Beberapa hari setelah masa pengobatan, Davian akhirnya siuman dan terbangung dari tempat tidurnya.
“Ah pusing sekali ... dimana aku??” tanya Davian sambil membuka matanya perlahan.
“Jadi kau sudah sadar ya bocah. Kemarilah, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu.”
Davian belum mengerti kondisi saat ini, dia masih mencoba untuk menghilangkan sakit dikepalanya. Setelah kesadarannya mulai membaik, barulah dia menyadari sesuatu.
“KAU SIAPA??!!” teriak Davian.
Pria itu memukul kepala Davian karena terganggu dengan suaranya yang begitu keras. Tapi pukulan pria tersebut malah membuat Davian bisa mengingat kembali kejadian sebelum dia pingsan.
“Aww sakit,” Davian memegangi kepalanya.
Dia kasar sekali ....
Tunggu ... bukankah sebelumnya aku pingsan?? Apa orang ini yang menyelamatkanku??
Davian melihat-lihat di sekitar rumah dari pria tersebut untuk memastikan orang yang telah menyelamatkannya bukanlah orang jahat yang berniat untuk memanfaatkannya.
Dari niatnya, mungkin pria ini bukan orang jahat. Tapi tetap saja aku benci dengan tatapannya itu.
“Hey apa yang kau lihat? kemarilah,” ungkap pria yang masih belum disebutkan namanya.
Davian berjalan mendekati meja makan, dengan tatapan yang tidak enak.
Apa ini bisa disebut makanan?? Daging apa ini??!!!
“Ini membuat nafsu makanku hilang,” ungkap Davian dengan nada pelan.
"Tadi kau bicara apa hah??” seru pria tersebut.
Hih ... pria ini menyeramkan.
“Ah tidak ... tidak, selamat makan.”
Dengan terpaksa Davian melahap daging monster yang sudah dimasak oleh pria itu. Meskipun tidak enak, Davian tetap menghabiskannya karena perutnya sudah tidak bisa menahan rasa laparnya selama berhari-hari.
Selagi makan, pria tersebut menanyakan beberapa hal terkait dirinya.
“Jadi bocah, siapa namamu??” tanya pria tersebut.
“Ah aku-”
Oh iya, aku tidak tau nama dari pemilik tubuh ini, tidak mungkin aku namai dengan Davian.
Selagi Davian berfikir tentang namanya, pria tersebut kembali bertanya.
“Hey kenapa kau jadi diam?” tanya pria tersebut sambil menyantap hidangannya.
“Ah sebenarnya aku tidak ingat apapun.”
Ahh ... kenapa aku malah mengatakan sesuatu yang aneh.
“Hey bocah, apa kau mencoba membohongiku?!” pria tersebut menodongkan pisau pemotong daging ke arah Davian.
Wajah Davian menjadi pucat karena mencoba untuk berbohong. Di satu sisi, ia tidak tahu harus berbuat apa karena tekanan yang diberikan oleh pria itu cukup besar.
Hihhh ... orang ini memang menyeramkan!
“Kenapa kau berpikir begitu paman? Aku bahkan tidak tau apa-apa tentang dunia ini,” jawab Davian dengan wajah memelas.
Melihat dari reaksi Davian juga bagaimana dia secara ajaib bisa berada di depan rumah pria itu, membuat alasannya sedikit masuk akal. Namun ... yang membuat pria tersebut masih curiga adalah karena anak tersebut tidak bisa mengingat namanya sendiri.
Bocah ini memang lupa ingatan atau hanya orang bodoh.
“Coba lihat gelang mu, apa itu namamu?” tanya pria tersebut.
"Gelang?" Davian melihat ke arah tangannya dan baru sadar ada sebuah gelang yang dipasang di tangan sebelah kanannya.
Sejak kapan ada gelang disini??
Davian membaca tulisan yang ada di gelang tersebut.
“Dom Silvestre? Itukah namaku??”
“Hah dasar bocah bodoh, tidak mungkin ada orang yang menitipkan gelang tersebut di tanganmu dan sudah diberi sebuah nama. Jelas-jelas itu adalah punyamu,” jawab pria tersebut.
Tapi ... nama Silvestre terdengar familiar di telingaku, siapa ya ....
Karena tidak ada alasan untuk menggunakan nama Davian di dunia ini, akhirnya pemuda tersesat tersebut mengambil keputusan.
Dom? Sebenarnya siapa identitas asli dari tubuh ini? Kenapa dia bisa berada di tengah hutan seperti ini ....
Tapi, sepertinya tidak masalah jika aku memakai namanya, terlebih akan sangat aneh jika aku masih menggunakan nama Davian di sini.
“Jadi begitu ya? Sepertinya Dom memang namaku ahahaha,” ujarnya.
Mungkin ada alasan tertentu kenapa aku terlahir kembali ke tubuh anak ini. Tapi, tetap saja ini terdengar tidak masuk akal.
“Namaku Richard, kau bisa tinggal disini untuk sementara. Banyak aturan yang harus kau patuhi disini, tapi yang paling penting jangan menyusahkan hidupku.”
Tinggal bersamanya? Sebenarnya aku tidak terlalu ingin bersama dengannya, apalagi setelah menyantap hidangan anehnya. Tapi ... mungkin ini pilihan terbaik karena aku sendiri masih belum mengetahui apapun tentang dunia ini.
Ditambah lagi ... aku juga masih belum mengerti kenapa dilemparkan ke sini. Tapi satu hal yang pasti ... aku masih ingin kembali ke duniaku jika memang bisa.
“Kalau begitu terima kasih Paman Richard,” ujarnya sambil menundukan kepala.
Entah kenapa meskipun baru pertama kali bertemu, Richard merasakan sesuatu yang berbeda ketika berjumpa dengan orang pada umumnya.
Tidak biasanya aku bersikap seperti ini, apa mungkin karena bocah ini mirip dengannya sehingga aku bersikap lembut?? Tapi ... aku rasa tidak buruk juga tinggal sementara dengan bocah ini.
“Hey paman, lebih baik kau menyewa juru masak. Masakanmu buruk sekali! Bahkan aku ingin muntah!”
“Haa?? Kau sudah numpang dirumah dan berani berkata seperti itu??!!!”
Tapi perilakunya ini sedikit buruk, aku akan mengajarinya nanti.
Setelahnya, bocah itu muntah di karpet milik Richard, kejadian tersebut membuatnya murka lalu menghantam bocah tersebut dengan sekuat tenaga hingga lukanya menjadi terbuka kembali.
"UAA!"
Beberapa hari setelah kejadian, ikatan antara anak yang terlahir kembali dengan seorang pak tua mulai terbentuk secara perlahan seiring berjalannya waktu.
Hallo Teman-teman, karena ini novel pertamaku :) aku ingin minta supportnya dari kalian untuk memberikan like serta komentarnya agar aku bisa terus menghasilkan karya lainnya. Aku juga akan mampir untuk membaca novel milik kalian. Mari kita saling membantu agar karya kita bisa dibaca oleh banyak orang.
Terima Kasih!!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
Pendekar
ganti nama Dom Silvestre
2020-11-24
0
Daenkz Ogie
jg terlalu singkat setiap halamannya kurang seru jd nya
2020-09-27
0
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
sesekali ganti kata tersebut jadi itu ...biar lebih kaya diksi dan tidak membosankan
2020-07-21
2