Tidur Di Atas Pohon

Zinei dan Milraes segera duduk didekat mereka.

"Kami bikin tenda hanya satu, kalau kalian mau tidur di luar." ujar Heyra.

"Gak ah, aku lebih baik tidur di atas pohon." jawab Zinei.

"Iya sudah, silakan saja. Hati-hati ada naga raksasa." Yeroi menakut-nakuti.

"Biarkan, aku bukanlah orang yang terlalu parno." jawab Zinei.

"Yeroi, kau jangan menakuti aku." Milraes bergidik ngeri.

"Ah sudahlah, mana mungkin hewan itu datang." jawab Zinei.

Pada saat tengah malam tiba, seekor hewan raksasa berada di atas pohon. Matanya begitu tajam, menatap dua makhluk yang tidur.

"Aaaa... ada naga!"

Zinei teriak, sampai tidak menyadari dirinya hampir terjatuh. Sakitnya sangat terasa, ketika dirinya lompat. Milraes pun melakukan hal yang sama, berlari bersama Zinei.

Zinei dan Milraes terus berlari berlenggak-lenggok. Mereka berdua menerobos rumput-rumput liar. Teriakan mereka berhasil membangunkan Heyra. Gadis cantik itu keluar dari tenda, dan melihat ke atas pohon.

"Zinei, apa kau ada di atas sana?" Heyra berusaha menyipitkan matanya, untuk melihat keadaan atas.

Terlihat gelap, tidak ada tanda pergerakan. Hanya daun-daunan, yang bertabrakan satu sama lain. Angin malam itu benar-benar kencang.

"Kok aneh si, tidak ada tanda-tanda mereka di sini. Belum lama, aku mendengar suara mereka." Heyra berbicara sendiri.

Heyra segera kembali ke tenda, lalu membangunkan Yeroi. Pria itu tersentak dari tidurnya, karena suara Heyra sungguh membuat kaget.

"Yeroi cepat bangun, ngapain si tidur terus." gerutu Heyra.

"Aku 'kan mengantuk." jawab Yeroi.

"Teman kita sudah tidak ada di atas dahan pohon." ujar Heyra.

"Hah benarkah, kemana kira-kira mereka." jawab Yeroi.

"Aku juga gak tahu, kemana mereka." ucap Heyra.

"Baiklah, ayo kita cari." jawab Yeroi.

Mereka segera melangkahkan kaki, mencari ke sana kemari. Tidak juga ada tanda-tanda ditemukan.

Bruk!

Yeroi tidak sengaja menabrak Zujuna. Namun, akhirnya berhasil menerima pelukan dingin. Bukannya membalas pelukan, malah Yeroi ingin melepaskannya.

"Yeroi, apa kau tahu, aku berpencar dengan kalian. Aku merasa ketakutan, bersembunyi di dalam semak." jelas Zujuna.

"Yang paling terpenting, kau tidak ditelan dengan binatang-binatang buas itu." jawab Yeroi.

"Kalian sedang apa di sini?" tanya Zujuna.

"Kami berdua mencari Zinei dan Milraes." jawab Yeroi.

"Mereka menghilang?" tanya Zujuna, yang penasaran.

"Iya, padahal sebelumnya tidur di atas pohon." jawab Yeroi.

"Tidak salah lagi, pasti naga raksasa itu sedang mengamuk." ujar Zujuna.

"Menakutkan sekali, tubuhnya besar lagi." Yeroi bergidik ngeri.

Mereka segera berjalan kembali ke tenda, untuk mengantar Zujuna istirahat. Yeroi dan Heyra memutuskan besok saja, untuk melanjutkan pencariannya. Kini mereka tidur kembali, karena mata masih terasa mengantuk. Hanya dengan tidur, badan yang lelah tidak terasa.

Susah sekali untuk mematahkan dahan pohon yang keras itu. Zinei masih berusaha, agar menghalangi langkah naga raksasa. Milraes yang paling panik, saat tahu kakinya terpeleset. Tidak sengaja masuk ke dalam tanah becek.

"Zinei, kau harus bantu aku!" Milraes sudah panik.

"Bagaimana mau membantu, sedangkan diriku sendiri dalam kesulitan." jawab Zinei.

"Zinei, kau akan sendirian bila aku mati." ujar Milraes.

"Iya, iya, aku akan membantumu." Zinei menarik tubuh Milraes, hingga kakinya terbebas.

"Ayo cepat lari!" ajak Milraes.

"Iya, naga itu hampir dekat." Zinei segera berlari.

Saat dalam perjalanan, Zinei mengumpulkan rumput ilalang. Dia sengaja membakarnya, supaya naga itu kesulitan lewat. Zinei dan Milraes melanjutkan perjalanan, meski dengan tarikan nafas tersengal-sengal.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!