Apa yang sebenarnya terjadi?

"Di mana aku?" ucapnya di dalam hati sambil melirik pemandangan sekeliling yang hanya terlihat warna putih di sekitarnya.

Karena rasa penasaran yang begitu besar akan keberadaannya, perlahan-lahan ia mulai bangkit dari posisi tidurannya membuat beberapa alat yang terpasang di tubuhnya sedikit bergeser dan membunyikan suara alarm yang terpasang di ruangan tersebut, di mana suara alarm tersebut menandakan bahwa pasien kini dalam kondisi henti jantung atau kritis, yang sering kita dengar dengan istilah code blue di dunia kedokteran.

Suara alarm itu benar-benar nyaring yang lantas membuatnya sedikit kebingungan akan apa yang sedang terjadi, ia mengarahkan pandangannya ke arah sekitaran mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi. Hingga tak beberapa lama suara derap langkah kaki mulai terdengar di pendengarannya di susul datangnya beberapa orang berseragam putih kini sedang menatap ke arahnya dengan tatapan yang terkejut.

"Anda sudah bangun pak? Bagaimana perasaan anda saat ini?" tanya salah seorang dokter dengan name tag Rendi di dadanya.

Mendengar hal tersebut tentu saja membuatnya terkejut, bagaimana bisa Aruna yang jelas-jelas adalah seorang wanita malah dipanggil pak oleh dokter di hadapannya.

"Pak katamu?" ucap Aruna namun terkejut karena suaranya mendadak berubah menjadi berat seperti laki-laki pada umumnya.

Suaranya yang berubah dengan tiba-tiba, membuat Aruna dengan spontan hendak menutup mulutnya namun baru sadar bahwa masker oksigen masih terpasang di mulutnya, membuat Aruna berpikir bahwa hal itu lah yang mungkin membuat suaranya menjadi besar. Sehingga membuat Aruna berusaha untuk melepas masker oksigen tersebut dan menghirup udara sekitaran, meski udara yang pertama kali ia hirup terasa sedikit lebih sesak, namun ia masih bisa mengontrolnya dan meminimalisir pernafasannya sambil memegangi area dadanya.

"Di... dimana hilangnya milik ku?" ucap Aruna dalam hati sambil terus meraba area dadanya, membuat beberapa dokter dan juga perawat yang ada di sana menjadi kebingungan.

Aruna yang baru saja bernafas dengan lega lantas di buat kembali terkejut ketika ia menyentuh area dadanya dan tidak mendapati dua gunung kembar miliknya di sekitar area dadanya. Mendapati hal tersebut membuat Aruna dengan spontan menatap ke arah bawah dan berusaha untuk melihat apa yang terjadi.

Sesuatu yang tak terduga benar-benar membuat Aruna terkejut bukan main ketika melihat dirinya sekarang malah berpostur seorang laki-laki, membuat Aruna langsung berusaha bangkit untuk memastikan apa yang baru saja ia lihat namun karena beberapa alat yang masih menempel di tubuhnya dan juga kakinya yang masih terasa lemas, membuatnya langsung jatuh ke bawah dan detik berikutnya pandangannya kembali menggelap dan pingsan.

Beberapa dokter dan juga perawat yang melihat tingkah aneh dari Arthur tentu saja bingung dan tidak mengerti. Hingga ketika melihat tubuh Arthur yang langsung terjatuh dan pingsan, membuat Rendi dengan spontan langsung berlarian ke arahnya dan berusaha untuk mengecek keadaan Arthur.

"Ayo bantu naikan pak Arthur kembali ke ranjang pasiennya." perintah Rendi yang lantas dibalas anggukan kepala oleh beberapa perawat di sana.

Beberapa perawat yang mendapat perintah tersebut lantas langsung berlarian mendekat dan dengan bersama-sama mengangkat tubuh Arthur kembali ke brankar. Rendi mulai memeriksa keadaan Arthur dan juga grafik alat vitalnya, hingga setelah semuanya selesai barulah Rendi terlihat memeriksa selang infus milik Arthur.

"Tetap pantau kondisinya laporkan segala perkembangannya kepada ku." ucap Rendi kemudian sambil menatap ke arah beberapa perawat dan juga dokter residen di sana.

"Baik dok" jawab mereka serentak.

Baru setelah itu Rendi terlihat melangkahkan kakinya keluar dari ruangan Arthur di susul beberapa perawat dan juga dokter residen yang sedari tadi mengikutinya.

***

Sore harinya masih di ruang perawatan VVIP atas nama Arthur.

Terlihat Aruna kembali mengerjapkan matanya dengan perlahan. Aruna yang baru saja tersadar dari pingsannya lantas langsung bangkit dari posisi duduk sambil meraba area dadanya yang tetap saja tidak ada dua gunung kembar yang sedari tadi dicari olehnya. Tidak ingin menerka-nerka sesuatu. Dengan gerakan yang perlahan dan tentunya bersusah payah Aruna kemudian mulai mencari sebuah cermin dengan membuka beberapa laci yang terdapat tepat di sebelah ranjang pasiennya.

Hingga setelah Aruna berhasil mendapatkan cermin itu, Aruna yang memang begitu penasaran akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya lantas mulai mengarahkan cermin tersebut ke area wajahnya.

"Aaaaaaa" teriak Aruna namun yang keluar malah suara cowok membuat Aruna langsung dengan spontan menutup mulutnya dengan rapat ketika yang keluar bukan suara miliknya.

Dengan perasaan yang terkejut Aruna kembali menatap ke arah cermin dan mulai meraba wajahnya seakan ia masih belum percaya akan apa yang terjadi kepadanya.

"Bagaimana mungkin, wajah tuan Arthur malah menjadi wajah ku? Ada apa sebenarnya ini, apa aku sedang bermimpi?" ucap Aruna sambil memukul pipinya dengan spontan, yang tentu saja langsung membuat Aruna meringis kesakitan karena memang apa yang dialaminya bukanlah sebuah mimpi.

"Aw sakit!" ucap Aruna mengadu sambil memegang pipinya yang terasa begitu perih setelah pipinya ia pukul tadi.

Aruna terdiam sambil mulai mencerna segala sesuatunya secara perlahan. Bayangan tentang kecelakaan yang ia alami bersama dengan Arthur beberapa waktu yang lalu, membuat Aruna mulai mengerti apa yang tengah terjadi saat ini. Sebuah pemikiran gila mendadak terlintas di benaknya ketika ia kembali menatap ke area bawah dan masih tetap mendapati dirinya sebagi Arthur. Membuat Aruna lantas berpikir tentang tubuhnya yang mungkin saat ini yang tentunya berisi jiwa Arthur di dalamnya.

"Jika tebakan ku benar, seharusnya tuan pasti juga ada di Rumah sakit ini namun ada di dalam ragaku. Apa yang sebenarnya terjadi? Argh...." ucap Aruna sambil menggerutu karena ia sama sekali tidak menemukan jawaban dari pertanyaannya.

Aruna yang ada di dalam diri Arthur lantas mulai mencoba bangkit secara perlahan dan mencoba untuk melangkahkan kakinya secara perlahan. Kali ini Aruna harus benar-benar mencari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi kepadanya dan juga Arthur.

***

Di sebuah ruang perawatan

Aruna mulai membawa langkah kakinya masuk ke dalam ruang perawatan tersebut dengan perasaan yang gelisah. Jika sampai spekulasi Aruna benar tentang hal ini, entah apa yang akan terjadi selanjutnya Aruna sendiri juga tidak akan pernah tahu.

Aruna terus membawa langkah kakinya selangkah demi selangkah mendekat ke arah ranjang pasie di ruang perawatan tersebut. Hingga ketika langkah kakinya sampai tepat disebelahnya Aruna yang melihat apa yang ada dipikirannya sedari tadi menjadi kenyataan lantas langsung jatuh dalam posisi terduduk karena saking terkejutnya.

"Ini tidak mungkin.... ba..bagaimana bisa ini terjadi?" ucap Aruna seakan tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Bersambung

Episodes
1 Jalankan mobilnya!
2 Aku menginginkanmu tetap seperti ini
3 Apa yang sebenarnya terjadi?
4 Mencurigakan
5 Apa anda menyukai saya tuan?
6 Mencari sebuah solusi
7 Tidak masuk di akal
8 Tidak ada lain kali
9 Apa yang sedang kau lakukan?
10 Apa aku bisa melakukannya?
11 Kau pasti bukan Arthur
12 Tak sengaja
13 Hanyut dalam suasana
14 Terasa sama namun berbeda
15 Kedatangan tamu bulanan
16 Tidak ingin berdebat
17 Mencari cara
18 Mencoba
19 Bulan purnama penuh
20 Kita berhasil kembali
21 Tak ingin kembali
22 Cari cara lain
23 Sebuah amplop berwarna coklat
24 Kesalahan besar
25 Kerja sama yang besar
26 Seribu macam cara
27 Sebuah foto?
28 Merasa bersalah
29 Keceplosan
30 Mengambil keputusan
31 Kembali berlanjut
32 Harusnya mengerti
33 Jaga perkataan mu!
34 Ide gila
35 Sebuah keputusan
36 Akta ahli waris
37 Resmi menjadi pengangguran
38 Sedikit lagi
39 Lapar
40 Masih ada kerjaan
41 Sapaan hormat
42 Di luar ekspetasi
43 Milikku
44 Sosok Pandu bagi *Aruna
45 Sebuah kenyataan kelam
46 Aku menemukan mu
47 Lukisan relief bunga melati
48 Tertipu
49 Kamu pasti bisa
50 Bingung
51 Baru mengetahuinya
52 Fotocopyan
53 Tidak berlaku untuk ku
54 Ketiduran
55 Apa kalian tengah mencari ku?
56 Sebuah ciuman
57 Lakukan saja
58 Apakah Tuhan begitu marah kepadaku?
59 Putuskan dia!
60 Apa yang sebenarnya terjadi di sini?
61 Sebuah percintaan yang klise
62 Memamerkan kemesraan
63 Aku sudah muak
64 Apa kamu baik-baik saja?
65 Coba saja kalau kau bisa
66 Pertemuan
67 Tertukar?
68 Sesuatu yang berbeda
69 Sesuatu yang salah
70 Ada apa dengan *Aruna?
71 Serangan mendadak
72 Memperjelas segalanya
73 Semuanya sudah siap
74 Apa kamu sudah siap?
75 Apa kau sudah gila?
76 Keadaan yang berbalik
77 Jangan tinggalkan aku Tuan...
78 Apa yang terjadi?
79 Keputusan yang terbaik
80 Kembali seperti dahulu kala
81 Sebuah rasa terdalam
82 Sepucuk surat
83 Rumah cinta kita
84 Sebuah penyesalan
85 Kau benar-benar sudah gila
86 Aku hamil
87 Aku dimana?
88 Bunuh saja aku...
89 Anda di tahan
90 Telah terjadi sesuatu
91 Satu syarat
92 Dengan senang hati
93 Pura-pura polos
94 Apa masalah mu?
95 Tidak pernah di anggap ada
96 Menu makanan spesial
97 Kita lihat saja apa yang terjadi
98 Bertingkah aneh
99 Dia siapa?
100 Obat terlarang
101 Sebuah pukulan
102 Kecewa
103 Sekali tepukan
104 Kamu dimana?
105 Serba salah
106 Sebuah kepercayaan
107 Permintaan maaf
108 Perasaan marah
109 Aku mencintai mu
110 Tamu yang tak diinginkan
111 Sifat yang tak pernah bisa berubah
112 Buka matamu
113 Terbongkar
114 Tersudut
115 Lepaskan Aruna!
116 Kamu harus pergi!
117 Mau kemana kau?
118 Sudah ku bilang bangun!
119 Bukan aku
120 Sebuah ketenangan
121 Aku mencintai mu
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Jalankan mobilnya!
2
Aku menginginkanmu tetap seperti ini
3
Apa yang sebenarnya terjadi?
4
Mencurigakan
5
Apa anda menyukai saya tuan?
6
Mencari sebuah solusi
7
Tidak masuk di akal
8
Tidak ada lain kali
9
Apa yang sedang kau lakukan?
10
Apa aku bisa melakukannya?
11
Kau pasti bukan Arthur
12
Tak sengaja
13
Hanyut dalam suasana
14
Terasa sama namun berbeda
15
Kedatangan tamu bulanan
16
Tidak ingin berdebat
17
Mencari cara
18
Mencoba
19
Bulan purnama penuh
20
Kita berhasil kembali
21
Tak ingin kembali
22
Cari cara lain
23
Sebuah amplop berwarna coklat
24
Kesalahan besar
25
Kerja sama yang besar
26
Seribu macam cara
27
Sebuah foto?
28
Merasa bersalah
29
Keceplosan
30
Mengambil keputusan
31
Kembali berlanjut
32
Harusnya mengerti
33
Jaga perkataan mu!
34
Ide gila
35
Sebuah keputusan
36
Akta ahli waris
37
Resmi menjadi pengangguran
38
Sedikit lagi
39
Lapar
40
Masih ada kerjaan
41
Sapaan hormat
42
Di luar ekspetasi
43
Milikku
44
Sosok Pandu bagi *Aruna
45
Sebuah kenyataan kelam
46
Aku menemukan mu
47
Lukisan relief bunga melati
48
Tertipu
49
Kamu pasti bisa
50
Bingung
51
Baru mengetahuinya
52
Fotocopyan
53
Tidak berlaku untuk ku
54
Ketiduran
55
Apa kalian tengah mencari ku?
56
Sebuah ciuman
57
Lakukan saja
58
Apakah Tuhan begitu marah kepadaku?
59
Putuskan dia!
60
Apa yang sebenarnya terjadi di sini?
61
Sebuah percintaan yang klise
62
Memamerkan kemesraan
63
Aku sudah muak
64
Apa kamu baik-baik saja?
65
Coba saja kalau kau bisa
66
Pertemuan
67
Tertukar?
68
Sesuatu yang berbeda
69
Sesuatu yang salah
70
Ada apa dengan *Aruna?
71
Serangan mendadak
72
Memperjelas segalanya
73
Semuanya sudah siap
74
Apa kamu sudah siap?
75
Apa kau sudah gila?
76
Keadaan yang berbalik
77
Jangan tinggalkan aku Tuan...
78
Apa yang terjadi?
79
Keputusan yang terbaik
80
Kembali seperti dahulu kala
81
Sebuah rasa terdalam
82
Sepucuk surat
83
Rumah cinta kita
84
Sebuah penyesalan
85
Kau benar-benar sudah gila
86
Aku hamil
87
Aku dimana?
88
Bunuh saja aku...
89
Anda di tahan
90
Telah terjadi sesuatu
91
Satu syarat
92
Dengan senang hati
93
Pura-pura polos
94
Apa masalah mu?
95
Tidak pernah di anggap ada
96
Menu makanan spesial
97
Kita lihat saja apa yang terjadi
98
Bertingkah aneh
99
Dia siapa?
100
Obat terlarang
101
Sebuah pukulan
102
Kecewa
103
Sekali tepukan
104
Kamu dimana?
105
Serba salah
106
Sebuah kepercayaan
107
Permintaan maaf
108
Perasaan marah
109
Aku mencintai mu
110
Tamu yang tak diinginkan
111
Sifat yang tak pernah bisa berubah
112
Buka matamu
113
Terbongkar
114
Tersudut
115
Lepaskan Aruna!
116
Kamu harus pergi!
117
Mau kemana kau?
118
Sudah ku bilang bangun!
119
Bukan aku
120
Sebuah ketenangan
121
Aku mencintai mu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!