butuh uang

William benar benar kesal pada bunga yang pergi begitu saja tanpa memberikan penjelasan, William kini paham bahwa bunga enggan bersama nya, terbukti dari sikapnya yang acuh dan cuek terhadap nya.

William sangat kecewa atas sikap bunga yang mengabaikan nya begitu saja.

"yah, kenapa sih aku magang di Bandung ?"

tanya William di telpon sambil membereskan baju baju ke dalam koper.

"memang kenapa, di sana ada Om Arnold. kau harus mandiri ?!"

jawab sang ayah, ia sengaja mengirim William ke Bandung agar fokus dengan kuliah nya bukan malah memikirkan terus bunga.

"sudah sana pergi, ayah sudah menelpon Om mu untuk menyiapkan mu tempat tinggal!"

William mendengus lalu mematikan sambungan telepon nya, lagi lagi ia merasa kesal.

"Binyo, anter gue ke stasiun sekarang !"

titah William pada supir rumah Nya.

"HM, Olang kaya naik kereta ?"

tanya binyo membuat Alena tertawa kecil.

"urusan gue, kenapa Lo yang repot!"

sahut William dengan nada kesal, entah kenapa tiba-tiba ia ingin naik kereta cepat di banding menggunakan mobil, padahal naik mobil juga tidak membutuhkan waktu yang lama namun kali ini William memilih menggunakan kereta cepat.

Aretha tiba di stasiun pukul enam sore, Sebelum nya ia sudah pamit pada pak Mul pemilik kedai kopi tempat ia bekerja, Aretha pasti akan merindukan mereka yang baik pada nya.

Aretha menghela nafas saat Ia tak mendapatkan tiket kereta biasa, yang tersisa adalah kereta cepat yang tiket nya dua kali lipat dari kereta biasa, karena sudah tanggung akhirnya Aretha membeli tiket tersebut.

"harus nya bisa makan bakso kalau tidak naik kereta VIP...!"

gerutu Aretha duduk di kursi tunggu dimana William berada tak jauh dari nya.

William mengerut kan kening nya saat melihat gadis itu berada di status tak jauh dengan nya.

Kedua nya sama sama menoleh lalu bertemu pandang, Namun cepat Aretha memalingkan wajahnya dari William.

"ih kok dia lagi sih, kenapa ketemu terus itu orang sih ?"

tanya Aretha sendiri dalam hati sementara William malah tersenyum melihat gadis itu berbicara sendiri.

tak berapa lama kereta berhenti di hadapan mereka, gegas Aretha masuk terlebih dahulu lalu mencari nomor yang tertera pada karcis kereta tersebut.

tak ada yang menyangka kan keduanya kembali di pertemukan dengan duduk berhadapan.

"duh kenapa mesti dekat cowok itu sih ?"

gumam Aretha duduk dengan sungkan, sementara William bersikap biasa saja.

"jangan grogi seperti itu, biasa saja !"

ujar William tersenyum, lagi lagi ia memindai bahu Aretha yang terekspos seksi.

Aretha sendiri tak menghiraukan ucapan William, ia bersikap acuh dan tak perduli.

"siapa nama kamu ?"

"kamu ngajak kenalan ?"

tanya Aretha dan di anggukan oleh William.

"Retha...!"

Jawab Aretha singkat tak ingin bertanya siapa pria tampan itu, Ia malah memalingkan wajahnya.

"aku William, senang berkenalan dengan mu!"

Aretha mengangguk lalu mulai memainkan ponsel sembari mendengarkan lagu, mengacuhkan William yang terus memperhatikan nya.

Dua jam berlalu mereka sampai Bandung, Aretha langsung melarikan diri dari William yang terus mengajak nya berbincang, Aretha sendiri enggan meladeni William yang sudah memiliki kekasih.

Aretha langsung ke rumah sakit dimana Ari di rawat, sang paman meminta nya untuk langsung ke rumah sakit memindai kondisi sang kakak yang tengah kritis.

"gimana keadaan kak Ari, paman ?" Tanya Aretha berdiri di samping Ari yang tidak sadar kan diri.

"dokter bilang harus segera di operasi, dan kalau bisa besok ! tapi biaya nya tidak murah !"

Rahman pun mengatakan berapa biaya operasi yang harus Aretha bayar.

"Dari mana dapat uang sebanyak itu ?"

Aretha tertegun memikirkan biaya operasi Ari senilai lima puluh juta, belum obat dan kamar inap.

"paman juga bingung !"

Aretha meninggal kan rumah sakit untuk menemui temannya,Rida.

Mungkin saja Rida punya solusi untuk permasalahan nya, gegas Aretha pergi.

**

"Uang sebanyak itu siapa yang mau kasih pinjam Re..."

ujar Rida saat Aretha berbicara tentang permasalahan yang tengah ia hadapi.

Aretha tak mengetahui kalau sahabat nya itu kini berprofesi sebagai wanita malam.

"lalu aku harus bagaimana ?"

tanya Aretha frustasi menopang wajah.

Rida berbisik pada Aretha hingga membuat Aretha melebar kan mata nya.

"apa tidak ada hal lain ?"

Rida menggeleng Kan kepala nya.

"ya sudah, pikir pikir saja dulu !

kalau kamu minat datang saja ke tempat ku Aretha !"

ujar Rida lalu beranjak dari duduknya meniggalkan Aretha sendiri dalam kebimbangan.

waktu menunjukkan pukul setengah sebelas malam, keadaan Ari semakin memprihatinkan. dokter mengatakan bahwa besok harus segera melakukan operasi.

tanpa pikir panjang Aretha menghubungi Rida.

"oke aku akan mencari kan mu pria yang sanggup membayar mu mahal Aretha...!"

gegas Aretha pergi meninggalkan rumah sakit untuk mendatangi tempat dimana Rida bekerja.

*

"Hai, ini dia om....!"

ujar Rida memperkenalkan Aretha dengan seorang pria berumur empat puluh tahun.

"aku Arnold...!"

Pria itu tersenyum lebar menatap bahu Aretha yang putih.

"aku akan membayar mu setelah kau selesai bekerja !"

ujar Arnold lalu membawa Aretha.

Aretha tertegun saat Pria itu mengajak nya pergi, tentu ke hotel yang sudah Arnold booking sebelumnya.

hotel tak berjarak jauh dari tempat itu, kebetulan William menginap di hotel yang sama, William yang tidak sengaja melihat Aretha dan Om nya gegas menghampiri, Arnold sendiri sudah menikah dengan Tante nya.

"om Arnold.."

panggil William membuat Arnold membulatkan mata nya lalu melepaskan dekapannya tangan nya dari bahu Aretha.

"apa yang Om lakukan ?"

"hm, tidak ada Wil. HM... Om harus pulang ini sudah malam !"

ujar Arnold langsung pergi meninggalkan kedua nya, takut kalau William mengadu pada tantenya.

Aretha mengepal kan tangan nya, lagi lagi ia harus bertemu dengan William.

"apa yang kamu lakukan dengan Om ku, kamu wanita malam ?"

tanya William memindai Aretha yang tampil seksi dengan dress ketat nya.

"bukan urusan kamu, gara gara kamu aku kehilangan uang...!"

ujar Aretha mendengus lalu pergi meninggalkan William.

"tunggu Aretha...!"

William langsung mencekal lengan Aretha.

"kamu seorang mahasiswa, aku enggak nyangka kamu jual diri !"

"ya itu aku lakukan karena aku butuh uang untuk operasi kakak ku dan kamu merusak semua nya, karena Kamu aku harus kembali mencari pria hidung belang yang mau membayar ku mahal !"

ujar Aretha lalu pergi namun lagi lagi William mencekal nya.

"berapa yang kamu butuhkan Aretha !"

tanya William membuat Aretha tertegun.

"kau mau membeli ku?"

tanya Aretha balik, memindai wajah tampan milik William.

Ia merasa tidak rela jika Aretha menjual dirinya pada pria hidung belang, William berpikir kenapa tidak Ia saja yang membeli Aretha.

Daras mesum.

bersambung...

Terpopuler

Comments

Mebang Huyang M

Mebang Huyang M

ada apa dgn bahumu aretha.koq bukan wajah dan dan tubuhmu yg di bilang thornya seksi. ini malah bahu. terus gimana ceritanya koq bisa si om ano ano uhui bisa da tau ponakan gantengnya nginap di hutilll., bukankah si bokap udh bilang si anol yg urus tempat tinggalnya. mana main di tinggal aja si areha hahaha.

2023-08-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!