Aynur kini telah dipersiapkan untuk menjalani masa percobaan selama seminggu.
"Seminggu berada di luar, siapa takut" guman Aynur.
Sebuah kendaraan mendarat tepat dihadapan Aynur. ia tampak bingung dengan wujud kendaraan tersebut, mempunyai sayap layaknya pesawat terbang, namun berbentuk seperti sebuah mobil, rodanya bisa dimasukkan dan dikeluarkan layaknya roda pada sebuah pesawat, namun anehnya body dari kendaraan yang terlihat transparan dan bentuk depannya menyerupai kapal selam.
"Aku baru kali ini melihatnya"
Dari samping tampak body kendaraan itu bergeser sehingga membentuk sebuah pintu masuk, dan kemudian tampak ada anak tangga yang keluar tepat di bawah pintu masuk.
" Wah...keren sekali"
Aynur sungguh takjub melihat kendaraan sekeren itu muncul di hadapannya.
"Masuklah dan kendaraan ini akan membawa mu ke tempat percobaan akan di mulai"
"Baik"
Tentu siapa yang tak ingin naik kendaraan sekeren itu, Aynur sangat senang menaiki kendaraan tersebut.
Setelah Aynur masuk, kendaraan tersebut langsung melaju pelan dan mulai lepas landas.
Wiz.......
"mirip helikopter namun berasa sedang berada di atas mobil."
Aynur yang penasaran dengan pemandangan di bawah, mulai mengarahkan pandangan jauh ke bawah. Tampak gedung tinggi menjulang, dan yang membuat Aynur terkejut jalanan yang sebelum nya selalu Ramai dengan mobil kini tampak sepi, justru yang terlihat ramai adalah lintasan yang ada di sekitarnya. Terlihat seperti lintasan udara dan banyak kendaraan yang sama persis dengan kendaraan yang ia tumpangi berlalu lalang, Aynur yang penasaran mulai memperhatikan kendaraan yang sedang ia tumpangi sekarang.
"Hah....jadi dari tadi yang mengendarai kendaraan ini adalah sebuah robot."
guman Aynur yang baru menyadari semua yang terjadi di depan matanya.
Kendaraan yang ia tumpangi sepertinya akan segera mendarat, tapi dimana ia akan mendarat, Aynur tak melihat bandara di sekitar melainkan hanya beberapa gedung yang menjulang tinggi.
Kendaraan itu semakin mendekat pada sebuah gedung yang cukup tinggi dan ternyata dari kejauhan terlihat sebuah bandara mini diatas gedung tersebut, kendaraan yang ia tumpangi ternyata mendarat pada bandara kecil di atas gedung tersebut.
Tampak beberapa robot menjemput Aynur. Lagi-lagi ditempat itu dipenuhi oleh robot dan Aynur tak melihat seorang pun selain dirinya.
"huft....robot lagi, aku benar-benar sedang berada di dunia robot sekarang. Semenjak aku terbangun hingga kini, aku baru melihat dua orang manusia di daerah ini." cetusnya dengan keadaan di sekitar.
"Nona, ikut kami sekarang. Tuan ingin bertemu..!"
Aynur berjalan mengikuti langkah robot tersebut yang membawanya pada sebuah ruangan raksasa dengan dinding serba transparan.
"Tuan, Gadis Super ada di sini"
Dinding transparan itu berbalik arah dan terlihat pemandangan sebuah ruangan kantor dan beberapa robot sebagai pegawai.
"Hah....jadi yang aku saksikan tadi hanya sebuah ilusi pemandangan, jelas-jelas aku melihat air mancur dan kolam ikan dan disekitarnya ada pepohonan yang hijau meski hanya taman buatan, tapi tadi itu terlihat nyata, kenapa dindingnya berbalik arah malah sebuah kantor yang terlihat"
"Nona, apa anda sudah selesai melamun.?"
"Apa prof. Conan tak salah, katanya ini kelinci percobaan terbaik, kok malah melamun dan tak bisa fokus sama sekali"
"Maaf, Tuan." ucap Aynur.
"Silahkan bekerja, dan laporkan pada saya jika sudah selesai"
"Apa...?,
Bekerja.....
Melaporkan hasil....?"
"Cih....cerewet."
sambil melemparkan berkas ke arah Aynur, dan memutar balik dinding dan pemandangan yang Aynur lihat sebelumnya kini terpampang nyata di hadapannya. Aynur berjalan mendekati dinding, dan menyentuhnya dan mendekatkan wajahnya pada dinding tersebut, memang benar pemandangan itu sungguh nyata, terlihat air yang mengalir dan kolam dengan berbagai jenis ikan tampak sedang berenang.
"Hey....gadis, aku menyuruhmu bekerja bukan malah berdiri seperti orang bodoh disitu"
deg....
Aynur terkejut bukan main, melihatnya berada tepat di belakang dirinya, jelas-jelas ia sebelumnya berada di balik dinding tepat ia berdiri sekarang.
"Anda ini galak sekali, dan selalu mengejutkan ku"
"Hah...gadis ini sama sekali tak takut dengan aura ku barusan!"
"Baik, anda tunggu dalam lima menit berkas yang kamu suruh aku kerjakan akan berada di tangan mu"
"Gadis ini, aku pikir ia bodoh dan lemah, malah berani menentang ku"
Aynur mengambil berkas di lantai dan menuju kearah meja kerja yang telah tersedia dihadapannya sekarang, yang entah dari mana meja itu muncul.
"oh...akutansi, ini sangat mudah. kenapa ia terlalu serius, dasar manusia aneh" guman Aynur ketika pertama kali melihatnya.
Aynur yang kesal tampak serius dengan pekerjaan tersebut. Benar saja hanya butuh tiga menit pekerjaan itu dapat ia selesaikan.
"Hey...Tuan aneh, Anda mau kemana ?, Tak ingin memeriksa pekerjaan saya, atau anda tak percaya pada kemampuan otak saya?."
Sambil melemparkan kembali berkas tersebut padanya.
"Kau...!"
"Jangan marah dulu, bukan kah tadi anda yang mengajarkan saya seperti itu"
"Prof. Conan, Anda memang berhasil menciptakan gadis cerdas seperti dia, tapi anda lupa memperbaiki sifatnya, yang menyebalkan"
"Tuan Kors, gawat Mr. Devdas ada di depan ingin melihat gadis super itu."
"Katakan padanya belum waktunya ia menemuinya, tunggu Minggu depan setelah masa percobaan berakhir"
"Tuan, saya minta maaf, Tuan boleh hukum saya, tapi saya tidak berani"
Dengan berlutut memohon agar Tuan Kors berbaik hati padanya.
"Mr. Devdas ini, apa iya terlahir dari perut monster hingga setiap kemunculannya pasti mengguncang semua orang, aku harus menghubungi kakak, semua ini adalah rencana busuknya, biar dia tangani sendiri."
"Baiklah, urus gadis itu, jangan biarkan dia melihatnya."
"Sebaiknya aku menghubungi kakak lewat audio gram, agar ia tak dapat mendengarkan dan merusak frekuensi agar ia tak mampu menangkal sinyal pembicaraan kami"
"Kak, Mr. Devdas ada di kantor pemasaran ingin menemui gadis yang baru kamu kirim"
"Tenang saja, aku sudah menangani nya tugasmu hanyalah berikan penilaian terbaik pada ku tentang gadis itu"
"Gadis terbaik apanya, sifatnya bikin sakit kepala."
"Hehe.....itu karakter yang sengaja saya bentuk untuk mengimbang kecerdasannya, jika tidak dia akan jadi product gagal."
'Kau ini, gadis itu sungguh menye balkan, aku harap hanya dia yang kamu ciptakan seperti itu, kalau tidak aku akan meninggalkan bisnis mu ini"
"hehe....aku minta maaf tapi tolong bimbing dia"
"Gadis ini akan menjadi pundi-pundi penghasilan terbesar dalam karirku selama puluhan tahun lamanya." Dengan uang yang banyak prof.
Conan bermimpi untuk menguasai seluruh laboratorium di seluruh berbagai penjuru dunia.
Mimpi yang terlalu tinggi untuk adiknya bayangkan sehingga Tuan. Kors menganggap impian kakaknya adalah sebuah kegilaan semata dan ia sangat malas terlibat di dalamnya. Terlebih lagi sudah banyak nyawa manusia yang ia korbankan untuk mimpi gilanya itu, dan lebih membuat buruk keadaan adalah Mr. Devdas sebagai kepala negara dan penguasa tertinggi negara malah mendukung ide gila kakaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments