Tok. Tok. Tok.
Suara pintu ruangan kerja Keinan yang diketuk dari luar itu terdengar nyaring.
"Masuk!" seru Keinan dari dalam ruangannya.
Ceklek!
Pintu ruangan kerja Keinan di dalam kafe Awan itu terbuka dari luar. Ternyata itu adalah Fandi.
"Bos, ada gadis cantik yang kemarin itu," kata Fandi begitu dirinya masuk ke dalam ruangan Keinan tersebut.
Ya, Keinan memang sudah pernah berpesan kepada Fandi sebelumnya, jika Keisha datang ke kafe mereka maka Fandi harus segera memberitahukan hal tersebut kepada Keinan.
Keinan seketika menghentikan aktivitasnya saat ini dan langsung mengangkat wajahnya dengan tersenyum senang.
"Seriusan?" tanya Keinan memastikan.
Fandi menjawab dengan menganggukkan kepalanya.
"Dia sama siapa kesininya?" tanya Keinan lagi antusias.
Fandi mengesah pelan. Menghadapi orang yang sedang kasmaran memang harus banyak bersabar.
"Dia datang sendiri, Bos. Tapi katanya masih nunggu temennya gitu. Soalnya tadi dia minta meja untuk dua orang sama Anto. Dia udah pesen minuman juga. Ini lagi dibuatin sama Erwin," jawab Fandi, menjelaskan dengan komplit sekalian agar bosnya itu tidak bertanya lagi.
"Oke. Biar gue aja yang nganterin minumannya," kata Keinan.
Keinan langsung berdiri dari kursi kerjanya dan langsung bergegas untuk keluar dari ruangannya tersebut. Bahkan sampai meninggalkan Fandi di belakangnya. Fandi pun akhirnya hanya bisa menggelengkan kepalanya beberapa kali.
Untuk Fandi yang sudah berumah tangga, dirinya sangat bisa memahami apa yang sedang dirasakan oleh bosnya itu saat ini. Karena Fandi pun juga pernah muda dan pernah mengalami seperti apa yang sedang dialami oleh bosnya itu sekarang.
Fandi pun kemudian menyusul keluar dari ruangan sang bos tersebut. Bisa Fandi lihat bosnya itu yang saat ini sudah membawa nampan di tangannya dan sedang berjalan menuju ke meja dimana Keisha sedang duduk sembari memainkan ponselnya.
Lagi-lagi Fandi menggelengkan kepalanya pelan seraya tersenyum kecil. Usaha sang bos dalam mendekati gadis pujaan hatinya itu sangat patut diacungi jempol. Gercep dan nggak perlu berbelit-belit. Fandi pun kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya sendiri sekarang, mengantarkan pesanan para pengunjung yang lainnya.
Sementara itu, saat ini Keinan sudah sampai di meja Keisha.
"Permisi. Satu jus alpukat?" tanya Keinan menyapa sekaligus menanyakan kembali pesanan dari Keisha.
"Iya benar. Eh," Keisha nampak sedikit terkejut begitu mengetahui kalau Keinan yang mengantarkan pesanannya saat ini.
Keinan tersenyum lembut. Keinan kemudian meletakkan segelas jus alpukat yang dia bawa itu ke atas meja.
"Silahkan dinikmati kalau begitu," kata Keinan mempersilahkan.
"Iya, makasih," balas Keisha dengan tersenyum juga.
"Oh iya, maaf sebelumnya, bukannya lancang atau apa, tapi boleh nggak kalau aku mau kenalan sama kamu?" tanya Keinan kemudian.
"Oh, boleh kok," jawab Keisha.
Senyum Keinan semakin lebar. Keinan kemudian mengulurkan tangan kanannya.
"Kenalin, nama aku Keinan," kata Keinan memperkenalkan diri.
"Aku Keisha, Kak," balas Keisha seraya menyambut uluran tangan kanan Keinan tersebut.
"Tangannya lembut banget, Yaa Allah," ucap batin Keinan kegirangan.
"Wah, nama kita mirip ternyata. Pantas saja hari itu aku jadi ke-GeeR-an dan langsung ikut menjawab 'iya' pas ada yang manggil kamu 'Kei' gitu. Hehe, maaf ya untuk yang waktu itu," kata Keinan.
"Oh, yang waktu itu ya. Iya nggak pa-pa kok, Kak. Bukan masalah besar, nggak usah dipikirin," balas Keisha.
Dan tiba-tiba saja,
Prang!!!
"Aduh. Huaaa,,, Mama,,," terdengar suara seorang anak kecil yang menangis dengan sangat kencang.
Sontak Keinan, Keisha, dan semua yang ada di kafe itu pun langsung mengalihkan perhatian mereka ke arah anak kecil yang sedang menangis itu.
Ternyata tangan kanan anak kecil itu terluka dan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Ada pecahan gelas juga di lantai kafe. Dan ibu dari anak kecil itu juga terlihat sangat panik seraya berusaha untuk menenangkan putrinya yang sedang menangis kesakitan itu.
"Astaghfirullah," ucap Keinan dan Keisha bersamaan.
Tanpa dikomando lagi Keinan dan Keisha langsung bergegas untuk menghampiri anak kecil tersebut.
"Udah ya, sayang. Jangan nangis lagi. Cup cup cup," ucap ibu tersebut.
"Ini kenapa, Bu? Kenapa bisa sampai berdarah gini?" tanya Keisha.
"Gelasnya nggak sengaja kesenggol terus jatuh, Mbak. Anak saya mau ngambil eh malah kena tangannya," jawab ibu tersebut, menjelaskan.
"Fandi, ambilkan kotak obat," teriak Keinan.
"Oke, Bos," balas Fandi.
Keisha langsung memegang tangan kanan anak kecil itu dan sedikit mengangkatnya lebih tinggi. Berusaha untuk menghentikan darah yang keluar terlebih dahulu.
"Nggak perlu panik, Bu. Saya seorang dokter. Ibu nggak perlu khawatir, ya. Saya akan mengobati luka putri ibu," kata Keisha.
"Syukurlah. Terima kasih banyak, Bu Dokter," ucap ibu tersebut merasa lega.
Sementara Keinan sedikit terkejut, ternyata gadis cantik di depannya ini adalah seorang dokter. Tidak lama kemudian Fandi datang dengan membawa kotak obat di tangannya.
"Ini Bos kotak obatnya," kata Fandi seraya menyerahkan kotak obat yang dia bawa itu kepada Keinan.
"Thanks ya," balas Keinan.
Keinan menerima kotak obat dari Fandi tersebut kemudian langsung menyerahkannya kepada Keisha.
"Ini kotak obatnya, Bu Dokter," kata Keinan.
"Iya," balas Keisha.
Keisha segera mengambil kotak obat dari tangan Keinan tersebut. Setelah itu Keisha pun kemudian mulai membersihkan luka pada tangan kanan anak kecil itu dengan menggunakan cairan antiseptik. Ibu anak kecil itu memeluk dan berusaha menenangkan putrinya yang masih saja terus menangis itu.
Dengan cekatan Keisha mengobati luka pada tangan kanan anak kecil tersebut kemudian membalutnya juga. Dan diam-diam, Keinan merasa semakin jatuh hati kepada sosok dokter cantik di depannya itu.
Beberapa saat kemudian, Keisha pun akhirnya selesai mengobati luka di tangan kanan anak kecil tersebut. Anak kecil itu juga sudah sedikit lebih tenang dan tidak menangis dengan kencang seperti tadi.
"Sudah selesai. Ibu nggak perlu khawatir, lukanya nggak terlalu dalam kok, Bu. Cukup rutin dibersihkan dan dikasih obat aja, insya Allah lukanya akan cepat kering dan kembali menutup lagi nanti," kata Keisha.
"Iya. Terima kasih banyak ya, Bu Dokter," ucap ibu tersebut.
"Sama-sama, Bu," balas Keisha.
"Udah Bu, sekarang ibu bawa putri ibu pulang aja. Biar bisa istirahat juga," kata Keinan kemudian.
"Tapi ini," ucap ibu tersebut seraya menunjuk ke arah gelas yang pecah dan berserakan di lantai kafe tersebut.
"Nggak pa-pa, Bu. Biar nanti dibersihkan sama karyawan saya aja. Dan juga ibu nggak perlu membayar untuk semua pesanan ibu ini. Anggap saja ini sebagai permintaan maaf dari saya selaku pemilik kafe ini, karena putri ibu jadi terluka seperti ini," lanjut Keinan lagi seraya meminta maaf terlebih dahulu, meskipun sebenarnya kesalahan bukan berada pada dirinya maupun para karyawannya di kafe tersebut.
"Eh, bukan Mas-nya yang salah. Putri saya yang salah karena tidak berhati-hati. Mas nggak perlu minta maaf. Justru saya yang seharusnya minta maaf. Maaf ya Mas karena putri saya sudah menyebabkan kekacauan seperti ini," ucap ibu tersebut, menyadari kesalahan putrinya itu.
"Nggak pa-pa, Bu. Nggak perlu dipikirkan," balas Keinan.
"Kalau begitu kami permisi dulu ya, Mas. Sekali lagi maaf untuk kekacauan ini. Dan saya juga mengucapkan terima kasih banyak sama Mas-nya dan Bu Dokter juga," kata ibu tersebut.
"Iya Bu, sama-sama," balas Keinan dan Keisha bersamaan.
Ibu tersebut kemudian menggendong putrinya itu dan membawanya untuk meninggalkan kafe Awan tersebut.
"Wah, nggak nyangka banget, ternyata kamu seorang dokter ya, Kei?" tanya Keinan.
"Oh, iya, Kak. Kebetulan aku memang seorang dokter," jawab Keisha.
"Hmm, terima kasih banyak ya untuk bantuannya tadi, Bu Dokter kembaran," ucap Keinan kemudian.
"Eh? Kok Bu Dokter kembaran?" tanya Keisha bingung.
"Kan kita sama-sama 'Kei'. Jadi kembar dong," jawab Keinan dengan tersenyum.
"Oh, iya juga ya," balas Keisha seraya ikut tersenyum juga.
Keinan dan Keisha pun kemudian tertawa kecil bersama-sama, menyadari fakta bahwa ternyata nama panggilan mereka berdua memang kembar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
enak ketemu bos kafe seperti ini baik hati
2023-11-30
2
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
sudah cantik dokter lagi 🥰
2023-11-30
2
~∆§°Feby°§∆~🇯🇴
biasalah, anak kecil emang suka begitu😪
2023-11-22
2