04

Sekarang Kenzo telah sampai dirumahnya, tatapi ketika Kenzo berjalan menghampiri Kamila yang sedang membantu Kelvin untuk turun dari mobil.

"AAAAA MAMA"Teriak kelvin kaget ketika dia melihat wajah Kenzo yang sangat mengerikan, dan dia pun dengan cepat memeluk erat tubuh Kamila.

"MENJAUHLAH DARI ANAKKU SIALAN, KAU MEMBUAT ANAKKU MENJADI KETAKUTAN"Bentakan dari Kamila membuat Kenzo memundurkan kakinya menjauh dari Kamila dan Kelvin.

"Mama kenapa wajah kakak menjadi seperti itu"Tanya Kelvin kepada Kamila

"Tidak usah pedulikan dia... ayo kita masuk sayang"Ucap Kamila dengan mengajak Kelvin untuk masuk kedalam rumahnya, dan kemudian mereka berdua berjalan memasuki rumah meninggalkan Kenzo yang hanya berdiri sambil menundukkan wajahnya.

Dan tiba-tiba terlihat seorang pelayan yang menghampiri kenzo."Permisi tuan muda, saya seorang pelayan yang ditugaskan untuk menjaga tuan muda, nama saya Derena Admonia, tuan muda bisa memanggil saya dengan Rena,  dan mari saya antar tuan muda ke kamar "Ucap seorang pelayan wanita yang terlihat masih muda.

"Iya"jawab Kenzo dengan singkat, dan kemudian Kenzo pun mengikuti Derena memasuki rumahnya.

"Kenapa kita lewat sini"Tanya Kenzo dengan bingung, karena jalan yang mereka lewati sangatlah berbeda dengan jalan menuju kamarnya.

"Maaf tuan muda kamar yang anda  gunakan sekarang sudah manjadi milik tuan muda Kelvin, sehingga kamar tuan muda di pindahkan"Jawab Derena sambil melihat Kenzo dengan tatapannya yang kasihan, dan Kenzo pun hanya terdiam mendengar Jawaban dari Derena, tetapi dia mengepalkan tangannya dengan erat menahan kekesalannya terhadap adiknya Kelvin.

Kemudian mereka pun melanjutkan perjalanannya menuju kamar Kenzo yang baru.

4 menit kemudian, tibalah mereka di kamar kenzo yang baru.

"Kita sudah sampai tuan muda"Ucap Derena sambil menunjuk sebuah ruangan yang pintunya terlihat sangat usang.

"Itu kan gudang, kenapa Kenzo harus tidur disitu"Tanya Kenzo memandang Derena dengan tatapannya yang polos dan hal itu membuat Derena semakin merasa kasihan terhadap Kenzo.

"Maafkan saya tuan muda saya hanya mengikuti perintah dari nyonya, tetapi saya sudah membersikan gudangnya jadi tuan muda bisa beristirahat dengan nyaman"Ucap Derena dengan senyuman lebar di bibirnya.

"Tuan muda jangan menangis, saya buatkan tuan muda teh mint yaa, tapi janji dulu tuan muda tidak boleh menangis"Ucap Derena ketika dia melihat raut wajah Kenzo yang ingin menangis.

"teh mint?"Bingung Kenzo

"Iya tuan muda, itu minuman kesukaan adik saya, jadi saya pikir tuan muda juga menyukainya"Jawab Derena dengan antusiasnya membicarakan minuman kesukaan adiknya.

"Kenzo ingin mencobanya"Ucap Kenzo dengan tersenyum bahagia.

"Hahaha iya, tapi tuan muda harus beristirahat dulu yaa, tuan muda kan belum sepenuhnya pulih"Ucap Derena dengan membimbing Kenzo masuk kedalam sebuah gudang yang sekarang sudah menjadi kamar Kenzo.

"Tapi Kenzo ingin mencoba teh mint"Ucap kenzo

"Iya akan saya buatkan, tapi setelah tuan muda tertidur sebentar yaa"Ucap Derena

"Apakah kak rena melihat bibi Anna, Kenzo tidak bisa tertidur tanpa nyanyian dari bibi Anna"Ucap Kenzo yang sekarang sudah berbaring di kasurnya yang terasa keras, sangat berbanding balik dengan kasurnya yang lama.

"Bibi Anna?... Maaf tuan muda saya tidak mengetahui siapa orang yang tuan muda maksud, karena saya baru berkerja di sini selama 2 hari"Ucap Derena dengan ekspresinya yang bingung

"Benarkah, Kalau begitu Kenzo ingin mencari bibi Anna"Ucap Kenzo sambil bangun dari tempat tidurnya.

"Tuan muda tidur dulu yaa, nanti setelah tuan muda bangun, kita akan mencari bibi Anna bersama-sama"Ucap Derena sambil menahan bahu Kenzo.

"TIDAK MAU, KENZO INGIN MENCARI BIBI ANNA"Teriak Kenzo sambil menepis tangan Derena yang berada di bahunya, dan kemudian dia pun berlari keluar dari kamarnya. Entah kenapa perasaanya sangat tidak nyaman.

"TUNGGU TUAN MUDA"Teriak Derena sambil mengejar kenzo

<><><><><><><><><><><>

Semua ruangan sudah diperiksa oleh Kenzo, tetapi dia belum bisa menemukan keberadaan bibi Anna dan hal ini membuat perasaannya semakin tidak nyaman.

"Mama, papa"Panggil Kenzo kepada kedua orang tuanya yang ingin menaiki tangga menuju lantai 3.

"Siapa dia"Tanya Kenan kepada Kamila, dengan melihat Kenzo yang sedang berjalan kearah mereka.

"Dia Kenzo"Jawab kamila dengan melihat sinis kearah Kenzo yang sekarang sudah berdiri didepan mereka.

"Oh anak cacat itu... Ada apa"Ucap Kenan sambil melihat Kenzo dengan tatapannya yang tidak minat.

"A a pakah papa dan mama melihat bibi Anna"Tanya Kenzo sambil mengepal erat kedua tangannya

"Buat apa kau mencari pelayan rendahan itu, dia sudah saya pecat"Ucap kenan

DEG!

"TIDAK MUNGKIN, KENAPA PAPA MEMECAT BIBI ANNA"Teriak Kenzo tidak terima, kemudian air mata yang sedari tadi dia tahan pun mulai keluar dari kedua matanya.

PLAK!

"BERANINYA ANAK CACAT SEPERTIMU, MENERIAKI SAYA"Bentak kenan sambil menampar Kenzo, sehingga membuat Kenzo terjatuh dan sudut bibirnya mengeluarkan darah.

"Hiks hiks"Tangis Kenzo dengan kencang, ketika dia merasakan sakit pada pipinya.

Bugh!

"ANAK CACAT SEPERTIMU HARUS TAU DIMANA POSISIMU SIALAN"Bentak Kenan sambil menendang perut Kenzo.

Uhuk!

"Tuan kumohon jangan sakiti tuan muda"Ucap Derena yang tiba-tiba datang, dan kemudian dia memegang kaki Kenan yang ingin kembali menendang tubuh kecil Kenzo.

"SIALAN PERGI KAU DARI SINI"Sentak Kenan sambil menendang tubuh derena.

"Hiks kenapa papa memecat bibi Anna hiks"Tanya Kenzo dengan memegang perutnya yang terasa sakit.

"Apa kau tidak mengetahuinya, pelayan rendahan itu yang membuat wajahmu menjadi seperti ini"Ucap kenan tanpa merasa bersalah dengan tindakannya kepada Kenzo.

Deg!

"TI Ti-DAK MUNGKIN HIKS, BIBI ANNA TIDAK MUNGKIN HIKS, MENYAKITI KENZO"Teriak Kenzo yang tidak terima dengan ucapan dari papanya

"BERANINYA KAU"Bentak kenan sambil berjalan dengan penuh emosi mengambil sebuah bisbol yang berada tidak jauh darinya. Dan

Pugh!

Pugh!

Kenan memukul tubuh kecil Kenzo dengan brutalnya tanpa merasa kasihan terhadap kenzo yang sedang merintih kesakitan.

"RASAKAN ITU, BERANINYA ANAK CACAT SEPERTIMU MENERIAKI SAYA"Bentak Kenan yang tidak menyukai suara teriakan, hal itu dapat membuatnya mengingat kembali masa kecil yang sangat suram.

Pugh!

"HUAA SAKIT HIKS SAKIT PAPA HIKS SAKIT"Rintihan kesakitan dari Kenzo

"Aku kira aku yang akan mendapatkan pukulan itu, tapi untungnya anak catat itu yang mendapatkannya"Batin Kamila yang hanya diam melihat perbuatan Kenan kepada Kenzo. hari ini terjadi masalah pada perusahaan Kenan sehingga pasti Kenan akan mencari pelampiasannya dan untungnya bukan dia lagi yang menjadi pelampiasan itu.

"Mau kemana kamu"Tanya Kamila sambil menahan tangan Derena

"Saya ingin membantu tuan muda nyonya"Jawab Derena sambil melihat kearah Kenzo yang masih dipukuli oleh kenan.

"Gak usah sok jadi pahlawan kamu, selangkah saja kamu melangkahkan kakimu saya akan membuat hidup adikmu menjadi menderita"peringatan dari Kamila kepada Derena

"Maafkan saya nyonya, saya mohon jangan sakiti adik saya"Ucap Derena sambil melihat Kamila dengan tatapannya yang memohon.

"Diam"Ucap Kamila sambil melihat kearah Kenzo yang juga sedang melihat dirinya dengan tatapan memohon.

"Ma-ma to-lo-ng hiks"Lirih Kenzo sebelum menutup kedua matanya, lebih baik dia tertidur agar bisa menghindari rasa sakit yang dia rasakan pada seluruh tubuhnya. Dan semoga saja ketika dia terbangun bibi Anna berada di samping dirinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!