Teman ranjang.

"jadi lah teman ranjang ku sampai masa magang ku selesai, maka aku akan membayar mu tiga kali lipat dari yang kau butuhkan !"

ujar William setelah mendengar nominal yang Aretha sampai kan.

Aretha tertegun, waktu tiga bulan cukup lama, dan selama itu kah ia harus berbuat dosa.

"nikahilah aku secara siri sampai waktu magang mu selesai, aku tidak ingin terus berbuat dosa !"

William tertegun sejenak mencerna ucapan Aretha, benar yang di katakan Aretha.

"baiklah, ayo ke rumah sakit sekarang !"

ajak William menggandeng tangan Aretha ke dalam mobil nya.

William pikir mungkin itu lebih baik, ia juga tak lagi mengharap kan bunga yang sudah mengecewakan nya, ia butuh Aretha dan Aretha butuh uang nya.

William langsung melunasi semua pembayaran rumah sakit Ari, besok dokter akan langsung melakukan operasi.

"terimakasih..hm bang William !"

ujar Aretha merasa malu sendiri, sebelum nya ia yang menjauhi William dan esok mereka akan menikah.

***

Pagi...

William sudah menghubungi orang kepercayaan untuk mengurus pernikahan siri nya dengan Aretha.

mereka berencana akan menikah pagi ini di kediaman Orang yang akan menikah kan mereka berdua.

Ajis lah yang akan menjadi saksi kedua nya bersatu dalam ikatan pernikahan.

"saya terima nikah dan kawin nya Aretha Rahma bin Abi Sufyan dengan mas kawin mas sepuluh gram di bayar tunai "

"sah...."

"Alhamdulillah..."

Tak ada yang spesial Aretha dan William menggunakan pakaian biasa.

"aku harus ke kantor sekarang, kamu harus sudah ada di rumah sebelum aku pulang "

ujar William yang terburu buru memberikan kunci rumah William.

"aku boleh ke rumah sakit..."

"boleh...."

jawab William gegas pergi meninggalkan Aretha di kediaman itu.

Aretha menghela nafas panjang lalu pergi ke rumah sakit untuk menunggu operasi sang kakak.

untuk kedepannya ia harus melayani William sebagai teman ranjangnya, Ia tidak memiliki pilihan lain karena waktu begitu mendesak.

bersyukur William mau menikahi nya, ya meskipun semua akan berakhir setidaknya ia memberikan semua itu pada suaminya, menjadi teman ranjang William selama ia magang di Bandung.

Setelah operasi selesai dan berjalan lancar, Aretha pamit pada sang paman, sesuai instruksi dari William.Ia harus ada di rumah sebelum suami nya itu pulang.

Aretha tertegun melihat sebuah rumah yang cukup besar meski hanya satu lantai namun rumah itu cukup mewah bagi nya.

Aretha masuk setelah membuka pintu, rumah tampak sepi karena William mengatakan hanya mereka berdua yang akan tinggal.

Aretha menoleh ke arah mobil yang berhenti di depan rumah, hujan tiba tiba turun, angin berhembus masuk membuat keadaan terasa begitu dingin.

jantung Aretha berdegup kencang saat William turun dari mobil, pria tampan itu tersenyum ke arah nya.

"kau baru sampai juga Aretha...?"

ujar William tersenyum memberikan bungkusan plastik berisi bakso.

"hm, ya aku baru sampai !"

jawab Aretha menatap William yang menghampiri nya.

"apa ini bang ?"

tanya Aretha menilik isi dalam plastik itu, ia berusaha untuk mencairkan suasana agar ia bisa mengoperasikan jantung nya lebih tenang.

"bakso untuk kita makan, kalau lelah kau tidak perlu memasak ! yang terpenting menemani Ku di ranjang !"

ujar Wiliam terkekeh kecil membuat wajah Aretha memerah.

Aretha tertegun saat William memeluk nya dari belakang, mencium bahu nya yang putih hingga tubuh nya meremang.

William sudah memberikan uang nya dan sekarang tinggal ia yang bekerja.

Aretha harus memberikan pelayanan terbaik untuk suaminya itu, Aretha membalikkan tubuhnya menghadap William yang juga menatap nya.

William menatap bibir sensual milik Aretha, perempuan itu tersenyum manis membuat William berhasrat.

William mengangkat tubuh Aretha ke meja makan, lalu mengecup bibir nya yang berwarna muda.

William mendekap tubuh Aretha lalu kembali mencium bibir nya, awal nya hanya kecupan karena William juga belum berpengalaman, hasrat William semakin naik saat Aretha mengalungkan tangannya ke leher William hingga ia memperdalam ciuman nya, menyentuh dada milik Aretha hingga terdengar suara ******* dari Aretha membuat William bersemangat mencumbu gadis itu.

"ah seperti ini kah rasanya berciuman ?"

Gumam William lalu bibirnya beranjak ke leher jenjang milik Aretha yang putih dan mulus, memberikan gigitan kecil hingga membuat Aretha mengigit bibirnya sendiri, William terus bermain di leher jenjangnya, membuka kancing kemeja milik Aretha kemudian tangan nya menelusup masuk lalu bermain di dada milik Aretha.

Aretha yang baru pertama kali di sentuh pria tak dapat menahan suara indah yang membuat William candu.

"kita pindah ke kamar Aretha !"

tanpa mengenal lelah William tak menunda keinginan itu, mencumbu Aretha hingga perempuan itu kewalahan menghadapi cumbuan William yang mendadak lihai.

Di saat air hujan turun dengan derasnya, kedua justru tengah memadu kasih.

Aretha yang tidak menyangka rasa nya akan begitu indah menikmati permainan William yang cukup membuat nya melayang.

kini kedua nya polos tanpa busana, William terengah menatap keindahan yang selama ini tak pernah ia saksikan.

"kau siap Aretha ?" desis William di telinga Aretha.

perempuan itu mengangguk dengan wajah memerah membiarkan William menekan nya.

Aretha menelan Saliva nya saat merasa sesuatu masuk mengiris milik nya, Aretha berpegang pada sprei menahan rasa sakit saat William terus mendesaknya.

"ah sakit bang !"

rintih Aretha mencengkram bahu Wiliam.

"maaf sayang...!"

jawab William tertegun sejenak, kembali mencium bibir Aretha agar ia kembali rileks.

nafas William terengah merasa kan sesuatu yang begitu menakjubkan membuat nikmat tak terkira apa lagi saat ia mulai bergerak membuat Aretha menggigit bibirnya seraya memejamkan mata nya merasakan sensasi nikmat selepas rasa sakit.

"retha sayang ?"

ujar Wiliam mulai mempercepat ritmenya, Aretha menggeleng cepat dengan wajah memerah membiarkan William mendekap nya erat.

kemarin mereka hanya memandang dari jauh dan sekarang kedua Tengah saling mendekap hangat dalam penyatuan.

***

Malam itu keduanya terlelap setelah Menuntaskan hasratnya, Aretha terbangun dari tidurnya karena merasa lapar.

Aretha memandang pria yang masih mendekapnya erat, apa jadinya jika pria yang meniduri nya Om Om atau pria yang sudah tua Bangka.

Aretha terkekeh sendiri mengingat keputusan yang Ia ambil demi uang, tapi William oke juga.

urusan ranjang nya pun tidak di ragukan, Tiba tiba Aretha merasa wajah nya memanas mengingat percintaan mereka tadi.

Gila bukan bahkan Aretha sangat menikmati nya, Aretha termangu mengingat bahwa pernikahan mereka hanya sementara dan Ia hanya sebatas teman ranjang Wiliam. jangan sampai Ia menaruh hati pada pria tampan ini.

Lalu bagaimana dengan kekasih nya yang di Jakarta ? Aretha tidak tahu kalau William telah kecewa pada bunga.

Aretha mengangkat tangan Wiliam agar ia bisa beranjak dari ranjang, Ia haus dan lapar !

"Mau kemana kamu Re?"

Aretha terpaku Saat Wiliam menarik pinggang nya hingga tubuh keduanya kembali menempel.

"aku lapar, aku juga ingin minum !"

jawab Aretha terdiam Sejenak saat melihat Wiliam tersenyum manis hingga lesung pipi nya terlihat.

Tampan!

bersambung.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!