01. Nunggu Ilham

11 MIPA 3. Kata orang, kelas ini memiliki murid-murid tampan dan cantik. Di kelas ini juga dikatakan berisi murid-murid pintar dan jenius. Seperti salah satunya seorang cowok yang duduk dikursi paling depan. Cowok itu begitu fokus mendengarkan penjelasan dari sang guru yang tengah mengajar.

"Ilham, kamu mau menjawab?"

Ilham Adiwijaya Kusuma. Ketua Osis yang paling disegani karena kepintarannya, juga karena selama masa jabatannya sekolah menjadi aman, damai, tentram, meskipun ada satu hama yang belum bisa dia lemahkan. Namun, itu tidak terlalu berpengaruh pada reputasinya. Dia selalu menjadi kebanggaan SMA Pertiwi.

"Ilham!" panggil Bu Nita lagi.

Cowok itu mengangguk lalu langsung berdiri hendak menjawab pertanyaan yang ada di papan tulis.

Namun baru saja ingin melangkah ke depan, seorang gadis lebih dulu maju untuk menjawab.

"Alya? kamu mau menjawab?"

Ya, dia Alya Maheswari gadis incaran satu sekolah. Bukan terkenal karena prestasinya, namun karena kenakalannya. Setiap hari pasti dia akan berulah dan membuat sang Ketua Osis harus turun tangan.

Sepertinya hari ini satu sekolah harus syukuran karena gadis yang terkenal badung ini tidak bolos dan sekarang malah akan menjawab soal di papan tulis.

"Iya Bu, Alya mau jawab spesial hari ini, karena--" Gadis itu melirik ke arah Ilham yang sedang menatapnya datar. "Ilham hari ini bisa menghentikan saya untuk tidak bolos, jadi saya akan mengurangi sedikit bebannya untuk menjawab pertanyaan yang banyak dipapan tulis ini," lanjutnya sambil tersenyum manis.

Sebagian siswa meleleh melihat senyum gadis itu. Meskipun dia biang masalah disekolahnya, namun pesonanya tidak bisa dibohongi. Alya sangat cantik, hidungnya yang mancung, kulit putih dan matanya yang sedikit sipit, jangan lupakan rambut hitamnya yang panjang dengan poni yang menutupi dahinya, dia jadi semakin terlihat menggemaskan.

Alya mulai mengisi soal itu dengan rumus-rumus yang begitu panjang. Sekitar 5 menit soal-soal dipapan tulis itu sudah terisi lengkap dengan jawaban yang membuat Bu Nita mengembangkan senyumnya.

"Baik, terimakasih Alya sudah mengisi semua soal dengan benar tanpa ada satupun kesalahan. Ibu harap besoknya lagi kamu bisa seperti ini," ujar Bu Nita dengan senyum yang belum luntur dari wajahnya.

Nakal bukan berarti Alya itu bodoh. Dia itu sebenarnya pintar, namun sikap malas dan bodo amatnya membuat dirinya berada di ranking paling bawah.

"Sama-sama Bu, semoga saja deh besok penyakit saya tidak kumat," sahut Alya sambil nyengir.

"Baiklah silahkan kamu kembali ke tempat duduk kamu,"

Gadis itu mengangguk lalu kembali ke bangkunya yang bersebelahan dengan Ketua Osis.

"Gimana? gue keren kan?" bisiknya pada Ilham yang sedang menatapnya datar.

Cowok itu memalingkan wajahnya kembali ke depan, daripada melihat wajah menyebalkan gadis itu lebih baik dia kembali fokus belajar.

"Kayaknya tahun ini lo bakal saingan sama si tukang bolos deh Ham,"

Ilham berdecak menatap teman sebangkunya. "Gue gak bakal kalah Ger, lagipula manusia kayak dia gak bakalan ambis buat dapetin peringkat pertama."

"Dia gak perlu ambis Ham buat geser lo dari peringkat pertama, liat aja dia bisa isi semua soal yang kayaknya lo juga gak bakalan bisa isi semuanya dengan sempurna, meskipun lo udah belajar mati-matian," jelas Gery sambil terkekeh pelan.

Ilham mengalihkan pandangannya pada gadis yang sedang mencoret-coret bukunya. "Apa bener lo mau ambil posisi gue?"

...*****...

"Ilham, gue boleh minta tumpangan gak?"

Gadis itu duduk disampingnya sambil tersenyum manis.

Bell pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, namun Ilham belum meninggalkan kelasnya karena sedang mengisi sesuatu yang harus segera diselesaikan. Niat ingin tenang, nyatanya satu setan wanita ini terus mengganggunya dari tadi.

"Ilham lagi ngisi tugas dari pembina Osis ya?" tanya gadis itu sambil memperhatikan yang dikerjakan Ilham.

"Hmmm,"

Alya berdecak kesal. Dari tadi cowok ini hanya menanggapinya dengan deheman.

"Mau Alya bantuin gak?"

"Hmmm,"

"Beneran gak mau dibantuin?" tanyanya lagi. "Ilham--"

"Bisa diem gak?!"

Alya terlonjak kaget dengan bentakan dari cowok itu. Matanya mengerjap beberapa kali, andai saja Ilham sedang tidak sibuk pasti dia akan tersihir oleh wajahnya yang menggemaskan.

"Lo kenapa belum pulang sih?!" kesalnya.

Alya cemberut. "Alya nungguin Ilham tau."

"Gue gak mau anterin lo! Jangan ngimpi lo bisa gue bonceng!" Setelah mengucapkan itu Ilham kembali fokus dengan tugasnya yang belum selesai.

"Gakpapa, Alya tungguin disini sampe Ilham selesai,"

Alya meletakan kepalanya dimeja dengan kedua tangannya yang menjadi tumpuan. Dia benar-benar menunggunya bahkan sambil ketiduran.

Sekitar satu jam Ilham baru menyelesaikan semuanya. Cowok itu segera membenahi semuanya, dan memasukan alat tulisannya kedalam tas.

Ilham baru sadar ternyata cewek itu masih disini bersamanya, bahkan dia sudah tertidur. "Eh, dia beneran nungguin gue?"

Sebelum ke ruang Osis cowok itu memperhatikan wajah Alya dengan jarak yang cukup dekat. Dia tersenyum sekilas setelah melihat wajah damai gadis itu.

"Kenapa lo cantik banget kalo tidur Al?"

"Hmm, aku emang cantik tiap hari kok Ham,"

Ilham langsung mundur sambil mengerjapkan matanya beberapa kali. Sial! bisa-bisanya dia bilang bahwa gadis gila ini cantik. Arghh...!!

Alya membuka matanya lalu tertawa melihat kekonyolan Ketos ganteng itu.

"Hahaha, ternyata lo mengakui juga ya kalo gue cantik,"

Ilham mendelik. "Mana ada, itu cuma halusinasi lo doang!"

Alya sebenarnya tidak tahan ingin tertawa lagi, tapi kasihan juga melihat wajah merah dari cowok itu. Ah, harusnya tadi Alya pura-pura tidak dengar saja.

"Oke, mungkin gue halusinasi, tapi gue bisa dong nebeng sama lo buat pulang," ujar Alya.

"Gak!"

Ilham benar-benar kejam. Langsung menolak begitu saja padahal dia sudah lama menunggunya.

"Ilham kok tega sih sama Alya." Gadis itu menatap Ilham dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Cowok itu menghela napasnya pelan lalu berkata, "oke, hanya kali ini aja."

Baiklah sekarang Ilham mengalah saja, jujur dia sudah lelah dan ingin segera pulang. Berdebat dengan manusia semacam Alya tidak akan gunanya karena pada akhirnya juga dia akan kalah.

"Yeee!!" Alya bersorak senang. Gadis itu langsung menggandeng lengan Ilham yang sedang membawa beberapa map.

"ALYAA!!! JANGAN PEGANG GUE!" teriak Ilham membuat Alya langsung melepaskan kembali tangannya dari lengan Ilham.

"Ck, cuma gitu doang sampe teriak-teriak gak jelas," cibir Alya.

"Gue udah berbaik hati mau ditebengin sama lo! jadi jangan bersikap berlebihan sama gue, atau gue bakal berubah fikiran,"

Alya nyengir. "Hehe, jangan gitu dong, barusan cuma becanda doang kok."

"Yaudah diem!"

"Diem-diem suka sama lo boleh gak sih Ham?

Episodes
1 Prolog
2 01. Nunggu Ilham
3 02. Pertengkaran
4 03. Penjelasan
5 04. Skors
6 05. Ngintip
7 06. Weekend
8 07. Melya
9 08. Kilas masa lalu
10 09. Khawatir
11 10. Devan & Dania
12 11. Hasil ulangan
13 12. Beban
14 13. Kabur
15 14. Kosan
16 15. Perasaan yang muncul kepermukaan
17 16. Teman masa kecil
18 17. Gosip
19 18. Berubah
20 19. Kenapa?
21 20. Malam minggu
22 21. Ada apa?
23 22. Permintaan
24 23. Rahasia
25 24. Putus
26 25. Baikan
27 26. Maaf
28 27. Pingsan lagi
29 28. Pucat
30 29. Kembali ke rumah
31 30. Rencana
32 31. Pulang Sendiri
33 32. Rumah Kusuma
34 33. Tragedi kolam
35 34. Sesal
36 35. Bucin
37 36. Lelah
38 37. Demam
39 38. Ancaman
40 39. Minus
41 40. Bumerang
42 41. Senja pertama
43 42. Penguntit
44 43. Hari libur
45 44. Acara keluarga
46 45. Naraya?
47 46. Teman Lama
48 47. Murid baru
49 48. Marah
50 49. Kebenaran
51 50. Kisah Segitiga
52 51. Bodyguard
53 52. Cemburu
54 53. Jangan kemana-mana
55 54. Keluarga
56 55. Kehancuran dimulai
57 56. Kehilangan sahabat
58 57. Saudara
59 58. Menghilang tanpa kabar
60 59. Ayah
61 60. Akhirnya tahu
62 61. Kita berakhir
63 62. Jangan peduli
64 63. Happy birthday
65 64. Mentari terakhir
66 65. Cek jantung
67 66. Takdir kita
68 67. Gue harus apa?
69 68. Tunangan gue
70 69. Lebih dari sahabat
71 70. Lantas bagaimana?
72 71. Kita seperti asing
73 72. Gue suka sama lo
74 73. Meminta bantuan
75 74. Maaf Alya
76 75. Drop
77 76. Sadar diri
78 77. Kalian saudara?
79 78. Sesal dan kejujuran
80 79. kita bukan siapa-siapa
81 80. Kehilangan
82 81. masa depan hancur
83 82. Operasi
84 83. Hancur
85 84. Kita benar-benar berakhir
86 85. Pengacau
87 86. Malam itu
88 87. Keputusan
89 88. Berakhir saja
90 89. Masa lalu dan masa depan
91 Epilog
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog
2
01. Nunggu Ilham
3
02. Pertengkaran
4
03. Penjelasan
5
04. Skors
6
05. Ngintip
7
06. Weekend
8
07. Melya
9
08. Kilas masa lalu
10
09. Khawatir
11
10. Devan & Dania
12
11. Hasil ulangan
13
12. Beban
14
13. Kabur
15
14. Kosan
16
15. Perasaan yang muncul kepermukaan
17
16. Teman masa kecil
18
17. Gosip
19
18. Berubah
20
19. Kenapa?
21
20. Malam minggu
22
21. Ada apa?
23
22. Permintaan
24
23. Rahasia
25
24. Putus
26
25. Baikan
27
26. Maaf
28
27. Pingsan lagi
29
28. Pucat
30
29. Kembali ke rumah
31
30. Rencana
32
31. Pulang Sendiri
33
32. Rumah Kusuma
34
33. Tragedi kolam
35
34. Sesal
36
35. Bucin
37
36. Lelah
38
37. Demam
39
38. Ancaman
40
39. Minus
41
40. Bumerang
42
41. Senja pertama
43
42. Penguntit
44
43. Hari libur
45
44. Acara keluarga
46
45. Naraya?
47
46. Teman Lama
48
47. Murid baru
49
48. Marah
50
49. Kebenaran
51
50. Kisah Segitiga
52
51. Bodyguard
53
52. Cemburu
54
53. Jangan kemana-mana
55
54. Keluarga
56
55. Kehancuran dimulai
57
56. Kehilangan sahabat
58
57. Saudara
59
58. Menghilang tanpa kabar
60
59. Ayah
61
60. Akhirnya tahu
62
61. Kita berakhir
63
62. Jangan peduli
64
63. Happy birthday
65
64. Mentari terakhir
66
65. Cek jantung
67
66. Takdir kita
68
67. Gue harus apa?
69
68. Tunangan gue
70
69. Lebih dari sahabat
71
70. Lantas bagaimana?
72
71. Kita seperti asing
73
72. Gue suka sama lo
74
73. Meminta bantuan
75
74. Maaf Alya
76
75. Drop
77
76. Sadar diri
78
77. Kalian saudara?
79
78. Sesal dan kejujuran
80
79. kita bukan siapa-siapa
81
80. Kehilangan
82
81. masa depan hancur
83
82. Operasi
84
83. Hancur
85
84. Kita benar-benar berakhir
86
85. Pengacau
87
86. Malam itu
88
87. Keputusan
89
88. Berakhir saja
90
89. Masa lalu dan masa depan
91
Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!