Embat Laki Orang!

~Penthouse Brianna~

"Anj*r neh polisi pake "i love you too" udah punya cewek ternyata. Biar aja gue godain Lo sampe lo pergi dari Penthouse gue dan lupa ama tujuan awal lo?!"

Gumam Brianna pelan dalam hatinya.

Lalu gadis cantik itu pun turun lagi saat mengetahui bahwa Zach sudah menemukan apa yang dia cari yaitu minyak kayu putih tadi.

Kamar Tamu Lantai 1

...Outgoing Call...

Sonya

"Nya tolong gue, gue harus gimana ini?"

"An lo nggak ketangkap kan? An?"

"Yah gejala ketangkep gitu deh, aduuhh ssshh."

Ucap Brianna gugup setengah mati seraya berbisik.

"Nah Lo sekarang dimana?"

"Di rumah gue ama polisi itu!"

"Ya dia tuh kekeh mau nyeret gue ke kantornya buat diperiksa. Aduh gimana dong gue harus ngapain supaya doi pergi dari sini dan nggak nyeret gue lagi ke kantornya."

"Ganteng kagak?"

"Buju buneeeh Anaaaaa udahh sikat dehhh, lo embat kalo perlu!"

"Heh amit-amit tuh laki orang Nya?! Lo nyablak aja main embat laki orang sembarangan. Nggak sudi gue jadi pelakor!"

"Hey dasar! Lo bego amat sih jadi cewek, gini ya mumpung doi punya cewek, yang cerdas dikit dong, padahal mahasiswa berprestasi ck .. nanganin soal ginian aja nggak becus! Udah lo lepasin baju lo sekarang, lo pan mabok terus pura-pura kena obat perangsang gitu deh lo kambing hitamkan aja si Roy tuu si preman pasar ye kagak?!"

"Jadi gue harus gimana Nya?!"

"Aduhh gimana gimana lagi sih nih anak?! sekarang lo buka baju lo kalo perlu Bu Gil cepetaaaan ah! Lo dikamar kan? Nah terus lo pura-pura kepanasan.. pa naaaass haaa uss terus minta dia pelukin elo, gue jamin pasti doi bakal kabur kan?! Siapa tahu dia udah punya bini kan bukan pacar lagi?!"

"Yahh ampun dehh mentang-mentang berpengalaman, terus kalo gue beneran di ha milin gimana Nya?!"

"Ya udah sikat gaass lah orang cowoknya kaya begitu? Polisi kepala bukan? Apa pangkat ecek ecek?"

"Iya dia komandannya!"

"Ya udah gue tutup dulu, pokonya cewek secantik lo tuh ya pantang gagal, cemiwit!"

Call ended ...

"Ck ckckk ada ada aja sarannya." Ucap Brianna seraya menahan kesal sambil melucuti hoodie dan juga celana panjangnya hanya menyisakan bra lingerie dan G string.

5 menit kemudian ...

Zach pun mendekat melihat gadis cantik itu sudah tak memakai bajunya lagi.

"Ya tuhan Ana kamu kenapa?"

Gleg!

Zach yang juga adalah pria normal tidak memungkiri betapa Zach sekarang ingin sekali merengkuh gadis itu dan mencumbunya.

"Ssss pa naaass haaaa uusss, eeehh peluuukk peluuukk gueee, tolong gueee?" ucapnya sambil acting ingin di beri kehangatan oleh pria tampan itu.

"Ya tuhan apa gadis ini tadinya mau di jebak hingga sekarang bereaksi seperti ini?" Gumam Zach dalam hatinya.

"Ana ini cium minyak kayu putih ini siapa tahu bisa sedikit meredakan reaksi obat itu. Ana apa kamu ingat siapa yang sudah memberimu obat di dalam minumanmu?"

Zach kemudian mencari dimana selimut berada untuk menutupi tubuh mulusnya yang begitu menggoda imannya. Seketika Zach pun menutup saja tubuh gadis cantik itu dengan selimut lalu memeluknya erat.

"Roy, Roy yang kasih minuman ke gue. Ssshh pak paaaak peluk gue peluk guee, haaa uss haaauss."

"Breng sek! Roy lagi-lagi kabur dari penggerebekan. Ana Ini minumlah!"

"Nggak nggak mau dari gelas maunya dari mulut, minumnya dari mulut." Ucap Brianna sambil matanya yang di sayu kan dan tersenyum menggoda menyentuk bibir Zach dengan jari telunjuknya yang lentik.

"Hah?"

Deg!

Detak jantung Zach pun berdetak sangat kencang kala godaan sangat memikat ada di depan matanya kini.

"Cepat minum dari mulut elo?! Hauuuss ha uss banget."

Lagi-lagi Brianna menggodanya.

"Please pergi please pergi jangan disini." Batin Brianna yang sangat bertolak belakang dengan apa yang di ucapkannya.

Lalu ...

Incoming Call

Karina

* * *

"Sebentar Ana aku harus menjawab telepon ini."

Zach kemudian keluar dari kamar tamu mewah Penthouse itu. Lalu Brianna pun kemudian kembali menjadi Briana tanpa reaksi obat perangsang.

"Aduhh mudah-mudahan dia pergi, hahhh mati gue kalo sampe dia malah stay disini, mending gue pura-pura mati aja!"

10 menit kemudian ...

"Ana ana ... ana apa kamu baik-baik aja?!"

"Hmmm haaa uss haa uss."

"Ana maaf aku harus pergi?"

"Hmmm."

Penampakan Brianna yang seperti inilah yang membuat Zach tergoda imannya.

"Ya tuhaan hampir aja gue selamet please pergi sono ama istri Lo hussh hussh." Gumam sambil melirik kearah Zach.

"Minumlah Ana, minum ya?" Zach pun menegak air minum itu lalu di pindahkan ke mulut Briana sampai Brianna meneguk air minum dari bibir polisi tampan itu hingga berulang ulang .

Slurp ... slurp ...

Zach pun kemudian terhanyut dengan sentuhan bibir keduanya yang tak pernah di praktekkannya sama sekali dengan Karina sang tunangan sebelumnya.

"Hmmmpphhhff."

Lalu ternyata apa yang terjadi? Zach malah ingin menye sap ranum bibir gadis cantik penggoda imannya sedari tadi itu, hingga Brianna semakin membenarkan posisi persilatan lidah mereka dengan mengalungkan kedua tangannya ke leher tegap polisi tampan itu sampai selimut di tubuh gadis itu pun dibuang sembarang oleh Zach.

Tangan Zach pun mulai bergerilya ke arah kaitan Bra Brianna lalu dilemparnya juga ke sembarang hingga telepon yang berdering pun sudah tak terdengar lagi di telinganya.

Deg! Deg! Deg!

Jantung keduanya seakan ingin meledak kala naf su sudah terlibat di dalamnya. Gairah bercampur

"Hmmppffhh Zach ssshhh Zach, stop! Sshhh pergilah, elo di tunggu kan?! Pergi atau gue panggil pihak keamanan!"

"Ana aku nggak tega ninggalin kamu sendiri?!"

Ujar Zach seraya memperlihatkan mimik perhatian pada Brianna.

"Lebih bahaya lagi kalo elo di sini pak! Pergi nggak?!"

Brianna pun mengusirnya setelah polisi tampan itu berhasil menambah vitamin lewat se sapannya pada pu ting pink kemerahan penambah staminanya setelah melemparkan Bra gadis itu ke sembarang tempat.

"Baiklah, aku pergi?!

"Eits pasangjn lagi bra nya, masa sih pergi gitu aja nggak tanggung jawab!"

Sarkas Bri pada polisi tampan yang berhasil memasangkan bra milik gadis itu lalu memberi gigitan tanda cinta di tengkuk bagian belakangnya.

"Aww sssshh diapain aja sih!"

"Jaga diri baik-baik Ana aku nggak akan menangkapmu tapi jika sampai kita ketemu lagi di malam-malam lain saat aku bertugas. Aku tidak akan melepaakanmu!"

"Bodo'! Pergi sono yang jauh!"

"Bye dengan atau tanpa ijinmu aku akan kembali dan memberi tanda baru di tengkukmu!"

Lalu Zach pun benar-benar pergi dari Penthouse mewah itu dengan langkah gontai.

"Ugh! Dasar polisi gila! igh! sebel-sebel gue! Enak dong jadi dia? Habis manis sepah di buang gue!"

To be continued...

Terpopuler

Comments

Nina Har

Nina Har

lanjut lg dong thooor

2023-02-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!