Chu Ye melarikan diri dari istana

"Putri,,putri.!" teriak pelayan istana pada putri raja itu. Salah satu pelayan mencoba mengapai tangannya pada ujung sampan yang di kayuh Chu Ye. Namun Chu Ye terus saja mengayuh sampannya hingga ke tengah sungai

Chu Ye benar-benar nekat dan berniat mencebur dirinya ke sungai untuk bunuh diri, ia menolak mentah-mentah perjodohan nya dengan raja Qi Yan.

"Jika ayah mau mengorbankan aku ke istana manor, dan menikah dengan raja Qi lebih baik aku mati.!" teriak Chu Ye dari kejauhan, membuat penduduk istana begitu cemas

"'Jangan lakukan hal konyol seperti itu tuan putri,, kita harus mencobanya sekali kagi, kita akan sama-sama membujuk raja,,, kami yakin sang raja akan berubah pikiran.!" balas salah satu pelayan itu dengan sedikit berteriak histeris

Putri Chu Ye mengayuh sampannya semakin jauh ketengah, ia berharap ada keajaiban dan sang ayah akan merubah pikirannya, sementara para pelayan istana melihat sang putri semakin jauh membuatnya semakin panik dan mencemaskan nya.

"Tolong bujuk sang raja,, aku mohon..! katakan padanya, putri Chu Ye berada di tengah sungai dan ingin bunuh diri dengan mencebur dirinya ke sungai!" ucap Tiner pada pelayan yang lainnya. Namun tidak ada tanggapan dari siapapun, semuanya sibuk memanggil putri Chu Ye

Tiner adalah satu-satunya pelayan terdekat putri Chu Ye, dari umur sepuluh tahun Tiner melayani sang putri hingga sekarang, tidak heran jika putri Chu Ye menganggapnya teman yang paling dekat dengannya. Semua rahasia Chu Ye di ketahui oleh Tiner dan begitupun sebaliknya.

Tiner yang melihat sang putri yang semakin jauh, ia bergegas pergi untuk menemui raja, dan bermohon agar sang raja mengubah pikirannya.

Sementara Chu Ye yang menyadari sampan yang ia dayung semakin menjauh hanya bisa pasrah. Tadinya ia berharap ayahnya akan datang lalu membatalkan pernikahannya dengan raja Qi Yan, namun ternyata ayahnya raja He tidak peduli sama sekali.

Ia menatap sungai dengan tatapan kosong, suara-suara yang sempat ia dengar memanggil namanya tadi terdengar samar-samar dan semakin menjauh, suasana begitu hening dan tenang

Di dalam hati Chu Ye begitu sakit, seorang laki-laki yang ia percayai di dalam hidupnya telah menghancurkan kepercayaannya

"Ternyata aku salah, ayah benar-benar tidak peduli padaku, ayah lebih mementingkan pernikahan ku dengan raja Qi Yan di bandingkan dengan nyawaku sendiri,, Baiklah ayah, mukin dengan kematian ku ayah akan mengerti,, selamat tinggal ayah,, selamat tinggal Ji Feng. Aku pergi!"

Chu Ye menghapus air matanya, lalu ia mencoba memejamkan matanya dengan begitu tenang lalu pekan-pelan melepaskan genggamannya pada sisi kiri sampan, berniat sampan yang ia tumpangi akan oleng dan menceburkan dirinya kesungai.

"Chu Ye,,, putriku,,,!" teriak seseorang dari kejauhan, sontak saja Chu Ye membuka matanya dan mengengam kembali sisi sampan yang sempat ia lepas

"Ayah?" gumam Chu Ye sembari menoleh ke sumber suara

"Pulanglah nak, ayah telah bersalah telah menjodohkan mu dengan Qi Yan, ayah minta maaf telah memaksa mu untuk menikah,, sekarang ayah sadar,, putri ku lebih penting dari segalanya,,, ayah telah membatalkan pernikahannya." teriak raja He pada putrinya itu.

Mendengar hal itu, putri Chu Ye mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Ia bergegas mengambil pendayung dan mulai mengayuh ke tepi. kepercayaan terhadap ayahnya kembali utuh.

"Terimakasih ayah, ternyata ayah telah mendengarkan ku" senyum Chu Ye sembari mendayung sampannya itu semakin menepi

Sesampainya di tepian raja He langsung menarik putrinya, ia langsung mendekap putrinya itu ke pangkuannya

Wajah sang raja terlihat begitu mencemaskan putrinya, namun ia hanya diam dan tidak mengatakan apa- apa

"Terimakasih ayah" ucap Chu Ye mulai membuka percakapan sembari mendekap erat tubuh ayahnya

"Maaf aku telah berlaku konyol, seharusnya aku tidak melakukan itu." terus Chu Ye lagi dengan wajah bersalah.

"Sudahlah! Mari kita pulang dan lupakan semua yang terjadi hari ini." balas raja He sembari melepaskan dekapannya pada putrinya itu, lalu memegang lembut kedua sisi bahu putrinya.

Chu Ye hanya mengangguk pelan lalu mulai berjalan mengikuti langkah kaki ayahnya. Hati Chu Ye begitu lega mendengar sang ayah telah membatalkan perjodohannya.

Malam itu suasana begitu dingin, membuat wajah Chu Ye sedikit pucat. Chu Ye masih kepikiran soal kejadian tadi siang membuatnya begitu gelisah sehingga ia sulit untuk tidur.

Ia merasa lebih ringan dan lega, ia berniat berkeliling istana untuk melepaskan kekuatirannya malam itu. Namun ia tidak sengaja mendengar percakapan dua orang pelayan iistana di taman belakang

"Baru kali ini sang raja begitu mencemaskan sang putri, selama bekerja di istana aku belum pernah mendengar seorang raja He menarik kembali praturan yang telah ia buat." ucap pelayan itu sembari membersihkan meja yang ada di taman belakang istana itu

"Aku juga tidak yakin dengan hal itu, mungkin saja itu salah satu konspirasi dari raja He, agar tuan putri tidak melakukan bunuh diri." Balas sang pelayan yang satu lagi, dengan sedikit berbisik-bisik

Mendengar percakapan dari kedua pelayan itu, putri Chu Ye yang tadinya merasa tenang kembali buyar, ada begitu banyak pertanyaan di dalam pikirannya, membuat pikirannya semakin kacau tak karuan.

Ia berbalik dan berlari meninggalkan tempat itu. Tanpa sadar Chu Ye menyenggol api obor yang berada di sampingnya. Namun ia tidak menghiraukan nya, ia terus berlari meninggalkan tempat itu dan kembali ke kamar

Sementara pelayan yang mendengar suara benda yang jatuh bergegas menghampiri kesumber suara.

"Ada seseorang yang mendengar percakapan kita, ini sangat gaawat,,, jika ia melapor pada sang raja maka kita akan di bunuh." ucap pelayan itu dengan wajah cemas

Pelayan itu membersihkan minyak obor yang tertumpah di lantai dan menyiram api yang menjalar semakin membesar

Sementara Chu Ye yang baru sampai ke kamarnya dengan nafas terengah-engah bergegas mengunci pintu erat-erat, di dalam kamar itu hanya ada Chu Ye dan pelayanannya Tiner

Ia duduk di tempat tidur sembari menutup matanya dan merentangkan kedua tangannya lalu mengatur nafas pelan-pelan, ia mencoba menikmati keluar masuk nafas kedalam tubuhnya

"Tiner, apa kau pikir ayah benar-benar telah membatalkan perjodohan itu?" tanya Chu Ye mulai membuka matanya, ia terlihat binggung, namun ia berusaha terlihat tenang

"Entahlah putri, mungkin saja raja sudah benar-benar menyesal." balas Tiner sembari menuangkan teh ke cangkir sang putri

"Bagaimana jika ayah berbohong?"

"Bagaimana jika perkataan ayah tadi siang hanya untuk menahanku agar tidak bunuh diri?" balas putri lagi pada pelayannya itu dengan wajah serius.

"Tuan putri kau yakin raja He melakukan itu?"

"Jika benar?!,,,, " Tiner menghentikan pembicaraannya, wajahnya berubah menjadi pucat dan begitu cemas.

"Tuan putri,,, bagaimana ini, jika itu benar maka kita berdua akan mati sia-sia di istana manor,, heeeee!" rengek Tiner sembari mengusap-ngusap air matanya

"Ah kau jangan konyol, kita tidak akan pergi ke neraka itu! Bagaimanapun juga malam ini kita harus keluar dari istana.!" balas Chu Ye sembari berdiri dan berdecak pinggang.

"Tapi tuan putri, ba ba bagaimana jika kita di tangkap oleh penjaga, kita pasti akan di bunuh." gerutu pelayan itu yang masih menghapus air matanya

"Kau tenang saja Tiner ku sayang,, cup cup cup sudahlah jangan nangis lagi,, sini ku beri tahu!" balas sang putri sembari mendekat dan berbisik di telinga pelayannya itu

"Hah? itu konyol sekali,,,! bagaimana jika kita jatuh dari tebing pembatas dan di temui sang penjaga, kita akan di penjara seumur hidup oleh raja." rengek Tiner lagi dengan wajah cemberut.

"Baiklah, baiklah. Kita tidak perlu melakukan hal konyol itu!" balas Chu Ye sembari memegang bahu Tiner dan mencoba menenangkan pelayanannya itu

Chu Ye mondar-mandir dari tempat tidur ke meja rias dan begitu seterusnya, malam itu ia berfikir keras bagaimana caranya untuk bisa keluar dari istana dan melarikan diri dari perjodohan itu.

"Haaa" Chu Ye melentikkan ibu jari dan jari telunjuknya keatas membuat Tiner yang sedang melamun menjadi terkejut.

"Aku punya ide"

"Tapi tuan putri, kali ini idemu tidak konyol lagi kan?!" Tanya Tiner dengan wajah serius

"Sudahlah kau tidak perlu kuatir, ideku kali ini pasti akan berhasil." Ucap Chu Ye sembari menepuk-nepuk pipi caby sang pelayanannya itu.

Ia mengeluarkan sejenis obat dari dalam pakaiannya, obat itu terbungkus rapi oleh kain pengikat pinggangnya itu, dan menyodorkannya pada Tiner.

Di sisi lain raja Qi Yan yang telah menerima undangan perjodohan itu hanya tersenyum sinis

"Bagus! Aku akan membuat perhitungan dengan mu raja He,, selama ini kau berlaku curang dan membunuh begitu banyak prajurit manor demi keuntungan pribadi mu. Sekarang waktunya kau harus membayar semuanya! Aku akan memperlihatkan padamu bagaimana putrimu menghembus nafas terakhirnya di tangan ku!" gumam sang raja sembari mengengam kertas undangan itu erat-erat lalu membuangnya ke tempat sampah.

"Kirim pesan pada raja He, katakan aku menerima perjodohan dengan putri Chu Ye!" titah sang raja dengan suara lantang

"Siap laksanakan yang mulia." jawab Jendral Feng kepada sang rajanya itu.

Qi Yan berdiri dari tempat duduknya lalu pergi meninggalkan ruangan istana, sementara jendral Feng bergegas keruang kerja dan mengambil kertas dan tinta lalu mulai menulis sesuai yang di perintahkan sang raja

Di sisi lain Chu Ye yang sudah menyusun strategi nya dengan Tiner untuk melarikan diri dari istana mulai menjalankan aksinya. Ia mengisi beberapa obat bius di dalam cangkir teh lalu ia akan berencana memberikan teh itu pada penjaga yang berada di pintu gerbang istana.

"Bagaimana? Apakah kau sudah siap untuk mati?" tanya Chu Ye sedikit tersenyum jahil

"Tuan putri,, jangan menakutiku lagi seperti itu!" Balas Tiner dengan sedikit cemberut

"Aaa maksudku, apa kita sudah siap untuk keluar dari istana?" tanya Chu Ye dengan semangat

"Siap!" balas Tiner sembari mengangkat kedua ibu jarinya.

Keduanya tersenyum sinis dengan tingkah konyolnya itu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!