Hafalan Al-Qur'an telah menjadi rutinitas para santri. Mereka harus menyetor hafalan, sampai waktu yang ditentukan oleh ustadz dan ustadzah. Seorang guru memang bertugas mengajarkan ilmu, menjadi pendidik yang disiplin. Dengan begitu, tercipta generasi cerdas. Seorang laki-laki demi menyampaikan perasaan, rela menggedor jendela kamar. Asma yang sempat mendengarnya merasa heran, siapa kiranya tengah malam menyempatkan diri untuk datang.
Asma membuka jendela. "Astaghfirullah, ada apa akhy ke sini?"
"Aku hanya ingin memberikan surat." jawab Wahji.
Asma mengambil surat tersebut. "Mengapa harus tengah malam, siang hari juga bisa."
"Ini bukan sekadar surat, isinya adalah hal pribadi." Wahji menoleh ke arahnya.
Setelah kepergian Wahji, Asma membukanya dengan perlahan. Kata-kata yang ditulis, membuat perasaan hatinya berbunga-bunga. Sangat indah, seperti sebuah puisi.
Keesokan harinya, kegiatan bersih-bersih halaman asrama. Ada juga lapangan upacara, sumur yang ada di belakang. Taman untuk santai para santri juga dibersihkan.
"Wahai kucing, makhluk kesayangan Rasulullah. Apa kamu tahu, apa yang sekarang aku rasakan? Aku sedang lupa dengan hafalan Al-Qur'an. Bantu aku untuk mengingatnya iya, aku benar-benar galau." Asma melihat kucing berbulu lebat, yang bersandar pada betis kanannya.
"Kalau kamu lupa sama bacaannya, minta tolong sama Allah supaya kamu bisa terus mengingatnya." Alesha mendekati Asma, yang menjadi gelisah setelah menerima surat.
"Iya Alesha, terima kasih atas saran darimu." ujar Asma.
"Sama-sama teman." jawab Alesha.
Raja Noi memberikan sumbangan untuk warga yang kesusahan. Dia juga membangun rumah Qur'an, sungguh mulia hatinya. Kota Alberd aman dan damai, berkat kepemimpinannya yang mulia. Negara A sungguh beruntung, memilki pemimpin seperti raja Noi.
"Allah meminta hak, supaya sujud pada-Nya dengan sempurna. Datang lima waktu dalam sehari, namun masih ingin lebih romantis. Ketika kamu bisa meletakkannya dalam hati, dengan perasaan yang mendalam. Itulah sebenarnya hal paling romantis untuk-Nya. Jatuhkan hati, tanpa perlu keraguan. Jatuh cinta pada-Nya, tidak akan pernah membuat manusia kecewa." Raja Noi menasehati rakyatnya.
"Iya raja Noi, namun hidup kami tetap susah saja. Padahal kami salat dan ngaji, sering dilakukan setiap hari." jawab seorang pria paruh baya.
"Kalau seperti itu cara pandang, sama saja tidak ikhlas dalam beribadah. Ingatlah satu hal, ibadah tidak untuk jaminan kaya. Namun kalian akan mendapat ketenangan, karena selalu berharap ridha dari-Nya." ucap raja Noi.
"Baiklah raja." jawab semua rakyatnya.
Raja Noi pergi dengan menggunakan kuda. Para prajurit setia mengikuti di belakang, ada juga yang mengawal di depan. Raja Noi pergi ke panti asuhan, untuk memberikan bantuan pada anak yatim piatu.
"Hore, raja Noi datang lagi." ujar seorang anak laki-laki.
"Dia pasti mau membelikan mobil-mobilan" jawab orang di sebelahnya.
"Tidak, dia ingin memberiku boneka." sahut seorang anak perempuan.
"Jangan berebut, raja Noi pasti membuat kalian semua mendapatkan bagian." Raja Noi menyukai anak-anak kecil.
Seorang perempuan paruh baya mempersilakan masuk, dia adalah pengurus panti asuhan. Semua perempuan melihat raja Noi, lalu menundukkan kepalanya untuk menjaga pandangan.
"Bagaimana dengan fasilitas panti asuhan, apa ada yang sudah rusak?" tanya raja Noi.
"Ada beberapa kasur, yang memang harus diganti. Namun, biaya pendidikan untuk beberapa orang masih dibutuhkan. Terpaksa menunda untuk membelinya, karena uang panti asuhan tinggal menipis." jawabnya ramah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Yem
Aku juga sering gitu kak hehe, ngajak kucing ngobrol tiap
2023-03-05
0