Chapter 3

Aynur kembali tak sadarkan diri, entah cairan apa yang mereka berikan pada dirinya hingga membuat Aynur hilang kesadaran.

Setelah tersadar Aynur sudah berada di dalam sebuah ruangan, dan terbaring di atas kasur empuk berukuran satu badan, sementara disamping kiri dan kanan, ada beberapa gadis yang sangat cantik terbaring tak sadarkan diri seperti dirinya.

Entah apa yang sedang terjadi pada dirinya dan beberapa gadis yang ada dalam ruangan tersebut.

Setelah beberapa menit terbangun, ada sebuah robot berukuran setinggi dirinya masuk dan memeriksa semua gadis yang belum sadarkan diri.

"Lapor Prof. Ada seorang gadis dengan kode Genetik tipe A1005 sudah sadarkan diri"

"Apa yang sedang terjadi, kenapa robot ini menyebut ku dengan sebutan seperti itu?, apa aku ini memang bagian dari percobaan mereka".

guman Aynur yang sudah mulai curiga.

Aynur mencoba bangkit dari tempat tidur, meski masih merasa pusing.

Mendengar robot itu berbicara layaknya seorang manusia dan dengan intonasi yang jelas, dan suara mirip dengan suara seorang pria membuat Aynur takjub karena rasa penasarannya yang tinggi, dia bangkit dari tempat tidur dan berjalan kearah robot tersebut, ia hendak menyentuhnya, namun tangan Aynur langsung ditangkis oleh robot itu.

"Aduh...sakit" Aynur kesakitan karena tangannya ditepis oleh tangan sang robot yang terbuat dari besi.

"Jangan sentuh aku"

Aynur terdiam mendengar kalimat yang terucap dari robot tersebut, tak terdengar seperti suara robot pada umumnya dan ia mempunyai refleks yang cepat layaknya seorang manusia, sungguh jika ia di balut dengan kulit sintetis dan diberikan pakaian seorang pria aku pasti akan tertipu jika dia bukan seorang manusia, nyaris sempurna menurut penilaian Aynur.

Aynur yang masih memperhatikan robot tersebut dari dekat, mendapat peringatan keras dari sang robot.

"harap jangan menyentuh apapun dari diriku, aku tak suka dengan manusia percobaan seperti dirimu"

"wow....robot ini, dia punya perasaan juga, robot yang luar biasa, selain suaranya mirip suara manusia sungguhan ia memiliki perasaan sama seperti manusia"

Aynur berpikir setiap robot adalah benda mati yang hanya dapat dikendalikan dengan sebuah program yang telah disetting yang tertanam pada tubuh robot pada umumnya. Namun entah bagaimana proses pembuatannya robot dihadapannya tampak terlihat lebih cantik dan bentuk tubuhnya sangat mirip dengan manusia hanya saja belum berbalutkan kulit sintetis.

"Sebenarnya aku ini dimana, apa di muka bumi ini ada alat seperti ini yang canggih, tapi dari informasi yang aku ketahui, belum ada hal yang tercipta seperti ini"

guman Aynur dalam hati, dan sudah mulai merasakan keanehan pada tempat ia berada sekarang.

"ikut aku sekarang, Profesor Conan ingin bertemu dengan kamu sekarang!"

Aynur dengan polosnya hanya mengekor dibelakang robot tersebut, ia juga penasaran apakah profesor yang di maksud ini adalah seorang manusia atau robot sama sepertinya, sepanjang perjalanan menuju ruangan profesor Conan tak ada seorang manusia satu pun yang Aynur jumpai semua adalah robot berukuran seperti robot yang sedang berjalanan dihadapannya.

"apa aku ini sekarang sedang berada di dunia robot, kenapa selain gadis yang berbaring sekamar dengan ku tadi aku tak melihat adanya manusia di gedung ini"

Aynur merasa khawatir dengan semua hal yang sedang ia alami.

Mereka berhenti di depan sebuah dinding kaca akan tetapi tak tembus pandang ke dalam ruang di sebelah, tak ada pintu yang terlihat.

Aynur yang penasaran melihat kesana kemari mencari tau ruangan seperti apa tempat ia berdiri sekarang.

Tak lama berselang dinding kaca yang ada dihadapan mereka bergeser dan membuka secara perlahan.

"oh...jadi pintunya ada di situ, tapi tak terlihat sama sekali jika dinding tersebut sebenarnya bisa bergeser, mirip seperti ruang rahasia"

Antara takjub dan khawatir Aynur melangkah masuk ke dalam ruangan itu bersama dengan robot yang sedang mengantarnya ke ruangan profesor Conan.

Rasa penasaran mulai terlintas dipikirannya, semoga saja profesor yang ia sebutkan ini adalah seorang manusia sama sepertinya.

Melangkah jauh masuk kedalam ruangan mereka kini berdiri ditengah -tengah ruangan tersebut ukurannya seperti ballroom di hotel hanya saya ruangan tersebut tingginya dua kali lipat dengan tinggi bangunan pada umumnya.

Lantai tempat Aynur berdiri tiba-tiba bergetar, Aynur langsung berpegangan di bahu sang robot yang sedang bersamanya. lantai tempat mereka terangkat naik dengan perlahan membentuk sebuah lingkaran berukuran dua meter dan terpisah dengan lantai lainnya. Terus bergerak naik, hingga mendekat lantai atas dan setelah berjarak sekitar satu meter dekatnya lantai atas bergeser seperti dinding sebelumnya.

"wah...keren sekali, sebelumnya aku hanya naik lift sekarang tinggal berdiri di atas lantai dan bergerak naik dengan sendirinya." gumannya lagi semakin takjub dengan gedung tempat ia berada sekarang.

Sesampainya di lantai atas, kini Aynur dibuat takjub kembali dengan sambutan robot manusia berjenis kelamin perempuan nan sangat cantik.

"Selamat datang, silahkan masuk profesor sedang menunggu mu"

Dengan gugup Aynur melangkah masuk kedalam ruangan profesor Conan, tak kalah menakjubkan dengan ruangan-ruangan yang pernah dilihat sebelumnya, dan malah ruang sang profesor lebih keren lagi dari ruangan yang lain.

Profesor yang sedang sibuk di depan layar raksasa, yang menampilkan beberapa kode dan peta yang terus muncul bergantian, dan tampak di sebelah sang profesor pemuda yang sedang menolak atik, seperti memeriksa beberapa titik lokasi yang terlihat di layar.

"Apa ini ruang kendali dari semua robot yang ada dalam gedung ini" guman Aynur yang sedikit tau informasi di kehidupan sebelumnya tentang dunia robot dan sistem kendali pada robot.

Tanpa Aynur sadari sekarang ia sedang diperhatikan oleh sang profesor, karena Aynur terlalu fokus pada layar raksasa yang sedang dioperasikan oleh seorang pemuda di hadapannya.

"Selamat datang gadis super ku, Bagaimana keadaan kamu?, apa kamu senang bergabung bersama kami?" ucap profesor yang tampak genit menurut Aynur.

Aynur tak memberi tanggapan apapun, ia masih terlihat bingung dengan situasi di dalam ruangan tersebut.

"Sepertinya kamu masih belum paham tentang keberadaan mu sekarang disini, baik akan aku jelaskan sedikit.

Di sini posisi kamu adalah hasil product dari mesin yang telah aku ciptakan untuk merubah gadis-gadis biasa menjadi seorang bidadari seperti dirimu sekarang, dan bukan hanya cantik aku juga sudah membuat otak kamu lebih cerdas dari sebelumnya, dan sekarang aku sangat ingin menguji kecerdasan gadis ciptaan ku dengan melepaskan mu ke dunia luar, jika kamu mampu bertahan selama satu Minggu dengan tantangan yang aku berikan maka aku anggap kamu lulus ujian dan product yang aku ciptakan kali ini lolos dalam segi kualitas."

Aynur yang kini belum paham sepenuhnya masih terlihat bingung dengan ucapan sang profesor yang menurutnya terlalu terobsesi akan suatu hal yang sempurna.

"apa profesor ini sudah gila, menjadikan manusia sebagai bahan kelinci percobaannya".

guman Aynur yang mulai khawatir dengan keadaanya kali ini, sepertinya ia masuk dalam lingkungan yang salah dan entah apa yang akan terjadi pada dirinya di kemudian hari di bawah kendali profesor gila itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!