02. Pertengkaran

Ini masih pagi dan entah ada angin apa gadis bernama Alya itu sudah duduk anteng di kursi taman sekolah.

Entah karena kejadian kemarin sore atau memang otaknya yang sudah diperbaiki.

"Lo gak bosen bolos terus?"

Ilham membuka percakapan setelah beberapa menit mereka saling terdiam. Entah karena penasaran atau apa cowok itu menanyakannya pada Alya, yang jelas ada perasaan senang yang bersarang dihati Alya.

"Kenapa harus bosen? kan seru kalo bolos," jawab Alya santai.

Ilham berdecak sambil sesekali melihat kearah kaca spionnya, gadis dibelakangnya malah nyengir tanpa dosa.

"Apa lo gak bosen dihukum? apa lo gak takut di keluarin dari sekolah?"

Sial! entah apa yang difikirkan oleh Ilham. Kenapa dia harus repot-repot bersuara hanya untuk gadis ini? bodo amat deh, lagi pula dia ini Ketua Osis, sudah tugasnya kan? dia harus segera menyelamatkan satu siswa eh ralat maksudnya meluruskan kekacauan yang dibuat oleh gadis badung dibelakangnya.

Alya mengedikkan bahunya. "Hmm, hukumannya biasa banget, paling di suruh bersihin wc, ngepel kelas, paling parah paling dipanggil orang tua."

"Lo itu pinter Al, kenapa lo gak pernah mau ada diposisi pertama?"

Alya memiringkan tubuhnya, gadis itu berusaha melihat wajah sang lawan bicara. "Emangnya kalo Alya ambil posisi pertama Ilham, boleh?" tanyanya.

Ilham yang diperlakukan seperti itu berdeham pelan. Rasanya tidak nyaman. "Bisa gak sih lo duduk dengan tenang dibelakang?"

Gadis itu mencebikan bibirnya lantas kembali memperbaiki posisi badannya. "Jawab yang barusan Ilham."

"Gue gaada hak buat cegah lo jadi nomor satu, gue cuma pengen lo lebih baik dan jangan bikin gue pusing tujuh keliling karena lo suka kabur-kaburan gak jelas, atau lo berulah dikantin sekolah." Ilham menghela napasnya sebentar lalu kembali melanjutkan perkataannya. "Jujur gue capek kalo terus-terusan ngurusin lo, gue juga banyak kerjaan apalagi guru-guru semua berharap sama gue agar lo gak terus bikin masalah."

Alya senyum-senyum sendiri mengingat kejadian kemarin. "Baru kali ini dia mau buka obrolan ke gue, dan baru kali ini Ilham ngomong panjang kali lebar ke gue."

Setelah mendengar ucapan Ilham, dia merasa sedikit kasian. Garis bawahi hanya sedikit. Ya, cowok itu pasti lelah dengan semua kekacauan yang diperbuatnya. Selama ini hanya Ilham yang bisa menanganinya, haha sudah seperti kepala sekolah saja.

Tidak heran sih karena dia adalah anak dari pemilik perusahaan terbesar di kota ini, makanya Ilham pintar dan sangat berwibawa, sangat cocok menjadi ketua Osis, atau mungkin dimasa depan dia bisa menjadi presiden?

"Duh, bisa-bisanya gue kebayang Ilham terus," gumam Alya.

Entah sejak kapan Alya mengagumi Ilham. Mungkin karena kejadian kemarin? sial sekali, tadinya dia hanya becanda tapi ternyata malah suka beneran.

"Ilham, dia mau gak ya jadi pacar gue?" tanyanya pada diri sendiri.

"Ngapain lo disini?" tegur seorang cowok yang ikut duduk disamping Alya.

Alya yang menyadari kehadiran cowok itu langsung mengubah raut wajahnya menjadi datar.

"Gue yang harusnya nanya sama lo, ngapain lo kesini?" tanya Alya ketus.

Cowok itu mengerutkan dahinya. "Salah ya? Ini kawasan ips kali, lah lo anak ipa ngapain kesini?"

"Terserah gue lah. Pergi aja lo dari sini Devan, gue muak liat muka lo! "

Cowok yang bernama Devan tersenyum mendengar jawaban gadis disampingnya, masih sama seperti hari-hari kemarin, gadis itu nampaknya begitu marah padanya.

"Hey baby--"

"Gak usah panggil gue dengan sebutan itu, kita udah gak ada hubungan apa-apa!" bentak Alya. Gadis itu menatap tajam pada lawan bicaranya.

Devan hanya terkekeh kecil lalu tangannya terulur untuk mengelus rambut Alya. Dengan cepat Alya menyingkirkan tangan Devan dengan kasar.

"Gak usah sentuh gue dengan tangan kotor lo!" Alya tidak suka diperlakukan seperti ini oleh mantan pacarnya.

Ananda Devan Nugraha, lebih sering disapa Devan. Cowok yang memiliki rambut pirang dengan manik coklat itu adalah cinta pertamanya Alya. Seandainya dia bisa kembali kemasa lalu, ingin rasanya dia menjauhi yang namanya Devan brengsek ini.

"Gue udah cuci tangan kali," sahut Devan sambil menatap teduh pada gadis di sampingnya.

Alya benar-benar tidak suka dengan tatapan itu. Dia takut kembali terhipnotis dengan mata itu. Arghhh! kenapa dia bisa suka sama manusia semacam Devan sih?

"Kenapa diem?"

"Gue males ladenin cowok sinting kayak lo!

Devan menyunggingkan senyum. " Lo ngegas mulu sama gue, sebenci itu lo sama gue Al? Duh, bukannya dulu lo yang ngejar-ngejar gue ya?"

Alya memutar bola matanya jengah. Iya memang Alya akui dulu dia yang mengejar Devan, tapi semua itu benar-benar kesalahan terbesarnya dan sebut saja Alya ini bodoh karena mengejar cowok brengsek seperti Devan.

"Waktu itu gue gak sadar, gue harap lo lupain hal menjijikkan itu," ujar Alya tanpa menatap sang lawan bicara.

"Why? Gue suka banget tau, pas lo mohon-mohon sama gue buat jadiin lo pacar gue," jelas Devan dengan wajah berseri. Nampaknya dia sangat senang membuat Alya kesal.

"Lo bisa diem gak?!" Dengan kedatangan cowok ini saja sudah membuat Alya kesal, ditambah cowok ini terus-terusan menjelekannya. Jujur saja emosinya kini sudah diubun-ubun.

"Tentu enggak dong, lagi pula cewek murahan kayak lo emang pantas ditendang, iyakan?"

Alya mengepalkan tangannya.

Bugh..., Bugh...,

Alya meninju perut dan wajah Devan tanpa ampun, cowok itu tak tinggal diam dia berdiri dan menarik rambut panjang Alya membuat gadis itu merintih kesakitan.

"Lo adalah cowok TERGILA!! yang pernah gue kenal!" teriak Alya tepat diwajah menyebalkan Devan.

"Lo baru nyadar sekarang heh?" tanya Devan sinis.

Bugh...

Alya menendang tulang kering Devan, membuatnya merintih kesakitan sehingga dia melepaskan rambut Alya yang sedari tadi ditarik olehnya.

"Sial!" umpat Devan.

"Apa? Cemen lo!" cibir Alya.

Gadis itu terkekeh sambil memegang kepalanya yang terasa sakit. Untung saja rambutnya yang berharga ini tidak tercabut dari akarnya. Cowok dihadapannya ini memang tidak pernah main-main dengan perlakuannya.

Devan menatap nyalang kearah Alya. "Lo adalah cewek terbodoh yang pernah gue temui!"

"Gue emang bodoh udah pernah suka sama cowok kayak lo! "

Plakkk..

Devan menampar pipi Alya dengan sangat keras, sampai-sampai sudut bibirnya berdarah dan tubuh Alya terhuyung sampai terjatuh ke tanah. Devan terdiam ketika melihat senyum terbit diwajah Alya. Gadis itu bahkan tidak memperlihatkan wajah kesakitan, dia benar-benar cewek gila!

"Hmm, puas lo nampar gue? Mau nambah gak?"

"WOY BOCAH BADUNG!! MAU COSPLAY JADI GEMBEL LO?!"

Alya tersenyum sekilas, kemudian tubuhnya ambruk seketika.

Episodes
1 Prolog
2 01. Nunggu Ilham
3 02. Pertengkaran
4 03. Penjelasan
5 04. Skors
6 05. Ngintip
7 06. Weekend
8 07. Melya
9 08. Kilas masa lalu
10 09. Khawatir
11 10. Devan & Dania
12 11. Hasil ulangan
13 12. Beban
14 13. Kabur
15 14. Kosan
16 15. Perasaan yang muncul kepermukaan
17 16. Teman masa kecil
18 17. Gosip
19 18. Berubah
20 19. Kenapa?
21 20. Malam minggu
22 21. Ada apa?
23 22. Permintaan
24 23. Rahasia
25 24. Putus
26 25. Baikan
27 26. Maaf
28 27. Pingsan lagi
29 28. Pucat
30 29. Kembali ke rumah
31 30. Rencana
32 31. Pulang Sendiri
33 32. Rumah Kusuma
34 33. Tragedi kolam
35 34. Sesal
36 35. Bucin
37 36. Lelah
38 37. Demam
39 38. Ancaman
40 39. Minus
41 40. Bumerang
42 41. Senja pertama
43 42. Penguntit
44 43. Hari libur
45 44. Acara keluarga
46 45. Naraya?
47 46. Teman Lama
48 47. Murid baru
49 48. Marah
50 49. Kebenaran
51 50. Kisah Segitiga
52 51. Bodyguard
53 52. Cemburu
54 53. Jangan kemana-mana
55 54. Keluarga
56 55. Kehancuran dimulai
57 56. Kehilangan sahabat
58 57. Saudara
59 58. Menghilang tanpa kabar
60 59. Ayah
61 60. Akhirnya tahu
62 61. Kita berakhir
63 62. Jangan peduli
64 63. Happy birthday
65 64. Mentari terakhir
66 65. Cek jantung
67 66. Takdir kita
68 67. Gue harus apa?
69 68. Tunangan gue
70 69. Lebih dari sahabat
71 70. Lantas bagaimana?
72 71. Kita seperti asing
73 72. Gue suka sama lo
74 73. Meminta bantuan
75 74. Maaf Alya
76 75. Drop
77 76. Sadar diri
78 77. Kalian saudara?
79 78. Sesal dan kejujuran
80 79. kita bukan siapa-siapa
81 80. Kehilangan
82 81. masa depan hancur
83 82. Operasi
84 83. Hancur
85 84. Kita benar-benar berakhir
86 85. Pengacau
87 86. Malam itu
88 87. Keputusan
89 88. Berakhir saja
90 89. Masa lalu dan masa depan
91 Epilog
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
01. Nunggu Ilham
3
02. Pertengkaran
4
03. Penjelasan
5
04. Skors
6
05. Ngintip
7
06. Weekend
8
07. Melya
9
08. Kilas masa lalu
10
09. Khawatir
11
10. Devan & Dania
12
11. Hasil ulangan
13
12. Beban
14
13. Kabur
15
14. Kosan
16
15. Perasaan yang muncul kepermukaan
17
16. Teman masa kecil
18
17. Gosip
19
18. Berubah
20
19. Kenapa?
21
20. Malam minggu
22
21. Ada apa?
23
22. Permintaan
24
23. Rahasia
25
24. Putus
26
25. Baikan
27
26. Maaf
28
27. Pingsan lagi
29
28. Pucat
30
29. Kembali ke rumah
31
30. Rencana
32
31. Pulang Sendiri
33
32. Rumah Kusuma
34
33. Tragedi kolam
35
34. Sesal
36
35. Bucin
37
36. Lelah
38
37. Demam
39
38. Ancaman
40
39. Minus
41
40. Bumerang
42
41. Senja pertama
43
42. Penguntit
44
43. Hari libur
45
44. Acara keluarga
46
45. Naraya?
47
46. Teman Lama
48
47. Murid baru
49
48. Marah
50
49. Kebenaran
51
50. Kisah Segitiga
52
51. Bodyguard
53
52. Cemburu
54
53. Jangan kemana-mana
55
54. Keluarga
56
55. Kehancuran dimulai
57
56. Kehilangan sahabat
58
57. Saudara
59
58. Menghilang tanpa kabar
60
59. Ayah
61
60. Akhirnya tahu
62
61. Kita berakhir
63
62. Jangan peduli
64
63. Happy birthday
65
64. Mentari terakhir
66
65. Cek jantung
67
66. Takdir kita
68
67. Gue harus apa?
69
68. Tunangan gue
70
69. Lebih dari sahabat
71
70. Lantas bagaimana?
72
71. Kita seperti asing
73
72. Gue suka sama lo
74
73. Meminta bantuan
75
74. Maaf Alya
76
75. Drop
77
76. Sadar diri
78
77. Kalian saudara?
79
78. Sesal dan kejujuran
80
79. kita bukan siapa-siapa
81
80. Kehilangan
82
81. masa depan hancur
83
82. Operasi
84
83. Hancur
85
84. Kita benar-benar berakhir
86
85. Pengacau
87
86. Malam itu
88
87. Keputusan
89
88. Berakhir saja
90
89. Masa lalu dan masa depan
91
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!