

"sayang apakah kau yakin ingin membeli buku mantra itu, buku itu sudah usang dan berdebu carilah buku mantra yang lain." ucap grand Duke holton dengan nada lembut.

sedangkan Adelia sudah cemberut dengan bibir mengerucut. "tapi ayah aku ingin buku ini, bukankah kau sudah berjanji akan membelikan ku apapun yang aku mau?" ucap Adelia dengan wajah memelas.

grand Duke holton menghela nafas pelan. "baiklah kau boleh membelinya, dan tidakkah kau ingin membeli hal lain seperti tongkat sihir? atau mungkin hewan sihir untuk menemani mu bermain agar tidak bosan." ucap grand Duke holton.

tentu saja Adelia mengangguk semangat dan segera berjalan menuju rak tongkat sihir untuk memilih tongkat sihir yang akan dia beli. saat sedang memilih tidak sengaja matanya melihat sebuah tongkat sihir berwarna merah darah bergradasi biru tua yang sangat cantik, Adelia yang tertarik segera mengambilnya.

setelah memilih buku mantra dan tongkat sihir Adelia berjalan menuju tempat hewan sihir dan memilih hewan sihir yang menurutnya cocok.

saat sedang memilih Adelia tertarik kepada seekor rubah yang memiliki bulu seputih salju yang sama dengan rambutnya dan rubah itu memiliki iris mata berwarna ungu gelap yang membuatnya terlihat berwibawa dan lucu secara bersamaan.

"ayah aku ingin rubah yang sangat indah itu, lihat warna bulunya sama dengan rambutku." ucap Adelia menunjuk rubah tadi yang berada di kandang paling atas.

"aku akan membeli rubah itu dan semua yang putriku bawa tolong hitung jadi berapa." ucap grand Duke holton.

sang pelayan mengangguk lalu menghitung semuanya. "semuanya jadi 30.000 koin emas tuan." ucap pelayan itu sopan.

grand Duke holton memberikannya sekantong penuh koin emas. "ambil saja kembaliannya untukmu karena telah melayani kami dengan baik." ucap grand Duke holton membuat pelayan itu sangat senang.

"terima kasih tuan terima kasih." ucap si pelayan itu sambil membungkuk beberapa kali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!