Laut Hijau

Mereka sudah sampai ke laut, dari air sungai yang mengalir. Mereka merasakan derasnya ombak, yang menerpa rakit mereka.

"Heyra lihatlah, banyak sekali tumbuhan hijau." ucap Yeroi.

"Iya Yeroi, benar-benar menakjubkan." jawab Heyra.

"Kita harus mengambilnya, untuk dijadikan masker wajah." sahut Milraes.

"Boleh juga, biar tambah cantik." jawab Heyra.

Heyra dan Milraes, mengeluarkan alat kacamata selam. Mereka segera melemparkan tubuh masing-masing ke dalam laut. Sementara tugas Yeroi menjaga rakit, supaya tetap terkendali.

”Wah, banyak sekali tumbuhan hijau. Mereka sungguh segar, aku tak sabar lagi.” batin Milraes.

Milraes mengiris batang-batang tumbuhan itu, begitupun dengan Heyra yang tak ingin menyiakan kesempatan. Mereka sudah datang jauh-jauh, jadi harus ada yang dibawa. Tiba-tiba saja air bergerak deras, ada naga raksasa yang muncul. Heyra segera berenang secepat mungkin, begitupula dengan Milraes. Heyra hampir sampai ke atas permukaan, namun tanpa aba-aba didorong oleh Milraes.

”Omg, dia punya niat jelek.” batin Heyra.

”Rasain kamu Heyra, kamu tidak akan selamat.” batin Milraes.

Heyra menghindari kejaran naga raksasa, sambil terus menembakan pistol apinya. Tidak lupa juga, dengan pistol listrik. Heyra terus dikejar, hingga masuk ke dalam lubang kecil. Naga raksasa itu mengamuk, namun tidak bisa mengejar Heyra. Milraes sudah sampai ke atas permukaan laut.

"Ayo cepat pergi Yeroi, di dalam laut ada naga raksasa." titah Milraes.

"Aku tidak peduli, aku ingin Heyra juga pergi dari sini." jawab Yeroi.

"Heyra sudah ditelan, dengan hewan tersebut." Milraes segera naik, ke atas rakit.

"Tidak mungkin, aku tidak percaya." jawab Yeroi.

Kedua bola mata Zinei melotot, mendengar naga raksasa. Dia segera melompat-lompat, memeluk Zujuna yang bertubuh besar itu.

Byur!

Yeroi terpaksa melompat ke dalam laut, untuk mencari kekasihnya Heyra. Tak berselang lama, Heyra sudah muncul di hadapannya. Yeroi segera menghampiri, dan membantunya sampai terlihat pada permukaan.

"Ayo cepat naik ke atas rakit." ajak Yeroi.

"Iya Yeroi." Heyra memegang badan rakit.

Mereka melanjutkan perjalanan, saat Yeroi juga sudah naik ke atas. Sementara Milraes tidak senang, karena melihat Heyra selamat.

”Kenapa kamu gak mati aja, aku berniat buat menyingkirkan kamu. Dengan begitu, aku bisa memiliki Yeroi sepenuhnya.” batin Milraes.

Tiba-tiba saja, terdengar bunyi ombak. Rakit terombang-ambing, karena sesuatu yang besar mendorongnya.

"Hah, apa itu?" tanya Zinei.

"Aku juga gak tau, yang pastinya hewan buas." jawab Zujuna.

Byur! Byur!

Mereka semua terjatuh ke dalam laut, karena rakit terguling oleh hewan besar. Ternyata, itu adalah induk hiu yang mengamuk. Heyra segera mengeluarkan tembakan listrik, dan hiu itu kejang-kejang seketika.

"Ayo cepat pergi." titah Yeroi.

"Iya, kita harus menepi." jawab Zujuna.

Mereka berhasil berenang sampai ke pinggir laut. Milraes sengaja bersandar pada pundak Yeroi.

"Aku gak sanggup lagi, terus dikejar-kejar sama binatang raksasa." Milraes menghembuskan nafasnya, dengan ngos-ngosan.

"Gak apa-apa, harap tenang aja dulu. Kalau sudah waktunya, nanti juga pergi kok." jawab Yeroi.

"Pokoknya, kita harus keluar dari laut hijau ini." ujar Milraes.

"Iya Milraes." jawab Yeroi.

"Kalau lagi takut, harus banget iya bersandar sama pacar orang." sindir Heyra.

"Memangnya kenapa, aku ini sahabatnya Yeroi." jawab Milraes.

"Kedudukan ku lebih tinggi dari kamu, tolong sadar posisi." ujar Heyra.

"Hih, aku juga bisa menjabat." Milraes membuang muka jijik.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!