03. Penjelasan

"Ini masih pagi dan lo udah bikin keributan?"

Alya memutar bola matanya malas. Baru saja sadar, dia sudah disuguhi amukan dari sang Ketos. "Untung ganteng", batinnya.

" Sorry, lagian bukan gue duluan," jawab Alya sambil cemberut.

Tangan Ilham terulur untuk menyentuh luka disudut bibir Alya, namun dengan cepat gadis itu menepisnya.

"Eh, mau ngapain? lo mau mesum ya?!" tuduhnya.

Ilham berdecak kesal. "Najis! Gue cuma mau liat luka lo!"

Lukanya memang sudah diobati tadi oleh petugas PMR, namun entah mengapa Ilham malah penasaran dan ingin menyentuhnya. Arghhh! pasti ia sudah gila!

"Gak usah dipegang, sakit!"

Ilham terkekeh sebentar lalu mengejek Alya yang masih tiduran. "Duh, ternyata lo bisa ngerasa sakit ya? gue kira manusia kayak lo gak ngerasa sakit."

"Lo kira gue apa? Setan?!" kesal Alya.

"Ya, sejenis itu sih,"

Alya membelalakan matanya, gadis itu mengubah posisi tubuhnya menjadi duduk meskipun tubuhnya masih terasa sakit karena terjatuh tadi. "Tega banget lo sama calon pacar," ujarnya.

Ilham semakin mengencangkan tawanya mendengar lelucon yang keluar dari mulut gadis di depannya. "Astaga, gak usah banyak ngehalu Al, mana mau gue punya pacar kayak lo!"

"Nanti juga lo pasti bakal sayang ke gue,"

"Iya, dalam mimpi lo!"

Sebenarnya Alya ingin kembali membalas perkataan cowok itu, namun kini raut wajah Ilham berubah datar dan menatapnya intens, itu membuat Alya membeku seketika.

"Gue pengen tau, apa kejadian yang sebenarnya?" tanyanya to the point.

"Gue gak salah, yang salah tuh si Devan," jawab Alya dengan nada ketus.

Ilham menghela nafasnya sejenak. Cowok itu kini duduk ditepi ranjang Alya. "Maksud gue, apa salah lo sampe kak Devan mukul lo?"

"Gue gak ada salah, gue cuma nendang dikit,"

Alya memang merasa tidak punya salah, karena yang bersalah disini adalah Devan. Cowok yang sudah tega berselingkuh di depannya, dan cewek yang jadi selingkuhannya itu adalah temannya, ralat mantan teman!

"Astaga kenapa lo nendang kak Devan?" Ilham tidak habis fikir, bisa-bisanya gadis ini tidak sopan dengan kakak kelasnya. Tapi bagaimanapun seharusnya Devan tidak melakukan tindak kekerasan pada Alya, lagipula dia ini wanita.

"Gue cuma kesel dikit sama dia, gabut juga sih," jawab Alya santai.

"Gue pergi dulu, jangan lupa setelah lo agak baikan seperti biasa lo masuk ke ruang BK," ujar Ilham lantas pergi begitu saja meninggalkan gadis itu seorang diri.

Selepas kepergiannya, seorang gadis memasuki ruangan yang tadi ditempati oleh Ilham dengan senyum yang mengembang di wajahnya.

Netra hitamnya menangkap sambutan tak bersahabat dari seorang gadis yang sedang terbaring dibrankar, nampaknya gadis itu sedang menyumpah serapahi dirinya yang datang tiba-tiba menjenguknya.

"Hello Alya, how are you?"

...******...

Ilham memasuki kelas yang begitu ramai seperti di pasar. Meskipun dia berada di kelas Mipa yang mungkin sering dikenal dengan siswa paling rapi, tentram, aman, damai, tapi sebenarnya kelas Mipa maupun Ips itu sama saja tidak ada yang membedakan mereka. Namanya juga masa sekolah, mereka tidak mungkin menyia-nyiakan masa-masa ini hanya untuk belajar saja, tentu mereka juga ingin mengukir sebuah kenangan kebersamaan dengan teman sekelas.

Ilham ikut bergabung bersama temannya yang sedang ngumpul dikursi paling belakang. Teman-temannya sedang asyik bernyanyi, diiringi dengan lantunan melodi gitar yang dipetik indah oleh seorang cowok mancung berambut ikal.

"Waktu terasa semakin berlalu~"

"Tinggalkan cerita tentang kita~"

"KITA YANG TAK MUNGKIN MENYATU~" teriak cowok berkacamata membuat mereka menghentikan nyanyian mereka.

"Si Irgi nyari gara-gara mulu dari tadi," sungut Gery yang nampak sudah sangat kesal dengan kelakuan temannya itu.

Cowok yang disebut namanya hanya nyengir tanpa dosa. "Biar seru!"

"Seru matamu! Kita lagi menghayati lagu nah lo malah ganti server," gerutunya.

Sang gitaris hanya diam melihat perdebatan kedua temannya itu, memang sudah tidak aneh jika Irgi dan Gery disatukan pasti akan selalu ada perdebatan, meskipun hanya masalah kecil.

"Apaan nih? Kok pada rusuh?" tanya Ilham yang tanpa permisi duduk di samping Gery.

"Biasa si fakboy bikin masalah," sahut Gery.

Irgi mendelik tajam. "Buaya teriak buaya lo!"

"Apaan? lo berani lawan gue?!"

Ilham yang pusing lebih baik bernyanyi saja. "Lanjutin lagunya Erik," titahnya pada cowok itu.

Erik segera memetik kembali senarnya dengan merdu. Memang cowok ini beda dari Irgi dan Gery, dia lebih kalem dari kedua manusia itu, tapi kadang juga otaknya suka lemot.

"Daripada lanjut mending kita ghibah!!" seru Irgi setelah beberapa saat Erik memetik melodinya.

Ingin sekali dia melemparkan gitarnya ke kepala temannya, tapi takutnya dia tidak memiliki teman stres seperti Irgi lagi.

"Astaghfirullah Irgi, kamu gak boleh ghibah gak baik," sahut Gery.

Irgi memutar bola matanya malas, dari pada meladeni Gery lebih baik dia menginterogasi temannya yang sering sibuk itu.

"Eh, Ham. Lo gak bosen ngurusin si Alya apa? lo jadi jarang ngumpul sama kita, udah sibuk urus Osis sekarang lo sibuk ngurusin bocah itu lagi," celetuknya.

"Yailah Irgi alay banget, lagian dia ngurusin si Alya kalo lagi bikin ulah aja," timpal Gery.

"Gue gak ngomong sama lo ya sat!"

Ilham berdecak kesal. "Bisa gak jangan bahas gue? bahas yang lain aja kek."

"Gue denger kak Devan mantan pacarnya si Alya,"

Ketiga cowok itu nenatap Erik dengan alis yang tertaut.

"Wah, yang bener?!" tanya Gery tak percaya.

"Gosip mana lagi yang lo denger Rik?" cibir Irgi seraya terkekeh.

Ilham tidak mau bersuara, dia hanya akan menyimak saja.

"Gue beneran denger itu dari anak kelas 12, katanya pas pacaran sama Alya kak Devan tuh bucin banget," jawab Erik.

Gery memutar otaknya mencari-cari dimana dia pernah mendengar rumor itu. "Ah, iya! Kak Devan waktu itu masih kelas 11, gue sempet denger sih kalo kak Devan emang pacaran sama Alya waktu itu, ada yang bilang kalo kak Devan yang selingkuh jadinya mereka putus."

Ilham mengetukan jarinya pada meja berusaha untuk berfikir apa masalah yang terjadi pada Alya dan kakak kelasnya.

"Mana mungkin kak Devan selingkuh, dia anak baik-baik, bahkan dia pinter sampe menjuarai lomba matematika saat dia kelas 11 waktu itu, gue rasa dia gak bakalan ada waktu buat mikirin cewek." Irgi memberikan opininya.

"Bisa gue simpulkan, kalo emang Alya mantannya kak Devan berarti dia masih punya rasa kesal dan dia mulai debat duluan sama kak Devan," ujar Ilham.

"Tapi gue gak membenarkan cara kak Devan main tangan sama si Alya," timpal Erik.

"Skors?"

Terpopuler

Comments

Zeo

Zeo

astaghfirullah gk boleh ghibah heh😭🤣

2023-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 01. Nunggu Ilham
3 02. Pertengkaran
4 03. Penjelasan
5 04. Skors
6 05. Ngintip
7 06. Weekend
8 07. Melya
9 08. Kilas masa lalu
10 09. Khawatir
11 10. Devan & Dania
12 11. Hasil ulangan
13 12. Beban
14 13. Kabur
15 14. Kosan
16 15. Perasaan yang muncul kepermukaan
17 16. Teman masa kecil
18 17. Gosip
19 18. Berubah
20 19. Kenapa?
21 20. Malam minggu
22 21. Ada apa?
23 22. Permintaan
24 23. Rahasia
25 24. Putus
26 25. Baikan
27 26. Maaf
28 27. Pingsan lagi
29 28. Pucat
30 29. Kembali ke rumah
31 30. Rencana
32 31. Pulang Sendiri
33 32. Rumah Kusuma
34 33. Tragedi kolam
35 34. Sesal
36 35. Bucin
37 36. Lelah
38 37. Demam
39 38. Ancaman
40 39. Minus
41 40. Bumerang
42 41. Senja pertama
43 42. Penguntit
44 43. Hari libur
45 44. Acara keluarga
46 45. Naraya?
47 46. Teman Lama
48 47. Murid baru
49 48. Marah
50 49. Kebenaran
51 50. Kisah Segitiga
52 51. Bodyguard
53 52. Cemburu
54 53. Jangan kemana-mana
55 54. Keluarga
56 55. Kehancuran dimulai
57 56. Kehilangan sahabat
58 57. Saudara
59 58. Menghilang tanpa kabar
60 59. Ayah
61 60. Akhirnya tahu
62 61. Kita berakhir
63 62. Jangan peduli
64 63. Happy birthday
65 64. Mentari terakhir
66 65. Cek jantung
67 66. Takdir kita
68 67. Gue harus apa?
69 68. Tunangan gue
70 69. Lebih dari sahabat
71 70. Lantas bagaimana?
72 71. Kita seperti asing
73 72. Gue suka sama lo
74 73. Meminta bantuan
75 74. Maaf Alya
76 75. Drop
77 76. Sadar diri
78 77. Kalian saudara?
79 78. Sesal dan kejujuran
80 79. kita bukan siapa-siapa
81 80. Kehilangan
82 81. masa depan hancur
83 82. Operasi
84 83. Hancur
85 84. Kita benar-benar berakhir
86 85. Pengacau
87 86. Malam itu
88 87. Keputusan
89 88. Berakhir saja
90 89. Masa lalu dan masa depan
91 Epilog
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
01. Nunggu Ilham
3
02. Pertengkaran
4
03. Penjelasan
5
04. Skors
6
05. Ngintip
7
06. Weekend
8
07. Melya
9
08. Kilas masa lalu
10
09. Khawatir
11
10. Devan & Dania
12
11. Hasil ulangan
13
12. Beban
14
13. Kabur
15
14. Kosan
16
15. Perasaan yang muncul kepermukaan
17
16. Teman masa kecil
18
17. Gosip
19
18. Berubah
20
19. Kenapa?
21
20. Malam minggu
22
21. Ada apa?
23
22. Permintaan
24
23. Rahasia
25
24. Putus
26
25. Baikan
27
26. Maaf
28
27. Pingsan lagi
29
28. Pucat
30
29. Kembali ke rumah
31
30. Rencana
32
31. Pulang Sendiri
33
32. Rumah Kusuma
34
33. Tragedi kolam
35
34. Sesal
36
35. Bucin
37
36. Lelah
38
37. Demam
39
38. Ancaman
40
39. Minus
41
40. Bumerang
42
41. Senja pertama
43
42. Penguntit
44
43. Hari libur
45
44. Acara keluarga
46
45. Naraya?
47
46. Teman Lama
48
47. Murid baru
49
48. Marah
50
49. Kebenaran
51
50. Kisah Segitiga
52
51. Bodyguard
53
52. Cemburu
54
53. Jangan kemana-mana
55
54. Keluarga
56
55. Kehancuran dimulai
57
56. Kehilangan sahabat
58
57. Saudara
59
58. Menghilang tanpa kabar
60
59. Ayah
61
60. Akhirnya tahu
62
61. Kita berakhir
63
62. Jangan peduli
64
63. Happy birthday
65
64. Mentari terakhir
66
65. Cek jantung
67
66. Takdir kita
68
67. Gue harus apa?
69
68. Tunangan gue
70
69. Lebih dari sahabat
71
70. Lantas bagaimana?
72
71. Kita seperti asing
73
72. Gue suka sama lo
74
73. Meminta bantuan
75
74. Maaf Alya
76
75. Drop
77
76. Sadar diri
78
77. Kalian saudara?
79
78. Sesal dan kejujuran
80
79. kita bukan siapa-siapa
81
80. Kehilangan
82
81. masa depan hancur
83
82. Operasi
84
83. Hancur
85
84. Kita benar-benar berakhir
86
85. Pengacau
87
86. Malam itu
88
87. Keputusan
89
88. Berakhir saja
90
89. Masa lalu dan masa depan
91
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!