5.Melamar Kerja

Pagi ini Jessica sudah berdandan dengan rapi. Dia sudah mengecat rambutnya menjadi warna coklat yang tidak terlalu norak, dan Jessi juga sudah menyesuaikan outfit nya dengan pakaian selayaknya orang kantoran.

Setelah memastikan penampilannya rapi dan berkas lamarannya siap, Jessi lalu keluar dari kamarnya.

Pak Hadi langsung gerak cepat. Semalam, dia langsung memberitahu Jessica jika ada lowongan pekerjaan di mall yang sesuai untuknya.

Jessi membawa sebuah payung, mengikuti saran dari Sania. Daripada kulitnya gosong, Jessi memilih untuk membeli payung meskipun sedikit repot membawa payung ke dalam mall.

"Cewek... rapi amat.. mau ke mall ya?" seperti biasa, gerombolan pemuda yang selalu nongkrong di sana langsung menggoda Jessi begitu gadis itu lewat di depan mereka.

Jessi berhenti. Selama ini dia sudah sabar dengan membiarkan orang-orang itu bertindak sesuka mereka. Tapi kali ini, Jessi merasa kesal.

"Heh, orang kurang kerjaan. Ngapain lo ngurusin orang lewat. Urusin tuh masa depan kalian. Kerjanya cuma godain orang aja." omel Jessi.

"Lho, mba juga kurang kerjaan. Tiap hari ke mall lewat sini. Atau, mba memang sengaja pengen di godain?" satu orang pria bertato bangun, lalu menghampiri Jessi.

Jessi langsung menutup payungnya dan menggunakan payungnya sebagai senjata.

"Jangan macam-macam kalian." gertak Jessi. Dia begitu takut orang-orang itu akan berbuat jahat padanya.

"Kami tidak takut dengan gadis kecil seperti kamu." Pria itu melangkah makin dekat.

'DUK' Jessica nekat mengayunkan payungnya ke ke kepala orang yang sudah siap menerkamnya. Lalu, setelah sadar, Jessi buru-buru mengambil langkah seribu supaya tidak tertangkap.

Dia berlari dengan cepat, tanpa menoleh ke belakang lagi. Fokus Jessi hanyalah bisa bebas tanpa tertangkap orang itu, karena dia pasti marah besar.

Jessi berhasil melarikan diri. Tapi, ada masalah baru sekarang. Kakinya lecet, pakaian serta rambutnya juga berantakan.

"Jessica.. kamu memang suka cari masalah. Harusnya kamu tidak memukulnya seperti itu." Jessi mengoceh sendiri sambil jalan dengan terpincang.

Memang yang namanya penyesalan selalu datang terlambat.

Jessi yang haus memutuskan untuk mampir ke J.Co membeli minuman.

"Habis maraton, mba?" tanya pelayan di sana.

Jessi cukup terkejut karena sejak kemarin orang di sini sangat ramah dan selalu mengajaknya berbicara.

"Eh, iya.. ini buru-buru mau melamar kerja." jawab Jessi kikuk. Dia sebenarnya tidak suka basa basi dengan orang.

"Mba keliatannya orang yang berpendidikan dan pintar. Pasti mba diterima kerja." ucap pelayan tadi sambil tersenyum.

"Saya nambah donat nya deh 2 lusin. Minumnya juga 3 lagi yang sama kayak tadi." Jessi yang merasa senang karena pujian dari pelayan itu, segera memborong makanan sebagai tanda terimakasih.

*

*

*

Apa yang Jessi bayangkan tentang tempat kerjanya, berbeda jauh dengan realita yang dia hadapi saat ini. Jessi menelan ludah melihat petak kecil di sudut mall dengan tulisan Art Desain. Jessi berbalik karena tiba-tiba dia mengurungkan niat untuk bekerja di situ. Tapi seorang pria umur 40 an memanggil namanya dengan cukup keras sehingga mau tidak mau Jessi berhenti.

"Mba Jessica Setiawan!"

Jessica berbalik lagi, lalu tersenyum kaku.

"Anda bukannya ingin melamar pekerjaan?" tanya pria itu sembari mengajak Jessi duduk.

"Iya, pak. Tadinya."

"Saya, Martin. Pemilik Art Desain." Pak Martin mengulurkan tangannya.

Jessi menyalami dengan ragu. Sebenarnya, dia sangat beruntung karena bisa bertemu dengan pemilik perusahaan secara langsung. Tapi, Jessi tidak yakin ini perusahaan yang bonafit. Menyewa tempat di mall saja begitu kecil.

"Maaf, pak. Saya, sepertinya tidak jadi melamar kerja di sini. Dan ini untuk bapak sebagai ucapan terimakasih." Jessi menyodorkan donat yang di belinya tadi.

"Lho, kenapa ga jadi?" "Terus, kenapa kamu mengucapkan terimakasih? Padahal saya gak melakukan apapun." tanya Pak Martin bingung.

"Karena bapak sudah menyuruh saya duduk." jawab Jessi polos.

Pak Martin spontan tertawa mendengar jawaban polos Jessi.

"Kenapa bapak tertawa?" Jessi menatap Pak Martin bingung.

"Tidak apa-apa." "Kamu yakin tidak mau bekerja di sini? Saya sangat membutuhkan karyawan." tanya Pak Martin sekali lagi.

"Pak, saya ingin mengembangkan sayap, jadi harus mencari perusahaan yang besar." jawab Jessi jujur.

Pak Martin diam mendengar ucapan Jessi. Baginya kata-kata Jessi ini seperti sebuah tamparan keras secara tidak langsung. Baru pernah ada orang yang mendaftar kerja seperti Jessi.

"Pak, maaf. Apa saya menyinggung bapak?" Jessi sadar sepertinya ucapannya menyinggung Pak Martin.

"Emm.. tidak." "Saya punya penawaran bagus untuk kamu." Pak Martin mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Saya akan gaji kamu 2x lipat jika kamu mau bekerja di sini. Gimana?"

Jessi berpikir sebentar. Dia sudah terlanjur bilang pada Boy jika akan segera diterima kerja. Kalau Jessi harus mencari kerja lagi, Boy pasti akan mengejeknya habis-habisan. Lagipula, Pak Martin berani menawarkan gaji 2x lipat.

"Oke Pak, deal." ucap Jessi yakin.

Pak Martin tersenyum senang. Dia bisa mendapatkan pegawai yang sepertinya cocok untuk mengembangkan usahanya.

"Nanti, kamu bekerja dengan Sela. Dia akan mengajari kamu semuanya." Pak Martin mengambil berkas lamaran Jessi yang ada di meja. "Besok datang jam 8 pagi, dan sekarang kamu boleh pulang."

Jessi tetap duduk tidak bergerak. Dia meminum apa yang dibelinya dengan santai.

"Kenapa masih disini?" Pak Martin mengernyitkan dahinya.

"Pak, kenapa gak kerja sekarang aja?" tawar Jessi sambil mengelap sisa coklat yang menempel di bibirnya.

"Kamu semangat sekali Jessi." Pak Martin sangat kagum dengan Jessi yang begitu semangat. "Sudah, besok saja."

"Iya pak. Saya permisi." Jessi mau tidak mau beranjak dadi kursinya. Dia sebenarnya bukan semangat bekerja, tapi dia takut karena harus menghadapi kumpulan pemuda yang pasti sudah menghadangnya di jalan.

Pak Martin membuka kembali CV milik Jessi. Dia sampai membulatkan mata dan membaca berkali-kali pada ijazah terakhir milik karyawan barunya. Bachelor of interior Desain di Lesalle collage Singapore. Pak Martin sungguh tidak boleh melepaskan Jessica karena itu yang akan jadi asetnya sekarang.

Terpopuler

Comments

Zahreeta Jinan

Zahreeta Jinan

semangat thor

2023-02-11

1

lihat semua
Episodes
1 1.Hanya punya 2 pilihan
2 2.Harus berbesar hati
3 3.Latihan beradaptasi
4 4.Tidak betah
5 5.Melamar Kerja
6 6.Besar dan bungkusnya hitam
7 7.Beruang madu
8 8.Tidak boleh menyentuh
9 9.Boros
10 10.Seragam Bodyguard
11 11. Takut Hilang
12 12.Klepon
13 Totalitas Kerja
14 Kemana saja uangmu?
15 Stalking mantan?
16 Dia menyukaimu
17 Jangan macam2
18 Kejadian Semalam
19 Menyebalkan
20 Mau kemana?
21 Telor gulung dan Cilor
22 Drama Korea part 1
23 Selfie
24 Senyum dulu
25 Ngambek
26 Glamping
27 Mencari Jessi
28 Memeluk Ken
29 Mabar
30 Kembali
31 Pacar Ken
32 Calon suami idaman
33 Pakai baju apa?
34 Kaos Blackpink
35 Ice cream
36 Sangat merindukanmu
37 Jangan pergi
38 Dia pacarku
39 Panti asuhan
40 Motor Harley
41 Orang Aneh
42 Duo Dumb and Dumber
43 Cemburu
44 Jangan Salah Paham
45 Siap menikah?
46 Hanya pekerjaan saja
47 Makan siang berdua
48 Hotel
49 Menggenggam tangan Jessi
50 Buang angin
51 Terluka
52 Tidur berdua
53 Kenapa jadi terbalik?
54 Aku menyukai orang lain
55 Kita nongkrong
56 Menangis
57 Sebuah fakta baru
58 Sudah yakin
59 Sial
60 Bersaing
61 Kriteria menantu
62 Bosan belanja
63 Pilih aku atau Ken?
64 Aku ganteng ya?
65 Muntah-muntah
66 Ingin mendapat jawaban
67 Maukah kamu menikah denganku?
68 Pilihan Jessi
69 Gadis nakal
70 Gara-gara Milka
71 Di warnai dengan kesialan
72 Sayang
73 Tangkap dia
74 Memenuhi permintaan kalian
75 Nikah dadakan
76 Udah nikah beneran?
77 Apartemen
78 Kangen beruangku
79 Harus menyembunyikan ini
80 Wedding day
81 Unboxing
82 Kesempatan
83 The end
84 Pengumuman
Episodes

Updated 84 Episodes

1
1.Hanya punya 2 pilihan
2
2.Harus berbesar hati
3
3.Latihan beradaptasi
4
4.Tidak betah
5
5.Melamar Kerja
6
6.Besar dan bungkusnya hitam
7
7.Beruang madu
8
8.Tidak boleh menyentuh
9
9.Boros
10
10.Seragam Bodyguard
11
11. Takut Hilang
12
12.Klepon
13
Totalitas Kerja
14
Kemana saja uangmu?
15
Stalking mantan?
16
Dia menyukaimu
17
Jangan macam2
18
Kejadian Semalam
19
Menyebalkan
20
Mau kemana?
21
Telor gulung dan Cilor
22
Drama Korea part 1
23
Selfie
24
Senyum dulu
25
Ngambek
26
Glamping
27
Mencari Jessi
28
Memeluk Ken
29
Mabar
30
Kembali
31
Pacar Ken
32
Calon suami idaman
33
Pakai baju apa?
34
Kaos Blackpink
35
Ice cream
36
Sangat merindukanmu
37
Jangan pergi
38
Dia pacarku
39
Panti asuhan
40
Motor Harley
41
Orang Aneh
42
Duo Dumb and Dumber
43
Cemburu
44
Jangan Salah Paham
45
Siap menikah?
46
Hanya pekerjaan saja
47
Makan siang berdua
48
Hotel
49
Menggenggam tangan Jessi
50
Buang angin
51
Terluka
52
Tidur berdua
53
Kenapa jadi terbalik?
54
Aku menyukai orang lain
55
Kita nongkrong
56
Menangis
57
Sebuah fakta baru
58
Sudah yakin
59
Sial
60
Bersaing
61
Kriteria menantu
62
Bosan belanja
63
Pilih aku atau Ken?
64
Aku ganteng ya?
65
Muntah-muntah
66
Ingin mendapat jawaban
67
Maukah kamu menikah denganku?
68
Pilihan Jessi
69
Gadis nakal
70
Gara-gara Milka
71
Di warnai dengan kesialan
72
Sayang
73
Tangkap dia
74
Memenuhi permintaan kalian
75
Nikah dadakan
76
Udah nikah beneran?
77
Apartemen
78
Kangen beruangku
79
Harus menyembunyikan ini
80
Wedding day
81
Unboxing
82
Kesempatan
83
The end
84
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!