Ugh..
Kemudian Aratha membuka perlahan kedua matanya dan melihat ke sekeliling yang semuanya bernuansa berwarna putih.
"Aku berada dimana ini dan kenapa kepalaku sakit sekali, Mengapa aku berada disini? apa yang telah terjadi kepadaku?" Kata Aratha yang sedikit terkejut sambil melihat ke segala arah
"Tenanglah anak muda kamu berada di tempat ku dan untuk pertanyaan mu itu aku akan menjawabnya, kamu sudah mati saat menyelematkan seorang gadis yang hampir tertabrak oleh sebuah truk"
Kemudian Aratha mendengar dengan jelas sambil melihat ke arah sumber suara tersebut dan perlahan dia mulai mengingat semua apa yang sebelumnya telah terjadi kepada diriku.
FLASHBACK TO ARATHA
Di sebuah mansion yang megah terdapat seorang anak laki-laki yang sedang duduk di dekat komputernya sambil memainkan game fantasi kesukaannya
"Bosan juga tiap hari main game terus, walaupun ini termasuk game kesukaan ku" Kata Aratha yang secara tiba-tiba berdiri, lalu berjalan ke arah tempat tidur
"Baiklah aku sekarang ingin melanjutkan membaca manga saja agar rasa bosanku hilang" Kata Aratha yang membaca manga sambil memakan makanan ringan
"Tapi tetap sama saja saat bermain game atau pun membaca manga aku selalu saja merasa bosan" kata Aratha yang sedang tidur terlentang sambil memandangi langit-langit kamarnya
"Setiap hari kerjaan ku hanya membaca manga dan bermain game saja, aku merasa sangat bosan sekali" kata Aratha sambil berguling-guling di atas tempat tidur
"Atau aku pergi keluar saja sambil membeli manga atau game baru agar rasa bosanku hilang"
"Yosh... sekarang aku harus mulai bersiap-siap terlebih dahulu untuk pergi membeli manga/game baru" kata Aratha dengan sangat antusias sambil berlari ke arah kamar mandi
Kemudian saat sudah siap Aratha pun pergi keluar rumah, Saat diperjalanan menuju toko aku melihat seorang gadis yang ingin menyebrang jalan tanpa ia sadari ada sebuah truk yang melaju sangat cepat. dan tanpa sadar aku mulai berlari kearahnya.
"AWAS.... ADA TRUK" Kata Aratha sambil mendorong gadis itu hingga terpental ke pinggir jalan
"Apakah ini akhir dari hidupku, padahal aku belum bermain game dan membaca manga yang baru saja aku beli" kata Aratha sambil melihat ke arah truk yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi ke arah ku
BRAK... (suara truk yang menabrak ku)
Kemudian Aratha pun tertabrak hingga terpental cukup jauh dari gadis tersebut, lalu aku melihat ia mendekat kearah ku sambil meneteskan air mata.
"Hiks... makasih sudah menolong aku, jika tidak ada dirimu maka sekarang aku yang akan berada di posisimu" kata gadis itu sambil menangis sesenggukan
"Ya sama-sama aku tidak menyesal telah menolong dirimu, mungkin ini sudah takdir yang harus aku terima" kata Aratha sambil menatap dan mengusap kepalanya sambil tersenyum
"Siapa namamu mungkin aku bisa mengingat namamu setelah kamu dibawa ke rumah sakit untuk diobati" kata gadis tersebut yang masih menangis
"Namaku Aratha dan siapa namamu gadis cantik?" kata Aratha lagi sambil melihat dia yang masih menangis
"Namaku Grace kau bisa memanggilku itu, lebih baik kau dibawa ke rumah sakit saja" kata gadis itu sambil membantunya, agar berada di paha gadis tersebut
"Soal rumah sakit itu aku sudah tidak tahan lagi, aku ingin tidur sebentar sebelum itu aku ingin melihat kamu tersenyum terlebih dahulu walau pun ini pertemuan pertama dan terakhir kita" kata Aratha yang masih tersenyum kearahnya
"Disaat seperti ini kamu masih mengucapkan hal yang konyol sambil tersenyum bodoh, kamu jangan berbicara seperti itu pasti kamu akan selamat" kata gadis itu yang masih menatapku dengan berlinang air mata sambil memegang tanganku
"Aku hanya bisa tersenyum kearah mu saja, karena kamu sangat cantik" kata Aratha yang masih tersenyum bodoh kearahnya
"Kamu bisa membuat aku tersipu oleh kata-kata manismu itu, tapi kalo kamu tetap terjaga pasti akan selamat" kata gadis itu yang sambil meyakinkan aku
"Makasih sudah perhatian terhadap diriku tapi aku benar-benar sudah tidak tahan lagi, mudah-mudahan kita bisa bertemu lagi di dunia yang berbeda ya" kata aratha yang masih tersenyum kearahnya
FLASHBACK OFF
"Aku sekarang sudah mengingatnya bahwa aku mati pada saat menyelamatkan seorang gadis yang cantik bernama Grace, tapi apakah gadis itu baik-baik saja. dan siapa kamu kenapa bisa mengetahuinya?" kata Aratha sambil menatapnya dengan penuh waspada
Kemudian sosok itu menjawab sambil tersenyum ke arahku dan melambaikan tangannya agar aku mendekat kearahnya.
"Oh kamu tenang saja anak muda gadis itu baik-baik saja, jangan membuat tatapan seperti itu, dan aku adalah seorang dewa yang tertinggi atau kau sebut saja aku dewa Agung"
Kemudian aku pun mengerti dan mulai bertanya kembali kepadanya sambil menatapnya.
"APA KAMU ADALAH SEORANG DEWA , TERNYATA DI DUNIA INI ADA JUGA YANG SEPERTI INI" Kata Aratha dengan nada yang sedikit dinaikan
"Benar anak muda di dunia ini pasti ada yang namanya entitas tertinggi" kata dewa tersebut sambil tersenyum kearah ku
"Oh ya dewa, katamu aku sudah mati jadi apa aku akan pergi ke surga atau ke neraka" kata Aratha dengan ekspresi bertanya-tanya
"Tenang saja anak muda kamu tidak akan masuk ke surga ataupun ke neraka karena kebaikanmu itu lebih besar dari kejahatan yang pernah engkau lakukan jadi kamu akan aku reinkarnasi kan dimana di dunia yang akan kau tinggali itu adanya pedang dan sihir"
Setelah dewa itu menjawab aku mulai tertegun dan tidak percaya bahwa itu semua benar adanya seperti yang ada di manga dan game yang pernah aku mainkan, lalu aku mulai memahami apa yang terjadi
"Jadi dewa akan mereinkarnasi kan aku kemana?" kata Aratha sambil menunggu dengan antusias jawaban dari sosok dewa tersebut dan ia pun mulai menjawabnya
"Tenanglah sedikit anak muda kamu sangat bersemangat sekali tapi aku suka anak seperti dirimu, jadi kamu akan aku reinkarnasi kan ke tubuh seorang anak bangsawan yang dianggap lemah dan tidak berguna oleh semua orang dan kamu akan aku beri kesempatan meminta permintaan dan aku akan kabulkan apa pun yang kamu inginkan asalkan itu tidak berlebihan"
"Apakah itu benar dewa kamu bisa mengabulkan apa yang aku inginkan seperti system yang pernah aku baca di dalam manga dan game yang aku selalu mainkan"
Kemudian dewa itu menjawab pertanyaanku dengan menampilkan senyumannya itu
"Benar anak muda aku bisa mengabulkan itu asalkan itu masih dalam kuasaku dan tidak berlebihan"
"Baiklah dewa untuk permintaan yang aku minta
1.Aku ingin sebuah system yang selalu menemaniku untuk bisa menjadi kuat
2.Aku ingin mempunyai regenerasi super
3.Aku ingin semuanya infinity seperti mana/Qi/Cakra, kekayaan,sumber daya yang melimpah seperti tanaman obat, pil, dan lain lain
4.Aku ingin memiliki ras yang bisa dirubah sesuka hati
5.Aku ingin mempunyai skill menciptakan sesuatu dengan cara membayangkannya saja agar aku bisa membuat apa yang aku inginkan
6.Aku ingin memiliki wujud yang tampan dan menawan seperi karakter game yang aku mainkan
7. Aku ingin memiliki hewan kontrak agar aku memiliki teman diperjalanan
8.Aku ingin mempunyai mata mangekyou saringan, Rinenggan, dan lain-lain
9.Aku ingin mempunyai soul yang seperti di donghua soul land
10.Aku ingin pergi ke dunia soul land
11. Aku ingin bisa mengelilingi dunia
12. Aku ingin keluargaku sayang terhadap diriku
sudah hanya itu saja yang aku minta"
"Wow anak muda semua yang kamu minta itu sangat berlebihan tapi aku akan tetap mengabulkan keinginanmu itu anak muda maka akan langsung aku reinkarnasi kan saja dirimu tapi sebelum itu aku sudah memberikanmu sesuatu sebagai bonus"
Lalu aku merasa kaget dan sangat senang secara bersamaan, lalu aku langsung bertanya kepada dewa itu dengan sangat antusias
"Dewa apa yang kamu maksud dengan bonus"
"Bonus itu akan sangat menguntungkan mu anak muda dan alasan aku memberikannya kepadamu karna aku juga sudah menganggap kamu itu sebagai cucuku sendiri jadi kau harus memanggilku dengan sebutan kakek"
"Baiklah mulai sekarang aku akan memanggilmu kakek" Kata Aratha sambil tersenyum
"Semoga tidak berada di jalan yang salah anak muda sekarang kamu bisa berjalan melalui portal yang ada di sebelah sana" Dewa pun tersenyum kearah ku sambil melambaikan tangannya
"Baiklah terima kasih kakek atas nasihatnya dan akan ku ingat selalu, aku pergi dulu semoga kita bertemu kembali, sampai jumpa" kata Aratha sambil berjalan kearah portal tersebut
ARATHA POV
[DING. melakukan proses penggabungan dengan jiwa tuan rumah]
[0%... 20%...40%...60%...80%...100% proses telah selesai]
[DING... selamat atas penggabungan system dengan jiwa tuan rumah]
"Baiklah system sebelum itu apakah kamu sama dengan system yang ada di manga dan game pernah aku mainkan saat di duniaku dulu"
[DING.. benar tuan rumah, tapi saya lebih canggih dibandingkan yang ada di manga dan game yang baru saja Anda sebutkan itu]
"Hmm.. kalo begitu system apakah kamu memiliki nama agar aku lebih mudah untuk memanggilmu, jadi aku tidak perlu memanggilmu dengan system lagi, jangan lupa hilangkan juga kata Ding itu karena membuat ku terganggu"
[Kata ding dihilangkan mulai memproses, 0℅... 25℅...40℅....60℅...80℅...100]
"Aku akan memberi mu nama Ruby dan berhenti memanggilku tuan rumah lebih baik kau panggil saja aku Aratha agar lebih enak didengar oleh ku"
[Kata Ding sudah dihilangkan, Halo Aratha aku suka dengan nama yang kau berikan itu]
"Baiklah Ruby aku ingin bertanya sesuatu kepadamu, apakah kegunaan mu itu seperti status, shop, Gatcha, Summon bawahan, Invetory, Dll?"
[Benar itu kegunaan saya tapi tidak hanya itu saja, saya bisa membuat Aratha memiliki dunia jiwa dengan mudah.Jika Aratha meng-upgrade Ruby sampai tahap maksimal maka saya bisa memiliki wujud, sebelum itu aratha harus mengetahui seperti tentang dunia ini, tahapan, dan masih banyak lagi]
"APA DUNIA JIWA KATAMU MENURUT MEMORY YANG TADI TERLINTAS DI KEPALAKU INI BUKANNYA ITU HANYA BISA DIDAPATKAN SAAT MENCAPAI TAHAP MAHAYANA SAJA DAN KATAMU KAU BISA MEMILIKI WUJUD" Kata Aratha dengan wajah konyolnya sedikit berteriak
[Benar Aratha tapi jika anda ingin mengetahui dunia ini anda harus memiliki skill yang dapat mengetahui tentang benua, hutan, dan lain sebagainya. tapi sebelum itu wajah Aratha lucu sekali]
"Jadi Ruby maksud kamu itu adalah aku harus memiliki suatu skill yang bisa mengerti tentang dunia ini, bisakah kamu merekomendasikan suatu skill yang dapat membantuku.Dan Ruby itu sangat memalukan" Kata Aratha lagi sambil berbaring di rerumputan dan menatap kearah langit
[Benar... Jadi saya sudah merekomendasikan skill yang dapat membantu anda.memang benar wajah Aratha lucu sekali saat sedang terkejut seperti itu]
"Jadi bisakah kamu beritahu aku apa nama skill tersebut. Dan Ruby itu sangat tidak lucu sama sekali"
[Baiklah Aratha nama skill itu adalah memory, Apakah anda ingin memasangkan skill memory. Baiklah Ruby akan berhenti tertawa]
"Ruby langsung pasang saja agar lebih cepat aku mengetahui tentang dunia ini" Kata Aratha dengan bersemangat
[Skill memory akan segera dipasangkan harap anda menunggu. 0℅.....25℅.....35℅....45℅....55℅... 65℅...75℅....85℅....95℅....100℅]
[Selamat anda telah memasang skill memory. anda mendapatkan Sp 5000 dan mendapatkan 1 kotak pemula]
"Ruby aku ingin bertanya maksud sp itu adalah poin untuk membeli apapun yang ada di shop kan"
[Benar... tapi poin Aratha itu unlimited jadi tidak berpengaruh dan berkurang sedikit pun]
"Oh seperti itu ya aku baru ingat jika meminta semuanya unlimited kepada kakek, sekarang kita skip aja soal itu aku ingin membuka kotak pemula saja"
[Apakah anda ingin membuka kotak pemula]
[Y/N]
[Yes]
"Buka saja, aku juga sudah penasaran dengan isinya"
[Selamat anda mendapatkan 2 summon tingkat rare dan Sp 100000]
“Apa tingkat rare bukannya aku sangat beruntung ya padahal baru saja mendapatkan kotak pemula belum kotak yang lainnya" kata Aratha dengan menunjukan ekspresi senang
"Ruby bisakah kamu memberitahu aku sekarang berada dimana?"
[Aratha sedang berada di hutan kematian]
"Oh hutan kematian itu bukannya yang berada di wilayah kerajaan langit, dan menurut info yang aku dapat dari skill memory itu hutan ini katanya dipenuhi dengan hewan buas yang kuat"
[Benar Aratha banyak orang yang tidak berani masuk ke hutan kematian, karena setiap memasuki hutan kematian ini pasti banyak korban]
"Tapi Ruby kenapa aku tidak melihat satupun hewan buas yang mendekat“
[Karena Aratha sudah diberikan sebuah tubuh istimewa oleh dewa jadi hewan buas itu tidak ada yang berani mendekat]
"Jadi ini yang dimaksud dengan bonus oleh kakek Dewa itu, pantas saja aku tidak merasakan ada hewan buas yang mendekat"
"Ruby bisa kamu jelaskan ada berapa kerajaan terkuat, benua, sampai ranah"
[Kenapa tanya ke Ruby? Aratha kan sudah memiliki skill memory]
"Kau benar juga Ruby kenapa aku sampai melupakan hal sepenting itu" kata Aratha yang menggaruk tengkuk yang tidak gatal
'Skill memory aktif'
*Kekaisaran yang terkuat di benua rendah adalah kekaisaran api\, kekaisaran Air\, kekaisaran matahari*
*Kerajaan yang terkuat di benua rendah adalah kerajaan kristal\, Kerajaan Angin*
*Kekaisaran dan kerajaan terkuat dibenua tengah Kekaisaran Mystick, Kekaisaran Moonlight, Kerajaan Victoria, Kerajaan Blooming
*Kekaisaran dan kerajaan yang terkuat di benua tinggi adalah posisi ke ke 3 Kekaisaran Bulan\, posisi ke 2 kekaisaran Bintang\, kekaisaran langit (Misterius)\, Kerajaan Naga\, Kerajaan Phoenix*
*Ranah terkuat di benua rendah ini adalah kaisar langit dengan ranah Body Fusion 9, di benua tengah kaisar bulan dengan ranah Human Immortal, di benua tinggi kaisar matahari dengan ranah celestial Prime
"Jadi menurut info yang di dapat dari skill memory itu sudah cukup jelas, jadi aku harus menjadi yang terkuat di dunia ini" kata Aratha yang sangat bersemangat
"Baiklah Ruby sekarang aku ingin melihat statusku terlebih dahulu"
DING
'Status'
Nama : Aratha Melvis
Ras : Manusia {bisa berubah Ras sesuka hati}
Tubuh : Tubuh Istimewa
BloodLine : Demon God
kultivasi : Qi Refining 9
Job : -
Title : Reincanation, Pangeran Mahkota Kerajaan Kristal
STR : Unlimited
AGL : Unlimited
LUC : Unlimited
Mana/Cakra : Unlimited
DEF : Unlimited
Skill : Creation,regenerasi super, Memory, Mangkyeo Saringgan (100%), saringgan(100%),Tomoe (100%) Rinenggan(100%), Kagebunshin (100%), Hiroshi(100%)
Teknik : -
Element : Api(0%), Air(0%), Angin(0%), Tanah(0%), Cahaya(0%), Tanaman(0%), kegelapan (0%)
kekayaan : Unlimited
Sumber Daya : Unlimited
SP : Unlimited
Bawahan : -
Hewan Kontrak :
* Fenrir
* Phoenix Biru
Inventori Infinite :
* summon card (rare)
System 1.0
"APA, Ruby apa benar ini status miliku? "kataku dengan mata yang terbelalak
[Benar , itu adalah status milik Aratha]
"Tapi Ruby, kenapa status milik ku ini sangat overpower sekali" kata Aratha yang masih merasa keheranan
[karena Aratha meminta kepada Dewa semuanya unlimited]
"Huh, bener juga aku baru ingat tentang hal itu, tapi ini seperti cheat saja" kata Aratha dengan wajahnya yang masih bingung
"Kita lupakan soal itu terlebih dahulu, jadi Ruby apakah ada cara menaikan kultivasi dengan cepat? "
[Ada aratha, kamu harus berendam/meminum air surgawi]
"Apa air surgawi, bukannya itu sangat langka sekali dan jika dijual itu bisa sangat mahal"
[Benar, Tapi tenang saja Aratha bisa membeli air surgawi di toko system]
"Baiklah Ruby berapa harga air surgawi di toko system"
[Harga air surgawi di toko system itu 10000 SP]
"Apa mahal sekali, tapi tidak apa-apa itu setimpal dengan khasiatnya yang didapatkan dan poin milik ku juga unlimited" kata Aratha dengan wajah yang sangat senang
"Baiklah Ruby aku ingin membeli air surgawi, tapi bagaimana cara membelinya" kata Aratha dengan ekspresi yang bertanya-tanya
[Aratha tinggal menekan tombol shop maka akan tersimpan di invitory]
'Shop'
DING
[Apakah anda ingin membeli air surgawi ini]
[Y/N]
Yes
[Ding selamat Artha telah membeli barang di shop untuk pertama kalinya mendapatkan SP 5000]
[Ding mendapatkan kotak besar, barang telah masuk kedalam inventori]
"Tunggu sebentar Ruby kenapa aku mendapatkan kotak besar"
[karena Aratha telah membeli barang di shop untuk pertama kalinya]
"Baiklah Ruby tolong buka kotak besar yang ada di inventori"
[Ding selamat anda mendapatkan pedang tingkat tinggi]
[Ding selamat anda mendapatkan pil kultivasi tingkat tinggi]
[Ding selamat anda mendapatkan Sp 1000, semua barang telah tersimpan di inventori]
"Ruby, Apakah ada tempat yang cocok untuk berkultivasi yang memiliki qi yang padat dan berlimpah"
[Ada tempat yang cocok untuk berkultivasi yang tidak jauh dari sini]
"Baiklah Ruby, mari kita lanjutkan perjalanan menuju tempat yang kamu rekomendasi kan" kata Aratha sambil berjalan mengikuti instruksi Ruby
Kemudian Aratha pun sampai di tempat yang di tuju dan ia pun mulai duduk sikap lotus, setelah lamanya ia berkultivasi banyak notifikasi yang muncul didalam kepalanya
[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 1]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 2]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 3]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 4]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 5]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 6]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 7]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 8]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah Foundation Establishment 9]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 1]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 2]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 3]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 4]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 5]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 6]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 7]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 8]
[Ding selamat anda telah mencapai ranah core formation 9]
[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 1]
"APA, Ruby apa benar semua notifikasi yang muncul dikepalaku ini?" kata Aratha dengan mata yang terbelalak
[Semua notifikasi itu memang benar adanya]
"Tapi Ruby, kenapa dari awal status milik ku itu sangat overpower sekali" kata Aratha yang masih merasa keheranan
[karena Aratha meminta kepada Dewa semuanya unlimited]
"Huh, bener juga aku baru ingat tentang hal itu" kata Aratha dengan wajahnya yang masih kebingungan
"Kita lupakan soal itu terlebih dahulu, jadi Ruby apakah ada cara menaikan kultivasi dengan cepat? "
[Ada aratha, kamu harus berendam/meminum air surgawi]
"Apa, air surgawi, bukannya itu sangat langka dan jika dijual itu bisa sangat mahal sekali"
[Benar, Tapi tenang saja aratha bisa membeli air surgawi di toko system]
"Baiklah Ruby berapa harga air surgawi di toko system"
[Harga air surgawi di toko system itu 1000 SP]
"Apa mahal sekali, tapi tidak apa-apa itu setimpal dengan khasiatnya yang didapatkan dan poin milik ku juga unlimited" kata aratha dengan wajah yang sangat senang
"Baiklah Ruby aku ingin membeli air surgawi, tapi bagaimana cara membelinya" kata aratha lagi dengan ekspresi yang bertanya-tanya
[Aratha tinggal menekan tombol shop maka akan tersimpan di inventori]
'Shop'
DING
[ Apakah anda ingin membeli air surgawi ini]
[Y/N]
Yes
[Ding selamat artha telah membeli barang di shop untuk pertama kali mendapatkan SP 5000]
[Ding mendapatkan kotak misteri semua telah masuk kedalam inventori]
"Baiklah Ruby tolong buka kotak misteri yang ada di inventori"
[Ding selamat anda mendapatkan pedang tingkat tinggi]
[Ding selamat anda mendapatkan pil kultivasi tingkat tinggi]
[Ding selamat anda mendapatkan Sp 1000,semuanya telah tersimpan di inventori]
"Ruby, Apakah ada tempat yang cocok untuk ber-kultivasi?"
[Ada tempat yang cocok untuk ber-kultivasi yang tidak jauh dari sini]
"Baiklah Ruby, mari kita lanjutkan perjalanan menuju tempat yang kamu rekomendasi kan" kata Aratha sambil berjalan mengikuti instruksi Ruby
Kemudian Aratha pun sampai di tempat yang telah dituju dan ia pun mulai duduk sikap lotus, setelah lamanya ia ber-kultivasi banyak notification yang berada didalam kepalaku
[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 2 ]
[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 3 ]
[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 4 ]
[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 5 ]
"APA INI SEMUANYA NGECHEAT DI DUNIA INI AJA TIDAK ADA YANG MENCAPAI RANAH GOLDEN CORE DALAM WAKTU SESINGKAT INI" kata Aratha dengan wajah yang sangat terkejut
"Ekhm... baiklah kita lupakan dulu soal itu, lebih baik kita lanjutkan saja perjalanan yang sempat tertunda, sebelum itu aku perlu mandi terlebih dahulu" kata Aratha sambil melirik ke kiri dan ke kanan
"Hey Ruby apakah di sekitar sini ada sungai"
[Ada, Aratha tinggal berjalan lurus saja nanti akan ketemu patung phoenix dan disitulah sungainya]
"Baiklah Ruby Terima kasih atas infonya" kata Aratha sambil berjalan lurus mengikuti instruksi dari Ruby
Lalu setelah selesai membersihkan tubuh aku mulai melanjutkan perjalanan mengikuti aliran sungai menuju hutan kematian
Saat diperjalanan menuju hutan kematian bagian terdalam Aratha pun di sambut dengan tidak ramah oleh seekor hewan yang menurut orang-orang di sekitar hutan tersebut terdapat hewan yang legendaris dan sering disebut sang penghancur yaitu seekor naga hitam
ROAARR....
"Hey, Manusia sedang apa kau berada di wilayah kekuasaan ku" kata naga tersebut dengan tatapan yang marah sambil mengeluarkan aura
"Apakah aku tidak salah lihat itu benar seekor naga, Maaf sebelumnya tuan naga saya kemari hanya ingin berlatih saja dan tidak akan mengganggu" kata Aratha dengan santainya sambil mengeluarkan sedikit aura
"Hooh, ternyata kau bukan manusia biasa rupanya karena kau bisa menahan aura milikku ini tapi kamu sudah masuk ke wilayah kekuasaan ku itu tandanya kamu sudah mengganggu ku. Dan aku pun sedikit tertarik dengan aura yang kamu keluarkan itu" kata naga tersebut dengan tatapan yang sangat menyeramkan sambil sedikit tersenyum
"karena saya selalu rajin berlatih" kata Aratha dengan singkat dan masih dengan wajah yang tenang
"Baiklah aku akan menantang mu manusia, jika kamu menang maka aku akan menjadi hewan kontrakmu dan jika kamu kalah maka kamu akan menjadi makananku" kata naga tersebut yang terus-menerus mengeluarkan auranya
"Hey Ruby apakah aku memiliki potensi untuk menang melawannya" kata Aratha sambil melihat ke arah naga tersebut
[Aratha memiliki potensi menang melawannya hanya 50% saja]
"Apa kau bercanda Ruby persentasenya sangat sedikit sekali" kata Aratha yang masih menatap ke arah naga tersebut
[Aratha tenang saja meski persentasenya kecil tapi kamu bisa minta tolong kepada Ruby, agar bisa menang melawannya]
"Apakah itu tidak membahayakan diriku Ruby?" kata Aratha yang masih dengan ekspresi bingung
[Kau akan baik- baik saja selama Ruby mengambil alih tubuh Aratha]
"Apa tidak ada efek samping setelah dirimu mengambil alih diriku?"
[Tidak ada efek samping apapun hanya tubuh Aratha akan merasa lelah dan hanya akan pingsan selama 3 hari saja]
"Baiklah Ruby aku akan mengandalkan dirimu" kata Aratha yang mencoba mempercayai Ruby
Kemudian Aratha pun mulai memandangi ke arah naga tersebut sambil mencari celah dan bersiap untuk melesat kearahnya
"Baiklah, aku akan Terima tantangan itu karena percuma saja jika aku menolak maka akan tetap menjadi makanannya" kata Aratha dengan mengeluarkan keringat dingin
"Hey manusia, aku akan bertanya sekali lagi kepada mu, apakah kamu ingin menerima tantangan ini?"
"Baiklah tuan naga saya akan menerima tantangan dari mu itu" kata Aratha dengan bibir sedikit tersenyum
"Hoh... ternyata nyalimu tinggi juga ya manusia aku sangat suka manusia yang memiliki nyali tinggi seperti dirimu" kata naga tersebut degan melihat ke arah Aratha dari atas kepala hingga bawah kaki
"Baiklah jangan bertele-tele lagi mari kita mulai saja pertandingan ini, agar lebih cepat selesai" kata Aratha sambil mengeluarkan pedang panjang tingkat legendaris dan sambil bersiap untuk menyerang
"Ternyata kamu tidak hanya memiliki nyali yang tinggi tapi juga sangat sombong ya manusia" kata naga tersebut yang melesat kearah Aratha
Setelah kami bertarung hingga mencapai 3 jam, akhirnya Aratha pun memenangkan duel tersebut dan menjadikan seekor naga legendaris menjadi hewan kontraknya
"Baiklah aku sudah menang jadi kau harus menepati janjimu itu" kata Aratha yang berdiri di hadapannya dengan wajah yang tenang sambil menyentuh keningnya
"Aku akan menepati janji yang telah dibuat dan akan selalu setia kepada tuanku" kata naga tersebut sambil menunduk kan kepalanya di hadapan Aratha
"Sekarang kamu sudah menjadi hewan kontrak milikku, maka aku akan memberikan nama untukmu agar lebih mudah berkomunikasi" kata Aratha sambil mengetuk-ngetuk jarinya di pelipis dan sambil melihat kearah langit
"Tetapi bukannya jika seorang manusia memberi nama kepada hewan legendaris seperti diriku ini bukannya sama saja dengan bunuh diri"
"Baiklah aku sudah memikirkan nama yang cocok dengan dirimu dan aku tidak akan mati dengan semudah itu" jawab Aratha lagi sambil memandangi naga tersebut dengan sedikit tersenyum
"Jadi, apa nama yang cocok dengan ku yang gagah ini?" kata naga tersebut yang masih terbang di atas kepalaku dengan rasa percaya dirinya
"Aku akan memberikanmu nama 'Drago' saja, apakah kamu menyukainya dan jangan panggil aku tuan atau apapun yang formal tapi kamu bisa memanggil diriku dengan nama saja, dan namaku adalah Aratha"
"Aku akan memanggil dirimu Aratha dan aku sangat menyukai nama yang engkau berikan kepada diriku"
"Syukurlah jika kamu menyukainya aku pikir kau tidak akan menyukainya" kata Aratha sambil tersenyum kearahnya
"Aku akan menyukainya jika itu yang diberikan oleh Aratha sebagai tuanku" kata naga itu yang masih melihatku dari atas
"Baiklah sekarang mari kita lanjutkan kembali perjalanan yang sempat tertunda" kata Aratha dengan tatapan yang tidak bisa diartikan
"Tunggu Aratha aku akan berubah menjadi manusia terlebih dahulu agar lebih mudah untuk menjaga dirimu" kata naga tersebut sambil mendarat di hadapanku
"APA KAMU TERNYATA BISA BERUBAH MENJADI MANUSIA" kata Aratha dengan memperlihatkan wajah yang sedang terkejut
Tanpa basa basi Naga tersebut mulai berubah ke tubuh manusia lagi sambil tersenyum ke arah Aratha sambil sedikit lompat dengan senangnya
"Akhirnya setelah ribuan tahun aku bisa merubah diriku menjadi manusia kembali" kata naga tersebut dengan senangnya
"baiklah Ruby tolong tunjukan status"
'Status'
Nama : Aratha Melvis
Ras : Manusia {bisa berubah Ras sesuka hati
Tubuh : Tubuh Istimewa
kultivasi : Golden Core 5
Job : -
Title : Reincarnation
STR : Unlimited
AGL : Unlimited
LUC : Unlimited
Mana/Cakra : Unlimited
DEF : Unlimited
Skill : Creation,Regenerasi Super, Memory, Mangkyeo Saringgan (100%), saringgan(100%), Tomoe (100%), Rinenggan(100%), Kagebunshin(100%), Hirashin(100%)
Element : Api(0%), Air(0%), Angin(0%), Tanah(0%), Cahaya(0%), Tanaman(0%), kegelapan (0%)
kekayaan : Unlimited
Sumber Daya : Unlimited
SP : Unlimited
Bawahan : -
Hewan Kontrak :
Fenrir
Phonix Biru
Drago (naga hitam)
Invetory :
Summon Card (Rare)
Pedang legendaris
Kotak Istimewa
System 1.0
"Drago apakah disini ada tempat yang cocok untuk berlatih"
"Ada tempat yang cocok untuk berlatih yaitu di dalam goa"
"Baiklah Drago kamu jaga di mulut goa saja jangan sampai ada siapapun yang masuk ke dalam" kata Aratha sambil berbalik masuk ke dalam goa
"Baik Aratha, saya yakin pasti anda berhasil" kata naga tersebut dengan menunjukan senyumannya
Kemudian Aratha pun masuk ke dalam goa dan mulai duduk sikap lotus sambil menelan pil kultivasi, setelah selesai berlatih Aratha pun mendengar suara notification, setelah selesai Aratha pun lekas keluar dari goa dan berjalan kearah drago sambil memegang kepalanya
[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 5 ]
[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 6 ]
[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 7 ]
[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 8 ]
[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Golden Core 9]
[Ding Selamat anda telah mencapai ranah Nascent Soul 1 ]
"Ruby kenapa aku naik ranah hanya sampai tingkat Nascent Soul saja? kenapa tidak sampai Spirit Transform" kata Aratha dengan wajah yang sangat kecewa
[Setiap ingin menaikan ranah pasti banyak membutuhkan sumber daya dan tempat yang memiliki qi yang sangat berlimpah dan padat]
"oh seperti itu jadi aku harus terus berlatih, agar menjadi yang terkuat di dunia ini" kata Aratha dengan semangat
"Aratha anda sangat hebat dari tingkat Golden core sekarang sudah Nascent Soul" kata Drago dengan sangat senangnya
"Ya tapi aku sangat kecewa kenapa tidak sampai tingkat Spirit Transform" Kata Aratha dengan rasa kecewa
"Aratha tidak perlu merasa kecewa seperti itu karena di dunia rendah ini tidak ada yang bisa secepat anda, karena Aratha sudah sangat disebut jenius" kata Drago yang memberi semangat kepadaku
"Benar katamu Drago aku harus rajin berlatih agar bisa melindungi orang-orang ku" kata Aratha dengan ekspresi tersenyum lebar
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!