" Ya papa tahu itu ma, tapi apa mungkin gadis itu mau menikah dengan anak kita? Terus memang nya anak kita setuju dengan rencana mama?!" ujar pak Airlangga.
" Iya juga ya pa, kenapa mama tidak kepikiran tentang itu ya pa!" kata bu Vania sambil menganggukkan kepala.
" Yang penting sekarang mama bicarakan dulu dengan Devan tentang rencana mama, baru setelah itu kita cari gadis itu!" ujar pak Airlangga memberikan solusi kepada istri nya.
" Yasudah deh! Nanti mama bicara dengan Devan dulu" jawab bu Vania.
" Sekarang anaknya sudah pulang belum pa?" tanya bu Vania.
" Belum ma, mungkin sebentar lagi " jawab pak Airlangga.
" Yasudah, kalau begitu mama ke kamar dulu ya pa" pamit bu Vania.
" Iya ma" jawab pak Airlangga sambil menganggukkan kepala.
Setelah pamit bu Vania langsung pergi meninggalkan suami nya, lalu beliau pergi ke kamar nya.
Tidak lama kemudian pak Airlangga menyusul sang istri kedalam kamar untuk istirahat karena beliau sangat lelah setelah seharian bekerja.
" Devan sudah pulang belum pa?" tanya bu Vania saat melihat sang suami masuk.
" Belum ma" jawab pak Airlangga.
" Bicara dengan Devan nya besok saja ma, lebih baik sekarang kita tidur yuk!" ujar pak Airlangga.
" Tapi, pa..." bu Vania menyela perkataan suami nya.
" Sudah besok saja ma! Papa sudah ngantuk sekali ma. Hoam!!" imbuh pak Airlangga sambil menutup mulut nya.
" Huh!! Yasudah mama bicara nya besok saja dengan Devan!!!" ucap Bu Vania dengan nada kesal.
Setelah mengucapkan itu beliau langsung naik ke tempat tidur lalu beliau menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut sebagai tanda beliau marah dengan suaminya.
" Mama, mama !!" ucap pak Airlangga sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah istri saat sedang marah.
Setelah itu pak Airlangga ikut menyusul sang istri naik ke tempat tidur untuk tidur karena hari sudah larut malam.
Pagi-pagi sekali bu Vania sudah bangun, beliau langsung pergi ke kamar putranya.
Klak!!...
Dengan perlahan bu Vania membuka pintu kamar putranya.
Kreeek!!!
Dengan langkah kaki pelan bu Vania berjalan masuk kedalam kamar putranya.
Senyum lega terpancar di bibir bu Vania saat melihat putranya ternyata ada di dalam kamar.
" Syukur lah dia pulang " ucap bu Vania pelan.
Kemudian beliau langsung berjalan mendekati putra nya yang sedang tertidur pulas. Baru saja beliau akan duduk di samping putra nya, tiba-tiba....
" Mama!" ucap seseorang dengan suara khas orang yang baru bangun tidur.
" Eh!! Kamu sudah bangun Dev, mama baru saja mau membangunkan kamu tapi kamu malah sudah bangun " kata bu Vania sambil duduk.
Ya! Seseorang yang tadi memanggil bu Vania yaitu Devan, putra pertama pak Airlangga dan bu Vania.
" Ada apa ma, tumben pagi-pagi begini mama datang ke kamar ku?" tanya Devan sambil mengucek matanya.
" Tidak ada apa-apa, mama hanya pingin melihat anak mama yang sering pulang larut malam" jawab bu Vania.
" Oh! Cuman itu!" kata Devan sambil duduk.
" Sebenarnya bukan hanya itu saja sih Dev, mama datang kesini karena ada sesuatu yang ingin mama bicarakan dengan kamu Dev!" kata bu Vania.
" Memang ada hal apa yang ingin mama bicarakan dengan Devan?" tanya Devan penasaran.
" Apa jangan-jangan mama di marahin oleh papa?!" tebak Devan.
" Bukan! Bukan karena itu Dev!!" jawab bu Vania sambil memberikan isyarat dengan tangan nya.
" Kalau bukan itu terus, ada apa ma?!" tanya Devan penasaran.
" Jadi, mama datang ke kamar kamu pagi-pagi begini karena mama ingin kamu untuk segera menikah Dev!" jawab bu Vania menjelaskan kenapa beliau pagi-pagi sekali datang ke kamar putranya.
" Oh! Menikah?! Aku kira mama mau bicara hal serius apa!" ujar Devan santai.
" Kalau soal itu, mama tenang saja nanti Dev akan melamar Keysa untuk menjadi menantu mama " lanjut Devan.
" Bukan menikah dengan Keysa, Dev?!" kata bu Vania menyela pembicaraan anaknya.
" Kalau bukan dengan Keysa, terus dengan siapa ma?! Kan pacar ku Keysa ma!?" ujar Devan bingung.
" Tentu saja menikah dengan seorang gadis cantik dan baik, pilihan mama, tapi bukan Keysa!!" jawab bu Vania.
" Devan tidak mau!!" sarkas Devan.
Mendengar penolakan dari Devan, bu Vania hanya tersenyum, hal itu membuat Devan merasa bingung dengan sikap sang mama.
" Mama kenapa tersenyum?" tanya Devan penasaran.
Bukan nya menjawab pertanyaan dari putranya, bu Vania malah bertanya kepada putranya "Kamu tanya kenapa mama tersenyum??"
Devan langsung menganggukkan kepalanya berkali-kali.
Lagi-lagi bu Vania tersenyum saat melihat wajah penasaran putranya.
Hal itu membuat Devan semakin kesal " Ih! Jawab dong ma, jangan senyum-senyum saja!!".
Mendengar itu bu Vania pun berkata " Iya-iya mama minta maaf".
" Mama tadi tersenyum itu, karena mama sudah menebak pasti kamu bakal menolak nya Dev!?" ujar bu Vania.
" Kalau mama memang sudah tahu aku bakal menolak nya terus, kenapa mama masih menyuruh Dev untuk dengan perempuan pilihan mama??" kata Devan dengan ekspresi bingung.
" Iya karena mama akan melakukan berbagai cara agar kamu mau menikah dengan perempuan pilihan mama Dev " jawab bu Vania.
" Termasuk mewujudkan keinginan Keysa!" kata bu Vania sambil berjalan menuju pintu.
" Mewujudkan keinginan Keysa ???" gumam Devan penuh dengan tanda tanya.
" Maksud mama apa??" tanya Devan.
Tetapi sayang sekali, sang mama sudah keluar dari kamar nya.
" Yah! Mama sudah pergi lagi!!" kata Devan.
" Padahal aku mau tanya maksud ucapan mama tadi itu apa?!" lanjut Devan.
Saat Devan sedang memikirkan maksud ucapan mama nya, tiba-tiba dia ingat sesuatu.
" Apa jangan-jangan mama dengar pembicaraan aku dengan Keysa waktu itu ya!?" ucap Devan.
" Kalau mama benaran dengar pembicaraan aku dengan Keysa, itu artinya...." kata Devan tidak melakukan ucapan nya karena dia sudah tahu apa yang akan di lakukan oleh mama nya.
" Aduh aku harus bagaimana nih!! Masa iya, aku harus menuruti kemauan mama!" kata Devan bingung.
" Kalau aku menuruti kemauan mama terus, hubungan ku dengan Keysa bagaimana?!" lanjut Devan.
" Aaaaaa!! Pusing!!" teriak Devan sambil mengacak-acak rambutnya.
Di luar kamar, bu Vania tersenyum saat mendengar anaknya dalam kebimbangan antara menuruti kemauan mama nya atau menolak kemauan mama nya.
Setelah itu bu Vania langsung pergi meninggalkan kamar Devan dan pergi ke dapur untuk membuatkan makanan untuk suami dan anaknya.
Akhirnya masakan nya sudah siap semua, kini bu Vania kembali ke kamar nya untuk mandi, saat akan ke kamar beliau berpapasan dengan sang suami.
" Mama tadi pagi pergi kemana?" tanya pak Airlangga.
Mendengar pertanyaan dari sang suami, bu Vania langsung menghentikan langkahnya, dan menjawab
" Mama tadi habis dari dapur pa".
" Bukan itu yang papa maksud ma?!" ujar pak Airlangga.
" Oh, iya! Mama tadi pagi pergi ke kamar Devan pa" jawab bu Vania.
" Mama ngapain pergi ke kamar Devan?" tanya pak Airlangga penasaran.
" Rahasia !!" jawab bu Vania sambil berjalan masuk kamar.
" Ckckck!! Pasti mama ngomongin tentang rencana nya semalam " ujar pak Airlangga sambil menggelengkan kepalanya lalu pergi ke meja makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Lili aja❤️
ceritanya bagus,,,
up nya jangan lama lama Thorr 💞
sukses selalu ya Thorr 👍👍
2023-07-13
0