HAPPY READING Y'ALL
__________________
"Enggak mas saya bisa pulang sendiri," jawabnya.
Seseorang itu menarik hoodie yang menutupi kepala mbak-mbak pemakai kacamata di malam hari.
"Raffa!" bentaknya.
"Ngapain sih malam-malam gini pake kacamata item?" tanya seseorang yang bernama Raffa.
"Ini tuh kacamata photocromic Raf," Alika memakai kembali penutup hoodie itu ke kepalanya.
"Kalau mau ngibulin jangan ke gue, kacamata model begitu bakalan item kalau kena cahaya matahari, gak ada matahari di malam hari Namira." Raffa duduk di depan Alika.
"Alika Raff bukan Namira!!. Ah iya gue lupa kalau lo itu kan anak olimpiade, yang cita-citanya jadi dokter, udah tau pinter tapi masih tetep les juga, yang ngakunya keren karena nyelamatin anak buaya,"ucap Alika panjang lebar menjelaskan tentang Raffa saat perkenalan di tempat les.
"Nah itu udah tau, tapikan nama lo Alika Namira, keren nan juga lo yang bercita-cita jadi dokter hewan tapi hewannya Cuma cicak," ucap Raffa.
"Ih Raff udah kek, sumpah gue malu mana garing banget lagi waktu perkenalan bagian gue," Alika berteriak namun tak terlalu keras. Ia hanya merasa malu dengan perkenalannya waktu itu di tempat les.
Raffa memperhatikan tangan Alika yang terdapat luka lebam merah. Ia takut Alika sedang tidak baik-baik saja.
"Buka kacamata lo, udah gelap tambah gelap aduh pinternya anak ini," ucap Raffa menarik kacamata yang tengah di pakai oleh Alika untuk menutupi bengkak matanya karena habis menangis.
Cepat-cepat Alika menutup wajahnya dengan tangan dan membuat rambutnya menutupi sebagian pipi nya yang merah.
"Jangan liat gue soalnya lagi jelek," ucap Alika.
Raffa terkekeh melihat reaksi Alika.
"Udah tau kalau nangis jelek masih aja nangis," ucap Raffa menarik tangan Alika yang menutupi wajah manis Alika.
"Ih tau dari mana kalau gue nangis? Lo dukun ya?," tuduhnya.
"Suudzon aja lo, gue nebak eh tenyata bener,"
"Enggak kok gue gak nangis tadi abis nonton drama terus terharu dikit," alibinya.
"Udah lo itu gak bisa bohong sama gue Al," ucap Raffa kemudian menarik tangan Alika yang masih lebam.
Raffa memperhatikan luka di tangan Alika kemudian beralih memperhatikan pipi kananya yang merah. Ia menjulurkan tangannya memegang pipi Alika yang sedikit memar.
"Aduh."Alika meringis kesakitan.
Tak mau bertanya tentang sebab lukanya Alika, ia terus memperhatikan lukanya Alika kemudian mengeluarkan betadine untuk luka yang tergores dan mengompres luka lebam di tangan dan pipi Alika.
"Namira lain kali kalau lari jangan kecepetan, nyium aspal kan lo," ucap Raffa yang masih setia mengompres luka lebam di tangan Alika.
"Alika Raff bukan Namira,"jawab Alika memperhatikan Raffa yang sedang mengobatinya.
Di mata Alika perbuatan Raffa ini sangat baik, ia tak menanyakan pertanyaan yang membuatnya tersinggung dan tak memberikan respon menyalahkan sikap Alika.
"Lain kali kalau mau nangis telepon gue, sekalian gue mau nyulik lo," ucap Raffa.
"Dih ngeri juga ternyata lo, aduh takut di jual organ tubuh gue, untung gue jarang makan jadi dipastikan lo gak tertarik buat mutilasinya," ucap Alika.
Mendengar penuturan Alika segeralah Raffa membekap mulut Alika dengan alat kompresnya.
"Gue bukan penjahat Namira!," ucap Raffa melanjutkan membalut luka Alika yang sedikit berdarah.
"Kenapa lo ada di sekitar sini?," tanya Alika penasaran.
"Ini kan jalan yang biasa kita lewati kalau mau ke tempat les ," jawab Raffa.
"Oh gue kira lo alih profesi jadi tukang kebun di sini," ucap Alika sambil terkekeh.
Raffa melirik Alika yang tertawa puas.
"Jangan lagi nyakitin diri sendiri, gue gak mau liat lo gini lagi awas aja, oh iya gue emang tukang kebun disini puas lo," ucap Raffa.
Alika merasa tak enak hati, apakah benar Raffa tukang kebun di taman ini?.
"Maaf Raff."lirihnya.
Raffa mengerutkan keningnya, mengapa Alika meminta maaf kepadanya bukan ucapan terima kasih saja, Alika berbuat salah apa kepada Raffa.
"Maaf gue gak tau kalau lo tukang kebun beneran di taman ini," ucap Alika.
Bersambung......................
Teman, sahabat dan kerabat sekalian jangan sungkan memberikan vote ya
Comment juga asik tuh, yuk yuk
__________
"Kala luka ada teman kala itu masih samar, Terima kasih teman"
_________________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments