NovelToon NovelToon

SYSTEM RAJA IBLIS

1.Pertemuan dengan dewa

Ugh..

Kemudian Aratha membuka perlahan kedua matanya dan melihat ke sekeliling yang semuanya bernuansa berwarna putih.

"Aku berada dimana ini?, apa yang telah terjadi kepadaku?, kenapa kepalaku terasa sakit sekali?" Kata Aratha yang melontarkan banyak sekali pertanyaan dengan sedikit terkejut sambil melihat ke segala arah

"Tenanglah anak muda kamu berada di tempat ku dan untuk semua pertanyaan mu itu pasti aku akan menjawabnya, kamu sudah mati saat menyelematkan seorang gadis yang hampir tertabrak oleh sebuah truk" saat sosok yang berada dihadapannya itu memberitahu keadaanya dia hanya bisa diam mematung

Kemudian Aratha mendengar dengan jelas sambil melihat ke arah sumber suara tersebut dan perlahan dia mulai  mengingat semua  apa yang sebelumnya telah terjadi.

FLASHBACK TO ARATHA

Di sebuah mansion yang sangatlah megah terdapat seorang anak laki-laki yang seperti biasa sedang duduk di depan layar komputernya sambil memainkan game Utopia World

"Lama-lama bosan juga setiap hari bermain game yang sama" Kata Aratha yang secara tiba-tiba berdiri, lalu berjalan ke arah tempat tidur sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang

"Baiklah aku sekarang ingin melanjutkan membaca manga saja agar rasa bosanku menghilang" Kata Aratha yang berjalan mendekati rak buku yang tak jauh dari ranjangnya

"Tetapi terasa sama saja saat bermain game atau pun membaca manga aku merasa selalu bosan" kata Aratha yang sedang tidur terlentang memandangi langit-langit kamarnya yang bernuansa berwarna hitam putih

"Rasanya sangat monoton sekali" kata Aratha sambil berguling-guling di atas tempat tidurnya

"Atau aku pergi keluar saja sambil membeli manga atau game baru agar rasa bosanku hilang, yosh... sekarang aku harus mulai bersiap-siap terlebih dahulu untuk pergi membeli manga/game baru" kata Aratha yang sudah membulatkan tekadnya sambil berlari ke arah kamar mandi dengan terburu-buru

Kemudian tanpa menunggu lama Aratha pun sudah siap dan segera pergi keluar rumah, Saat diperjalanan menuju toko Aratha melihat seorang gadis yang ingin menyebrang jalan sambil memainkan Handphonenya, lalu tanpa gadis tersebut sadari ada sebuah truk yang melaju sangat cepat, dan tanpa pikir panjang Aratha pun berlari ke arah gadis tersebut sambil mendorongnya cukup keras

"AWAS....ADA TRUK" Kata Arata yang langsung mendorong gadis tersebut sampai terpental cukup jauh

"Apakah ini akhir dari hidupku, padahal aku belum mencoba game tersebut dan membaca manga yang tadi baru dibeli" kata Aratha yang diam tak bergeming sambil melihat ke arah truk yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi

BRAK...

Kemudian Aratha pun tertabrak hingga terpental sangat jauh, lalu gadis tersebut berlari ke arahku sambil meneteskan air mata.

"Hiks... makasih sudah menolong aku, jika tidak ada dirimu maka sekarang aku yang akan berada di posisimu" kata gadis itu yang menangis membanjiri wajah Aratha dan dia hanya tersenyum sambil menahan rasa sakit

"Ya sama-sama aku tidak menyesal telah menolong dirimu, mungkin ini sudah takdir yang harus aku terima" kata Aratha sambil menatap dan mengusap pipinya sambil tersenyum lembut

"Siapa namamu mungkin aku bisa mengingatnya dan akan berbalas budi saat kita bertemu kembali?" kata gadis tersebut dengan panjang lebarnya sambil menangis

"Namaku Aratha dan siapa namamu gadis cantik?" Jawab Aratha dengan suara baritonnya yang melihat gadis tersebut masih menangis sambil mengelus pipinya

"Namaku Grace kau bisa memanggilku seperti itu, lebih baik kau dibawa ke rumah sakit saja" kata gadis itu sambil membantunya agar berada di paha gadis tersebut sambil menggenggam jari-jemarinya yang sangat mungil dan lentik

"Soal rumah sakit itu aku sudah tidak bisa menahannya lagi, aku ingin tidur sebentar sebelum itu aku ingin melihat kamu tersenyum terlebih dahulu walau pun ini pertemuan pertama dan terakhir kita" kata Aratha yang masih tersenyum dan mengelus pipi sang gadis tersebut dengan lembutnya

"Disaat seperti ini masih bisa mengucapkan hal yang konyol sambil tersenyum bodoh, jangan berbicara sembarangan pasti kamu akan selamat" kata gadis itu yang masih menatapku dengan berlinang air mata sambil menggenggam tangan Aratha dengan kencangnya

"Aku hanya bisa tersenyum saja, karena kamu begitu cantik" kata Aratha yang masih tersenyum bodoh kearah Grace sambil mencoba mengelus rambut sang gadis tersebut

"Kamu bisa membuat aku tersipu oleh kata-kata manismu itu, tapi kalo kamu tetap terjaga pasti akan selamat" kata Grace yang sangat optimis sambil meyakinkan Aratha agar tetap bertahan

"Makasih kamu adalah orang pertama yang perhatian terhadap diriku dan mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi di dunia yang berbeda ya" kata Aratha yang masih tersenyum manis dan langsung saja menutup mata

FLASHBACK OFF

"Sekarang sudah mengingat tentang alasan kematianku saat menyelamatkan seorang gadis yang cantik bernama Grace, tapi apakah gadis itu baik-baik saja?, dan siapa kamu kenapa bisa mengetahuinya?" kata Aratha yang melangkahkan kedua kakinya perlahan ke belakang sambil menatapnya dengan penuh waspada

Kemudian sosok yang berada dihadapan Aratha pun menjawab sambil tersenyum dan melambaikan tangannya agar aku lebih mendekat kearahnya.

"Oh kamu tenang saja anak muda gadis itu baik-baik saja jangan membuat tatapan seperti itu, dan aku adalah seorang dewa yang tertinggi atau kau bisa sebut saja aku dewa agung" Jawab sang Dewa Agung sambil tersenyum dengan wajah anak muda yang berada dihadapannya

Kemudian aku pun mudah mengerti dan mulai bertanya kembali kepadanya sambil menatapnya dengan wajah terkejut yang tidak bisa dilihat oleh sang Dewa Agung tersebut.

"APA KAMU ADALAH SEORANG DEWA AGUNG?, TERNYATA DI DUNIA INI ADA JUGA YANG SEPERTI ITU" Kata Aratha dengan nada yang sedikit dinaikan akibat terkejut sambil membelalakan kedua matanya

"Benar anak muda di dunia ini pasti ada yang namanya entitas tertinggi benar bukan" kata Dewa tersebut yang tersenyum kearah ku sambil meminum secangkir teh

"Oh ya dewa, katamu aku sudah mati jadi apa aku akan pergi ke surga atau ke neraka?" kata Aratha dengan ekspresi bertanya-tanya

"Tenang anak muda lebih baik kamu duduk terlebih dahulu, dan untuk pertanyaanmu itu tidak akan masuk ke surga ataupun neraka karena keduanya tidak menerima keberadaan mu, jadi aku memutuskan untuk mengirim dirimu ke dunia yang adanya pedang dan sihir" Jawab sang Dewa Agung tersebut dengan panjang lebar yang sejak tadi sangat menikmati secangkir teh

Setelah dewa itu menjawab aku mulai tertegun dan tidak percaya bahwa itu semua benar adanya seperti yang ada di manga dan game yang menjadi kegemaranku, lalu aku mulai mencernanya dengan baik dan langsung saja memahami apa yang telah terjadi

"Jadi dewa kemana akan bereinkarnasi?" kata Aratha sambil menunggu dengan antusias jawaban dari sosok dewa tersebut dan tanpa sadar ikut menikmati teh yang berada dihadapannya

"Tenanglah sedikit anak muda kamu sangat bersemangat sekali, jadi kamu akan aku reinkarnasi kan ke tubuh seorang anak bangsawan yang dianggap lemah dan tidak berguna oleh semua orang dan kamu akan aku berikan kesempatan untuk meminta permintaan dan akan ku kabulkan asalkan itu tidak berlebihan" Jawab Sang Dewa Agung yang merasa heran dengan sikap ajaibnya dan sekaligus merasa senang dan khawatir di waktu yang bersamaan

"Apakah itu benar dewa kamu bisa mengabulkan apa yang aku inginkan seperti system yang pernah aku baca di dalam manga dan game yang selalu aku mainkan?" Kata Aratha yang sudah dengan akal liciknya

Kemudian dewa itu menjawab pertanyaanku dengan menampilkan senyumannya itu sambil menganggukkan kepala pertanda setuju

"Benar anak muda aku bisa mengabulkan itu asalkan itu masih dalam kuasaku dan tidak berlebihan" Jawab sang Dewa yang masih khawatir dengan permintaan lelaki yang berada dihadapannya dan beliau pun mencoba untuk tetap tenang

"Baiklah dewa untuk permintaan yang aku minta

Aku ingin sebuah system yang selalu menemaniku untuk bisa menjadi kuat

Aku ingin mempunyai regenerasi super

Aku ingin semuanya infinity dan memiliki harta melimpah seperti tanaman obat, pil, dan lain sebagainya

Aku ingin memiliki wujud yang tampan dan menawan seperi karakter di game Utopia World

Aku ingin memiliki hewan kontrak agar aku memiliki teman saat diperjalanan

Aku ingin mempunyai soul lebih dari satu yang seperti di soul land

Aku ingin pergi ke dunia soul land

Aku ingin bisa mengelilingi dunia termasuk dunia anime maupun donghua

Aku ingin memiliki keluarga yang sayang terhadap diriku

Sejauh ini udah hanya itu saja yang aku minta" Kata Aratha dengan senyum yang sangatlah lebar

"Wow anak muda semua yang kamu minta itu sangat berlebihan tapi aku akan tetap mengabulkan keinginanmu itu, maka akan langsung aku reinkarnasi kan saja dirimu, tapi sebelum itu aku sudah memberikanmu sesuatu sebagai bonus" Kata sang Dewa Agung yang merasa terkejut tapi masih bisa menahan agar tidak terlihat oleh lelaki yang berada dihadapannya

Setelah sang Dewa agung mengatakan seperti itu aku merasa kaget dan sangat senang secara bersamaan, lalu aku langsung bertanya kepada dewa dengan sangat antusias

"Dewa apa yang kamu maksud dengan bonus?" Kata Aratha yang sangat penasaran dengan perkataan dari sang Dewa Agung tersebut

"Bonus itu akan sangat menguntungkan mu anak muda dan untuk alasannya karna aku juga sudah menganggap kamu itu sebagai cucuku sendiri, jadi kau harus memanggilku dengan sebutan kakek"

"Baiklah mulai sekarang aku akan memanggilmu kakek" Kata Aratha sambil tersenyum dengan menunjukan gigi putihnya

"Semoga kamu tidak berada di jalan yang salah cucuku, sekarang kamu bisa berjalan melalui portal yang ada di sebelah sana" kata Dewa pun tersenyum kearah ku sambil melambaikan tangannya

"Baiklah terima kasih kakek atas nasihatnya dan akan ku ingat selalu, aku pergi dulu semoga kita bertemu kembali, sampai jumpa" kata Aratha sambil berjalan kearah portal tersebut dan lansung menghilang dengan sekejap

2.Reinkarnasi

ARATHA POV

[DING. melakukan proses penggabungan dengan jiwa tuan rumah]

[0%... 20%...40%...60%...80%...100% proses telah selesai]

[DING... selamat atas penggabungan system dengan jiwa tuan rumah]

"Baiklah system sebelum itu apakah kamu sama dengan system yang ada di manga dan game pernah aku mainkan saat di duniaku dulu"

[DING.. benar tuan rumah, tapi saya lebih canggih dibandingkan yang ada di manga dan game yang tadi baru saja anda sebutkan itu]

"Hmm.. kalo begitu system apakah kamu memiliki nama agar aku lebih mudah untuk memanggilmu, jadi aku tidak perlu memanggilmu dengan system lagi, dan jangan lupa hilangkan kata Ding itu karena membuat ku terganggu"

[Kata ding dihilangkan mulai memproses, 0℅... 25℅...40℅....60℅...80℅...100]

"Aku akan memberi mu nama Ruby dan berhenti memanggilku tuan rumah lebih baik kau panggil saja aku Aratha agar lebih enak didengar"

[Kata Ding sudah dihilangkan, Halo Aratha aku suka dengan nama yang kau berikan itu]

"Baiklah Ruby aku ingin bertanya sesuatu kepadamu, apakah kegunaan mu itu seperti status, shop, Gatcha, Summon bawahan, Invetory, Dll?"

[Benar itu kegunaan saya tapi tidak hanya itu saja, saya bisa membuat Aratha memiliki dunia jiwa dengan mudah.Jika Aratha meng-upgrade Ruby sampai tahap maksimal maka saya bisa memiliki wujud, sebelum itu Aratha harus mengetahui seperti tentang dunia ini, tahapan, dan masih banyak lagi]

"APA DUNIA JIWA KATAMU MENURUT MEMORY YANG TADI TERLINTAS DI KEPALAKU ITU BUKANNYA HANYA BISA DIDAPATKAN SAAT MENCAPAI TAHAP MAHAYANA SAJA DAN KATAMU KAU BISA MEMILIKI WUJUD"

[Benar Aratha tapi jika anda ingin mengetahui dunia ini anda harus memiliki skill yang dapat mengetahui tentang benua, hutan, dan lain sebagainya. tapi sebelum itu wajah Aratha terlihat lucu sekali]

"Jadi Ruby maksud kamu itu adalah aku harus memiliki suatu skill yang bisa mengerti tentang dunia ini, bisakah kamu merekomendasikan suatu skill yang dapat membantuku.dan Ruby itu sangat memalukan"

[Benar... Jadi saya sudah merekomendasikan skill yang dapat membantu anda, dan memang benar wajah Aratha lucu sekali saat sedang terkejut seperti itu]

"Jadi bisakah kamu beritahu aku apa nama skill tersebut, dan Ruby itu sangat tidak lucu sama sekali"

[Baiklah Aratha nama skill itu adalah memory, Apakah anda ingin memasang skill memory. Baiklah Ruby akan berhenti tertawa]

"Ruby langsung pasang saja agar lebih cepat aku mengetahui tentang dunia ini"

[Skill memory akan segera dipasangkan harap anda menunggu. 0℅.....25℅.....35℅....45℅....55℅... 65℅...75℅....85℅....95℅....100℅]

[Selamat anda telah memasang skill memory. anda mendapatkan Sp 5000 dan mendapatkan 1 kotak pemula]

"Ruby aku ingin bertanya maksud sp itu adalah poin untuk membeli apapun yang ada di shop kan?"

[Benar... tapi poin Aratha itu unlimited jadi tidak berpengaruh dan berkurang sedikit pun]

"Oh seperti itu ya aku baru ingat jika meminta semuanya unlimited kepada kakek, sekarang kita skip aja soal itu aku ingin membuka kotak pemula saja"

[Apakah anda ingin membuka kotak pemula]

[Y/N]

[Yes]

"Buka saja, aku juga sudah penasaran dengan isinya"

[Selamat anda mendapatkan 2 summon tingkat rare dan Sp 100000]

“Apa tingkat rare bukannya aku sangat beruntung ya padahal baru saja mendapatkan kotak pemula belum kotak yang lainnya"

"Ruby bisakah kamu memberitahu aku sekarang berada dimana?"

[Aratha sedang berada di hutan kematian]

"Oh hutan kematian itu bukannya yang berada di wilayah kerajaan langit, dan menurut info yang aku dapat dari skill memory itu hutan ini katanya dipenuhi dengan hewan buas yang kuat"

[Benar Aratha banyak orang yang tidak berani masuk ke hutan kematian, karena setiap memasuki hutan kematian ini pasti banyak korban yang berjatuhan]

"Tapi Ruby kenapa aku tidak melihat satupun hewan buas yang mendekat“

[Karena Aratha sudah diberikan sebuah tubuh istimewa oleh dewa jadi hewan buas itu tidak ada yang berani mendekat]

"Jadi ini yang dimaksud dengan bonus oleh kakek Dewa itu, pantas saja aku tidak merasakan ada hewan buas yang mendekat"

"Ruby bisa kamu jelaskan ada berapa kerajaan terkuat, benua, sampai ranah"

[Kenapa tanya ke Ruby? Aratha kan sudah memiliki skill memory]

"Kau benar juga Ruby kenapa aku sampai melupakan hal sepenting itu?"

'Skill memory aktif'

*Kekaisaran dan Kerajaan yang terkuat di benua rendah adalah kekaisaran api, kekaisaran Air, kekaisaran matahari, kerajaan kristal, Kerajaan Angin*

*Kekaisaran dan kerajaan terkuat dibenua tengah Kekaisaran Mystick, Kekaisaran Moonlight, Kerajaan Victoria, Kerajaan Blooming

*Kekaisaran dan kerajaan yang terkuat di benua tinggi adalah posisi ke ke 3 Kekaisaran Bulan, posisi ke 2 kekaisaran Bintang, kekaisaran langit (Misterius), Kerajaan Naga, Kerajaan Phoenix*

*Ranah terkuat di benua rendah ini adalah kaisar langit dengan ranah Body Fusion 9, di benua tengah kaisar bulan dengan ranah Human Immortal, di benua tinggi kaisar matahari dengan ranah celestial Prime

"Jadi menurut info yang di dapat dari skill memory itu sudah cukup jelas, jadi aku harus menjadi yang terkuat di dunia ini"

"Baiklah Ruby sekarang aku ingin melihat statusku terlebih dahulu"

DING

'Status'

Nama : Aratha Melvis

Ras : Manusia {bisa berubah Ras sesuka hati}

Tubuh : Tubuh Istimewa

BloodLine : Demon God

kultivasi : Qi Refining 9

Job : -

Title : Reincanation, Pangeran Mahkota Kerajaan Kristal

STR : Unlimited

AGL : Unlimited

LUC : Unlimited

Mana/Cakra : Unlimited

DEF : Unlimited

Skill : Creation,regenerasi super, Memory

Teknik : -

Element : Api(0%), Air(0%), Angin(0%), Tanah(0%), Cahaya(0%), Tanaman(0%), kegelapan (0%)

kekayaan : Unlimited

Sumber Daya : Unlimited

SP : Unlimited

Bawahan : -

Hewan Kontrak :

* Fenrir

* Phoenix Biru

Inventori Infinity :

* summon card (rare)

System 1.0

"APA, Ruby apa benar ini status milikku?"

[Benar , itu adalah status milik Aratha]

"Tapi Ruby, kenapa status milik ku ini sangat tidak masuk akal sekali"

[karena Aratha meminta kepada Dewa semuanya unlimited]

"Huh, bener juga aku baru ingat tentang hal itu, tapi ini seperti cheat saja"

"Kita lupakan soal itu terlebih dahulu, jadi Ruby apakah ada cara menaikan kultivasi dengan cepat? "

[Tentu ada Aratha, kamu harus berendam/meminum air surgawi]

"Apa air surgawi, bukannya itu harta yang sangat langka sekali dan jika dijual itu bisa sangat mahal"

[Benar, Tapi tenang saja Aratha bisa membeli air surgawi di toko system dengan harga yang murah]

"Baiklah Ruby berapa harga air surgawi di toko system"

[Harga air surgawi di toko system itu 10000 SP]

"Apa mahal sekali, tapi tidak apa-apa itu setimpal dengan khasiatnya yang didapatkan dan poin milik ku juga unlimited"

"Baiklah Ruby aku ingin membeli air surgawi, tapi bagaimana cara membelinya"

[Aratha tinggal menekan tombol shop maka akan tersimpan di inventory]

'Shop'

DING

[Apakah anda ingin membeli air surgawi ini]

[Y/N]

Yes

[Ding selamat Artha telah membeli barang di shop untuk pertama kalinya mendapatkan SP 5000]

[Ding mendapatkan kotak besar, barang telah masuk kedalam inventori]

"Tunggu sebentar Ruby kenapa aku mendapatkan kotak besar?"

[karena Aratha telah membeli barang di shop untuk pertama kalinya]

"Baiklah Ruby tolong buka kotak besar yang ada di inventory"

[Ding selamat anda mendapatkan pedang tingkat tinggi]

[Ding selamat anda mendapatkan pil kultivasi tingkat tinggi]

[Ding selamat anda mendapatkan Sp 1000, semua barang telah tersimpan di inventori]

"Ruby, Apakah ada tempat yang cocok untuk berlatih kultivasi yang memiliki qi yang padat dan berlimpah"

[Ada tempat yang cocok untuk berlatih kultivasi yang tidak jauh dari sini]

"Baiklah Ruby, mari kita lanjutkan perjalanan menuju tempat yang kamu rekomendasi kan"

Kemudian Aratha pun sampai di tempat yang di tuju dan ia pun mulai duduk sikap lotus, setelah lamanya ia berlatih kultivasi banyak notifikasi yang muncul didalam kepalanya

[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 1]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 2]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 3]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 4]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 5]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 6]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 7]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 8]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 9]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 1]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 2]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 3]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 4]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 5]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 6]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 7]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 8]

[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 9]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 1]

"APA, Ruby apa benar semua notifikasi yang muncul di kepalaku ini?"

[Semua notifikasi itu memang benar adanya]

"Tapi Ruby, kenapa dari awal status milik ku itu sangatlah tidak masuk akal sekali"

[karena Aratha meminta kepada Dewa semuanya unlimited]

"Huh, bener juga aku baru ingat tentang hal itu"

"Kita lupakan soal itu terlebih dahulu, jadi Ruby apakah ada cara menaikan kultivasi dengan cepat? "

[Tentu ada Aratha, kamu harus berendam/meminum air surgawi]

"Apa, air surgawi, bukannya itu sangat langka dan jika dijual itu bisa sangat mahal sekali"

[Benar, Tapi tenang saja aratha bisa membeli air surgawi di toko system]

"Baiklah Ruby berapa harga air surgawi di toko system"

[Harga air surgawi di toko system itu 1000 SP]

"Apa mahal sekali, tapi tidak apa-apa itu setimpal dengan khasiatnya yang didapatkan dan poin milik ku juga unlimited"

"Baiklah Ruby aku ingin membeli air surgawi, tapi bagaimana cara membelinya"

[Aratha tinggal menekan tombol shop maka akan tersimpan di inventory]

'Shop'

DING

[ Apakah anda ingin membeli air surgawi ini]

[Y/N]

Yes

[Ding selamat artha telah membeli barang di shop untuk pertama kali mendapatkan SP 5000]

[Ding mendapatkan kotak misteri semua telah masuk kedalam inventori]

"Baiklah Ruby tolong buka kotak misteri yang ada di inventory"

[Ding selamat anda mendapatkan pedang tingkat tinggi]

[Ding selamat anda mendapatkan pil kultivasi tingkat tinggi]

[Ding selamat anda mendapatkan Sp 1000,semuanya telah tersimpan di inventori]

"Ruby, Apakah ada tempat yang cocok untuk ber-kultivasi?"

[Ada tempat yang cocok untuk ber-kultivasi yang tidak jauh dari sini]

"Baiklah Ruby, mari kita lanjutkan perjalanan menuju tempat yang kamu rekomendasi kan"

Kemudian Aratha pun sampai di tempat yang telah dituju dan ia pun mulai duduk sikap lotus, setelah lamanya ia berlatih kultivasi banyak notification yang berada didalam kepalaku

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 2 ]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 3 ]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 4 ]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 5 ]

"APA INI SEMUANYA NGECHEAT DI DUNIA INI AJA TIDAK ADA YANG MENCAPAI RANAH GOLDEN CORE DALAM WAKTU SESINGKAT INI"

"Ekhm... baiklah kita lupakan dulu soal itu, lebih baik kita lanjutkan saja perjalanan yang sempat tertunda, sebelum itu aku perlu mandi terlebih dahulu"

"Hey Ruby apakah di sekitar sini ada sungai?"

[Ada, Aratha tinggal berjalan lurus saja nanti akan ketemu patung phoenix dan disitulah sungainya]

"Baiklah Ruby terima kasih atas infonya"

3.Naga

Saat diperjalanan menuju hutan kematian bagian terdalam Aratha pun di sambut dengan tidak ramah oleh seekor hewan yang menurut orang-orang di sekitar hutan tersebut terdapat hewan yang legendaris dan sering disebut sang penghancur yaitu seekor naga hitam

ROAARR....

"Hey, manusia sedang apa kau berada di wilayah kekuasaan ku?" kata naga tersebut dengan tatapan tajam dan raungan yang sangat keras sambil mengeluarkan aura mengerikan

"Apakah aku tidak salah lihat itu benar seekor naga, maaf sebelumnya tuan naga saya kemari hanya ingin berlatih saja dan tidak akan mengganggu" Jawab Aratha dengan santainya sambil mengeluarkan sedikit aura miliknya yang tidak kalah mengerikannya

"Hooh, ternyata kau bukan manusia biasa rupanya karena kau bisa menahan aura milikku ini, tapi kamu sudah masuk ke wilayah kekuasaan ku itu tandanya kamu sudah mengganggu ku dan aku pun sedikit tertarik dengan aura yang kamu keluarkan itu" kata naga tersebut dengan tatapan yang sangat menyeramkan sambil sedikit tersenyum yang tidak terlihat oleh Aratha

"karena saya selalu rajin berlatih" Jawab Aratha dengan singkat dan masih dengan wajah yang tenang

"Baiklah aku akan menantang mu manusia, jika kamu menang maka aku akan menjadi hewan kontrakmu dan jika kamu kalah maka kamu akan menjadi makananku" kata naga tersebut yang terus-menerus mengeluarkan auranya

"Hey Ruby apakah aku memiliki potensi untuk menang melawannya?" kata Aratha sambil melihat ke arah naga tersebut

[Aratha memiliki potensi menang melawannya hanya 50% saja]

"Apa kau bercanda Ruby persentasenya sangat sedikit sekali" kata Aratha yang masih menatap ke arah naga tersebut

[Aratha tenang saja meski persentasenya kecil tapi kamu bisa minta tolong kepada Ruby, agar bisa menang melawannya]

"Apakah itu tidak membahayakan diriku Ruby?" kata Aratha yang masih dengan ekspresi bingung

[Kau akan baik- baik saja selama Ruby mengambil alih tubuh Aratha]

"Apa tidak ada efek samping setelah dirimu mengambil alih diriku?" Kata Aratha yang masih agak ragu dengan keputusan yang Ruby katakan

[Tidak ada efek samping apapun hanya tubuh Aratha akan merasa lelah dan hanya akan pingsan selama 3 hari saja]

"Baiklah Ruby aku akan mengandalkan dirimu" kata Aratha yang mencoba mempercayai Ruby meskipun masih ada sedikit keraguan

Kemudian Aratha pun mulai memandangi ke arah naga tersebut sambil mencari celah dan bersiap untuk melesat kearahnya

"Baiklah, aku akan terima tantangan itu karena percuma saja jika aku menolak maka akan tetap menjadi makanannya" kata Aratha dengan mengeluarkan keringat dingin

"Hey manusia, aku akan bertanya sekali lagi kepada mu, apakah kamu ingin menerima tantangan ini?" Kata sangat naga tersebut yang ingin memastikan keputusan lelaki yang ada di hadapannya ini

"Baiklah tuan naga saya akan menerima tantangan dari mu itu" kata Aratha dengan bibir sedikit tersenyum dan masih mencoba untuk tenang

"Hoh... ternyata nyalimu tinggi juga ya manusia aku sangat suka manusia yang memiliki nyali tinggi seperti dirimu" kata naga tersebut degan melihat ke arah Aratha dari atas kepala hingga bawah kaki dan agak sedikit terkejut dengan keputusan lelaki yang ada di hadapannya itu

"Baiklah jangan bertele-tele lagi mari kita mulai saja pertandingan ini, agar lebih cepat selesai" kata Aratha sambil mengeluarkan pedang panjang tingkat legendaris dan sambil bersiap untuk menyerang

"Ternyata kamu tidak hanya memiliki nyali yang tinggi tapi juga sangat sombong ya manusia" kata naga tersebut yang melesat kearah Aratha seperti kecepatan cahaya

Setelah kami bertarung hingga mencapai 3 jam, akhirnya Aratha pun memenangkan duel tersebut dan menjadikan seekor naga legendaris menjadi hewan kontraknya

"Baiklah aku sudah menang jadi kau harus menepati janjimu itu" kata Aratha yang berdiri di hadapannya dengan wajah yang tenang sambil menyentuh keningnya

"Aku akan menepati janji yang telah dibuat dan akan selalu setia kepada tuanku" kata naga tersebut sambil menunduk kan kepalanya di hadapan Aratha

"Sekarang kamu sudah menjadi hewan kontrak milikku, maka aku akan memberikan nama untukmu agar lebih mudah berkomunikasi" kata Aratha sambil mengetuk-ngetuk jarinya di pelipis dan sambil melihat kearah langit

"Tetapi bukannya jika seorang manusia memberi nama kepada hewan legendaris seperti diriku ini bukannya sama saja dengan bunuh diri" Kata sangat naga tersebut yang merasa sangat terkejut dengan tuannya ini dan seperti tidak habis pikir juga kenapa dia tidak memikirkan resikonya

"Baiklah aku sudah memikirkan nama yang cocok dengan dirimu dan aku tidak akan mati dengan semudah itu" jawab Aratha lagi sambil memandangi naga tersebut dengan sedikit tersenyum

"Jadi, apa nama yang cocok dengan ku yang gagah ini?" kata naga tersebut yang masih terbang di atas kepalaku dengan rasa percaya dirinya

"Aku akan memberikanmu nama 'Drago' saja, apakah kamu menyukainya dan jangan panggil aku tuan atau apapun yang formal tapi kamu bisa memanggil diriku dengan nama saja, dan namaku adalah Aratha" Kata Aratha dengan tenangnya sambil tersenyum ke arah naga tersebut

"Aku akan memanggil dirimu Aratha dan aku sangat menyukai nama yang engkau berikan kepada diriku" Kata Drago yang merasa sangat senang sampai terbang setinggi mumgkin

"Syukurlah jika kamu menyukainya aku pikir kau tidak akan menyukainya" kata Aratha sambil tersenyum kearahnya

"Aku akan menyukainya jika itu yang diberikan oleh Aratha sebagai tuanku" kata naga itu yang merasa sangat senang dan percaya pasti tuannya ini akan menggemparkan seluruh dunia

"Baiklah sekarang mari kita lanjutkan kembali perjalanan yang sempat tertunda" kata Aratha dengan tatapan yang tidak bisa diartikan bahkan Drago pun hanya mengekor saja

"Tunggu Aratha aku akan berubah menjadi manusia terlebih dahulu agar lebih mudah untuk menjaga dirimu" kata naga tersebut sambil mendarat di hadapanku

"APA KAMU TERNYATA BISA BERUBAH MENJADI MANUSIA" kata Aratha dengan memperlihatkan wajah yang sedang terkejut

Tanpa basa basi Naga tersebut mulai berubah ke tubuh manusia lagi sambil tersenyum ke arah Aratha sambil sedikit lompat dengan senangnya

"Akhirnya setelah ribuan tahun aku bisa merubah diriku menjadi manusia kembali" kata naga tersebut dengan senangnya sambil sedikit berlari ke arah Aratha yang sedang mematung

"baiklah Ruby tolong tunjukan status"

'Status'

Nama : Aratha Melvis

Ras : Manusia {bisa berubah Ras sesuka hati

Tubuh : Tubuh Istimewa

kultivasi : Golden Core 5

Job : -

Title : Reincarnation

STR : Unlimited

AGL : Unlimited

LUC : Unlimited

Mana/Cakra : Unlimited

DEF : Unlimited

Skill : Creation,Regenerasi Super, Memory

Element : Api(0%), Air(0%), Angin(0%), Tanah(0%), Cahaya(0%), Tanaman(0%), kegelapan (0%)

kekayaan : Unlimited

Sumber Daya : Unlimited

SP : Unlimited

Bawahan : -

Hewan Kontrak :

* Drago (naga hitam)

Invetory :

* Summon Card (Rare)

* Pedang legendaris

* Kotak Istimewa

System 1.0

"Drago apakah disini ada tempat yang cocok untuk berlatih"

"Ada tempat yang cocok untuk berlatih yaitu di dalam goa"

"Baiklah Drago kamu jaga di mulut goa saja jangan sampai ada siapapun yang masuk ke dalam"

"Baik  Aratha, saya yakin pasti anda

berhasil"

Kemudian Aratha pun masuk ke dalam goa dan mulai duduk sikap lotus sambil menelan pil kultivasi, setelah selesai berlatih Aratha pun mendengar suara notification, setelah selesai Aratha pun lekas keluar dari goa dan berjalan kearah drago sambil memegang kepalanya

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 5 ]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 6 ]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 7 ]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 8 ]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 9]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Nascent Soul 1 ]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Nascent Soul 2 ]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Nascent Soul 3 ]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Nascent Soul 4 ]

[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Nascent Soul 5 ]

"Ruby kenapa aku naik ranah hanya sampai tingkat Nascent Soul saja? kenapa tidak sampai Spirit Transform" kata Aratha dengan wajah yang sangat kecewa

[Setiap ingin menaikan ranah pasti banyak membutuhkan sumber daya dan tempat yang memiliki qi yang sangat berlimpah dan padat]

"Oh seperti itu jadi aku harus terus berlatih, agar menjadi yang terkuat di dunia ini" kata Aratha dengan semangat dan tekadnya yang sudah bulat

"Aratha anda sangat hebat dari tingkat Golden core sekarang sudah Nascent Soul" kata Drago dengan sangat senang dan bangga dengan tuannya ini

"Ya tapi aku sangat kecewa kenapa tidak sampai tingkat Spirit Transform" Kata Aratha dengan rasa kecewa sambil memasang wajah yang sedih

"Aratha tidak perlu merasa kecewa seperti itu karena di dunia rendah ini tidak ada yang bisa secepat anda, karena Aratha sudah sangat disebut jenius" kata Drago yang memberi semangat kepada Aratha dan benar saja dia sudah berubah menjadi serius

"Benar katamu Drago aku harus rajin berlatih agar bisa melindungi orang-orang ku" kata Aratha dengan ekspresi tersenyum lebar sambil memandang ke arah langit malam

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!