Tagedi Ikat Rambut

~Bougenvile Appartment Residence~

30 menit sebelumnya ...

Kejadiannya saat Zach menerima panggilan telepon.

"Halo udah aku bilang Na aku masih kerja nanti akan aku susul langsung ke kediaman Kom pol (komisaris polisi ) Sentot Prawiradirja."

"Tapi kamu lama sekali sih? awas ya kalo kamu ingkar janji?"

"Hmmm aku nggak janji bisa datang tepat waktu Na tapi aku akan datang walau terlambat.

"Baiklah I love you."

Call ended ...

Tanpa menjawab salam terakhir dari Karina Zach pun kemudian kembali lagi ke kamar tamu yang di tempati gadis cantik yang sudah membuat Zach tergoda tapi masih di tahannya.

Zach melihat penampakan gadis cantik yang hanya memakai Bra dan G string se xy nya mondar mandir sambil memegangi selimutnya dengan menggigit jarinya dan berkata . .

"Igh kenapa sih dia nggak pulang-pulang sebel gue?! Bukankan bininya nelponin mulu dari tadi?! Ugh! Ya tuhaaan please gue nggak mau di bawa ke kantor polisi. Gimana bokap gue ntar kalo tahu anaknya di penjara, duh mati gue! Lebih baik gue pura-pura horny lagi masa pak polisi beristri tega nyelingkuhin bininya ye nggak?"

Pembicaraan Briana dengan dirinya sendiri yang di dengar oleh Zach. "Aghh jadi ini rencanamu gadis kecil, lihat saja hmmm akan ku balas kamu?!"

~Kamar Tamu~

"Ana masih haus ya? hmm?"

Ucap Zach yang sudah menyadari bahwa dari tadi Briana telah mengerjainya pun memulai saja percakapan yang membahas tentang Briana yang ingin sekali meminum air putih dari mulutnya.

"Paanaaass haaa uuusss." Ana pun sudah berada diatas kasurnya lagi sambil slimutnya sudah di tutupkan kembali ke tubuhnya tapi masih diperlihatkan buah pepaya mengkal yg menggantung itu pada Zach.

"Minumlah." Karena gemas Zach pun menegak air putih itu tanpa meneguknya lalu di pindahkan ke mulut gadis yang sudah pura-pura tak berdaya sambil meraih tangan Zach untuk menyentuh pa yu da ra mengkalnya itu.

Tiba-tiba Zach pun ikut hanyut dalam permainan Briana setelah Briana menenggak air minum dari bibirnya sontak di raupnya bibir mungil menggoda itu diketuk terlebih dulu dengan menggi git bibir bagian bawah gadis cantik itu lalu di masukkanlah lidahnya untuk mengobrak abrik mu lut pink kemerahan alami gadis itu hingga kehabisan nafas.

"Ssssh bernafaslah hmm buka mulutmu lagi Ana! Hmm dasar gadis nakal." Mata keduanya pun berubah sayu kala tangan Zach sudah meremas gundukan mengkal yang di suguhkan cuma-cuma tadi.

"Mati gue kenapa jadi begini? Kenapa gue malah hanyuut dalam permainan gue sendiri! Dasar bodoh bodoh bodoh! Kenapa gue malah suka ama sentuhannya?"

Briana merutuki perbuatannya sendiri dalam hatinya. Setelah keduanya puas Zach pun memberi salam pada gadis Cantik itu dengan memberi tanda cinta di tengkuk mulusnya bagian belakang.

"Ehem, dasar nakal! Aku bebaskan kamu sekarang tapi ingat jika sampai aku melihatmu lagi berkeliaran di club-club malam aku akan menangkapmu gadis kecil dan nggak akan aku lepaskan!"

"Aku mauu, tapi di penjara hatimu kan?"

Briana yang sudah terbuai dengan sentuhan dan ciuman panas dari polisi tampan itu pun kini melunak tanpa paksaan.

"Hey tunggu, jadi elo tahu kalo gue nggak kena obat perangsang tadi?" Briana pun bertingkah manja masih dengan tubuhnya yang tertutup selimut lalu memberikan ikat rambut emasnya untuk polisi tampan namun sudah ada yang punya itu, di pergelangan tangan kirinya. Tanpa di sadari oleh Zach.

Brianna pun mengusirnya setelah polisi tampan itu berhasil menambah vitamin lewat se sapannya pada pu ting pink kemerahan penambah staminanya setelah melemparkan Bra gadis itu ke sembarang tempat.

"Baiklah, aku pergi?!

"Eits pasangjn lagi bra nya, masa sih pergi gitu aja nggak tanggung jawab!"

Sarkas Bri pada polisi tampan yang berhasil memasangkan bra milik gadis itu lalu memberi gigitan tanda cinta di tengkuk bagian belakangnya.

"Aww sssshh diapain aja sih!"

"Jaga diri baik-baik Ana aku nggak akan menangkapmu tapi jika sampai kita ketemu lagi di malam-malam lain saat aku bertugas. Aku tidak akan melepaakanmu!"

"Bodo'! Pergi sono yang jauh!"

"Bye dengan atau tanpa ijinmu aku akan kembali dan memberi tanda baru di tengkukmu!"

Lalu Zach pun benar-benar pergi dari Penthouse mewah itu dengan langkah gontai.

"Ugh! Dasar polisi gila! igh! sebel-sebel gue! Enak dong jadi dia? Habis manis sepah di buang gue!"

* * *

~Kediaman Sentot Prawiradirja~

"Malam sayang woww apa kamu dandan special seganteng ini untuk memberi kesan kalo kamu tuh menantu idaman begitu?maah paah ini niihhh anak buah kesayangan papah sudah datang."

"Ehem selamat malam komandan!"

Salam sapa Zach sambil mengangkat tangan kanannya ke dahinya seraya memberi hormat pada Kombespolnya.

"Malam Zach bagaimana kisruh yang aku dengar saat kamu memimpin razia di Aleyya Club malam terjadi kerusuhan besar apa sudah beres urusannya?"

"Sudah komandan, sudah ada bukti dan saksi di saat kejadian, jadi mereka tidak bisa mengkambing hitamkan pihak kepolisian."

Zach pun duduk kembali sambil membenarkan posisi bokongnya dan menyamankannya seraya melihat di pergelangan tangannya ada gelang rambut berwarna gold yang baru di sadarinya berada di pergelangan tangan kanannya sedari tadi.

"Hah?! Ya tuhaaan gadis itu apa maunya sih?" Gumam Zach pelan dalam hatinya kenapa sejak dari ketemu hingga semalaman bersamanya gadis itu selalu berhasil membuat Zach memompa jantungnya seakan berlari mengitari bunderan Hotel Indonesia.

"Sayang eehh apa ini gelang emas, eh ikat rambut cewek ya ini?"

Deg!

To be continued . . .

Terpopuler

Comments

Nina Har

Nina Har

lanjutkan lg thooor

2023-02-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!