...🥀🥀🥀...
"Sejak kapan mereka memiliki hubungan hiks hiks?"
Silfia memukulll mukulll tangannya pada stir mobil dengan frustasi, "Apa salah ku, Wahyu! Aku sudah menerima segala ke kurangan mu, aku mendukung setiap langkah mu! Kenapa kau tega pada ku? Hari pernikahan kita hanya tinggal menghitung hari, tapi kau dan kaka ku? Aaaakkkkkh!" teriak Silfia dengan terisak, bulir bening seakan tidak bisa lagi ia tahan dan terus mengalir dari ke dua pelupuk matanya.
Hati wanita mana yang tidak akan hancur, jika hari pernikahan yang ia impikan, pernikahan yang akan berlangsung dalam hitungan hari, kini di hadapkan pada dua pilihan.
Tetap melanjutkan pernikahan dengan sang calon mempelai pria, dengan mengabaikan apa yang baru saja ia tahu. Menutup telinga atas berita ke hamilan sang kaka, yang ternyata mengandung benih calon suaminya sendiri. Menutup mata atas perlakukan yang tidak sepantasnya di lakukan sang kaka pada calon suaminya.
Atau mengalah dan membiarkan sang kaka menikah, dengan orang yang harusnya menikah dengan dirinya.
Takdir seakan sedang mempermainkan perasaan dan hatinya. Baru tadi siang ia di berikan hadiah untuk berbulan madu, namun kini bulan madu itu hanya tinggal kata. Mungkin lebih tepatnya ia harus menyendiri, menepi dari ke sibukan untuk menata dan menguatkan kembali hatinya yang kini hancur berkeping keping.
Setelah beberapa jam menangis di dalam mobil, menumpahkan segala rasa sesak yang ada di dalam hatinya. Tanpa terasa langit kini sudah mulai gelap. Silfia melajukan mobilnya, ia memutuskan untuk kembali ke rumah.
Dengan segala pertanyaan yang terus saja berseliweran di kepalanya. Ingin ia bertanya pada Wahyu, namun hatinya belum sekuat dan seberani itu untuk, bertanya secara langsung. Untuk meminta penjelasan dari Wahyu dan Nandita.
Silfia mengemudi dengan tidak fokus, tubuhnya ada di dalam mobil. Namun hati dan pikirannya masih membayangi dengan perkataan Nandita dan Wahyu.
"Kenapa ka Dita tega meminta Wahyu untuk meninggalkan ku? Sebenarnya aku atau ka Dita yang menjadi orang ke tiga dalam hubungan ini? Siapa yang merusak hubungan siapa? Ya tuhan... tolong berikan aku petunjuk mu! Aku menyayangi ka Dita, tapi aku juga mencintai Wahyu! Aku tidak bisa melihat ka Dita menangis, tapi aku juga tidak bisa ke hilangan Wahyu!" bulir bening kembali mengalir deras dari pelupuk matanya, kembali terisak dalam keadaan mengemudi.
Ciiiit.
Brak.
Silfia menginjak pedal rem, namun bagian depan mobilnya, tetap menabrak kendaraan yang ada di depannya. Mobil yang sedang terparkir di bahu jalan.
"Awwhh." pekik Silfia.
Untung saja Silfia mengenakan sabuk pengaman, kencangnya tabrakan juga tidak terlalu parah, karena Silfia sempat menginjak rem.
Pelipis Silfia membentur stor mobil, hingga mengeluakan darah segar, namun tidak di rasa oleh Silfia, rasa sakit di hatinya lebih perih ia rasakan.
Silfia memijat keningnya, "Shiiiit! Kenapa hal ini harus terjadi pada ku!" Silfia ke luar dari dalam mobilnya.
Silfia mengerutkan keningnya, ternyata bagian belakang mobil yang ia tabrak mengalami ke rusakan yang cukup parah, karena Silfia sendiri mengendarai mobilnya dengan kecepatan yang cukup kencang.
Silfia membuang nafasnya dengan kasar, lalu menggeleng gelengkan kepalanya, bagai mana jika pemilik mobil ini meminta ganti rugi? Aku punya uang dari mana lagi?
Silfia melangkah melihat ke dalam mobil yang ia tabrak lewat kaca mobil, tidak ada orangnya! Maaf Tuan, bukannya aku ingin kabur, tapi saat ini aku sedang tidak punya uang, apa lagi ini salah mobil mewah, pasti akan sangat mahal untuk memperbaiki ke rusakan mobil mu ini!
Silfia menyimpan kembali hapenya ke dalam saku blezer yang ia kenakan, setelah memotret plat nomor kendaraan yang ia tabrak dengan tanpa sengaja.
Dengan tersenyum pahit, Silfia kembali ke dalam mobilnya, hendak meninggalkan lokasi. Baru saja ia memasangkan sabuk pengaman pada tubuhnya. Kaca mobilnya di ketuk dari luar oleh seseorang.
Tok tok tok tok tok.
Silfia menurunkan kaca mobilnya, mengerutkan keningnya, menatap pria tampan yang kini sedang menatapnya tanpa ekspresi.
"Maaf, ada apa Tuan mengetuk kaca mobil ku?" tanya Silfia dengan polosnya.
Pria berwajah tampan, berkarisma dengan setelan jas yang melekat pada tubuh atletisnya, menatap tajam Silfia, owh jadi rupanya kau tidak mengenali penampilan ku yang sekarang. Waktu memang berlalu dengan begitu cepat, ada apa dengannya? Sepertinya Silfia habis menangis? Pelipisnya juga berdarah.
"Ehem, jadi apa yang Nona lakukan dengan mobil saya ? Apa Nona ingin melarikan diri begitu saja... setelah menabrak mobil mewah saya? Atau Nona ingin langsung memeriksakan diri Nona ke rumah sakit?" tanya Teddy dengan tegas.
Silfia menelan salivanya dengan sulit, jadi pria ini pemilik mobil yang ada di depan ku, aduuuh kenapa orang ini harus muncul di saat yang tidak tepat!
"Kau belum menjawab pertanyaan ku, Nona!" Teddy membuka pintu mobil Silfia yang ternyata belum di kunci.
Kleek.
"Eh! Mau apa kau, Tuan?" tanya Silfia dengan panik, saat pria yang baru saja mengaku pemilik mobil, kini menggenggammm pergelangan tangannya dan menariknya ke luar dari mobilnya.
Teddy membawa Silfia masuk ke salah satu apotik, yang berada tidak jauh dari mobilnya yang terparkir di bahu jalan.
"Tuan! Kau mau apa membawa ku ke sini!" tanya Silfia dengan ketus.
Teddy mengabaikan Silfia, tangan Teddy enggan melepaskan tangannya dari pergelangan tangan Silfia.
Teddy meminta pada petugas apoteker untuk menyiapkan gunting, kapas, kasa, obat merah hansaplas. Lalu ia membayarnya.
Teddy mengobati luka yang ada di pelipis Silfia di dalam apotik.
Beberapa menit kemudian ke duanya ke luar dari apotik.
"Terima kasih karena Tuan sudah mengobati luka saya!" seru Silfia.
"Simpan terima kasih mu itu, sekarang bagai mana dengan ganti rugi mobil ku itu!" ucap Teddy dengan wajah datar pada Silfia.
"Masih inget aja lagi sama mobil, gimana cara gantinya ya?" tanya Silfia pada dirinya sendiri.
🥀🥀🥀 Bersambung 🥀🥀🥀
...🍂🍂🍂🍂...
Semoga kalian suka dengan ke haluan author gabut 🤭🤭🤭
Jangan lupa tinggalin jejak ye..
Like dan komen, oke 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Rahma AR
like
2023-03-15
1
nacl
silfia aku ajak ngupi ☕dulu ya thor buar lupain si wahyooo
2023-02-10
1
Ara Aulia
🤣🤣🤣 sabar sabar neng fia. jogoh u tar itu s Teddy. jadiin thor
2023-02-06
1