" Jaman sekarang ternyata masih ada anak muda yang mau membantu orang lain yang sedang kesusahan" ucap ibu-ibu tersebut.
" Apalagi dia tidak mengenal siapa yang dia tolong" imbuh nya.
Sang supir yang mendengar majikan nya bicara sendiri pun memberanikan dirinya untuk bertanya " Maaf bu, ibu sedang berbicara tentang siapa ya?".
" Saya kagum dengan anak perempuan tadi, dia mau membantu orang lain yang sedang kesusahan meski dia tidak mengenal siapa yang dia tolong" jawab ibu-ibu tersebut.
" Memang jaman sekarang sangat sulit untuk menemukan orang yang seperti itu bu, apalagi di kota metropolitan seperti ini!" ujar pak supir.
" Kira-kira dia sudah menikah belum ya?!" pikir ibu tersebut.
" Memang nya kenapa bu kalau dia belum menikah?" tanya pak supir kepo.
" Ya mau saya menikahkan dia dengan anak saya, masa saya akan menikahkan dia dengan kamu!" jawab ibu tersebut.
" Kalau begitu, itu datangi saja rumah gadis itu bu!" ujar pak supir.
" Kalau saya mengetahui dimana dia tinggal, langsung saya datangi rumah nya! Tanpa meminta pendapat dari kamu!!" kata ibu tersebut ketus.
" Sudah! Kamu fokus menyetir saja! Kalau kamu terus bertanya yang ada kamu menjadi tidak fokus, yang ada nanti terjadi kecelakaan" kata ibu tersebut.
Mendengar itu pak supir pun langsung fokus mengemudi mobil dan tidak berani bertanya kembali.
Di sisi lain
Hanum dan kakak nya kini sudah sampai di rumah sang kakak, mereka langsung turun dari motor di depan rumah kakak ipar dan keponakan nya sudah menunggu mereka di depan rumah.
" Assalamualaikum" ucap Hanum sambil tersenyum.
" Walaikumsalam" jawab Tika.
Hanum mencium tangan kakak ipar nya setelah itu dia langsung menggendong keponakan nya dan membawa nya masuk kedalam rumah.
" Kenapa kalian baru sampai, memang di jalan macet ya?" tanya Tika.
" Tidak macet kak, tapi tadi kak juna susah diarahkan kak!" jawab Hanum.
" Enak saja kamu menyalahkan kakak yang susah di arahkan, yang salah itu kamu kenapa merubah lokasi seenaknya saja!!" protes Juna.
" Lokasi nya juga tidak jauh dari lokasi pertemuan kok" ucap Hanum.
" Lokasi nya saja hanya berjarak beberapa meter saja!" lanjut Hanum.
" Sudah jangan ribut! Yang terpenting sekarang sudah sampai rumah kan!" ujar Tika.
" Tuh! Dengarkan kak!" kata Hanum.
Saat juna akan kembali berbicara, tika langsung menghentikan nya.
" Sudah cukup mas!" ucap Tika.
Juna pun langsung diam dan tidak membalas perkataan Hanum.
" Setelah perjalanan jauh kamu pasti lapar kan num? Kita makan terlebih dahulu yuk!" kata Tika.
" Iya kak" jawab Hanum.
Mereka semua langsung pergi ke ruang makan untuk makan siang bersama.
Mereka semua makan dengan di selingi obrolan ringan.
Setelah selesai makan hanum membantu merapikan meja makan, saat hanum akan membantu mencuci piring, tika langsung menghentikan nya.
" Lebih baik kamu istirahat saja, biar kakak saja yang mencuci piring nya!" ucap Tika.
" Tapi kak" kata Hanum.
" Sudah!! Kamu jangan membantah ucapan kakak!!" kata Tika.
" Yasudah, iya. Aku akan menuruti ucapan kakak, aku akan istirahat" ucap Hanum.
" Yasudah, aku pergi ke depan dahulu ya kak" ujar hanum.
" Iya" jawab Tika.
Hanum langsung pergi meninggalkan tika, dia menyusul kakak nya dan juga keponakan nya.
" Lah kok kamu kesini dik? Bukan nya kamu harus nya membantu kak tika di dapur!" ujar Juna saat melihat hanum menghampiri dirinya dan anaknya.
" Kata kak Tika aku di suruh istirahat saja kak" jawab Hanum.
" Oh iya, ibu-ibu yang tadi siapa num?" tanya Juna.
" Oh! Maksud kak Juna ibu-ibu yang tadi ngobrol dengan ku?!" ujar Hanum.
" Iya, ibu-ibu yang itu" jawab Juna.
" Aku tidak tahu kak" kata Hanum dengan wajah polos.
" Kamu tidak tahu orang itu siapa? Tapi kamu ajak ngobrol ?!" kata Juna terkejut saat mendengar jawaban dari Hanum.
Hanum menganggukkan kepalanya sambil menjawab " Iya kak".
" Tadi itu aku melihat ada ibu-ibu yang sedang kesusahan membawa belanjaan nya, jadi ya aku tolong kak" ujar Hanum.
" Terus tadi kita duduk sambil menunggu anaknya datang, dan saat mau berkenalan kak Juna menelepon, jadi nya tidak jadi kenalan deh!" lanjut Hanum menjelaskan.
" Terus anak nya ibu-ibu tadi sudah datang ?" tanya Juna.
" Kayak nya belum deh kak" jawab Hanum.
" Yasudah, sekarang kamu istirahat dulu karena besok kakak akan mengajak kamu jalan-jalan!" ucap Juna.
" Memang kita besok mau pergi jalan-jalan kemana kak?" tanya Hanum penasaran.
" Besok kamu juga akan tahu " jawab Juna dengan sengaja membuat sang adik penasaran.
" Kakak sekarang main nya pakai rahasia-rahasia segala! Tidak seru!!" kesal Hanum.
" Huh!! Mending aku tidur!!!" ucap Hanum sambil berdiri.
Hanum pergi dengan menghentakkan kakinya karena merasa kesal dengan kakak nya.
Juna hanya tersenyum melihat adiknya yang kesal karena ulah nya.
" Hanum kenapa mas?" tanya Tika yang baru datang dari dapur.
" Tidak tahu" jawab Juna sambil menggidikan bahu nya.
" Ini pasti ulah nya mas Juna " tebak Tika.
" Bukan kok" elak Juna saat mendengar ucapan Tika.
" Ini pasti ulah nya mas Juna " pikir Tika.
Mendengar itu Tika hanya bisa diam karena dia tahu kelakuan suaminya itu.
" Aku pergi ke kamar dulu ya mas, mau menidurkan Reza " pamit Tika.
" Iya " jawab Juna sambil menganggukkan kepala.
Tika pun langsung pergi ke kamar sambil menggendong putranya.
Di tempat lain.
Orang yang sedang tadi di tolong Hanum kini sudah sampai di depan sebuah rumah yang sangat besar bak istana dan banyak mobil keluaran terbaru berjejer dengan rapi di garasi rumah tersebut.
Ya, ibu-ibu yang di tolong Hanum adalah istri dari salah satu pengusaha tersukses di kota A. Yaitu Airlangga Aji Wibowo. Sang istri bernama Vania Larissa.
Begitu sampai di depan rumah, ibu tersebut langsung keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah.
" Bapak sudah pulang bi?" tanya ibu Vania kepada salah satu art nya.
" Sudah bu, bapak sekarang sedang berada di ruang kerja bu" jawab bi Iyem.
" Terimakasih bi" ucap ibu Vania.
" Sama-sama bu" jawab bi Iyem.
Setelah mengucapkan terima kasih bu Vania langsung pergi ke ruang kerja sang suami.
Tok! Tok! Tok!.
" Masuk!" kata seseorang didalam ruangan tersebut.
Setelah mendengar ucapan seseorang yang mempersilahkan beliau masuk, bu Vania langsung membuka pintu.
Kreeek...
Terdengar suara pintu terbuka, bu Vania tidak langsung masuk beliau hanya menjulurkan kepala nya untuk melihat sang suami.
" Papa!" panggil bu Vania sambil menjulurkan kepalanya untuk melihat suami nya sedang sibuk atau tidak.
" Mama!!" pak Airlangga terkejut saat melihat kelakuan istri nya itu.
" Mama lagi apa di situ? Sini masuk!" ujar pak Airlangga.
" Hehe.. Mama sedang mengintip papa" jawab bu Vania sambil tertawa kecil.
" Yasudah sini mama masuk saja! Ngapain pakai acara mengintip papa segala!" ujar pak Airlangga menyuruh istri nya untuk masuk.
Bu Vania yang mendengar ucapan suaminya pun langsung masuk kedalam ruang kerja suami nya.
" Pa!" panggil bu Vania sambil berjalan mendekati suami nya yang sedang sibuk dengan laptop nya.
" Iya, ada apa ma?" jawab pak Airlangga sambil menoleh kearah sang istri.
" Mama mau cerita sesuatu dengan papa!" kata bu Vania.
" Mama mau cerita tentang apa?" tanya pak Airlangga.
" Tadi mama bertemu dengan seorang gadis pa" jawab bu Vania sambil meletakan dagunya di bahu sang suami.
" Seorang gadis ??" ucap pak Airlangga dengan ekspresi bingung.
" Iya pa, gadis itu baik banget pa. Dia mau menolong mama saat mama sedang kesusahan membawa belanjaan mama pa" jawab bu Vania dengan semangat.
" Di jaman sekarang mana ada sih seorang gadis yang mau menolong ibu-ibu yang tidak dikenal nya" lanjut bu Vania.
Karena penasaran dengan cerita sang istri, pak Airlangga pun menghentikan pekerjaan nya untuk mendengarkan cerita sang istri.
Bu Vania terus bercerita tentang kejadian tadi siang saat bertemu dengan Hanum.
" Nama gadis itu siapa ma?" tanya pak Airlangga memotong pembicaraan istri nya.
Mendengar pertanyaan dari suaminya, Bu Vania langsung menjawab " Nah itu dia pa! Mama belum sempat tanya nama nya!!".
" Tapi mama sudah mengucapkan terima kasih kan ke gadis itu " ucap pak Airlangga.
" Kalau itu sih mama sudah pasti pa " jawab bu Vania.
" Terus yang membuat mama galau apa?" tanya ak Airlangga penasaran.
" Mama itu sebenarnya ada rencana untuk menjadikan gadis itu sebagai menantu di rumah ini pa!" jawab bu Vania.
" Menantu ?? " teriak pak Airlangga terkejut saat mendengar jawaban sang istri.
Bu Vania langsung menganggukkan kepalanya saat mendengar ucapan suaminya.
" Mama saja tidak tahu nama gadis itu siapa, kenapa mama ingin menjadikan gadis itu menantu di rumah ini ma?!" ujar ak Airlangga tidak mengerti dengan pemikiran istri nya.
" Kalau masalah itu gampang pa, nanti mama tinggal menyuruh orang untuk mencari tahu gadis itu. Beres kan" jawab bu Vania dengan mudah nya.
" Ya papa tahu itu ma, tapi apa mungkin gadis itu mau menikah dengan anak kita? Terus memang nya anak kita setuju dengan rencana mama?!" ujar pak Airlangga.
" Iya juga ya pa, kenapa mama tidak kepikiran tentang itu ya pa!" kata bu Vania sambil menganggukkan kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments
Elly Sari Narulita
kira2 mm Vania ketemu sm Hanum ngga yaaaa 🤔
2023-10-17
1