Cewek Nakal ...

~Penthouse Brianna~

Tit ... tit ...

"Masuk!"

Brianna yang sudah sedikit sadar setelah memuntahkan seluruh isi perutnya itu pun langsung mempersilahkan polisi tampan itu masuk ke dalam Penthousenya yang terletak di lantai 70.

"Hmm apa kamu tinggal sendiri di Penthouse sebesar ini?"

"Apa pertanyaan ini merupakan bagian dari interogasi?"

"Ya terserah jika kamu menganggapnya demikian?" jawab Zach ketus sambil mengedihkan bahunya.

"Apa memang seorang polisi itu harus ketus seperti elo kalau tersangka yang nanya?!'

"Sebaiknya kamu segera mandi karena aku nggak bisa menunggu lama."

"Eerrghhh." Briana pun pergi dari hadapan Zach dengan menghentak-hentakkan kakinya seraya kesal kenapa ada lelaki sejutek itu di dunia ini.

"Heh polisi jutek lu sebaiknya mandi di bawah sudah ada bathroom nanti gue bawain sepasang baju pria punya bokap gue."

Gadis cantik itu pun akhirnya bersikap acuh tak acuh padanya karena setelah ini polisi jutek namun tampan itu pun tetap menangkapnya dan menyeret Briana ke kantor Polisi untuk menjalani pemeriksaan selanjutnya.

Satu jam kemudian Brianna pun turun dengan membawa setelan kemeja dan juga celana yang sepertinya sangat pas di badan Zachary yang sebelas duabelas dengan ukuran badan sang Daddy yang masih saja menjaga bentuk tubuhnya di usianya yang sudah senja.

Kala itu Zachary sempat terpana sepersekian detik tak berkedip melihat sosok cantik di depan matanya karena Briana mengenakan baju sopan dengan celana panjang namun tetap terlihat sangat cantik dan seksi di matanya.

Zachary yang masih menunggunya dengan memakai bathrobenya melihat sang Dewi turun dari tangga penthouse mewah itu dengan tatapan terpesona. Lalu saat Briana melihat ke arahnya dengan mata keduanya saling bertemu Zachary pun melengos malu seakan tertangkap basah telah kepergok berbuat tak senonoh.

Briana yang menyadari akan hal yang sudah biasa dialaminya Karena Briana menyadari akan kecantikannya yang di atas rata-rata sehingga Briana sudah terbiasa untuk mendapatkan perhatian lebih dari lawan jenisnya tak terkecuali dari polisi jutek itu.

"Biasa aja kali ngelihatnya Nggak usah sampai terpesona gitu."

"Hei Nona jaga bicaramu mana baju yang kau janjikan itu?!"

"Nih!"

"Baju ini milik kekasihmu atau milik ayahmu kurasa ukurannya sama denganku?"

"Hei enak saja jangan asal bicara Daddy gue tuh selalu ngejaga badannya walau usianya tidak mudah lagi jadi nggak usah ngebayangin yang nggak-nggak dan pakai saja baju itu?!"

Zachary pun sedikit tersenyum karena tebakannya tadi tidaklah benar Brianna masih single dan belum memiliki kekasih lalu mengapa Zach tersenyum saat pria itu sudah memiliki tunangan? Apa yang diharapkannya dari Briana hingga ada perasaan sedikit lega di dalam lubuk hatinya saat gadis cantik itu ternyata belum memiliki kekasih.

15 menit kemudian Zach sudah siap dengan baju milik Austin yang sangat pas di badannya keduanya pun kemudian saling bertemu pandang dan saling mengalihkan pandangannya masing-masing setelahnya.

Lalu Briana pun berakting sedikit kalah keengganannya untuk pergi bersama Zach ke kantor polisi Kalau mungkin jika pria itu ingin mengajaknya berjalan-jalan dan berkencan Briana akan sangat senang tetapi maksud dari Zach Sekarang menunggunya hingga mengantarnya sampai ke penthousenya adalah untuk menyeret gadis cantik itu dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Ah gue masih sangat pusing."

Briana pun membungkukkan badannya lalu memijat pangkal hidungnya yang mancung sambil memejamkan mata seraya merasakan kepalanya yang sangat berat dan juga mual yang tiba-tiba menyerangnya lagi.

"Apa kamu kuat berjalan?"

"Oh sepertinya enggak?!"

"Ya Tuhan tolonglah biarkan gue bebas sendiri di penthouse gue. Gue pengen banget istirahat nyenyak dengan melantangkan tubuh gue di atas kasur gue yang sangat nyaman please jangan buat pria ini tetap kekeh untuk menjemput gue dan menyeret gue paksa ke kantor polisi tolonglah hambamu ini ya Tuhan." Gerutu Brianna dalam hatinya.

"Baiklah nggak ada alasan aku akan menggendongmu."

"Nggak nggak perlu nggak usah repot-repot Gue mau jalan sendiri!"

Kemudian keduanya pun beriring-iringan berjalan menuju ke pintu keluar penthouse milik Briana itu tak disangka sebelum sampai di pintu keluar Briana tiba-tiba pingsan.

Brug!

"Hey Ana Ana." Zach pun panik kemudian sampai memukul-mukul pipi mulus gadis cantik itu agar Brianna bisa sadar. Terpaksa Zach pun menggendong tubuh mungil gadis cantik itu ke dalam kamar yang ditempatinya tadi. Zach kemudian kebingungan dan melihat ke arah sekitar mencari di mana kotak obat untuk mengambil minyak kayu putih Siapa tahu Briana peka dengan bau dari minyak kayu putih itu lalu bisa membuatnya tersadar.

Seketika Zach pun menemukan kotak obat tepat di lantai 2 di kamar pribadi milik Briana. Betapa terkejutnya pria tampan itu saat di dalam kamarnya sudah penuh dengan lingeri bra dan berbagai pernak-pernik pakaian dalam yang begitu seksi membuatnya menelan ludahnya kasar.

Gleg!

"Ya Tuhan gadis ini apa Dia gadis nakal yang mendapatkan penthouse besar ini karena menjadi simpanan om-om pantas saja Dia begitu cantik berani menjual tubuhnya untuk lelaki hidung belang rupanya hah kalau dia wanita normal mengapa pakaian dalamnya harus seperti ini seperti saringan tahu begini mana bisa dipakai dengan nyaman lalu bajunya untuk seperti kain yang tak selesai dijahit"

Zach pun berbicara dengan dirinya sendiri kalah dilihatnya di sekitar kamar mewah itu sudah berserakan pakaian dalam yang bentuknya tak senonoh. Zach diam-diam pun ternyata memperhatikan keseluruhan baju yang dikenakan gadis cantik itu di dalam klub malam tadi dilihatnya di sekitar bok ong Gadis itu seperti tidak memakai celana da lam sama sekali yang ternyata dia hanya memakai g-string.

"Ya Tuhan godaan apalagi ini gadis ini begitu mudah begitu cantik dan begitu menggoda ah kuatkanlah iman hamba."

...Incoming Call...

Karina

"Sayang lagi dimana? Jangan lupa ntar malam kita ada jadwal makan malam dengan orang tuaku."

"Iya iya Nah aku masih kerja ini, jangan menggangguku dulu, Oh ya jam berapa makan malamnya?"

"Jam 07.00 sayang jangan tidak datang karena aku akan marah sekali dan juga. Ayah sudah ku peringatkan supaya tidak memberimu tugas berlebihan tidak usah lah ikut razia-razia lagi ternyata tugas itu bukan dari ayah bukan apa kamu yang memang mencari-cari alasan supaya bisa ketemu gadis-gadis seksi di klub malam."

Deg!

"Kamu bicara apa sih sudah aku harus menyelesaikan tugasku terlebih dahulu nanti aku akan menghubungimu?"

"Bye sayang Jangan ingkar janji I love you."

"I love you too."

Call ended..

Zach pun melanjutkan memungut satu persatu ****** ***** dan juga bra milik gadis cantik itu lalu merapikannya lagi dan meletakkannya di dalam walk in closet yang begitu mewah di dalam sana. Kemudian terlihat foto Briana dengan seorang pria tampan tapi sudah terdapat guratan-guratan kerutan di sekitar wajah tampannya itu hingga membuat Zach pun mengumpat lagi.

"Dasar cewek binal inikah om-om yang memeliharamu hah pantas saja bagaimana bisa aku memakai baju dari sang ayah yang ternyata adalah om-om yang memeliharanya."

Deg!

To be continued ...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!