Salwa menapakkan kaki nya di halaman rumah besar milik keluarga Algi, jantung nya berdetak kencang saat Kakinya semakin dekat dengan pintu besar berbentuk kupu-kupu itu.
Salwa menghentikan langkah nya sejenak membuat Algi ikut terhenti. "Ada apa Awa ?"
tanya algi memindah wajah Salwa tampak Pucat, Algi paham Salwa pasti takut pada Wira Tama.
"tenang saja Awa, Ada aku...!
jangan takut Kakek sebenarnya sangat baik!"
Algi menggenggam tangan Salwa masuk ke dalam rumah.
"assalamualaikum..."
Ujar algi memasuki ruang keluarga dimana Wira Tama berada.
"Walaikum salam, kalian sudah kembali ?"
jawab Wira Tama memindai keduanya, Algi dan Salwa mencium tangan Wira Tama.
"ya, kami boleh kan tinggal di sini bersama kakek !"
Balas Algi mengajak Salwa untuk duduk.
"ya, tinggal lah di rumah ini, di sini ada banyak kamar, Kakek juga kesepian kalau kamu tidak ada !"
Algi mengangguk, jangan sampai Wira Tama mencurigai hubungan mereka berdua, sebisa mungkin Algi akan bersikap seolah tak pernah ada kesepakatan itu.
"ya sudah Algi langsung ke kamar ya!"
Wira Tama mengangguk.
"Apa Kalian tidak berencana untuk pergi honey moon ?"
tanya Wira Tama menghentikan langkah keduanya.
"Mau nya sih seperti itu, tapi Salwa sedang banyak tugas di kampus ?!"
Wira tama mengangguk tanda paham dengan keadaan keduanya, Wira Tama Ingin tahu bagaimana algi setelah menikah ? Apa ia akan berubah atau tetap seperti itu ? Wira Tama sendiri sebenarnya percaya kalau Salwa bisa merubah Algi lebih baik dan meninggalkan kebiasaan buruknya bermain perempuan.
Salwa memindai kamar milik Algi yang cukup besar, berwarna putih dan biru berlawanan. Namun terlihat sedikit berantakan.
"kita renang yuk Awa...!"
Ajak algi mengangkat kedua alisnya sambil tersenyum.
"enggak ah bang, tolong kali ini biarkan aku tidak menurut, aku belum terbiasa dengan lingkungan rumah mu !"
jawab Awa dengan tangan memohon pada algi.
"ya sudah, aku sendiri saja ! kau boleh istirahat !"
jawab Algi lalu melangkah ke lemari mengambil pakaian ganti.
"aku akan membereskan pakaian kita, aku juga harus membereskan barang ku yang lain nya !"
"apa kamu perlu bantuan pembantu?"
tanya Algi memindai wajah Salwa tampak berpikir.
"boleh, aku butuh satu orang !"
Algi mengangguk lalu menghampiri salwa kemudian mencium kening nya sekilas membuat Salwa terpaku di tempat dengan jantung berdebar kencang, sementara Algi melangkah keluar memanggil pembantu.
Tak berselang lama seorang pembantu berusia empat puluh tahunan menghampiri Salwa yang langsung membereskan pakaian algi setelah pria itu meninggalkan nya begitu saja.
"Ya, Nona Salwa biarkan bibi yang bersihkan mejanya...!"
ujar Nuna senyum memindai Salwa yang begitu cantik.
"saya Nuna, siap membantu anda Nona Salwa !"
sambung nya lagi tersenyum, sebelum nya tak ada yang berani masuk ke dalam kamar Algi tanpa seizin nya, kini tuan muda nya sudah menikah dan kamar tersebut tidak akan pernah sepi karena sebelum nya Algi juga sering pulang ke apartemen.
"terima kasih Bibi Nuna...!"
jawab Salwa senyum lalu membuka semua jendela kamar hingga keadaan terang tanpa lampu, cahaya matahari menembus ke jendela membuat keadaan sedikit hangat.
Salwa tersenyum saat Algi melambaikan tangan nya meminta Salwa untuk mendatangi nya.
"Alhamdulillah tuan algi sudah menikah, nona Salwa sangat beruntung ada di keluarga ini. tuan besar sangat baik !"
Salwa langsung tertegun mendengar hal itu, Apa jadinya jika Pria itu tahu apa yang tersembunyi di balik pernikahan mereka berdua.
Salwa hanya tersenyum menanggapi lalu kembali fokus membersihkan kamar itu, setelah selesai Salwa menghampiri Algi yang masih berenang dan tengah asik dengan ponselnya.
Salwa duduk di kursi sambil meletakkan jus jeruk permintaan dari Algi dengan beberapa cemilan.
"Sayang apa kamu tidak mau turun?"
tanya algi meletakkan ponsel nya, seseorang terus memaksa ingin bertemu.
"tidak, ini sudah hampir sore bang!"
jawab Salwa lalu menyodorkan jus tersebut pada algi.
"sayang coba garuk punggung ku sedikit gatal !"
titah algi menyodorkan punggung nya yang putih, Salwa tertegun sejenak lalu mulai mengusap punggung algi.
"Awa jangan di usap seperti itu, tidak terasa !"
Algi membalikkan tubuhnya menghadap Salwa yang mematung dengan wajah tanpa ekspresi.
"kenapa hm?"
tanya algi menilik wajah cantik wanita muda itu.
Salwa teringat dengan ayah nya, mereka dulu selalu berenang bersama jika weekend tiba dan saat itu usia nya baru tujuh tahun dan keadaan keluarga nya masih baik-baik saja sebelum badai itu datang dan memporak porandakan kebahagiaan nya.
Algi menghela nafas panjang lalu menarik tubuh Salwa ke dalam kolam renang.
"Ahhhh....!"
teriak Salwa memekakkan telinga hingga Algi menutup telinga nya, Wira Tama pun langsung menoleh mendengar teriakan dari Salwa, Wira Tama senyum dan memperhatikan mereka berdua yang berada di kolam renang tampak mesra.
Wira Tama tidak tahu dimana algi mendapatkan wanita seperti Salwa yang polos dan masih sangat muda, usianya bahkan belum genap dua puluh tahun.
"Abang nih, Handphone Awa basah kan jadi nya mati !"
Salwa mendesah membuat Algi tersenyum.
"kamu mikirin apa sih Awa, jangan melamun seperti itu ? atau kamu tengah membayangkan kejadian semalam ya ?"
Salwa langsung tercengang dan reflek tangan nya memukul dada bidang milik Algi.
pria itu terkekeh kecil lalu memeluk Salwa dari belakang. "kita akan pergi membeli ponsel baru untuk mu! kau mau ?"
tanya Algi dan di anggukan oleh Salwa, handphone nya memang sudah jadul dan tertinggal.
"ya sudah ayo kita naik ke atas...!"
Algi naik lebih dulu lalu menarik tangan Algi, Namun Salwa malah menarik tangan Algi hingga pria itu kembali tercebur.
byur.......
Salwa terkekeh lalu bergerak cepat naik ke permukaan namun dengan cepat Algi menarik tubuh nya hingga tertahan.
"awas ya berani bales Abang !"
Salwa tertawa kecil dan kembali menghempaskan tubuhnya ke dalam air.
Wira Tama tersenyum melihat interaksi mereka berdua, sebelum nya Algi memang tak memiliki teman bercanda, itulah kenapa ia ingin algi menikah, Sayang nya ia tidak tahu kalau pernikahan itu hanyalah tipu muslihat dari cucunya yang bandel itu.
kedua nya naik ke atas bersamaan, dress cantik nya basah hingga membuat bentuk tubuh Salwa tercetak jelas, cepat algi menyelimuti nya dengan jubah handuk.
Salwa tertegun melihat Wajah algi yang berjarak begitu dekat dengan nya.
"aku tidak suka orang lain melihat milik ku ?"
ujar algi senyum Saat Salwa langsung mendekap pinggang nya.
"jangan selalu bersikap seperti ini"
ujar Salwa mendongak menatap wajah algi.
"kenapa memang nya ?"
tanya algi senyum.
"aku takut jatuh cinta !"
jawab Salwa dengan polos nya membuat algi terkekeh kecil lalu mengecup bibir nya singkat.
"Tidak apa-apa...!"
jawab algi singkat lalu mengajak Salwa untuk mandi bersama. waktu yang sangat singkat justru membuat keduanya begitu dekat.
bersambung....
terimakasih sudah mampir 😍😍🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments