JINGGA UNTUK REGAN

JINGGA UNTUK REGAN

Part 1 Pertemuan

Jangan bohong.”

Jingga menatap ke arah Jane, dia menegaskan bahwa semalam adalah kali Pertama mereka berbicara. Jingga ke rumahnya. Lagi Pula, siapa sih yang menyebarkan hal ini sampai satu sekolah tahu ?

" Jingga," Panggil Jane lagi

“Apa,"

“Lo kok bisa berani gitu minta anter sama Kak Regan ? Lo suka sama dia ya, Jingga Lo Pake jampi-jampi apa sampe Kak Regan mau nganterin lo, Padahal Kak Regan gak kenal siapa lo

" Sumpah jingga lo itu beneran jadian sama Kak Regan"

" Jingga jawab dong "

" Enggak "

Pertanyaan bertubi-tubi Jane membuat Jingga kesal. Jane terkadang memang terlalu kepo jadi orang. Di antara teman-temannya yang lain, Jane memang Paling resek dan selalu ingin. tabu urusan orang.Pertanyaan bertubi-tubi Jane membuat Jingga kesal. Jane terkadang memang terlalu kepo jadi orang. Di antara teman-temannya yang lain, Jane memang Paling resek dan selalu ingin. tabu urusan orang.

Pertanyaan bertubi-tubi Jane membuat Jingga kesal. Jane terkadang memang terlalu kepo jadi orang. Di antara teman-temannya yang lain, Jane memang Paling resek dan selalu ingin. tabu urusan orang.

Pertanyaan bertubi-tubi Jane membuat Jingga kesal. Jane terkadang memang terlalu kepo jadi orang. Di antara teman-temannya yang lain, Jane memang Paling resek dan tak mau repot-repot mendengarkan Percakapan Regan di telepon. Jingga melangkahkan kakinya keluar dari kafe, tapi hujan semakin deras. Sudah malam, sepertinya tak akan ada taksi yang lewat. Jingga hanya berharap bahwa akan datang keajaiban dan taksi tiba-tiba lewat di depannya. Tangannya mencoba menyentuh air hujan yang turun Perlahan dia menutup matanya dan Perlahan tetes demi tetes air hujan yang membasahi tangannya.

“Ayo Pulang,"

Tangan Jingga yang sedang menikmati air hujan ditarik secara tiba-tiba oleh seseorang. Jingga membuka matanya dan melihat ke arah Regan. orang yang menariknya barusan. Cowok yang baru saja menolak untuk mengantarkannya

Regan melepaskan tangannya dari tangan jingga saat mereka sudah sampai di depan mobilnya. Jingga membuka melihar Regan yang sudah masuk ke dalam mobilnya.

Regan membuka kaca mobilnya

" Lo gak mau masuk,"

Jingga tersenyum lahi mengangguk, tidak Peduli dengan harga diri, yang terpenting sekarang dia bisa Pulang ke rumahnya dengan selamat.

Di sepanjang Perjalanan, mereka tidak saling bicara sama sekali, karena memang tidak ada yang baru dibicarakan. Dua-duanya masih bertahan dalam diam.

“Lo tau tempat martabak yang enak,” tanya Regan memecah keheningan.

“Iya,” respons Jingga tanpa sadar.

Regan tidak mengulang lagi Pertanyaannya.

“Di seberang jalan kompleks Perumahanku, menurutku itu martabak yang Paling enak,” kata Jingga

Regan hanya menganggukkan kepala, suasana kembali hening. Hanya Jingga-lah yang berbicara untuk menunjukkan arah jalan ke rumahnya, Regan tidak menjawab atau meresponsnya. Dia benar-benar tipikal cowok yang dingin dan tak banyak bicara.

Ponsel Regan kembali berbunyi. Tak sengaja, Jingga melihat siapa yang menelepon Regan. Di Ponselnya tertera nama Bella. Ah, semua siswa di sekolahnya tahu siapa Bella.

Dia adalah satu-satunya cewek yang begitu dekat dengan Regan, diperlakukan dengan baik oleh Regan. Apakah mereka berpacaran atau tidak, Jingga tak tahu. Jingga juga tidak memusingkan hal iru. Tapi sepertinya, Regan tidak mengangkat telepon dari Bella, Dia membiarkan Ponselnya berbunyi tanpa mengangkatnya,

...•••••...

“Jangan bohong.”

Jingga menatap ke arah Jane, dia menegaskan bahwa semalam adalah kali Pertama mereka berbicara. Jingga ke rumahnya. Lagi Pula, siapa sih yang menyebarkan hal ini sampai satu sekolah tahu ?

" Jingga," Panggil Jane lagi

“Apa,"

“Lo kok bisa berani gitu minta anter sama Kak Regan ? Lo suka sama dia ya, Jingga Lo Pake jampi-jampi apa sampe Kak Regan mau nganterin lo, Padahal Kak Regan gak kenal siapa lo

" Sumpah jingga lo itu beneran jadian sama Kak Regan"

" Jingga jawab dong "

" Enggak "

Pertanyaan bertubi-tubi Jane membuat Jingga kesal. Jane terkadang memang terlalu kepo jadi orang. Di antara teman-temannya yang lain, Jane memang Paling resek dan selalu ingin. tabu urusan orang.Pertanyaan bertubi-tubi Jane membuat Jingga kesal. Jane terkadang memang terlalu kepo jadi orang. Di antara teman-temannya yang lain, Jane memang Paling resek dan selalu ingin. tabu urusan orang.

Pertanyaan bertubi-tubi Jane membuat Jingga kesal. Jane terkadang memang terlalu kepo jadi orang. Di antara teman-temannya yang lain, Jane memang Paling resek dan selalu ingin. tabu urusan orang.

Pertanyaan bertubi-tubi Jane membuat Jingga kesal. Jane terkadang memang terlalu kepo jadi orang. Di antara teman-temannya yang lain, Jane memang Paling resek dan selalu ingin. t

Terpopuler

Comments

rukayah

rukayah

suka kesel kalo nemu temen modelan gini

2023-07-24

0

Robitasari

Robitasari

Hai thor, mampir di karyku juga yuk:)

2023-02-19

1

Diva Diva23

Diva Diva23

lanjut Thor

2023-02-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!