SYSTEM RAJA IBLIS
Ugh..
Kemudian Aratha membuka perlahan kedua matanya dan melihat ke sekeliling yang semuanya bernuansa berwarna putih.
"Aku berada dimana ini?, apa yang telah terjadi kepadaku?, kenapa kepalaku terasa sakit sekali?" Kata Aratha yang melontarkan banyak sekali pertanyaan dengan sedikit terkejut sambil melihat ke segala arah
"Tenanglah anak muda kamu berada di tempat ku dan untuk semua pertanyaan mu itu pasti aku akan menjawabnya, kamu sudah mati saat menyelematkan seorang gadis yang hampir tertabrak oleh sebuah truk" saat sosok yang berada dihadapannya itu memberitahu keadaanya dia hanya bisa diam mematung
Kemudian Aratha mendengar dengan jelas sambil melihat ke arah sumber suara tersebut dan perlahan dia mulai mengingat semua apa yang sebelumnya telah terjadi.
FLASHBACK TO ARATHA
Di sebuah mansion yang sangatlah megah terdapat seorang anak laki-laki yang seperti biasa sedang duduk di depan layar komputernya sambil memainkan game Utopia World
"Lama-lama bosan juga setiap hari bermain game yang sama" Kata Aratha yang secara tiba-tiba berdiri, lalu berjalan ke arah tempat tidur sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang
"Baiklah aku sekarang ingin melanjutkan membaca manga saja agar rasa bosanku menghilang" Kata Aratha yang berjalan mendekati rak buku yang tak jauh dari ranjangnya
"Tetapi terasa sama saja saat bermain game atau pun membaca manga aku merasa selalu bosan" kata Aratha yang sedang tidur terlentang memandangi langit-langit kamarnya yang bernuansa berwarna hitam putih
"Rasanya sangat monoton sekali" kata Aratha sambil berguling-guling di atas tempat tidurnya
"Atau aku pergi keluar saja sambil membeli manga atau game baru agar rasa bosanku hilang, yosh... sekarang aku harus mulai bersiap-siap terlebih dahulu untuk pergi membeli manga/game baru" kata Aratha yang sudah membulatkan tekadnya sambil berlari ke arah kamar mandi dengan terburu-buru
Kemudian tanpa menunggu lama Aratha pun sudah siap dan segera pergi keluar rumah, Saat diperjalanan menuju toko Aratha melihat seorang gadis yang ingin menyebrang jalan sambil memainkan Handphonenya, lalu tanpa gadis tersebut sadari ada sebuah truk yang melaju sangat cepat, dan tanpa pikir panjang Aratha pun berlari ke arah gadis tersebut sambil mendorongnya cukup keras
"AWAS....ADA TRUK" Kata Arata yang langsung mendorong gadis tersebut sampai terpental cukup jauh
"Apakah ini akhir dari hidupku, padahal aku belum mencoba game tersebut dan membaca manga yang tadi baru dibeli" kata Aratha yang diam tak bergeming sambil melihat ke arah truk yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi
BRAK...
Kemudian Aratha pun tertabrak hingga terpental sangat jauh, lalu gadis tersebut berlari ke arahku sambil meneteskan air mata.
"Hiks... makasih sudah menolong aku, jika tidak ada dirimu maka sekarang aku yang akan berada di posisimu" kata gadis itu yang menangis membanjiri wajah Aratha dan dia hanya tersenyum sambil menahan rasa sakit
"Ya sama-sama aku tidak menyesal telah menolong dirimu, mungkin ini sudah takdir yang harus aku terima" kata Aratha sambil menatap dan mengusap pipinya sambil tersenyum lembut
"Siapa namamu mungkin aku bisa mengingatnya dan akan berbalas budi saat kita bertemu kembali?" kata gadis tersebut dengan panjang lebarnya sambil menangis
"Namaku Aratha dan siapa namamu gadis cantik?" Jawab Aratha dengan suara baritonnya yang melihat gadis tersebut masih menangis sambil mengelus pipinya
"Namaku Grace kau bisa memanggilku seperti itu, lebih baik kau dibawa ke rumah sakit saja" kata gadis itu sambil membantunya agar berada di paha gadis tersebut sambil menggenggam jari-jemarinya yang sangat mungil dan lentik
"Soal rumah sakit itu aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin tidur sebentar sebelum itu aku ingin melihat kamu tersenyum terlebih dahulu walau pun ini pertemuan pertama dan terakhir kita" kata Aratha yang masih tersenyum dan mengelus pipi sang gadis tersebut dengan lembutnya
"Disaat seperti ini masih bisa mengucapkan hal yang konyol sambil tersenyum bodoh, jangan berbicara sembarangan pasti kamu akan selamat" kata gadis itu yang masih menatapku dengan berlinang air mata sambil menggenggam tangan Aratha dengan kencangnya
"Aku hanya bisa tersenyum saja, karena kamu begitu cantik" kata Aratha yang masih tersenyum bodoh kearah Grace sambil mencoba mengelus rambut sang gadis tersebut
"Kamu bisa membuat aku tersipu oleh kata-kata manismu itu, tapi kalo kamu tetap terjaga pasti akan selamat" kata Grace yang sangat optimis sambil meyakinkan Aratha agar tetap bertahan
"Makasih kamu adalah orang pertama yang perhatian terhadap diriku dan mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi di dunia yang berbeda ya" kata Aratha yang masih tersenyum manis dan langsung saja menutup mata
FLASHBACK OFF
"Sekarang sudah mengingat tentang alasan kematianku saat menyelamatkan seorang gadis yang cantik bernama Grace, tapi apakah gadis itu baik-baik saja?, dan siapa kamu kenapa bisa mengetahuinya?" kata Aratha yang melangkahkan kedua kakinya perlahan ke belakang sambil menatapnya dengan penuh waspada
Kemudian sosok yang berada dihadapan Aratha pun menjawab sambil tersenyum dan melambaikan tangannya agar aku lebih mendekat kearahnya.
"Oh kamu tenang saja anak muda gadis itu baik-baik saja jangan membuat tatapan seperti itu, dan aku adalah seorang dewa yang tertinggi atau kau bisa sebut saja aku dewa agung" Jawab sang Dewa Agung sambil tersenyum dengan wajah anak muda yang berada dihadapannya
Kemudian aku pun mudah mengerti dan mulai bertanya kembali kepadanya sambil menatapnya dengan wajah terkejut yang tidak bisa dilihat oleh sang Dewa Agung tersebut.
"APA KAMU ADALAH SEORANG DEWA AGUNG?, TERNYATA DI DUNIA INI ADA JUGA YANG SEPERTI ITU" Kata Aratha dengan nada yang sedikit dinaikan akibat terkejut sambil membelalakan kedua matanya
"Benar anak muda di dunia ini pasti ada yang namanya entitas tertinggi benar bukan" kata Dewa tersebut yang tersenyum kearah ku sambil meminum secangkir teh
"Oh ya dewa, katamu aku sudah mati jadi apa aku akan pergi ke surga atau ke neraka?" kata Aratha dengan ekspresi bertanya-tanya
"Tenang anak muda lebih baik kamu duduk terlebih dahulu, dan untuk pertanyaanmu itu tidak akan masuk ke surga ataupun neraka karena keduanya tidak menerima keberadaan mu, jadi aku memutuskan untuk mengirim dirimu ke dunia yang adanya pedang dan sihir" Jawab sang Dewa Agung tersebut dengan panjang lebar yang sejak tadi sangat menikmati secangkir teh
Setelah dewa itu menjawab aku mulai tertegun dan tidak percaya bahwa itu semua benar adanya seperti yang ada di manga dan game yang menjadi kegemaranku, lalu aku mulai mencernanya dengan baik dan langsung saja memahami apa yang telah terjadi
"Jadi dewa kemana akan bereinkarnasi?" kata Aratha sambil menunggu dengan antusias jawaban dari sosok dewa tersebut dan tanpa sadar ikut menikmati teh yang berada dihadapannya
"Tenanglah sedikit anak muda kamu sangat bersemangat sekali, jadi kamu akan aku reinkarnasi kan ke tubuh seorang anak bangsawan yang dianggap lemah dan tidak berguna oleh semua orang dan kamu akan aku berikan kesempatan untuk meminta permintaan dan akan ku kabulkan asalkan itu tidak berlebihan" Jawab Sang Dewa Agung yang merasa heran dengan sikap ajaibnya dan sekaligus merasa senang dan khawatir di waktu yang bersamaan
"Apakah itu benar dewa kamu bisa mengabulkan apa yang aku inginkan seperti system yang pernah aku baca di dalam manga dan game yang selalu aku mainkan?" Kata Aratha yang sudah dengan akal liciknya
Kemudian dewa itu menjawab pertanyaanku dengan menampilkan senyumannya itu sambil menganggukkan kepala pertanda setuju
"Benar anak muda aku bisa mengabulkan itu asalkan itu masih dalam kuasaku dan tidak berlebihan" Jawab sang Dewa yang masih khawatir dengan permintaan lelaki yang berada dihadapannya dan beliau pun mencoba untuk tetap tenang
"Baiklah dewa untuk permintaan yang aku minta
Aku ingin sebuah system yang selalu menemaniku untuk bisa menjadi kuat
Aku ingin mempunyai regenerasi super
Aku ingin semuanya infinity dan memiliki harta melimpah seperti tanaman obat, pil, dan lain sebagainya
Aku ingin memiliki wujud yang tampan dan menawan seperi karakter di game Utopia World
Aku ingin memiliki hewan kontrak agar aku memiliki teman saat diperjalanan
Aku ingin mempunyai soul lebih dari satu yang seperti di soul land
Aku ingin pergi ke dunia soul land
Aku ingin bisa mengelilingi dunia termasuk dunia anime maupun donghua
Aku ingin memiliki keluarga yang sayang terhadap diriku
Sejauh ini udah hanya itu saja yang aku minta" Kata Aratha dengan senyum yang sangatlah lebar
"Wow anak muda semua yang kamu minta itu sangat berlebihan tapi aku akan tetap mengabulkan keinginanmu itu, maka akan langsung aku reinkarnasi kan saja dirimu, tapi sebelum itu aku sudah memberikanmu sesuatu sebagai bonus" Kata sang Dewa Agung yang merasa terkejut tapi masih bisa menahan agar tidak terlihat oleh lelaki yang berada dihadapannya
Setelah sang Dewa agung mengatakan seperti itu aku merasa kaget dan sangat senang secara bersamaan, lalu aku langsung bertanya kepada dewa dengan sangat antusias
"Dewa apa yang kamu maksud dengan bonus?" Kata Aratha yang sangat penasaran dengan perkataan dari sang Dewa Agung tersebut
"Bonus itu akan sangat menguntungkan mu anak muda dan untuk alasannya karna aku juga sudah menganggap kamu itu sebagai cucuku sendiri, jadi kau harus memanggilku dengan sebutan kakek"
"Baiklah mulai sekarang aku akan memanggilmu kakek" Kata Aratha sambil tersenyum dengan menunjukan gigi putihnya
"Semoga kamu tidak berada di jalan yang salah cucuku, sekarang kamu bisa berjalan melalui portal yang ada di sebelah sana" kata Dewa pun tersenyum kearah ku sambil melambaikan tangannya
"Baiklah terima kasih kakek atas nasihatnya dan akan ku ingat selalu, aku pergi dulu semoga kita bertemu kembali, sampai jumpa" kata Aratha sambil berjalan kearah portal tersebut dan lansung menghilang dengan sekejap
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Dwi Andrianto
jgn kyk gini Thor kata AKU nya di hilangkan saja krna bagusnya tetap pake nama MC saja.
2024-03-10
0
Dwi Andrianto
ooww kasian jadi mati gara gara truk Kun ya..
2024-03-10
0
M.Nawawi
mantaaap 👍👍👍👍
2023-09-12
0